UAH Jamin Taubat Tetap Diterima walau Sudah Lakukan Dosa Besar, Caranya Begini

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan hidup manusia tak lepas dari dosa dan kesalahan. Dalam prosesnya, ada yang pernah melakukan maksiat besar hingga terjerumus ke lembah kejahatan. Namun, di tengah gelapnya masa lalu, selalu ada harapan untuk kembali ke jalan yang benar dengan taubat.

Pesan ini disampaikan oleh pendakwah muda yang dikenal luas, Ustadz Adi Hidayat (UAH). Ia menegaskan bahwa tidak ada dosa yang lebih besar daripada ampunan Allah, dan setiap niat untuk berubah merupakan tanda hidayah dari-Nya.

“Bahkan orang yang dulu pernah melakukan dosa besar seperti membunuh sekalipun, tetap memiliki pintu taubat yang terbuka,” ujar UAH saat menjelaskan kisah seorang pembunuh 100 orang yang ingin bertaubat.

Dalam penjelasannya, UAH menyampaikan bahwa kisah tersebut bukan sekadar cerita, melainkan peringatan yang nyata bahwa Allah tidak pernah menutup pintu bagi hamba-Nya yang sungguh-sungguh ingin berubah.

“Orang ini sudah bunuh 100 orang. Sebelumnya hidup dalam maksiat. Mabuk, maksiat, bahkan perbuatan yang tak terlukiskan. Tapi di titik akhir hidupnya, ia merasa, 'Apakah aku akan selamanya begini?'” tutur UAH penuh makna.

Dikutip Jumat (04/07/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @Bolakampung-i9v, UAH mengingatkan bahwa munculnya keinginan untuk berubah adalah tanda awal dari rahmat Allah yang mengetuk hati hamba-Nya.

Simak Video Pilihan Ini:

Detik-Detik sebelum Tragedi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa yang Tewaskan 13 Orang di Garut

Kenginan Ingin Berubah, bentuk Turunnya Rahmat Allah SWT

Menurut UAH, tanda-tanda tersebut harus disambut dengan serius. Bukan dibiarkan lewat begitu saja. Karena siapa pun yang merasakan desakan hati untuk memperbaiki diri, itu berarti Allah tengah memanggilnya kembali ke jalan cahaya.

“Kalau pernah merasakan titik itu, yaitu saat hati bertanya ‘apa saya akan selamanya begini?’, maka itu tanda pertama bahwa Allah menginginkan kita berubah jadi lebih baik,” kata UAH.

Ia juga menekankan bahwa seseorang yang merasa dosanya terlalu besar justru seharusnya semakin bersemangat untuk mencari jalan kembali. Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni jika taubat dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.

Kisah pembunuh 100 orang dalam hadis adalah bukti bahwa Allah lebih melihat usaha dan ketulusan hati, bukan hanya masa lalu kelam seseorang. Meski masa lalu penuh dosa, masa depan bisa dipenuhi dengan cahaya taubat.

“Jangan sampai kita merasa sudah terlalu jauh dari Allah. Justru saat merasa jauh, itu saatnya mendekat. Karena Allah itu dekat. Bahkan lebih dekat dari urat leher kita,” ujar UAH menekankan pentingnya kesadaran batin.

Dalam ceramahnya, UAH juga menyampaikan bahwa keinginan untuk memperbaiki diri adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia. Maka dari itu, jangan ragu untuk memulai langkah perubahan meski dari titik paling gelap.

Setan akan Tanamkan Rasa Putus Asa

Ia mengingatkan bahwa setan akan selalu mencoba menanamkan rasa putus asa dalam diri manusia. Padahal, Allah sendiri telah menjanjikan ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat.

“Jangan pernah berkata, ‘Dosa saya terlalu besar’. Yang Maha Besar itu Allah. Dan ampunan-Nya jauh lebih besar dari kesalahan kita,” tegas UAH.

Pintu taubat akan selalu terbuka selama ruh belum sampai di tenggorokan. Selama masih hidup, kesempatan untuk kembali kepada Allah tidak pernah tertutup.

UAH juga mengingatkan bahwa hidayah itu bisa datang kapan saja dan melalui cara yang tak terduga. Bisa lewat musibah, bisa lewat ceramah, bahkan lewat rasa hampa dalam hati yang tak bisa dijelaskan.

“Yang penting saat datang rasa ingin berubah, jangan tunda. Jangan abaikan. Itulah undangan Allah yang harus disambut dengan segera,” ujarnya menutup nasihat.

Dengan pesan ini, UAH berharap masyarakat tak merasa putus asa, tak terjebak dalam penilaian masa lalu, dan berani melangkah menuju perbaikan diri. Karena taubat, menurutnya, tidak memiliki atas atau batas. Yang ada hanyalah keikhlasan dan kerendahan hati.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |