Cerita Gus Baha Punya 4 Rumah, Bukan karena Kaya, Alasannya Begitu Mendalam

7 hours ago 3

Liputan6.com, Cilacap - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai pilihan dan prioritas yang dapat memengaruhi arah hidup kita. Ada yang lebih memprioritaskan karier, ada yang lebih fokus pada keluarga dan ada pula yang lebih memilih untuk berkontribusi pada masyarakat.

Namun, ada satu kisah yang menarik dari sahabat Rasulullah SAW yang menunjukkan betapa pentingnya membangun rumah dan berkontribusi pada masyarakat.

Kisah ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga memberikan pelajaran tentang nilai-nilai yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hal yang dilakukan ini menyebabkan ia dipuji Allah SWT.

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menceritakan kisah ini dengan penuh makna. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, Gus Baha dapat memberikan perspektif yang unik dan mendalam tentang kisah sahabat Rasulullah yang dipuji Allah karena suka membangun rumah.

Yang tak banyak diketahui, ternyata Gus Baha juga punya empat rumah. Bukan karena kaya, tapi alasan di baliknya begitu mendalam.

Melalui kisah ini pula, kita dapat memahami bagaimana nilai-nilai Islam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana kita dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Simak Video Pilihan Ini:

Kopda Muslimin Otak Upaya Pembunuhan Istri di Semarang Meninggal di Kendal

Pentingnya Memiliki Rumah Banyak

Gus Baha mengawali kisahnya dengan pengakuan yang tak banyak orang tahu. Ternyata, dia memiliki rumah banyak untuk anak-anaknya.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki perencanaan dan persiapan untuk masa depan anak-anaknya.

Gus Baha menyebutkan bahwa dia memiliki beberapa rumah, meskipun tidak bagus, tapi banyak. Tujuannya tiada lain agar anak-anaknya dapat memiliki tempat tinggal yang stabil dan nyaman di masa depan.

“Saya ini tidak kaya, rumah saya  tidak bagus tapi banyak, sebab saya pikir seandainya anak saya besok melarat minimal punya rumah,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short Santri Ngaji, Jumat (04/07/25).

“Saya punya rumah 3 atau empat, tidak ada yang bagus tapi banyak, sebab pikiran saya kalau anak saya 4 kan bisa satu-satu,” sambungnya.

Gus Baha juga menyebutkan bahwa dia memiliki pikiran bahwa jika anak-anaknya memiliki rumah sendiri, maka mereka tidak akan terlalu terbebani dengan urusan keluarga dan dapat lebih fokus pada aktivitas dakwah dan kegiatan lainnya.

“Tapi ini penting karena bagi saya jangan sampai nanti pas anak saya latihan dakwah, latihan kiai masih berkutat pada urusan keluarga,” tegasnya.

Ini menunjukkan bahwa Gus Baha memiliki visi yang jelas tentang bagaimana dia ingin anak-anaknya tumbuh dan berkembang, serta bagaimana dia dapat mendukung mereka dalam mencapai tujuan tersebut.

Kisah Sahabat Anshar yang Dipuji Allah karena Suka Membangun Rumah

Lantas Gus Baha mengisahkan bahwa sahabat Ansor dipuji oleh Allah bukan hanya karena keimanannya saja, tetapi juga karena amal perbuatan mereka yang baik, yaitu membuat rumah.

Dalam konteks ini, Gus Baha menekankan bahwa membuat rumah bukan hanya sekedar membangun fisik bangunan, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas, seperti memberikan tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi orang lain.

“Sahabat Ansor itu dipuji Allah bukan sebab imannya, yang didahulukan itu masalah membuat rumah,” terangnya.

Lalu Gus Baha mengutip potongan Surat Al-Hasyr ayat 9 yang berbunyi:

وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ

Dalam keterangan Gus Baha, maksud ayat tersebut yaitu orang yang baik itu orang yang menyediakan rumah atau tempat tinggal. Bahkan iman ini menempati posisi setelah tabawwa’ ad-daara (membuat rumah).

Lebih lanjut Gus Baha mengisahkan 70 orang sahabat Ansor yang menawarkan Rasulullah SAW untuk hijrah ke Madinah sebab kondisi di Makkah sudah tidak aman lagi untuk beliau. Para Sahabat Ansor ini pun lantas membangunkan sejumlah rumah untuk tempat tinggal Rasulullah dan sahabat Muhajirin.

“Kisahnya itu ada 70 sahabat Ansor yang saat musim haji bertemu Nabi, “Ya Rasulallah, dari pada anda di sia-sia di Makkah pindah saja ke Madinah,” kata sahabat kepada Rasulullah seperti dituturkan Gus Baha.

“Apa yang dilakukan sahabat Ansor pertama kali? Yaitu membuat jatah rumah yang nantinya dihuni Rasulullah dan para sahabat Muhajirin,” paparnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |