Liputan6.com, Cilacap - Ada yang tak tergantikan dari suasana rumah era 1980-an. Bukan hanya soal desain arsitektur yang khas, tapi juga kenangan masa kecil, kehangatan keluarga dan kesederhanaan yang terasa begitu mendalam. Rumah-rumah tempo dulu dibangun bukan sekadar tempat tinggal, tapi sebagai ruang bersama yang menghadirkan ketenangan, silaturahmi dan spiritualitas.
Bagi banyak orang, mengingat rumah era 80-an berarti membuka lembaran memori tentang suara pengajian dari radio tua, aroma masakan ibu dari dapur terbuka hingga duduk santai di teras sore hari ditemani suara sepeda lewat di jalanan kampung.
Kini, di tengah maraknya gaya hidup modern dan serba minimalis, banyak orang mulai kembali tertarik pada desain rumah tempo dulu. Bukan untuk bernostalgia semata, tetapi juga karena desain rumah 80-an memiliki karakter yang kuat, struktur kokoh serta nuansa islami yang kental. Mulai dari ventilasi silang yang sejuk tanpa AC, jendela kayu lebar dengan tirai renda, musholla kecil di pojok rumah hingga ukiran geometris yang tidak mencolok namun penuh makna. Semua itu menyatu dalam harmoni yang hangat dan membumi.
Kabar baiknya, desain rumah sederhana ala 80-an kini bisa dikombinasikan dengan unsur modern tanpa menghilangkan keasliannya. Misalnya dengan menambahkan sistem pencahayaan LED, material ramah lingkungan, hingga sentuhan smart home yang tetap menyatu dalam konsep klasik. Bahkan nilai-nilai Islami bisa semakin dipertegas melalui elemen-elemen arsitektural dan tata ruang yang lebih terencana, seperti arah kiblat, posisi tempat wudhu atau area khusus mengaji bersama anak-anak.
Dirangkum dari berbagai referensi, Minggu (27/07/25), berikut ini Liputan6.com ulas 10 desain rumah sederhana era 80-an yang telah diberi sentuhan Islami dan modern, sehingga cocok bagi siapa saja yang ingin menghidupkan kembali suasana tempo dulu, namun tetap selaras dengan kebutuhan masa kini.
Simak Video Pilihan Ini:
Innalillah, Kecelakaan Maut Kendaraan dan Motor di Bawen Semarang
Desain Rumah Sederhana Era 80-an
1. Rumah dengan Teras Lebar dan Pagar Besi Tipis
Teras lebar menjadi ciri khas rumah 80-an. Tempat ngobrol sore, menyambut tamu, atau sekadar bersantai. Sentuhan Islami bisa ditambahkan melalui ornamen kaligrafi di dinding dan lampu gantung bergaya Timur Tengah. Kini, kamu bisa modernisasi dengan ubin granit anti licin dan furniture rotan kekinian.
- Nilai plus: Tempat berkumpul yang hangat tanpa sekat, cocok untuk silaturahmi.
2. Ruang Tamu Tanpa Sekat, Beralaskan Karpet
Konsep open space dengan ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, lengkap dengan karpet tebal dan meja pendek. Suasana ini sangat mendukung untuk kajian keluarga atau shalat berjamaah.
- Modernisasi: Gunakan pencahayaan natural dan jendela kaca besar agar tetap terang dan hemat listrik.
3. Jendela Kayu Lebar dengan Ventilasi Atas
Ciri khas rumah lawas ini membuat sirkulasi udara optimal. Jendela jenis ini bisa dikombinasikan dengan kaca nako atau kisi-kisi ukiran Islami agar tetap sejuk dan bercita rasa religi.
- Tips: Tambahkan gordyn motif sederhana untuk menjaga privasi dan estetika.
4. Musholla Mini di Sudut Rumah
Era 80-an belum banyak desain musholla khusus, tapi kini bisa disesuaikan. Gunakan partisi kayu atau rak buku Islam untuk memisahkan area shalat. Arahkan ke kiblat yang tepat dan tambahkan sajadah serta rak Al-Qur’an.
- Desain Islami: Tambahkan kaligrafi minimalis dan ornamen kubah kecil sebagai ciri khas.
5. Dapur Terbuka dengan Langit-Langit Tinggi
Dapur zaman dulu biasanya terbuka, tanpa banyak kabinet. Kini bisa dimodifikasi dengan kitchen set simpel berbahan kayu atau stainless, tapi tetap mempertahankan ruang terbuka agar udara mengalir bebas.
- Nilai Islaminya: Pastikan ada tempat cuci tangan dan air bersih yang mudah dijangkau.
Desain Rumah Sederhana Era 80-an (6-10)
6. Atap Pelana dengan Genteng Merah
Model atap segitiga atau pelana memberikan kesan klasik sekaligus fungsional. Air hujan cepat turun, udara di dalam rumah pun lebih adem. Kombinasikan dengan lisplang kayu bermotif geometris Islami.
- Modernisasi: Gunakan genteng ringan dan tahan panas seperti metal roof yang tetap tampak klasik
7. Kolong Rumah atau Gudang Multifungsi
Di masa lalu, rumah memiliki gudang kecil atau kolong untuk penyimpanan. Kini bisa dialihfungsikan jadi ruang baca Islami, pojok belajar anak, atau tempat mengaji bersama.
- Inspirasi Gen-Z: Tambahkan bean bag, rak buku mini, dan lighting hangat.
8. Lantai Ubin Motif Kotak Klasik
Lantai keramik berwarna coklat atau krem dengan motif kotak adalah simbol era 80-an. Kini motif serupa bisa ditemukan dalam versi granit atau vinyl yang lebih tahan lama dan mudah dibersihkan.
- Nuansa Islami: Pilih motif sederhana agar tidak mengganggu kekhusyukan saat beribadah.
9. Dinding Plester Ekspos atau Bata Merah
Banyak rumah lama memakai dinding bata merah atau plester tanpa cat. Kini, gaya rustic ini justru digemari karena memberi nuansa hangat dan alami.
- Modernisasi: Lapisi sebagian dengan cat putih atau abu muda agar terlihat bersih dan rapi.
10. Taman Depan Mini dengan Sumur atau Kolam Ikan
Tak lengkap rasanya tanpa halaman depan dengan tanaman hias, sumur manual, atau kolam ikan kecil. Sentuhan Islami bisa ditambah dengan batu alam bertuliskan lafaz Allah atau kursi taman untuk tadarus.
- Tips ramah lingkungan: Tambahkan sistem irigasi tetes agar tetap hemat air.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul