Liputan6.com, Jakarta Kisah rasulullah saat mendapat gambaran surga merupakan peristiwa luar biasa yang terjadi pada malam Isra Mi'raj. Nabi Muhammad SAW diperlihatkan keindahan surga secara langsung oleh Allah SWT sebagai karunia istimewa sang Rasul. Perjalanan spiritual ini memberikan pengetahuan mendalam tentang kehidupan akhirat yang kelak menjadi tujuan akhir umat Islam.
Kisah Rasulullah saat mendapat gambaran surga ini diriwayatkan dalam berbagai hadits shahih yang menjadi pegangan umat Islam hingga kini. Mengutip buku Kiamat dan Akhirat (Panduan Ringkas Mengenal Kehidupan Abadi setelah Mati) oleh S. Royani Marhan, surga dalam bahasa Arab disebut Al-Jannah yang berasal dari kata janana berarti 'tertutup'.
Nama ini digunakan untuk menyebut segala hal di dalam surga yang mencakup kenikmatan, kesenangan, kegembiraan, dan pemandangan yang menentramkan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (4/11/2025).
Kisah Rasulullah Saat Mendapat Gambaran Surga
Peristiwa penglihatan surga oleh Rasulullah SAW terjadi pada malam Isra Mi'raj, sebuah perjalanan spiritual yang menjadi mukjizat terbesar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Melansir dari kitab Sirah Nabawiyah ar-Rahiq Al-Maktum susunan Syeikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri, perjalanan ini dimulai dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, kemudian dilanjutkan ke langit berlapis tujuh hingga Sidratul Muntaha.
Ketika berada di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW dapat melihat surga dan neraka dengan jelas. Sidratul Muntaha merupakan puncak tertinggi dari langit ketujuh, tempat di mana seluruh lapisan langit terlihat dengan sempurna. Dari tempat ini, Allah SWT memperlihatkan kepada Rasul keindahan surga yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata manusia.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Kemudian Jibril mengantar aku ke Sidratul Muntaha, yang diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya." Pernyataan ini menunjukkan bahwa keindahan surga melampaui kemampuan bahasa manusia untuk menggambarkannya. Warna-warna yang terlihat bukanlah warna yang pernah dilihat oleh mata manusia di dunia.
Penglihatan langsung ini memberikan Rasulullah SAW pemahaman mendalam tentang balasan bagi orang-orang beriman. Pengalaman spiritual ini kemudian disampaikan kepada umat Islam melalui berbagai hadits sebagai motivasi untuk senantiasa taat kepada Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Gambaran yang disampaikan Rasulullah menjadi harapan dan tujuan akhir bagi setiap muslim yang beriman.
Gambaran Keindahan Surga dari Hadits Rasulullah
1. Bangunan Terbuat dari Emas dan Perak
Rasulullah menjelaskan bahwa struktur bangunan di surga terbuat dari material yang sangat berharga. Dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa batu bata di surga terbuat dari emas dan perak, sedangkan lumpur untuk mengecat dindingnya terbuat dari minyak kesturi yang harum.
2. Kerikil dari Mutiara dan Intan
Tanah surga bukanlah tanah biasa seperti di dunia. Kerikilnya terbuat dari mutiara dan intan, sementara tanahnya terbuat dari minyak za'faron yang sangat harum. Keindahan ini menunjukkan betapa luar biasa nikmat yang disiapkan Allah untuk hamba-Nya yang beriman.
3. Warna-warna yang Sulit Dilukiskan
Melansir dari hadits riwayat Bukhari, ketika Rasulullah berada di Sidratul Muntaha, beliau menyaksikan surga diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya. Warna-warna ini bukan warna yang pernah dilihat oleh manusia di dunia, menunjukkan keagungan ciptaan Allah di alam akhirat.
4. Istana Megah dan Sungai Mengalir
Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW menggambarkan surga sebagai cahaya yang berkilauan, istana yang megah, dan sungai yang bening mengalir. Tempat ini adalah negeri yang sejahtera dengan kesenangan dan kenikmatan yang abadi.
5. Buah-buahan Segar dan Siap Santap
Penghuni surga akan dimanjakan dengan buah-buahan yang selalu segar dan siap untuk disantap. Buah-buahan ini tidak pernah busuk dan selalu tersedia dalam berbagai jenis yang menggugah selera.
6. Kehidupan Kekal Tanpa Kesusahan
Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW menyatakan bahwa siapa yang masuk surga tidak akan pernah sakit, akan kekal dan tidak akan mati, pakaiannya tidak akan usang, dan masa mudanya tidak akan pernah hilang. Ini menunjukkan kehidupan yang sempurna tanpa kekurangan apapun.
Tingkatan Surga dalam Islam
1. Surga Firdaus
Surga dalam Islam memiliki berbagai tingkatan sesuai dengan amal perbuatan seseorang di dunia. Tingkatan tertinggi adalah Jannatul Firdaus yang berada tepat di bawah Arsy Allah SWT. Firdaus merupakan surga yang paling indah dan paling tinggi kedudukannya, diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki keimanan sempurna dan amal perbuatan yang luar biasa.
2. Surga 'Adn
Selain Firdaus, ada beberapa tingkatan surga lainnya yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadits. Jannatul Adn adalah surga kekekalan di mana penghuninya akan tinggal selamanya dalam kenikmatan yang tidak pernah berkurang. Jannatul Na'im adalah surga penuh kenikmatan dengan segala kebahagiaan yang dapat dibayangkan. Jannatul Ma'wa adalah surga tempat tinggal yang damai dan tenteram.
Tingkatan lainnya adalah Darul Salam yang berarti negeri keselamatan, di mana tidak ada ketakutan atau kesedihan. Darul Muqamah adalah negeri kediaman yang kekal tanpa kepergian. Jannatul Khuldi adalah surga keabadian di mana waktu tidak memiliki makna karena kehidupan yang kekal. Setiap tingkatan memiliki keistimewaan tersendiri namun semuanya adalah tempat yang penuh kebahagiaan.
Melansir dari kitab tafsir Al-Quran, perbedaan tingkatan ini mendorong umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Semakin tinggi tingkatan surga, semakin dekat pula seseorang dengan Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berdoa memohon Jannatul Firdaus, tingkatan tertinggi di surga, sebagai tujuan akhir kehidupan.
Tingkatan dalam surga juga menunjukkan keadilan Allah SWT dalam memberikan balasan. Setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan amal perbuatannya, tidak ada yang dizalimi sedikitpun. Ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan amal perbuatan agar mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah.
Rasulullah SAW yang Dijamin Masuk Surga
Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah yang dijamin masuk surga dengan derajat tertinggi. Sebagai pemimpin para nabi dan rasul, beliau memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Jaminan ini bukan hanya untuk beliau sendiri, tetapi juga menjadi bukti kesempurnaan akhlak dan ketaatan beliau kepada Allah.
Dalam berbagai hadits, Rasulullah disebutkan akan memiliki tempat tertinggi di surga yaitu Al-Wasilah. Ini adalah derajat tertinggi yang hanya dimiliki oleh satu orang di surga, dan Allah telah menganugerahkannya kepada Nabi Muhammad. Derajat ini merupakan balasan atas perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam dan membimbing umat menuju jalan yang benar.
Melansir dari berbagai kitab sirah nabawiyah, Rasulullah juga dijanjikan akan menjadi pemimpin penghuni surga dan memiliki Al-Maqam Al-Mahmud yaitu kedudukan yang terpuji. Pada hari kiamat nanti, beliau akan menjadi pemberi syafaat bagi umatnya yang beriman. Syafaat ini akan menolong umat Islam untuk masuk surga dan terhindar dari siksa neraka.
Keistimewaan lain yang dimiliki Rasulullah SAW adalah beliau akan menjadi orang pertama yang membuka pintu surga. Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah akan mengetuk pintu surga dan malaikat penjaga akan membukakan pintu khusus untuk beliau dan umatnya yang beriman.
Sahabat dan Keluarga Nabi yang Dijamin Surga
Selain Rasulullah, ada beberapa sahabat dan keluarga Nabi yang mendapat jaminan surga langsung dari Allah. Mereka dikenal sebagai Al-Asharatul Mubasysyarah atau sepuluh orang yang diberi kabar gembira surga. Nama-nama mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqash, Said bin Zaid, dan Abu Ubaidah bin Jarrah.
Para sahabat ini memiliki keutamaan khusus karena pengorbanan dan kesetiaan mereka dalam memperjuangkan Islam. Mereka adalah orang-orang yang pertama kali beriman dan mendampingi Rasulullah dalam kondisi sulit maupun senang. Jaminan surga yang mereka terima bukan tanpa alasan, tetapi karena keimanan yang kuat dan amal perbuatan yang luar biasa.
Selain sepuluh sahabat tersebut, ada beberapa keluarga Nabi yang juga dijamin masuk surga. Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Rasulullah, adalah wanita mulia yang selalu mendukung dakwah Nabi. Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah, dijuluki sebagai pemimpin wanita penghuni surga. Kedua istri Rasulullah lainnya, Aisyah dan Hafshah, juga termasuk dalam golongan yang dijamin surga.
FAQ
1. Kapan Rasulullah SAW mendapat gambaran surga? Rasulullah SAW mendapat gambaran surga pada peristiwa Isra Mi'raj ketika beliau diangkat ke langit ketujuh dan Sidratul Muntaha.
2. Apa yang dilihat Rasulullah SAW di surga? Rasulullah SAW melihat keindahan surga yang diliputi warna-warna indah, bangunan dari emas dan perak, serta berbagai kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
3. Terbuat dari apa bangunan di surga menurut hadits? Bangunan di surga terbuat dari batu bata emas dan perak, dengan lumpur dari minyak kesturi, dan kerikil dari mutiara dan intan.
4. Apa makna Al-Jannah dalam bahasa Arab? Al-Jannah berasal dari kata janana yang berarti 'tertutup', menyebut segala kenikmatan dan keindahan yang ada di dalam surga.
5. Siapa saja yang dijamin masuk surga selain Rasulullah? Sepuluh sahabat yang dijamin surga (Al-Asharatul Mubasysyarah) termasuk Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, serta keluarga Nabi seperti Khadijah dan Fatimah.
6. Apa tingkatan tertinggi surga? Tingkatan tertinggi surga adalah Jannatul Firdaus yang berada tepat di bawah Arsy Allah SWT dan diperuntukkan bagi orang-orang dengan keimanan sempurna.
7. Bagaimana cara meraih surga menurut Islam? Cara meraih surga adalah dengan melaksanakan rukun Islam, berakhlak mulia, memperbanyak amal shaleh, dan menjauhi larangan Allah SWT dengan penuh kesadaran.

                        6 hours ago
                                2
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402666/original/070087200_1762259316-Muslim_membaca_sholawat_di_dekat_kaligrafi_bertuliskan_sholawat__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373270/original/044792100_1759817423-Gemini_Generated_Image_b1m0vhb1m0vhb1m0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3561767/original/030914300_1630818507-islamic-book-3738793_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402341/original/024850600_1762244580-Masuk_Masjid.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3213149/original/081114900_1597814879-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1099096/original/052428400_1451564466-is3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4750461/original/031799500_1708609713-Niat_Puasa_Ayyamul_BIdh.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402262/original/070190600_1762241995-doa_puasa_arafah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572020/original/079789800_1694495488-haidan-IAwnp88Fz8Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3447311/original/080504600_1620103638-hajar-aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4830372/original/038035000_1715592365-quran-being-held-hands-close-up.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401581/original/012152300_1762216664-ular_oiton.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401601/original/001087400_1762219862-Mengeluarkan_uang_dari_dompet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313792/original/040263100_1755055409-images__58_.jpeg)





























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)