Di Dalam Kabah Ada Apa? Ketahui 6 Bagian Penting Ini

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan tentang di dalam Kabah ada apa sering muncul di benak banyak orang, terutama mereka yang belum pernah berkesempatan melihat bagian dalamnya. Meski tidak semua orang bisa memasuki Kabah, informasi tentang isi di dalamnya dapat diketahui melalui dokumentasi resmi yang telah dipublikasikan.

Kabah sendiri merupakan bangunan suci yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam melaksanakan ibadah sholat. Bangunan berbentuk kubus di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi ini memiliki nilai spiritual dan historis yang sangat tinggi bagi umat muslim. Di dalam Kabah terdapat beberapa bagian penting salah satunya tempat sholat Rasulullah SAW.

Pemerintah Arab Saudi sangat ketat mengatur akses masuk ke dalam Kabah dan hanya mengizinkan pejabat Muslim tertentu untuk memasuki ruangan suci tersebut. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (4/11/2025).

Di Dalam Ka'bah Ada Apa?

Banyak yang bertanya-tanya tentang di dalam Kabah ada apa, mengingat tidak semua orang memiliki kesempatan untuk memasukinya. Secara teknis, pemerintah Arab Saudi sangat membatasi akses ke dalam Kabah dan hanya pejabat Muslim tertentu yang diizinkan masuk untuk keperluan pembersihan atau ibadah khusus.

Ruangan di dalam Kabah tidak terlalu luas dan tidak memiliki banyak perabotan. Lantainya terbuat dari marmer dengan pola-pola tertentu, sedangkan dindingnya dilapisi dengan marmer dan memiliki tulisan-tulisan ayat suci Al-Quran.

Mengutip buku Kaʿbah Rahasia Kiblat Dunia karya Muhammad Abdul Hamid Asy‑Syarqawi & Muhammad Raja’i Ath‑Thahlawi, disebutkan bahwa meskipun Masjidil Haram mengalami perluasan berkali-kali, ukuran Kaʿbah tidak diubah dan di dalamnya hanya berupa tiang penyangga atap serta lantai terbuat dari marmer.

Melansir dari beberapa sumber, ada enam bagian penting yang terdapat di dalam Kabah, yaitu kunci Kabah yang dijaga turun-temurun, kotak marmer penyimpan wewangian, pintu menuju lantai dua, tempat sholat Nabi Muhammad SAW, area Al-Multazam, dan berbagai hiasan bersejarah. Setiap bagian memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi bagi umat Islam.

Kunci Kabah dan Penjaganya

Kunci Kabah merupakan salah satu artefak bersejarah yang memiliki cerita panjang dalam tradisi Islam. Sejak dahulu kala, pemegang kunci Kabah telah dipilih secara khusus dan tugas ini diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga yang dipercaya.

Pada tahun penaklukan Mekkah, tepatnya pada tahun 8 Hijriah, Nabi Muhammad SAW menitipkan kunci Kabah kepada Utsman bin Abi Talha. Beliau merupakan keturunan dari keluarga Bani Syaibah yang telah menjaga kunci tersebut bahkan sebelum Islam datang. Hingga saat ini, keturunan keluarga Syaibah masih menjadi penjaga resmi kunci Kabah.

Kunci Kabah memiliki desain yang unik dan terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Panjangnya sekitar 40 sentimeter dengan berat mencapai beberapa kilogram. Kunci ini disimpan dengan sangat hati-hati dan hanya digunakan pada saat-saat tertentu, seperti ketika pembersihan bagian dalam Kabah atau pada acara-acara khusus yang telah dijadwalkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Tradisi penjagaan kunci ini merupakan amanah yang sangat dihormati dalam Islam. Rasulullah sendiri telah memberikan kehormatan dan kepercayaan kepada keluarga Syaibah untuk menjaga kunci Kabah hingga akhir zaman, dan tradisi ini terus dijaga dengan penuh tanggung jawab oleh generasi penerusnya.

Kotak Marmer dan Wewangian Kabah

Di dalam Kabah terdapat sebuah kotak marmer yang terletak di sebelah kanan pintu masuk. Kotak ini memiliki fungsi khusus dalam perawatan dan pemeliharaan kesucian Kabah. Desainnya sederhana namun elegan, terbuat dari marmer berkualitas tinggi dengan ukiran-ukiran indah yang mencerminkan seni Islam klasik.

Kotak marmer tersebut digunakan untuk menyimpan minyak dan berbagai jenis wewangian yang digunakan untuk membasuh dan membersihkan bagian dalam Kabah. Wewangian yang digunakan biasanya berupa minyak kasturi, minyak mawar, minyak oud, dan berbagai parfum berkualitas tinggi lainnya. Aroma wewangian ini memberikan suasana khusyuk dan spiritual di dalam ruangan Kabah.

Proses pembersihan dan pewangian Kabah dilakukan secara berkala, biasanya dua kali dalam setahun. Tim khusus yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi akan membersihkan seluruh bagian dalam Kabah, termasuk lantai, dinding, dan pilar-pilar dengan menggunakan air zamzam dan kain sutra yang telah diberi wewangian. Ritual ini dilakukan dengan penuh khidmat dan kehati-hatian.

Melansir dari berbagai sumber, tradisi pewangian Kabah telah berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus dipertahankan hingga sekarang. Penggunaan wewangian terbaik menunjukkan penghormatan yang sangat tinggi terhadap kesucian Baitullah. 

Pintu Menuju Lantai Dua Kabah

Salah satu fakta menarik tentang di dalam Kabah ada apa adalah keberadaan pintu kecil yang mengarah ke lantai dua. Pintu ini terletak di dinding bagian dalam dan tidak terlihat dari luar Kabah. Desainnya sangat indah dengan lapisan emas dan perak yang berkilauan, mencerminkan kemegahan dan kesucian bangunan ini.

Pintu tersebut terbuat dari kayu pilihan berkualitas tinggi yang dilapisi dengan emas dan perak murni. Pada permukaannya terdapat ukiran kaligrafi Arab yang berisi ayat-ayat suci Al-Quran dan doa-doa pilihan. Keindahan seni ukir pada pintu ini menjadi salah satu masterpiece arsitektur Islam yang sangat berharga.

Melansir dari The Islamic Information, pintu ini bukanlah jalan utama menuju lantai dua Kabah, melainkan sebagai akses tambahan untuk keperluan tertentu. Lantai dua Kabah sendiri merupakan ruangan yang lebih kecil dan lebih sempit dibandingkan lantai pertama. Ruangan ini biasanya digunakan untuk penyimpanan dan jarang diakses kecuali untuk keperluan perawatan.

Tempat Sholat Rasulullah SAW

Ketika memasuki Kabah, salah satu yang paling bersejarah adalah tempat sholat Nabi Muhammad SAW. Di lantai Kabah terdapat pola unik yang menyerupai sajadah dengan desain khusus yang membedakannya dari bagian lantai lainnya. Tempat inilah yang digunakan Rasulullah untuk sholat ketika beliau memasuki Kabah setelah penaklukan Mekkah.

Pola sajadah ini dibuat dengan marmer berkualitas tinggi dan diberi penanda khusus agar tetap terjaga keasliannya. Ukurannya cukup untuk satu orang melakukan sholat dengan sempurna. Posisinya menghadap ke arah tertentu di dalam Kabah, menunjukkan tempat yang tepat di mana Rasulullah berdiri dan bersujud kepada Allah SWT.

Tempat sholat Rasulullah ini menjadi salah satu bagian paling dihormati di dalam Kabah. Para pejabat dan tamu khusus yang mendapat izin masuk ke dalam Kabah seringkali melakukan sholat di tempat yang sama sebagai bentuk mengikuti sunnah Rasulullah. Moment ini dianggap sebagai kehormatan yang sangat besar dan pengalaman spiritual yang tak ternilai harganya.

Sejarah mencatat bahwa ketika Rasulullah SAW memasuki Kabah setelah penaklukan Mekkah pada tahun 8 Hijriah, beliau melakukan sholat dua rakaat sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Beliau juga memerintahkan untuk menghapus semua patung dan gambar yang ada di dalam Kabah, mengembalikan fungsinya sebagai rumah Allah yang suci dan tempat ibadah yang murni untuk menyembah Allah Yang Maha Esa.

Al-Multazam: Area Pengabulan Doa

Al-Multazam adalah sebutan untuk area khusus yang berada di antara pintu Kabah dan Hajar Aswad. Area ini memiliki panjang sekitar 2 meter dan memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi ibadah umat Islam. 

Mengutip dari buku Tapak Sejarah Seputar Makkah dan Madinah karya H. Muslim Nasution, nama Multazam dapat dimaknai sebagai tempat memeluk sebab berasal dari kata ‘iltazama fulanan’ yang berarti ‘memeluk di fulan’. Pemaknaan ini diambil dari kisah Rasulullah SAW di tempat tersebut pernah meletakkan dada, pipi, dan kedua telapak tangannya di dinding Kaʿbah atau di Multazam bersama-sama dengan para sahabatnya.

Menurut riwayat Ibnu Abbas RA, Al-Multazam adalah tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa doa yang dipanjatkan di Al-Multazam memiliki kedudukan istimewa dan berpotensi besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, area ini menjadi sangat diminati oleh para jemaah yang berkesempatan melakukan thawaf.

Saat ini, area Al-Multazam dapat diakses oleh para jemaah dari luar Kabah. Meski tidak berada di bagian dalam, jemaah tetap bisa merasakan keistimewaan tempat ini dengan berdoa sambil memeluk dinding Kabah dari luar. Moment ini sering menjadi puncak emosional bagi para jemaah haji dan umrah yang telah lama mendambakan kesempatan untuk berdoa di tempat yang mulia ini.

Hiasan dan Artefak Bersejarah

Bagian dalam Kabah dihiasi dengan berbagai artefak dan dekorasi bersejarah yang merupakan pemberian dari raja, sultan, dan para penguasa Muslim di berbagai masa. Hiasan-hiasan ini bukan sekadar dekorasi biasa, melainkan memiliki nilai sejarah dan seni yang sangat tinggi, mencerminkan kejayaan peradaban Islam di masa lampau.

Dekorasi yang menggantung di pilar-pilar Kabah terbuat dari berbagai material berharga seperti emas, perak, dan permata. Beberapa di antaranya berupa lampu-lampu antik dengan desain yang sangat indah, ukiran kaligrafi ayat-ayat Al-Quran, dan ornamen-ornamen khas seni Islam. Setiap hiasan memiliki cerita tersendiri tentang penguasa yang memberikannya dan masa ketika artefak tersebut dipersembahkan.

Melansir dari berbagai sumber sejarah Islam, beberapa hiasan di dalam Kabah berasal dari era Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Mamluk, hingga Kesultanan Utsmaniyah. Para penguasa Muslim di masa itu berlomba-lomba untuk memberikan persembahan terbaik mereka kepada Baitullah sebagai bentuk pengabdian dan penghormatan. Tradisi ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan Kabah dalam peradaban Islam.

Sejarah Bangunan Kakbah

Kabah atau Baitullah adalah bangunan suci berbentuk kubus yang menjadi pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia. Nama Kabah sendiri berasal dari kata Arab yang berarti "kubus", merujuk pada bentuk bangunannya yang khas. Bangunan ini ditutupi dengan kain sutra hitam suci yang disebut Kiswah yang diganti setiap tahun menjelang Hari Arafah.

Sejarahnya pun cukup panjang sebagaimana disebutkan dalam buku Sejarah Kaʿbah: Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman karya Prof. Dr. Ali Husni al-Kharbuthli, bangunan Kaʿbah ini pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, kemudian mengalami beberapa kali perombakan hingga masa Islam. 

Secara fisik, Kabah memiliki dimensi sekitar 15 meter untuk tingginya, dengan panjang 10,5 meter dan lebar 12 meter. Dinding Kabah terbuat dari batu granit yang kokoh dan telah mengalami beberapa kali renovasi sepanjang sejarah Islam.

Bagian atas bangunan ini datar dan tidak memiliki atap yang terlihat dari luar karena tertutup rapat. Seluruh umat muslim di dunia menghadap ke arah Kabah ketika melaksanakan sholat, menjadikannya sebagai kiblat yang menyatukan umat dalam satu kesatuan spiritual.

FAQ

  1. Pertanyaan: Di dalam Ka'bah ada apa saja?

    Jawaban: Di dalam Ka'bah terdapat lantai marmer, dinding berlapis marmer dan kain berukir, tiga pilar kayu penyangga atap, lampu gantung, serta beberapa prasasti dan kotak marmer.

  2. Pertanyaan: Apakah ada harta karun di dalam Ka'bah?

    Jawaban: Tidak, Ka'bah tidak berisi harta karun atau relik berharga, melainkan lebih menekankan pada kesederhanaan dan makna spiritualnya.

  3. Pertanyaan: Siapa yang boleh masuk ke dalam Ka'bah?

    Jawaban: Hanya pejabat Muslim tertentu dan tamu kehormatan yang diizinkan masuk ke dalam Ka'bah pada kesempatan langka.

  4. Pertanyaan: Apakah ada tempat sholat Nabi Muhammad di dalam Ka'bah?

    Jawaban: Ya, ada pola unik menyerupai sajadah di lantai Ka'bah yang menandai tempat sholat Nabi Muhammad SAW.

  5. Pertanyaan: Apa fungsi kotak marmer di dalam Ka'bah?

    Jawaban: Kotak marmer tersebut digunakan untuk menyimpan minyak dan wewangian yang dipakai untuk membersihkan bagian dalam Ka'bah.

  6. Pertanyaan: Apa itu Al-Multazam?

    Jawaban: Al-Multazam adalah area di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah yang diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa.

  7. Pertanyaan: Apakah Ka'bah memiliki pintu lain selain yang terlihat dari luar?

    Jawaban: Ya, ada pintu kecil di dalam Ka'bah yang dilapisi emas dan perak, yang mengarah ke tangga menuju atap.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |