Bacaan Doa Saat Bimbang Antara Marah dan Memaafkan yang Perlu Dipahami

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Doa saat bimbang antara marah dan memaafkan menjadi salah satu bentuk ikhtiar spiritual dalam menghadapi gejolak emosi. Mengucapkan doa ini dapat membantu mengendalikan amarah sekaligus membuka pintu hati untuk memaafkan.

Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa menahan marah dan memaafkan adalah sifat mulia yang dicintai Allah SWT. Melansir dari buku Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, Rasulullah mengajarkan doa khusus saat dilanda marah yang dapat meredakan gejolak hati dan melindungi dari bisikan setan.

Doa ini menjadi bekal penting bagi setiap muslim yang sedang berjuang mengendalikan emosi dan menimbang antara marah atau memaafkan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (4/11/2025).

Doa Saat Bimbang Antara Marah dan Memaafkan: Arab, Latin, dan Terjemah

Ketika seseorang berada dalam kondisi galau antara ingin marah atau memaafkan, Islam memberikan solusi melalui bacaan doa yang dapat menenangkan jiwa. Berikut beberapa doa yang dapat diamalkan:

1. Doa Berlindung dari Setan

أعُوذُ بالله من الشيطان الرَّجيم

Arab Latin: A'udzu billahi min asy-syaithaani ar-rajiimi

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk."

Doa ini diriwayatkan dalam hadis Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa membaca ta'awudz dapat menghilangkan amarah karena marah adalah tipu daya setan.

2. Doa Menghilangkan Amarah Hati

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ

Arab Latin: Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni

Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."

3. Doa Memohon Ampunan dan Perlindungan

أعُوذُ بالله من الشيطان الرَّجيم اللهم اغْفِرْلِي ذَنْبِي وَأَذْهَبْ غَيْظَ قَلْبِي وَأَجِرْنِي مِنَ النَّارِ

Arab Latin: A'uudzu billahi minasy syaithaanir rojiim. Allahummaghfirlii dzanbi wa adzhib ghoizha qalbii wa ajirnii minan naar

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah aku, lenyapkanlah amarah dari hatiku dan peliharalah aku dari siksa neraka."

Makna dan Hikmah Doa Saat Bimbang

Doa saat bimbang antara marah dan memaafkan memiliki makna mendalam yang perlu dipahami setiap muslim. Secara spiritual, doa ini merupakan bentuk pengakuan bahwa manusia lemah dan membutuhkan pertolongan Allah dalam mengendalikan emosi. Ketika seseorang membaca doa ini, ia sebenarnya sedang memohon kekuatan dari Allah untuk memilih jalan yang lebih baik.

Hikmah utama dari mengamalkan doa ini adalah terciptanya ketenangan jiwa di tengah gejolak emosi. Amarah yang tidak terkendali dapat merusak hubungan, bahkan mendorong seseorang melakukan hal-hal yang kelak disesali. Dengan berdoa, hati menjadi lebih lapang dan pikiran lebih jernih dalam mengambil keputusan apakah akan memaafkan atau tetap marah.

Melansir dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh Hamdan Hamedan, bacaan ta'awudz yang terkandung dalam doa ini berfungsi sebagai benteng pertahanan dari bisikan setan. Setan senantiasa berusaha membuat manusia larut dalam amarah agar terjerumus dalam dosa dan perbuatan tercela.

Dalam konteks psikologis, membaca doa juga memberikan jeda waktu bagi seseorang untuk menenangkan diri sebelum bereaksi. Proses spiritual ini membantu mengalihkan fokus dari emosi negatif menuju kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Hasilnya, keputusan yang diambil menjadi lebih bijak dan tidak didasari oleh luapan emosi sesaat.

Keutamaan Menahan Marah dalam Islam

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menahan marah karena memiliki banyak keutamaan. Sikap ini menunjukkan kekuatan iman dan kesempurnaan akhlak seseorang.

1. Anjuran Langsung dari Rasulullah SAW

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ada seseorang yang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda, "Janganlah kamu marah," dan Beliau mengulanginya beberapa kali. Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menahan marah dalam pandangan Islam.

2. Menghindari Murka Allah SWT

Abdullah bin 'Amr pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang dapat menyelamatkan dari murka Allah. Beliau menjawab, "Janganlah kamu marah." Ini membuktikan bahwa menahan marah adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan terhindar dari kemurkaan-Nya.

3. Ganjaran Surga

Abu Darda pernah meminta petunjuk dari Rasulullah SAW tentang amal yang dapat memasukkannya ke surga. Rasulullah SAW menjawab, "Janganlah kamu marah." Ini menunjukkan bahwa menahan amarah memiliki pahala yang sangat besar di sisi Allah.

4. Termasuk Sifat Orang Bertakwa

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Sifat ini menjadi ciri khas hamba-hamba Allah yang mulia.

5. Mendapat Pujian dari Allah SWT

Melansir dari buku Penyebab Gagalnya Dakwah karya Sayyid Muhammad Nuh, Rasulullah SAW banyak memuji orang-orang beriman yang mampu menahan marah. Mereka adalah hamba-hamba pilihan yang dicintai Allah dan rasul-Nya.

Keutamaan Memaafkan dalam Ajaran Islam

Memaafkan kesalahan orang lain merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sikap ini tidak hanya membawa kebaikan di dunia, tetapi juga pahala besar di akhirat. Allah SWT sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang mau memaafkan kesalahan orang lain, meskipun mereka memiliki kekuatan untuk membalas.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan bahwa memaafkan adalah lebih dekat kepada takwa. Orang yang memaafkan menunjukkan kemuliaan akhlak dan kekuatan jiwa karena tidak mudah terpancing emosi. Balasan bagi orang yang memaafkan adalah ampunan dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang menegaskan bahwa barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya ada pada Allah.

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam memaafkan. Beliau bahkan memaafkan penduduk Mekkah yang telah menyakitinya selama bertahun-tahun ketika berhasil membebaskan kota tersebut. Sikap mulia ini mengajarkan bahwa memaafkan adalah jalan menuju ketenangan hati dan kedekatan dengan Allah.

Memaafkan juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan spiritual. Ketika seseorang melepaskan dendam dan memilih memaafkan, beban emosional yang selama ini menggerogoti hati akan hilang. Hati menjadi lebih lapang, pikiran lebih jernih, dan hubungan dengan sesama menjadi lebih harmonis. Inilah rahasia kebahagiaan sejati yang diajarkan Islam melalui sikap memaafkan.

Perbedaan Marah yang Terpuji dan Tercela

Tidak semua bentuk amarah adalah negatif dalam Islam. Ada marah yang terpuji dan ada pula yang tercela, bergantung pada penyebab dan cara mengekspresikannya.

1. Marah Terpuji (Ghadhab Mahmud)

Marah yang terpuji adalah amarah yang muncul karena membela kebenaran dan melawan kemungkaran. Contohnya, marah ketika melihat pelanggaran terhadap syariat Allah, seperti kemaksiatan yang dilakukan secara terang-terangan. Rasulullah SAW pernah marah ketika melihat gambar makhluk bernyawa di kain yang digunakan Aisyah RA.

2. Marah Tercela (Ghadhab Madzmum)

Marah yang tercela adalah amarah yang muncul karena urusan duniawi dan kepentingan pribadi. Misalnya, marah karena tidak mendapat yang diinginkan, marah karena kritikan, atau marah karena harga diri terluka. Amarah jenis ini sangat dibenci Allah karena berasal dari hawa nafsu dan bisikan setan.

3. Cara Mengekspresikan Amarah

Yang membedakan juga adalah cara mengekspresikan amarah. Amarah terpuji diekspresikan dengan cara yang bijak dan terkendali untuk memperbaiki situasi. Sementara amarah tercela diekspresikan dengan cara destruktif seperti memaki, memukul, atau merusak barang.

4. Tujuan di Balik Amarah

Amarah terpuji bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Adapun amarah tercela hanya untuk melampiaskan emosi dan memuaskan ego pribadi.

5. Dampak Setelah Marah

Setelah marah yang terpuji, biasanya ada perbaikan dan pembelajaran. Sedangkan setelah marah yang tercela, yang tersisa hanya penyesalan dan kerusakan hubungan.

Doa dan Dzikir untuk Menenangkan Hati

Selain doa saat bimbang antara marah dan memaafkan, ada berbagai dzikir dan doa lain yang dapat diamalkan untuk menenangkan hati dan mengendalikan emosi.

1. Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Arab Latin: Astaghfirullâhal 'azhîm

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Istighfar dapat menenangkan hati dan membersihkan jiwa dari dosa-dosa yang membuat hati gelisah.

2. Dzikir La Haula Wala Quwwata Illa Billah

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Arab Latin: Lâ haula walâ quwwata illâ billâh

Artinya: "Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Dzikir ini mengingatkan bahwa segala kekuatan hanya datang dari Allah, termasuk kekuatan untuk menahan amarah.

3. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Arab Latin: Allâhumma shalli 'alâ Muhammad wa 'alâ âli Muhammad

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad."

Membaca shalawat dapat menenangkan jiwa dan mendatangkan ketenangan hati.

4. Dzikir Hasbunallah

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Arab Latin: Hasbunallâhu wa ni'mal wakîl

Artinya: "Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung."

Dzikir ini menguatkan hati dengan keyakinan bahwa Allah selalu melindungi hamba-Nya.

5. Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an, terutama surat-surat yang menenangkan seperti Surah Ar-Rahman, Surah Al-Waqiah, atau Surah Yasin, dapat memberikan ketenangan luar biasa bagi hati yang gelisah.

FAQ

1. Apa itu doa saat bimbang antara marah dan memaafkan? 

Doa saat bimbang antara marah dan memaafkan adalah bacaan yang diamalkan ketika seseorang mengalami kebimbangan untuk melampiaskan amarah atau memilih memaafkan kesalahan orang lain.

2. Kapan waktu yang tepat membaca doa saat bimbang antara marah dan memaafkan? 

Doa ini dibaca saat emosi mulai memuncak dan hati merasa galau antara ingin marah atau memaafkan, sehingga dapat meredakan amarah dan membimbing ke jalan yang lebih baik.

3. Apakah menahan marah termasuk ibadah? 

Ya, menahan marah termasuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki pahala besar, bahkan Rasulullah SAW menyebutkan dapat mengantarkan ke surga.

4. Bagaimana cara memaafkan orang yang sudah menyakiti berulang kali? 

Mulai dengan berdoa memohon kekuatan kepada Allah, ingat bahwa memaafkan adalah akhlak mulia, dan yakini bahwa Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar.

5. Apakah boleh marah dalam Islam? 

Marah yang terpuji untuk membela kebenaran dan mencegah kemungkaran diperbolehkan, namun marah karena urusan duniawi dan ego pribadi sangat dibenci Allah SWT.

6. Apa manfaat membaca ta'awudz saat marah? 

Membaca ta'awudz dapat mengusir bisikan setan yang mendorong manusia untuk marah, sehingga hati menjadi tenang dan pikiran lebih jernih dalam mengambil keputusan.

7. Bagaimana jika sudah terlanjur marah dan menyakiti orang lain? 

Segera minta maaf kepada orang yang disakiti, perbanyak istighfar memohon ampunan Allah, dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |