Liputan6.com, Jakarta - Beriman kepada qada dan qadar adalah pilar keimanan yang esensial dalam Islam. Keyakinan ini membentuk fondasi penting bagi seorang Muslim untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna.
Memahami hikmah beriman kepada qada dan qadar akan membawa ketenangan batin dan motivasi dalam setiap langkah. Konsep ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Manusia memiliki peran untuk berikhtiar dan berdoa, namun hasil akhirnya adalah ketetapan dari-Nya. Menurut buku Akidah Akhlak oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah, qada berarti ketetapan Allah yang bersifat azali, sedangkan qadar adalah perwujudan keputusan-Nya berdasarkan ikhtiar dan doa.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (12/08/2025).
Pahami Qada dan Qadar
Qada dan qadar adalah dua konsep fundamental dalam akidah Islam yang sering disebut sebagai takdir. Secara bahasa, qada memiliki beberapa arti seperti hukum, kepastian, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan.
Sedangkan secara istilah, qada adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya.
Sementara itu, qadar secara bahasa berarti peraturan dan ukuran. Menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya).
Qadar juga disebut takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Sejak zaman azali, ketentuan itu telah ditulis di dalam Lauhul Mahfuzh (papan tulis yang terpelihara).
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Qamar ayat 49: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi, dalam tafsirnya menyatakan kepercayaan Ahlus Sunnah adalah Allah SWT telah mentakdirkan sesuatu, artinya Dia telah mengetahui ketentuannya (kepastiannya), keadaannya, dan zamannya jauh sebelum diciptakannya.
Kemudian Allah mengadakan sesuatu yang telah ada dalam takdir-Nya agar sesuai dengan ilmu-Nya, sehingga tidak ada yang terjadi di luar ilmu, qudrat, dan iradat-Nya (Allah).
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar 1-5
Beriman kepada qada dan qadar membawa berbagai hikmah yang mendalam bagi kehidupan seorang Muslim. Hikmah-hikmah ini tidak hanya memperkuat keimanan, tetapi juga membentuk karakter dan perilaku yang positif.
1. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT.
Hikmah beriman kepada qada dan qadar yang pertama adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT yang telah menetapkan ukuran serta ketentuan bagi seluruh makhluk-Nya.
Selain itu, Allah juga menunjukkan kebesaran dan kemahakuasaan-Nya, sebab jagat raya yang tercipta berlaku atas qada dan qadar Allah SWT. Keyakinan ini mempertebal iman kepada Allah karena semua yang telah terjadi di alam semesta ini, termasuk pada diri manusia, adalah kehendak-Nya.
2. Melatih dan Mendidik Diri untuk Bersyukur dan Sabar.
Ketika seseorang beriman kepada qada dan qadar Allah, maka ia seperti melatih dan mendidik diri untuk bersyukur, bersabar, dan bertawakal. Segala sesuatu telah jelas qada dan qadarnya, segala hal yang diperoleh adalah takdir Allah. Oleh karena itu, kita harus bersyukur apabila diberi kenikmatan oleh Allah.
Namun, jika tertimpa musibah maka harus bersabar dan tawakal karena itu merupakan nikmat Allah lainnya yang berupa ujian. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (An-Nahl 16:53).
3. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa.
Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa termasuk ke dalam hikmah beriman kepada qada dan qadar Allah. Apabila kita menjauhi sifat tersebut, maka kita akan memperoleh ketenangan batin.
Segala yang terjadi pada kita, baik maupun buruk, adalah ketetapan dari Allah sehingga sudah seharusnya kita tidak bersifat sombong. Allah Ta'ala berfirman, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman:18). Tidak akan pernah putus asa dari rahmat Allah SWT seseorang yang beriman kepada qada dan qadar karena ia percaya bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi tiap orang yang beriman.
Takdir Allah atas manusia berisi takdir kemampuan manusia untuk memilih dari sekian banyak takdir yang Dia berikan. Oleh karenanya, hal ini dapat menumbuhkan sikap optimis untuk senantiasa menggapai keberhasilan yang diwujudkan dengan terus bekerja keras.
Keimanan kepada qada dan qadar membuat seseorang akan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dengan usaha dari seorang manusia, maka Allah akan memberikan jalan yang ringan baginya.
Allah berfirman dalam At Taubah ayat 105:
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar 5-8
Lanjutan hikmah beriman kepada qada dan qadar membentuk pribadi yang lebih tangguh dan berorientasi pada kebaikan.
5. Memotivasi Manusia untuk Semakin Kreatif Mengungkap Sunnatullah.
Hikmah beriman kepada qada dan qadar lainnya yaitu memotivasi manusia untuk semakin kreatif dalam rangka mengungkap hukum-hukum alam atau sunnatullah. Dengan beriman kepada takdir Allah, manusia akan sadar bahwa alam ini dipenuhi rahasia Tuhan. Ini mendorong manusia untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuannya.
6. Menenangkan Jiwa dan Hati.
Orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa puas dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Apabila beruntung dan berhasil ia harus bersyukur, jika terkena musibah maka bersabar dan berusaha lebih.
Hidupnya akan jauh dari kesusahan. Bahkan meski ujian yang ia hadapi sangat sulit, namun keyakinannya pada takdir Allah akan membuatnya selalu merasa tenang dan damai.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Qs. ar-Ra'du: 28).
7. Selalu Berharap dan Bertawakal kepada Allah.
Beriman kepada qada dan qadar akan membuat seorang Muslim selalu berharap hanya kepada Allah dan lebih tawakal. Kita akan menjadi lebih ikhlas dan rela menerima setiap keputusan Allah SWT.
Allah berfirman, "Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman" (QS. Al-Maidah : 23). Serta, "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah yang mencukupinya" (QS. Ath-Thalaq: 3).
8. Mempunyai Keberanian dan Ketabahan.
Hikmah ini memberikan keberanian dan ketabahan dalam setiap usaha serta tidak takut menghadapi risiko, karena ia yakin bahwa semua itu tidak terlepas dari takdir Allah SWT.
Mengutip J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, hal ini dapat membangkitkan ke dalam jiwa orang-orang yang beriman dengan keberanian dan mental hati yang kuat dan keyakinan yang pasti, dan pastinya dengan terus berusaha untuk tetap sabar ketika ujian telah datang kepada kita.
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar 9-12
Hikmah-hikmah ini melengkapi pemahaman tentang bagaimana iman kepada qada dan qadar membentuk pribadi Muslim yang utuh dan bertanggung jawab.
9. Terlindungi dari Akibat Buruk dan Mendorong Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
Mengimani kepastian dan ketentuan Allah ini dapat menjadikan manusia terlindungi dari akibat-akibat hal-hal yang buruk yang dapat menjadikan manusia untuk dapat masuk ke jurang kesesatan dan kematian yang buruk atau suul khotimah yang terjadi, dengan memperbanyak berdoa dan melakukan kegiatan yang baik akan dapat menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, dilansir J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam.
10. Mendorong untuk Beramal Saleh dan Berakhlak Mulia.
Pemahaman yang komprehensif akan keyakinan yang benar terhadap qada dan qadar Allah pada peserta didik memiliki dampak yang sangat positif, yakni timbulnya amal saleh (perilaku-perilaku positif) dalam kesehariannya yang juga dapat disebut dengan al-Akhlaq al-Karimah atau akhlaq mahmudah, dilansir dari J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Jika sudah memahami, pasrah dan berusaha akan qada dan qadar Allah, tentu memberikan macam-macam kesalehan amal dan akhlak yang baik.
11. Memahami Keterbatasan Diri dan Kebesaran Allah.
Beriman kepada qada dan qadar tidak membuat sombong atau takabur, karena ia yakin kemampuan manusia sangat terbatas, sedang kekuasaan Allah Maha Tinggi., dilansir dari mahad.uin-antasari.id. Ini memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT.
12. Menerima dengan Rela Setiap Ketentuan Allah.
Seorang Muslim akan selalu merasa rela menerima setiap yang terjadi pada dirinya, karena ia mengerti bahwa semua berasal dari Allah SWT dan akan dikembalikan kepada-Nya, melansir dari mahad.uin-antasari.id.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah :156: "Orang orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan : bahwasanya kami ini bagi (kepunyaan) Allah, kami semua ini pasti kembali lagi kepadaNya."
Implikasi Beriman kepada Qada dan Qadar dalam Kehidupan
Keyakinan terhadap qada dan qadar memiliki implikasi yang signifikan dalam perilaku sehari-hari seorang Muslim.
Mengutip J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, ketika seseorang benar-benar mempercayai keputusan dan ketentuan dari Allah, akan menampakkan perilaku yang mencerminkan iman kepada kepastian dan ketentuan itu.
Implikasi ini mencakup:
- Giat dan Teratur dalam Bekerja: Mengimani qada dan qadar dengan sebenar-benarnya akan menjadikan pribadi manusia menjadi lebih giat dan teratur dalam bekerja dengan sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Menyadari Kelemahan Diri: Menyadari bahwa dirinya adalah insan yang zalim dan lemah serta meyakini atas apa yang Tuhan kehendaki dan Kuasanya agar apa yang dilakukannya lebih yakin dan kokoh.
- Bersikap Rendah Hati: Menerima masukan, saran, dan kritik dari luar diri dan menghindari sikap keras kepala, serta memperbaikinya dengan sikap tawadhu’ (rendah hati) dan meyakini bahwa semua ini atas pertolongan Allah SWT.
- Berprasangka Baik kepada Allah: Dalam melangkahkan kaki di setiap harinya haruslah tetap berprasangka baik kepada Allah SWT dan menghindari rasa pesimistis dalam kehidupannya.
- Meningkatkan Semangat Mencapai Cita-cita: Menjadikan cita-cita yang menjadi dasar kuat untuk mendapatkan kemuliaan di waktu yang akan datang menjadikan iman lebih kokoh.
- Senantiasa Bersyukur: Menengadahkan tangan di dada dengan ucapan syukur setiap saat bahkan saat mendapatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi walaupun itu ujian dari Allah karena dengan bersyukur itulah maka hidup akan terasa lebih mudah dan ringan dalam menjalaninya.
Mengenai keyakinan terhadap keputusan dan ketentuan Allah, terdapat beberapa aliran teologi dalam Islam, yakni Jabariyah, Qadariyah, dan Asy’ariyah, masing-masing memiliki paham yang berbeda-beda.
Golongan Asy’ariyah mengambil posisi tengah (washatiyah), meyakini bahwa ketentuan telah ditetapkan oleh Allah, namun manusia tetap dituntut dengan ikhtiar-ikhtiar lain.
Pemahaman yang benar mengenai qada dan qadar sesuai dengan perspektif Al-Qur’an dan Hadits sangatlah penting bagi umat Islam, lebih utamanya lagi bagi peserta didik dalam kegiatan pendidikan agama Islam.
Daftar Sumber
- mahad.uin-antasari.id
- J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 7 No. 1 Juli-Desember 2020. Qada’ Dan Qadar Perspektif Al-Qur’an Hadits dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Agama Islam. J. Nabiel Aha Putra, Moch Ali Mutawakkil.
- Buku Akidah Akhlak oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah.
- Buku Pendidikan Agama Islam oleh Drs H Masan AF M Pd dan Taofik Yusmansyah.
FAQ
1. Apa itu qada dan qadar?
Qada adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat azali atau telah ada sejak sebelum penciptaan, sedangkan qadar adalah perwujudan atau realisasi dari ketetapan tersebut dalam kehidupan nyata. Keduanya merupakan bagian dari takdir Allah yang meliputi segala sesuatu di alam semesta.
2. Mengapa penting beriman kepada qada dan qadar?
Beriman kepada qada dan qadar adalah salah satu rukun iman dalam Islam. Keyakinan ini membentuk fondasi akidah seorang Muslim, mengajarkan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah, dan mendorong manusia untuk berikhtiar serta bertawakal.
3. Bagaimana hikmah beriman kepada qada dan qadar dapat meningkatkan keimanan?
Hikmah beriman kepada qada dan qadar meningkatkan keimanan karena membuat seseorang menyadari kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT dalam mengatur seluruh alam semesta. Ini memperkuat keyakinan bahwa tidak ada satu pun kejadian yang luput dari pengetahuan dan ketetapan-Nya.
4. Apakah beriman kepada qada dan qadar berarti pasrah tanpa usaha?
Tidak, beriman kepada qada dan qadar tidak berarti pasrah tanpa usaha. Sebaliknya, keyakinan ini mendorong manusia untuk terus berikhtiar dan bekerja keras, karena hasil dari usaha tersebut juga merupakan bagian dari takdir Allah. Manusia bertanggung jawab atas ikhtiarnya, sementara hasilnya diserahkan kepada Allah.
5. Bagaimana iman kepada qada dan qadar membantu menghadapi musibah?
Iman kepada qada dan qadar membantu seseorang menghadapi musibah dengan kesabaran dan ketenangan jiwa. Dengan meyakini bahwa setiap musibah adalah bagian dari ketetapan Allah dan mengandung hikmah, seorang Muslim akan lebih mudah menerima cobaan dan tidak berputus asa, melainkan bersabar dan mencari hikmah di baliknya.
6. Apa hubungan antara qada dan qadar dengan sifat optimis?
Beriman kepada qada dan qadar menumbuhkan sifat optimis karena manusia menyadari bahwa Allah telah memberikan kemampuan untuk memilih dan berusaha. Keyakinan ini memotivasi untuk terus menggapai keberhasilan melalui kerja keras, dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang berusaha.
7. Bagaimana iman kepada qada dan qadar menjauhkan dari sifat sombong?
Iman kepada qada dan qadar menjauhkan dari sifat sombong karena menyadarkan manusia bahwa segala keberhasilan dan nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena ketetapan dan karunia Allah SWT, bukan murni dari kekuatan atau kecerdasan diri sendiri. Ini mendorong kerendahan hati dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

2 months ago
30
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4688353/original/005421400_1702706741-pertengkarabn_suami_istri_telisik.com_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395325/original/016003300_1761703379-sholawat_nabi_yunus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4924758/original/032866900_1724300372-ahmet-kurem-fJkO8F7D1Hk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4117148/original/017166500_1660016440-istockphoto-ilustrasi_membaca_doa_qunut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3437803/original/063290100_1619164728-20210423-Mengunjungi-Pameran-Artefak-Nabi-Muhammad-SAW-di-JIC-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4779481/original/078495900_1710991316-muslim-women-using-misbaha-keep-track-counting-tasbih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3203834/original/001838300_1597030361-top-view-hand-holding-money-desk_23-2148397901.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380436/original/025286300_1760424585-Wanita_muslim_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)





























