6 Cara agar Ular Tidak Masuk Rumah seperti yang Diajarkan Rasulullah

Liputan6.com, Cilacap - Ular adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang sering menimbulkan rasa takut bagi manusia. Di samping ancaman fisik yang nyata seperti bisa mematikan, dalam ajaran Islam, ular juga memiliki sisi gaib yang jarang diketahui banyak orang.

Beberapa jenis ular, menurut hadis Rasulullah SAW, bisa menjadi jelmaan dari makhluk halus, yakni jin atau setan. Bahkan, sebagian jin yang telah masuk Islam memilih menyerupai ular dan tinggal di sekitar manusia tanpa mengganggu. Hal ini menjadikan perlakuan terhadap ular, terutama yang muncul di dalam rumah, harus disikapi secara bijak dan syar’i.

Sebagai umat Islam, kita tidak boleh bersikap gegabah atau hanya mengandalkan rasa takut semata. Rasulullah SAW telah memberikan panduan lengkap dan penuh hikmah dalam menghadapi kemungkinan ular masuk rumah, terlebih jika ular itu adalah perwujudan jin.

Panduan ini mencakup langkah-langkah spiritual, seperti dzikir dan doa, serta tindakan fisik seperti menjaga kebersihan dan menutup celah rumah. Semuanya bertujuan agar rumah kita terhindar dari gangguan makhluk halus, baik dalam bentuk jin, setan, maupun hewan-hewan jelmaan mereka.

Menariknya, Rasulullah SAW tidak hanya mengajarkan bagaimana mengusir ular, tetapi juga memberi arahan apa yang harus dilakukan sebelum membunuhnya. Dalam hadis, beliau memerintahkan untuk memberikan peringatan kepada ular tersebut selama tiga hari sebelum mengambil tindakan tegas.

Mengapa? Karena bisa jadi itu adalah jin Muslim yang sedang menumpang tinggal dan tidak berniat mengganggu. Di sinilah letak keindahan dan keadilan Islam—bahkan kepada makhluk yang tidak terlihat, kita tetap diajarkan untuk berhati-hati dan beretika.

Di zaman sekarang, ketika fenomena spiritual sering dianggap mitos, banyak orang melupakan sisi gaib dari kehidupan. Padahal, jin tetap ada dan berinteraksi dengan manusia dalam cara-cara yang tidak selalu disadari.

Munculnya ular di rumah, terutama di tempat yang secara fisik tertutup rapat dan tidak masuk akal bagi binatang biasa, bisa menjadi salah satu tanda adanya kehadiran jin atau sihir. Karena itu, penting bagi kita sebagai Muslim untuk menggunaka cara yang Rasulullah SAW ajarkan dalam menjaga rumah dari gangguan jin berbentuk ular.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara yang diajarkan Rasulullah SAW agar ular, terutama yang merupakan jelmaan jin, tidak masuk ke rumah kita? Apa yang bisa kita lakukan secara lahir dan batin untuk menjaga rumah agar selalu dalam lindungan Allah SWT?

Berikut ini 6 cara dari Rasulullah SAW yang Insya Allah dapat menjadi pelindung rumahmu dari ular atau yang jelmaan dari jin, seperti dirangkum dari beberapa referensi, Sabtu (26/07/25).

Jenazah Pelajar Tenggelam di Pantai Sedayu Cilacap Ditemukan Mengapung 5 Km dari Lokasi

1. Pahami Bahwa Jin Bisa Menjelma Menjadi Ular

Dalam banyak riwayat, Rasulullah SAW menyebut bahwa jin bisa menyerupai bentuk hewan tertentu, termasuk ular. Bahkan, ada jin Muslim yang tinggal di sekitar manusia tanpa mengganggu.

Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya di Madinah ada jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat ular di rumah, peringatkan dia selama tiga hari. Jika ia tetap muncul setelah itu, maka bunuhlah, karena itu adalah syaitan." (HR. Muslim, Abu Dawud)

Hadits ini menjelaskan bahwa tidak semua ular adalah hewan biasa, bisa jadi itu adalah jin Muslim yang mengambil bentuk ular.

2. Jangan Langsung Membunuh Ular yang Masuk Rumah

Rasulullah SAW melarang membunuh ular secara langsung jika ia muncul di dalam rumah. Justru kita diperintahkan untuk memberinya peringatan selama tiga hari, dengan kalimat yang disarankan seperti:

"Aku memperingatkanmu dengan nama Allah dan Rasul-Nya. Jika kamu jin Muslim, keluarlah dari rumah ini."

Lakukan peringatan ini selama tiga hari berturut-turut. Jika setelah itu ular tetap berada di dalam rumah dan tidak mau keluar, maka barulah boleh dibunuh, karena besar kemungkinan itu adalah jin jahat atau hewan liar biasa.

3. Perbanyak Membaca Surat Al-Baqarah di Rumah

Salah satu sunnah Rasulullah SAW untuk mengusir jin (termasuk jin berbentuk ular) adalah membaca Surat Al-Baqarah secara rutin di rumah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya Surat Al-Baqarah." (HR. Muslim)

Jika kita ingin rumah bersih dari gangguan jin, bacalah surat ini secara berkala, minimal sekali setiap beberapa hari, atau setidaknya diputar melalui audio jika tidak bisa membacanya langsung.

4. Bacalah Doa dan Dzikir Ketika Masuk Rumah

Setan dan jin tidak akan ikut masuk rumah yang disebut nama Allah saat dimasuki. Oleh karena itu, ketika membuka pintu rumah, biasakan membaca:

"Bismillahi walajna, wa bismillahi kharajna, wa ‘alallahi rabbina tawakkalna." (HR. Abu Dawud)

Artinya: "Dengan nama Allah kami masuk, dan dengan nama Allah kami keluar, dan kepada Allah kami bertawakal."

Dengan membiasakan dzikir ini, kita telah membuat pagar gaib yang melindungi rumah dari gangguan makhluk halus, termasuk ular jelmaan jin.

5. Tutup Celah Rumah dan Jaga Kebersihan

Selain perlindungan spiritual, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk melakukan ikhtiar lahiriah. Ular bisa masuk melalui lubang-lubang kecil, celah pintu, atau ventilasi yang terbuka.

✅ Tutup semua celah yang memungkinkan ular masuk.

✅ Jaga kebersihan rumah, jangan menumpuk barang atau kayu sembarangan.

✅ Jangan biarkan makanan atau minuman terbuka yang bisa mengundang makhluk lain.

Kombinasi antara dzikir dan tindakan nyata inilah yang menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam dalam menjaga diri dari bahaya.

6. Rutin Membaca Ayat Kursi dan Dzikir Pagi-Petang

Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat pelindung yang sangat kuat dari gangguan jin dan setan. Rasulullah SAW bersabda: 

"Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga selain kematian." (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Hibban) 

Ayat ini juga ampuh sebagai benteng rumah dari segala gangguan, termasuk ular jelmaan jin. Selain itu, dzikir pagi dan petang juga merupakan tameng spiritual harian yang sangat dianjurkan.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul