Liputan6.com, Jakarta - Salah satu nama Alquran ialah asy-Syifa yang berarti obat penyembuh. Terdapat banyak surat penenang hati dalam Al-Quran yang lantas banyak dibaca saat hati sedang gelisah.
Bahwa Al-Qur'an sebagai penyembuh termaktub dalam QS Yunus ayat 57, yang artinya: Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman,". Kemudian, QS Fushshilat ayat 44: "Katakanlah, ‘Alquran ialah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman,".
Di sisi lain, dalam surah ar-Ra’d ayat 28 terkait zikir dapat menenangkan hati, menurut Prof. KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, orang yang beriman hatinya akan damai dan tenteram. Sebab zikir dapat menenangkan hati pelakunya. Zikir di sini maksudnya adalah mengingat Allah, baik melalui hati maupun lisan. "Tilawah al-Qur’an yang dapat mendatangkan ketenangan hati menurut tafsir al-Misbah karya M.Quraish Shihab," demikian dikutip dari digilib.uinsa.ac.id.
Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kitab Tafsir Marah Labid menerangkan bahwa makna surah ar-Ra’d [13] ayat 28 adalah orang-orang yang beriman dengan apa yang dibawa nabi Muhammad akan tenang hatinya dengan mengingat Allah, yakni kalam-kalam-Nya. Pengetahuan seorang muslim terhadap kemukjizatan Al-Qur’an menghasilkan ketenangan hati terhadap kebenaran nabi saw dan ajarannya.
“Maka al-Qur’an menjadi alasan kenapa mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, karena bentuk zikir yang paling sempurna adalah al-Qur’an itu sendiri,” ujar Ustaz Ahmad Nizamuddin Qisti, Lc, dalam penjelasannya, dikutip dari daarelqolam3.sch.id.
Berikut ini adalah surat penenang hati di dalam Al-Qur'an, merangkum berbagai sumber.
1. Surat Al-Fatihah
Ini adalah surat pembuka dari kitab suci Al-Qur'an yang terdiri dari tujuh ayat. Surat yang memiliki banyak keutamaan atau fadhilah ini disebut juga sebagai Ummul Quran. Dengan izin Allah, ini akan menjadi surat penenang hati yang dapat mengobati kegundahan.
Rasulullah bersabda, yang artinya: “Demi Zat Yang Jiwaku ada di Tangan-Nya, Allah SWT tidak menurunkan surah yang setara dengan surah Al Fatihah dalam Taurat, Injil, dan Zabur, bahkan dalam Al-Qur'an,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam salah satu ceramah, ulama asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan, bahwa apabila ingin khusyuk dan tenang dalam beribadah, kuncinya adalah saat membaca surat Al-Fatihah. Sebab, surat ini adalah pernyataan syukur kepada Allah yang telah memberikan rahman dan rahim kepada seluruh makhluknya. Syukur adalah kunci ketenangan hati, kata Gus Baha.
2. Surat Al-Insyirah
Allah langsung menghibur Rasulullah SAW dalam surat ini. Ayat-ayatnya memberikan motivasi bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Surat ini menenangkan hati karena Allah menegaskan bahwa ujian selalu datang bersama solusinya.
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا • إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Fa'inna ma‘al-‘usri yusrā(n). Inna ma‘al-‘usri yusrā(n).
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5–6)
3. Surat Al-Baqarah
Surat ini mengandung banyak pelajaran penting dan ketenangan jiwa. Salah satu ayat yang paling sering menguatkan adalah tentang kesabaran dan shalat sebagai penolong. Membaca surat Al-Baqarah bisa membantu hati merasa lebih ringan dan pikiran menjadi lebih jernih.
وَاسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَـٰشِعِينَ
Wasta‘īnū biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh(ti), wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi‘īn(a).
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
4. Surat Ar-Ra’d
Surat Ar-Ra’d menekankan pentingnya mengingat Allah sebagai kunci ketenangan hati. Saat hati kita merasa gelisah, membaca ayat ini akan membuat hati merasa lebih dekat dengan Allah dan pikiran menjadi damai.
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Al-lażīna āmanū wa taṭma'innu qulūbuhum biżikrillāh(i), alā biżikrillāhi taṭma'innul-qulūb(u).
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
5. Surat Yusuf
Surat ini menceritakan tentang ujian berat yang dialami Nabi Yusuf AS. Dari mengalami penghianatan akibat perbuatan saudara-saudaranya sampai berada dalam penjara, beliau tetap bersabar dan bertawakal.
Membaca surat Yusuf bisa memberikan pelajaran besar bahwa akhir dari kesabaran adalah kemenangan.
إِنَّهُۥ مَن يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ
.. innahū may yataqqi wa yaṣbir fa innallāha lā yuḍī‘u ajral-muḥsinīn(a).
“Sesungguhnya barang siapa bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Yusuf: 90)
6. Surat Adh-Dhuha
Surat ini sangat menyentuh hati. Allah menegaskan bahwa Dia tidak meninggalkan hambanya, meski terkadang kita merasa sendiri. Ayat-ayat dalam surat ini sangat menguatkan dan menjadi penenang di kala jiwa terasa kosong.
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ • وَلَلْـَٔاخِرَةُ خَيْرٌۭ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
Mā wadda‘aka rabbuka wa mā qalā. Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).
“Tuhanmu tidak meninggalkan engkau dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.” (QS. Adh-Dhuha: 3–4)
Adab Membaca Al-Qur'an
Agar mendapatkan ketenangan, maka membaca Al-Qur'an harus sesuai dengan yang dicontohkan Nabi SAW dan para tabiin. Salah satunya adalah soal adab membaca Al-Qur'an.
Imam Nawawi dalam At-Tibyan mengemukakan adab membaca Al-Qur'an dan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
1. Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.
2. Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.
3. Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepakatan para ulama.
Catatan: Ini berkaitan dengan masalah membaca, namun untuk menyentuh Al-Qur’an dipersyaratkan harus suci.
4. Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur’an.
5- Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.
6. Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz.
7. Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah (surat At-Taubah).
Catatan: Memulai pertengahan surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir rahmanir rahim.
8. Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.
People Also Ask:
1. Ayat Al Quran manakah yang menenangkan hatiku?
Ayat Tentang Ketenangan Hati (Ar-Rad: 28)
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa ketenangan jiwa dapat ditemukan dalam mengingat Allah.
2. Agar hati tenang baca surat apa?
Untuk menenangkan hati, Anda bisa membaca surat dan ayat Al-Qur'an seperti Surah Al-Insyirah, Yasin, Al-Fatihah, Al-Baqarah ayat 216 dan ayat kursi, serta Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Ayat-ayat ini dipercaya memiliki keutamaan untuk menentramkan jiwa, membersihkan pikiran, dan memberikan rasa tenang serta perlindungan dari keburukan.
3. Surah apa yang harus dibaca untuk menenangkan hati?
Surah Ad-Duha, Surah 93, ma sha Allah , diturunkan kepada Nabi Muhammad (sallallahu alayhi wasallam) pada saat beliau sedang dalam kesusahan yang amat besar untuk menghiburnya.
4. Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang surat apa?
Surat dalam Al-Quran yang menyebutkan bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tenang adalah Surah Ar-Ra'd ayat 28. Ayat tersebut berbunyi, "“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram,”.
Sumber Referensi:
Tafsir Al-Misbah, Prof. DR. KH Quraish Shihab
Kitab Tafsir Marah Labid, Syekh Nawawi al-Bantani
digilib.uinsa.ac.id/
daarelqolam3.sch.id
lailatulqodar.sch.id/
Kitab At-Tibyan, Imam Nawawi