Penjelasan Sholat Dhuha 4 Rakaat Berapa Kali Salam: Tata Cara dan Keutamaan

8 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah. Penting untuk memahami tata cara yang benar, termasuk mengenai sholat Dhuha 4 rakaat berapa kali salam. Ibadah ini dikenal sebagai pembuka pintu rezeki dan penghapus dosa.

Pelaksanaan sholat Dhuha dapat dilakukan dengan berbagai jumlah rakaat, mulai dari dua hingga dua belas rakaat. Salah satu bentuk yang umum adalah sholat Dhuha empat rakaat. 

Dikutip dari Sayyid Sabiq dalam bukunya yang berjudul Fikih Sunnah 5, seorang muslim dapat mengerjakan sholat Dhuha dari matahari naik setinggi tombak hingga matahari tergelincir, disunnahkan untuk mengakhirinya hingga matahari cukup tinggi dan panas sudah terik.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (1/9/2025).

Sholat Dhuha 4 Rakaat: Berapa Kali Salam yang Benar?

Pertanyaan mengenai sholat Dhuha 4 rakaat berapa kali salam seringkali muncul di kalangan umat Muslim. Secara umum, sholat Dhuha empat rakaat dilaksanakan dengan dua kali salam.

Ini berarti sholat dilakukan dalam dua set, masing-masing dua rakaat, dan diakhiri dengan salam setelah setiap dua rakaat.

Hal ini bersumber dari keterangan hadits dari Aisyah RA yang berkata, "Rasulullah sholat Dhuha empat rakaat dan menambahnya menurut kehendak Allah." (HR Muslim).

Meskipun beberapa ulama juga memperbolehkan sholat Dhuha empat rakaat dengan satu kali salam, namun yang paling utama dan umum dilakukan adalah dua rakaat-dua rakaat salam. Pendekatan ini memastikan kekhusyukan dan kesesuaian dengan praktik yang lebih banyak diriwayatkan.

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dhuha, yaitu awal siang hari atau pagi. Hukum sholat Dhuha adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan dan sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Keutamaan sholat ini telah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat.

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha dimulai sekitar 15 menit setelah matahari terbit, atau ketika matahari terbit setinggi satu tombak, hingga menjelang waktu Zuhur.

Waktu yang paling utama untuk mengerjakan sholat Dhuha adalah sekitar pukul 09.00 pagi, meskipun secara umum dapat dimulai sekitar pukul 07.00 pagi dan berakhir menjelang waktu sholat Zuhur, sekitar pukul 11.00.

Abu Darda' RA meriwayatkan, "Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat Dhuha, dan sholat witir sebelum tidur." (HR Bukhari dan Muslim).

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat

Pelaksanaan sholat Dhuha 4 rakaat dilakukan dengan dua kali salam, yang berarti Anda melakukan dua rakaat pertama, salam, kemudian dua rakaat berikutnya dan salam lagi.

Berikut adalah tata cara dan bacaan niat sholat Dhuha empat rakaat dua kali salam yang dikutip dari buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari karya Muhammad Habibillah:

  1. Membaca Niat:
    • Untuk keseluruhan 4 rakaat (namun pelaksanaannya tetap 2 rakaat salam, 2 rakaat salam): أصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ آدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى Bacaan latin: Usholli sunnata dhuhaa arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adzaa'an lillaahi ta'aalaa Artinya: "Aku niat sholat sunat dhuha empat rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
    • Untuk setiap dua rakaat: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta'aalaa. Artinya: "Aku niat sholat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala."
  2. Takbiratul Ihram.
  3. Membaca Doa Iftitah.
  4. Membaca Surah Al-Fatihah.
  5. Membaca Surah-surah Pendek. Dianjurkan membaca surah Asy-Syams pada rakaat pertama dan surah Ad-Dhuha pada rakaat kedua.
  6. Rukuk. Membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ (Bacaan latin: Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (sebanyak 3 kali.) Artinya: "Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.")
  7. I'tidal. Membaca: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (Bacaan latin: Sami Allahu liman hamidah. Artinya: "Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.")
  8. Sujud Pertama. Membaca: سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى (Bacaan latin: Subhaana robbiyal a'laa Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Maha tinggi.")
  9. Duduk di antara Dua Sujud. Membaca: رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى (Bacaan latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii. Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku.")
  10. Sujud Kedua. Membaca: Subhaana robbiyal a'laa (Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Maha tinggi.")
  11. Mengulangi gerakan seperti pada rakaat pertama.
  12. Membaca surah pendek yang berbeda dengan rakaat pertama.
  13. Membaca Tasyahud Akhir.
  14. Membaca Salam untuk mengakhiri sholat Dhuha 2 rakaat pertama.
  15. Setelah salam, dilanjutkan membaca doa setelah sholat Dhuha: اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالِكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَانْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسّرًا فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَفَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ. Bacaan latin: Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka wal bahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmata 'ishmatuka. Allaahumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu wa inkaana fil ardhi fa akhrijhu wa inkaana mu'siraan fa yassirhu wa inkaana haraaman fa thahhirhu wa inkaana ba'iidan fa qarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatiinii maa aataita 'ibaadakash shaalihiin. Artinya: "Ya Allah, ya Tuhan kami, bahwasanya waktu dhuha itu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, ya Tuhan kami, jika rezekiku masih di atas langit, maka turunkanlah, dan jika di dalam bumi maka keluarkanlah, dan jika sukar maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, serta jika masih jauh maka dekatkanlah. Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh."
  16. Bangun kembali untuk melaksanakan sholat Dhuha 2 rakaat terakhir dengan tata cara yang sama.

Keutamaan Sholat Dhuha: Manfaat Dunia dan Akhirat

Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan yang dijanjikan Allah SWT bagi hamba-Nya yang melaksanakannya, mencakup aspek duniawi maupun ukhrawi. Seorang muslim yang mengerjakan sholat Dhuha akan mendapatkan beberapa keutamaan, di antaranya menjadi sedekah bagi setiap ruas tubuhnya.

  • Hadits lain menyebutkan bahwa setiap sendi tubuh manusia harus disedekahi setiap hari, dan dua rakaat sholat Dhuha mencukupi semua itu.

Sholat Dhuha juga dikenal sebagai sholat permohonan rezeki. Allah SWT berjanji akan mencukupi kebutuhan hamba-Nya yang rajin melaksanakannya, sebagaimana firman-Nya, "Wahai anak Adam, dirikanlah shalat Dhuha, niscaya aku akan mencukupkanmu." 

  • Selain itu, hadits riwayat Ahmad juga menyebutkan, "Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.”
  • Melaksanakan sholat Dhuha secara rutin dapat memberikan pahala yang besar, bahkan setara dengan haji dan umrah.

Nadhiroh Mujab dalam bukunya 77 Hadist Panduan Shalat Sunnat menyebutkan, "barang siapa yang membiasakan diri melakukan sholat Dhuha dua rakaat, maka diampunilah dosa-dosanya sekalipun dosa itu laksana buih di atas lautan” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi dari Abu Hurairah).

  • Keutamaan lainnya adalah penghapusan dosa dan janji dibangunkan istana emas di surga bagi mereka yang menjaga sholat Dhuha.

Sholat Dhuha dalam Pembentukan Akhlakul Karimah

Sholat Dhuha tidak hanya memberikan manfaat spiritual dan materi, tetapi juga berperan penting dalam pembentukan akhlakul karimah (akhlak mulia) pada individu. Pembiasaan sholat Dhuha di lingkungan sekolah, misalnya, dapat menanamkan sikap positif seperti disiplin, fokus, dan konsentrasi dalam belajar. Hal ini juga melatih siswa untuk menghargai waktu dan bertanggung jawab.

Menurut Siti Nor Hayati dalam jurnalnya MANFAAT SHOLAT DHUHA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA, sholat Dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dilaksanakan minimal 2 rakaat dan mendapat pahala.

Siswa-siswi di MAN Purwoasri diwajibkan melaksanakan sholat Dhuha agar bisa tertib dan disiplin, karena sholat Dhuha dapat membentuk perilaku yang baik (akhlakul karimah).

  • Manfaatnya antara lain siswa memiliki perilaku yang lebih baik, seperti disiplin dalam melaksanakan sholat Dhuha dan menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk tepat waktu pada pembelajaran.

Selain itu, sholat Dhuha juga membantu dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa. Kecerdasan spiritual ini mencakup kemampuan untuk memaknai kehidupan, bersikap bijaksana, dan memiliki kesadaran akan keberadaan Tuhan.

Wahyu Sabilar Rosad dalam jurnalnya PELAKSANAAN SHALAT DHUHA DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA menjelaskan bahwa pelaksanaan shalat Dhuha di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Ajibarang Wetan telah menunjukkan perubahan yang sangat baik pada siswa.

  • Melalui sholat Dhuha, siswa belajar untuk berpikir positif, memberikan yang terbaik, dan menggali hikmah dari setiap kejadian, yang semuanya berkontribusi pada pembentukan karakter yang kuat dan berakhlak mulia.

Sumber Informasi

  • Abdillah, Ubaid Ibnu. Keutamaan dan Keistimewaan; Shalat Tahajud, Shalat Hajat, Shalat Istikharah, Shalat Dhuha. Surabaya: Pustaka Media, t.t.
  • Hayati, Siti Nor. MANFAAT SHOLAT DHUHA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI MAN Purwoasri Kediri Tahun Pelajaran 2014-2015). Jurnalfuda, Vol.1 No. 1 Tahun 2017.
  • Habibillah, K.H. Muhammad. Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari. Jakarta: Laksana, 2018.
  • Mujab, Nadhiroh. 77 Hadist Panduan Shalat Sunnat. Yogyakarta: LEKPIM, 2000.
  • Rosad, Wahyu Sabilar. PELAKSANAAN SHALAT DHUHA DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS 3 MADRASAH IBTIIDAIYAH MA’ARIF NU AJIBARANG WETAN. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr, Vol. 9 No. 2 Juli-Desember 2020.
  • Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah 5.
  • Dompet Dhuafa.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu sholat Dhuha?

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah muakkadah yang dikerjakan di pagi hari setelah matahari naik hingga menjelang Zuhur.

2. Berapa rakaat minimal dan maksimal sholat Dhuha?

Minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

3. Sholat Dhuha 4 rakaat berapa kali salam?

Umumnya dilaksanakan dengan dua kali salam, yaitu 2 rakaat salam lalu 2 rakaat salam.

4. Bolehkah sholat Dhuha 4 rakaat dengan sekali salam?

Boleh, namun yang lebih utama adalah dua rakaat-dua rakaat salam.

5. Kapan waktu terbaik untuk sholat Dhuha?

Waktu paling utama sekitar pukul 09.00 pagi, saat matahari sudah cukup tinggi.

6. Apa keutamaan sholat Dhuha?

Di antaranya sebagai sedekah bagi seluruh sendi tubuh, pembuka pintu rezeki, penghapus dosa, dan mendapat pahala besar.

7. Apakah ada doa khusus setelah sholat Dhuha?

Ada, salah satunya doa memohon kelapangan rezeki yang diajarkan Rasulullah SAW.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |