Liputan6.com, Jakarta - Sholat Awwabin adalah sholatnya orang yang banyak melakukan tobat. Memahami doa sholat Awwabin Arab dan Latin serta tata caranya menjadi penting untuk meraih keutamaannya.
Ibadah sunnah ini dilaksanakan pada waktu antara sholat Maghrib dan Isya, sebuah periode yang penuh berkah untuk bermunajat kepada Sang Pencipta. Melansir dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw. karya Ustadz Arif Rahman, sholat Awwabin merupakan sholat sunnah yang bertujuan untuk memperdalam ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nama sholat Awwabin sendiri diambil karena orang yang mendirikannya adalah orang-orang yang telah bertobat kepada Allah SWT atas kesalahan yang dilakukan selama siang hari, serta sholat ini dikenal sebagai ibadah bagi mereka yang merasa lalai.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (1/9/2025).
Doa Setelah Sholat Awwabin Arab dan Latin
Setelah menyelesaikan sholat Awwabin, sangat dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah dengan membaca doa dan dzikir. Doa ini merupakan bentuk munajat dan permohonan kepada Allah SWT. Ustaz Arif Rahman dalam bukunya Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw. mengutip doa ini dari kitab Ihya Ulumudin.
Berikut adalah doa sholat Awwabin Arab dan Latin yang dapat dibaca setelah sholat, sebagaimana yang juga diamalkan di Musholah Ar-Rahmah:
Arab: بِسْم ُِاللّٰهِالر َّْحّْٰن ُِالرحِيْم َُّ اللَّهُم ُْأَنَُت ُِّرَبل َُإِلَه َُّإِل َُأَنْت ُِخَلَقْتَنوَأَنَا َُعَبْدُكوَأَنَا ُّٰعَلَى َُعَهْدِك َُوَوَعْدِكمَااسْتَطَعْتُ، ُُأَعُوذ َُبِك ُْمِن ُِّشَرمَاَعْتُ، صَن ُُأَبُوء َُلَك َُبِنِعْمَتِك َُّعَلَي ُُوَأَبُوء ُِبِذَنْب ُْفَاغْفِر ُِل ُُفَإِنَّه َُل َُُغْفِر ي َُالدُّنُوب ُِإَُّل َُأَنْت. أَشْهَد ُْأَن َُل َُإِلَه َُّإِل ُُالل ُُوَأَشْهَد َُّأَنُمَُمَّدا ُُرَسُوْل ُِاللّٰه،رضيتباللرَبًّاوباإلسالم ُدينا ُو َِبُِحَمَّد ََُنَبِيًّاوَرَسُوْل ُِّ،رَب ُِزِدْنعِلْما ُِْوَارْزُقْنَهْما ف ُْوَاجْعَلْنَا َُمِن َُْالصَّا ْلِِي، َُّيَارَب َُْالْعَالَمِياَُْمِي اللَّهُم َُْوِّر نُلُوْبب ق ُُِوْر بِن َُهِدَايَتِككَمَا ََُوَّرْت ن َُاألَرْض ُُِوْر بِن ََُشَْسِك َُوَالْقَمَرِكأَبَداأَبَدا َُبِر َْحَْتِكيَا َُأرْحَم َُْالرَّا ْحِِي (dibaca tiga kali) بِسْم ُِاللَّه ُِالر َّْحَْن ُِالرَّحِيم(١) ُُا ْلَْمْد ُِلِلَّه ُِّرَب َُالْعَالَمِي(٢) ُِالر َّْحَْن ُِالرَّحِيم(٣) ُِمَالِك َُِوْم ي ُِالدِّين(٤) َُإِيَّاك َُُعْبُد ن َُوَإِيَّاك ُُنَسْتَعِي(٥)اهْدِنَا َُالصِّرَاط َُالْمُسْتَقِيم(٦) َُصِرَاط َُالَّذِين َُْعَمْت أَن ُْعَلَيْهِم ُِْغَي ُِالْمَغْضُوب ُْعَلَيْهِم َُوَل َُالضَّالِّي(٧) اَللَّهُم ُِّصَلعَلَىسَيِّدِنَا ُُمَُمَّد ُِّطِب ُِالْقُلُوْبوَدَوَائِهَا. ُِوَعَافِيَة ُِاْألَبْدَانوَشِفَائِهَا. ُُِوْر وَن ُِاْألَبْصَار ُِوَالْبَصَائِروَضِيَائِهَاوَعَلَى ُِآلِه ُِوَصَحْبِه ُْوَسَلِّم، َُّاَللهُم ُِْاغْفِرْل ُُِْوْب ذُن َُّوَلِوَالِدَى َُوار ْْحَْهُمَاكَمَا َُِّْيَان رَبْرا صَغِي.َّنَا رَبآتِنَا ُِفْيَا الدُّن ُحَسَنَة، ُِوَف ُِا ْلْخِرَة ُحَسَنَة،وَقِنَا َُعَذَاب ُِالنَّار ُُوَا ْلَْمْد ُِلِلَّه ُِّرَب َُالْعَالَمِي،اََُْمِي.
Latin: Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allahumma anta robbi laa ilaaha illa anta kholaqtani wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastotho'tu. A'uudzubika min syarri maa shona'tu. Abuu-u laka bi ni'matika 'alayya wa abuu-u bi dzanbi. Fagfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Rodhitu billahi robba, wa bil Islami diina, wa bi Muhammadin nabiyyan wa rasuula. Robbi zidni 'ilma, warzuqni fahma, waj'alnaa minal shoolihiin. Ya Robbal 'alamiin. Aamiin. Allahumma nawwir quluubana bi nuuri hidaayatika kamaa nawwartal ardho bi nuuri syamsika wal qomarika abadan abadaa bi rohmatika yaa arhamar roohimiin. (Dibaca tiga kali) Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'alamiin. Arrohmaanirrohiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinas shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladh dhoolliin. Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin thibbil quluubi wa dawaa-ihaa, wa 'aafiyatil abdaani wa syifaa-ihaa, wa nuuril abshoori wa dhiyaa-ihaa, wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim. Allahummaghfirli dzunuubi wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani shoghiiro. Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Walhamdulillaahi robbil 'alamiin. Aamiin.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada dalam janji dan ikatan-Mu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, saya ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai nabi dan utusanku. Ya Allah, tambahkanlah ilmu kepadaku, berikanlah aku pemahaman, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang saleh. Wahai Tuhan semesta alam. Aamiin. Ya Allah, terangkanlah hati kami dengan cahaya petunjuk-Mu, sebagaimana Engkau menerangi bumi dengan cahaya matahari dan bulan-Mu, untuk selama-lamanya, dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi. (Dibaca tiga kali) Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, yang maha pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan. Tunjukanlah kepada kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai penawar hati dan obatnya, sebagai kesehatan badan dan kesembuhannya, sebagai cahaya mata dan pencerahannya, serta limpahkanlah shalawat kepada keluarganya dan para sahabatnya, dan berilah mereka keselamatan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan rahmatilah mereka sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil. Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aamiin."
Setelah membaca doa ini, di Musholah Ar-Rahmah juga dilanjutkan dengan membaca surah Al-Waqi'ah, surah Yasin, dan pembacaan dzikir Ratib al-Hadad, karena diyakini memiliki banyak faedah dan keberkahan.
Keutamaan Sholat Awwabin
Sholat Awwabin secara harfiah berarti "kembali" atau diistilahkan sebagai sholatnya orang-orang yang lalai di siang hari. Sholat ini merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu antara sholat Maghrib dan Isya. Keutamaan sholat Awwabin sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam berbagai riwayat hadis.
Melansir dari skripsi Implementasi Shalat Sunnah Awwabin Studi Living Hadis di Musholah Ar-Rahmah Kandangtepus Senduro Lumajang karya Cholidah Zahrotul Mas’ula, sholat Awwabin adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu antara setelah sholat Maghrib dan sebelum sholat Isya.
Sholat ini dikenal sebagai sholat orang-orang yang taat (awwabin) dan dilakukan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta sebagai bentuk tambahan ibadah di antara waktu Maghrib dan Isya.
Salah satu keutamaan yang paling dikenal adalah pahala yang setara dengan ibadah bertahun-tahun. Keutamaan sholat Awwabin juga dijelaskan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa melakukan sholat sunnah enam rakaat setelah sholat Maghrib dan di antara sholat-shalat itu tidak berkata dengan kata-kata yang buruk, maka sholatnya sebanding ibadah dua belas tahun."
Meskipun hadis ini memiliki derajat dhaif (lemah) menurut beberapa ulama, seperti yang disebutkan dalam skripsi Cholidah Zahrotul Mas’ula, namun hadis dhaif tetap dapat digunakan sebagai fadhoilul a’mal (keutamaan amal). Selain itu, sholat Awwabin juga diyakini dapat menghapuskan dosa-dosa, bahkan yang sebanyak buih di lautan, serta memberikan pertolongan di hari akhir.
Hukum dan Waktu Pelaksanaan Sholat Awwabin
Hukum melaksanakan sholat Awwabin adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan. Ibadah ini dilakukan pada waktu antara sholat Maghrib dan Isya. Lebih spesifik, sholat Awwabin dapat dikerjakan setelah sholat Maghrib dan sebelum azan Isya.
Mengutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw., "Mengamalkan sholat sunnah awwabin hukumnya adalah sunnah muakkad. Ibadah ini dapat dilakukan antara waktu Maghrib dan Isya, yaitu setelah sholat Maghrib dan sebelum azan Isya, atau setelah sholat Maghrib."
Jumlah rakaat sholat Awwabin bervariasi menurut pendapat ulama. Beberapa ulama menyebutkan bahwa sholat ini dapat dilakukan paling sedikit dua rakaat. Namun, dalam beberapa kitab fikih Syafi'iyah, jumlah maksimumnya adalah 20 rakaat. Hadis Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan enam rakaat, yang dilakukan dengan dua rakaat satu salam, lalu melanjutkan lagi dua rakaat, dan dua rakaat lainnya hingga total menjadi enam rakaat.
Pelaksanaan sholat Awwabin di Musholah Ar-Rahmah, seperti yang diteliti oleh Cholidah Zahrotul Mas’ula, menunjukkan bahwa sholat ini menjadi kegiatan rutin harian yang wajib dilakukan oleh santri. Hal ini dilakukan untuk membiasakan santri dalam melaksanakan sholat berjamaah dan mengisi waktu antara Maghrib dan Isya dengan amalan yang bermanfaat.
Niat Sholat Awwabin Arab dan Latin
Untuk memulai sholat Awwabin, niat yang tulus dan ikhlas harus dimiliki. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai takbiratul ihram. Niat ini menjadi pondasi utama dalam melaksanakan ibadah, menunjukkan kesungguhan hati seorang hamba untuk beribadah hanya karena Allah SWT. Meskipun niat diucapkan dalam hati, melafazkannya secara lisan sebelum takbiratul ihram dapat membantu memantapkan niat tersebut.
Berikut adalah lafaz niat sholat Awwabin dalam bahasa Arab dan Latin, beserta artinya, sebagaimana dikutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw.:
- Arab: اُصَلِّى سُنَّةَ الأَوَّابِينَ رَكَعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى. ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ.
- Latin: Usholli sunnatal awwabina rak'ataini lillahi ta'ala.
- Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah awwabin dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Awwabin
Tata cara sholat Awwabin pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, namun terdapat beberapa kekhususan terkait jumlah rakaat dan bacaan surah. Sholat Awwabin dapat dilakukan minimal dua rakaat, namun tuntunan hadis Nabi adalah enam rakaat yang dilakukan dengan dua rakaat satu salam, lalu melanjutkan lagi dua rakaat, dan dua rakaat lainnya hingga total menjadi enam rakaat.
Dirangkum dari buku Kumpulan Sholat-Sholat Sunnah oleh Ajen Dianawati, dan diperkuat oleh praktik di Musholah Ar-Rahmah yang diteliti oleh Cholidah Zahrotul Mas’ula, berikut adalah tata cara sholat Awwabin:
- Mengucapkan Niat: Ucapkan niat sholat sunnah Awwabin seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Rakaat Pertama: Setelah membaca surat Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak enam kali, serta surat Al-Falaq dan An-Nas masing-masing satu kali.
- Rakaat Kedua: Ulangi langkah yang sama pada rakaat kedua (Al-Fatihah, Al-Ikhlas 6x, Al-Falaq 1x, An-Nas 1x), lalu akhiri dengan salam.
-
Melanjutkan Rakaat (jika lebih dari 2):
- Berdirilah kembali dan lakukan dua rakaat lagi dengan niat yang sama.
- Pada rakaat pertama dan kedua dari set kedua ini, setelah membaca Al-Fatihah, Anda dapat membaca surat-surat pendek sesuai pilihan.
- Setelah salam, berdirilah kembali untuk sholat dua rakaat dengan niat yang sama.
- Pada rakaat pertama dari set ketiga ini, bacalah surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua, bacalah surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas.
Jika ingin sholat lebih dari enam rakaat (hingga 20 rakaat), maka dapat membaca bacaan surah sebagaimana pada rakaat-rakaat sebelumnya, dengan tetap menjaga setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Hadis-Hadis Pendukung Sholat Awwabin
Sholat Awwabin memiliki dasar dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan keutamaan dan pahalanya. Meskipun beberapa hadis memiliki derajat yang berbeda, namun secara keseluruhan, hadis-hadis ini mendorong umat Muslim untuk melaksanakan sholat sunnah ini.
-
Pahala Setara Ibadah Dua Belas Tahun
Hadis dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi menyebutkan keutamaan sholat enam rakaat setelah Maghrib:
- Arab: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِتَّ رَكَعَاتٍ ، لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيمَا بَيْنَهُنَّ بِسُوءٍ ، عُدِلْنَ لَهُ بِعِبَادَةِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً
- Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa melakukan sholat sunnah enam rakaat setelah sholat Maghrib dan di antara sholat-shalat itu tidak berkata dengan kata-kata yang buruk, maka sholatnya sebanding ibadah dua belas tahun.'"
Meskipun hadis ini dinilai dhaif oleh beberapa ulama karena adanya perawi yang lemah, namun tetap dapat diamalkan untuk fadhoilul a'mal (keutamaan amal).
-
Dihapuskan Dosa-Dosa
Hadis dari Ammar bin Yasir RA yang diriwayatkan dalam Musnad Ahmad menunjukkan bahwa sholat Awwabin dapat menghapuskan dosa:
- Arab: َنَا حَدَّث ُُُمَُمَّد ُُبْن ََُيَْي ُِبْن َُمَنْدَهَهَانُِّ، األَْصْبَنَا حَدَّث ُُصَالِح ُُبْن ُقَطَنالْبُخَارِيُّ،َنَا حَدَّث ُُُمَُمَّد ُُبْن ُِعَمَّار ُِبْنيَاسِر، ُِحَدَّثَنأَبِ، ُْعَنجَدِّي َُقَال: ُُرَأَيْت َُعَمَّار َُبْن ُيَاسِرصَلَّى ََُعْد ب ُِالْمَغْرِب َُّسِت َُكَعَاتر, َُُقُلْت ف:يَا ُِأَبَت,مَا ُِهَذِهالصَّالَةُ؟ ََُقَال ف: ُُرَأَيْت ُِحَبِيب َُرَسُول ُِاللَّهصَلَّى ُُاللَّه ُِعَلَيْه ُِوَآلِه َُوَسَلَّمصَلَّى ََُعْد ب ُِالْمَغْرِب َُّسِت َُكَعَاتر, َُوَقَال: «ُْمَنصَلَّى ََُعْد ب ُِالْمَغْرِب َُّسِت َُكَعَاتر َُغُفِرُْت ُُلَه ُُذُنُوبُه, ُْوَإِن ُْكَانَت َُمِثْل ُِزَبَد ُِالْبَحْر»
- Artinya: "Dari Ammar bin Yasir RA, 'Barangsiapa yang shalat setelah Maghrib enam rakaat, maka diampuni dosa-dosanya, meskipun dosanya sebanyak buih di lautan.'"
-
Dibangunkan Rumah di Surga
Hadis dari Aisyah RA yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi menyebutkan pahala bagi yang konsisten mengerjakan sholat Awwabin:
- Arab: وَقَد َُرُوِي ُْعَنعَائِشَةَ، ُِعَن ُِِّالنَّبصَلَّى ُُاللَّه ُِعَلَيْه َُوَسَلَّم َُقَال: «ُْمَنصَلَّى ََُعْد ب ُِاملَغْرِب َُعِشْرِين َُكْعَةر ََُن ب ُُاللَّه ُُلَهَيْتا ب ُِف ُِا ْلَنَّة»
- Artinya: "Barangsiapa shalat dua puluh rakaat setelah Maghrib, maka Allah akan membangunkan rumah di surga untuknya."
-
Dicatat sebagai Orang Saleh dan Dinaikkan Derajatnya
Hadis dari Makhlul menyebutkan keutamaan sholat dua rakaat setelah Maghrib sebelum berbicara:
- Arab: َنَا حَدَّث ُُُمَُمَّد ُُبْن،ََيَْيَرَنَا أَخْبأَبُوصَالِح، ُِحَدَّثَناللَّيْثُ، ُِحَدَّثَن ََُيَْي ُُبْن ُِعَبْد ُِاللَّه ُِبْن ُِِسَال ُِ بْن ُِعَبْد ُِاللَّه ُِبْنعُمَرَ، ُْعَن َُعُمَر ُِبْن ُِعَبْدالْعَزِيزِ، ُْعَنمَكْحُول، ُُر َْحَِه ُُاللَّه ُُأَنَّه ُُحَدَّثَهأَنَّهُ، َُُلَغَه ب َُّأَن َُرَسُول ُِاللَّهصَلَّى ُُاللَّه ُِعَلَيْه َُوَسَلَّم َُقَال: «ُْمَنصَلَّى ََُعْد ب ُِالْمَغْرِب َُِْي َكْعَتر ََُبْل ق ُْأَن ََُتَكَلَّم ي ُْكُتِبَت ُُصَالَتُه ُِف َُعِلِّيِّي»
- Artinya: "Barangsiapa yang shalat dua rakaat setelah Maghrib sebelum berbicara, maka shalatnya dicatat dalam 'Illiyyin."
Hadis-hadis ini, meskipun dengan derajat yang bervariasi, memberikan motivasi kuat bagi umat Muslim untuk mengamalkan sholat Awwabin sebagai bentuk ibadah tambahan yang penuh berkah.
Daftar Sumber
- Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw. | Ustadz Arif Rahman | 2016 | Shahih
- Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama Secara Kafah | Moch. Syarif Hidayatullah | 2017 | Pustaka Oasis
- Fikih Sholat Sunah | Ali Musthafa Siregar | Mei 2021 | Guepedia
- Implementasi Shalat Sunnah Awwabin Studi Living Hadis di Musholah Ar-Rahmah Kandangtepus Senduro Lumajang | Cholidah Zahrotul Mas’ula | Desember 2024 | Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
- al-Jami' al-Kabir Sunan al-Tirmidzi | Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa al-Dohhak al-Tirmidzi | 1998 | Dar al-Gharb al-Islami
- Musnad Ahmad | Ahmad bin Hanbal
- Kumpulan Sholat-Sholat Sunnah | Ajen Dianawati
- Tuntunan Do’a dan Amalan Sehari-hari Sepanjang Masa | Ibnu Watiniyah | 2018 | Kaysa Media
FAQ
1. Apa itu Sholat Awwabin?
Sholat sunnah muakkad yang dikerjakan antara Maghrib dan Isya, dikenal sebagai sholat orang yang banyak bertobat.
2. Kapan waktu pelaksanaan Sholat Awwabin?
Dilaksanakan setelah sholat Maghrib hingga sebelum masuk waktu Isya.
3. Berapa jumlah rakaat Sholat Awwabin?
Minimal 2 rakaat, dianjurkan 6 rakaat, dan bisa sampai 20 rakaat menurut sebagian ulama.
4. Apa keutamaan Sholat Awwabin?
Mendapat pahala besar, diampuni dosa, bahkan disebut setara dengan ibadah bertahun-tahun.
5. Bagaimana niat Sholat Awwabin?
Latin: Usholli sunnatal awwabina rak’ataini lillahi ta’ala. Artinya: "Aku niat sholat sunnah Awwabin dua rakaat karena Allah Ta’ala."
6. Bagaimana tata cara Sholat Awwabin?
Dilakukan seperti sholat sunnah lain, dua rakaat satu salam, dengan bacaan surah pendek setelah Al-Fatihah.
7. Apakah ada doa khusus setelah Sholat Awwabin?
Ya, dianjurkan membaca doa tobat, dzikir, serta bisa ditambah dengan surah Yasin atau Al-Waqi’ah sesuai amalan setempat.