Doa untuk Negeri Indonesia Saat Ini: Memohon Keamanan, Keadilan, dan Kesejahteraan

9 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Doa merupakan salah satu bentuk ikhtiar spiritual yang sangat penting bagi umat beragama. Memanjatkan doa untuk negeri Indonesia saat ini adalah wujud kepedulian dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Melalui doa, kita memohon perlindungan, keamanan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Membaca doa agar negeri aman dan damai merupakan amalan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS.

Beliau meminta kepada Allah SWT agar negerinya aman sentosa, sebagaimana dicatat dalam sejarahnya. Nabi Ibrahim AS sangat mencintai Makkah dan selalu berdoa untuk keamanan negeri tercinta, yang kemudian dikabulkan Allah SWT dengan menjadikan Makkah sebagai tanah haram, wilayah yang dimuliakan dan diharamkan dari berbagai bentuk kerusakan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (1/9/2025).

Doa Nabi Ibrahim AS untuk Keamanan dan Kesejahteraan Negeri

Membaca doa untuk negeri Indonesia saat ini dapat merujuk pada doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim AS untuk keamanan dan keberkahan negerinya. Doa-doa ini termaktub dalam Al-Qur'an dan sangat relevan untuk diamalkan demi keselamatan dan kemakmuran bangsa.

Mengutip buku Kumpulan Doa Makbul Berdoa Sesuai dengan Al Quran & Assunah tulisan Dra. Neni Nuraeni, Nabi Ibrahim AS merasakan berbagai nikmat yang tidak didapatkan di tempat lainnya. Sehingga ia sangat mencintai Makkah dan selalu berdoa untuk keamanan negeri tercinta, yang kemudian dikabulkan oleh Allah SWT.

  1. Doa Pertama (Surah Ibrahim Ayat 35)

    Doa ini dibaca untuk memohon keamanan dan keselamatan di sebuah negara.

    "رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ"

    Latin: "Rabbij'al haadzal balada aaminan wajnubnii wa baniyya an na'buda ashnaam."

    Artinya: "Ya Allah jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala."

  2. Doa Kedua (Surah Al-Baqarah Ayat 126)

    Doa ini juga dapat diamalkan untuk negeri tercinta, memohon keamanan dan rezeki yang melimpah.

    "رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ"

    Latin: "Rabbij'al haadzaa baladan aaminaw waruq ahlahuu minats-tsamaraati man aamana minhum billaahi wal-yaumil aakhiri."

    Artinya: "Ya Allah, jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman sentosa, dan berilah rezeki dari buah-buahan kepada warganya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian."

Makna Doa dalam Islam

Doa dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan merupakan inti dari ibadah. Ia adalah jembatan komunikasi antara hamba dengan Tuhannya, sebuah bentuk pengakuan akan ketergantungan mutlak kepada Sang Pencipta. Melalui doa, seorang Muslim mengungkapkan harapan, ketakutan, syukur, dan permohonan.

Mengutip buku Bercermin pada Nabi Ibrahim tulisan Otong Surasman, doa adalah otak ibadah, bukti ikhlas dan cinta kepada Allah SWT, serta bukti kebenaran menghadap kepada-Nya. Doa juga merupakan hiburan bagi yang tertimpa musibah dan harapan bagi orang yang bercita-cita.

Doa diperlukan oleh setiap mukmin kapan pun, senantiasa diulang lisan orang yang tertimpa musibah dan kesedihan, dituju oleh orang yang tengah kesakitan, menjadi perlindungan orang yang takut dan terguncang. Dengan doa, umat Muslim memohon pertolongan untuk mengalahkan musuh, terlepas dari bisikan setan, serta mencari keridhaan Allah SWT dan perlindungan dari siksa yang pedih.

Keadilan dan Perdamaian sebagai Fondasi Negeri

Keadilan (al-'Adl) dan perdamaian (as-Salam) adalah dua pilar fundamental dalam ajaran Islam yang saling terkait dan mendukung. Konsep keadilan dalam Islam tidak hanya terbatas pada aspek hukum, tetapi juga meliputi keadilan sosial, ekonomi, dan politik. Al-Qur'an dan Hadis memberikan panduan yang jelas tentang perlunya menciptakan masyarakat yang adil, di mana hak-hak setiap individu dihormati dan dipenuhi.

Perdamaian dalam Islam tidak hanya dimaknai sebagai ketiadaan konflik, melainkan sebagai keadaan harmonis yang berakar pada keadilan dan rasa tanggung jawab sosial. Penelitian yang diterbitkan dalam Reflection: Islamic Education Journal menjelaskan bahwa prinsip-prinsip keadilan diperkuat oleh ajaran Al-Qur'an dan Sunnah yang menekankan pentingnya perlakuan yang setara, penghapusan ketidakadilan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia.

Islam mengajarkan bahwa keadilan bukan hanya diterapkan dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dalam hubungan antar sesama manusia. Perdamaian dicapai melalui praktik keadilan, pengampunan, dan dialog, yang semuanya esensial untuk membangun fondasi negeri yang kokoh.

Urgensi Negara dan Pemerintahan dalam Islam

Keberadaan negara dan pemerintahan memiliki urgensi yang sangat tinggi dalam Islam, karena merupakan sarana untuk mewujudkan keadilan sosial dan kemaslahatan umat.

Tujuan terpenting Islam adalah mewujudkan keadilan sosial yang terformulasi dengan tindakan "menyeru kepada kebaikan dan mencegah kejahatan" (al-amr bi al-ma'ruf wa al-nahy 'an al-munkar).

Mengutip Jurnal Islamika oleh Afridawati, Allah menciptakan manusia dengan tabiat yang cenderung untuk berkumpul dan tidak mampu seorang diri memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan orang lain. Ketika manusia berkumpul, memungkinkan terjadinya persaingan dan perselisihan, sehingga Allah menurunkan peraturan dan mewajibkan mengangkat seorang pemimpin.

Mengurusi urusan manusia merupakan kewajiban terbesar dalam agama, bahkan agama dan dunia tidak bisa tegak tanpanya. Oleh karena itu, keberadaan negara dan pemerintahan wajib adanya dalam rangka mengurus dan mengayomi umat.

Tanpa negara dan pemerintahan, umat tidak akan mungkin mewujudkan cita-cita sosial-politik dan keadilan sosial, melaksanakan hukum Islam, menciptakan sistem pendidikan Islam, dan mempertahankan kebudayaan Islam.

Implementasi Keadilan dan Perdamaian dalam Bernegara

Implementasi keadilan dan perdamaian dalam konteks bernegara mencakup berbagai aspek, mulai dari hukum, ekonomi, hingga hubungan sosial dan internasional. Islam menekankan pentingnya keadilan dalam setiap aspek pemerintahan dan hukum, di mana setiap pemimpin wajib menegakkan keadilan sebagai bagian dari amanah yang diberikan oleh Allah.

1. Keadilan dalam Aspek Hukum dan Pemerintahan

Dalam hukum Islam, keadilan adalah tujuan utama dalam penegakan hukum, baik dalam konteks pidana, perdata, maupun politik. Misalnya, dalam penerapan hukum pidana Islam seperti qishas dan hudud, keadilan tidak hanya ditujukan untuk menghukum pelaku kejahatan, tetapi juga untuk memulihkan keseimbangan sosial dan memberikan kesempatan untuk perdamaian dan rekonsiliasi.

2. Keadilan Sosial dan Ekonomi

Keadilan ekonomi adalah salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Islam mengajarkan bahwa distribusi kekayaan dan sumber daya harus dilakukan secara adil agar tidak terjadi kesenjangan yang ekstrem antara kaya dan miskin. Prinsip ini dinyatakan dalam berbagai aturan zakat, sedekah, dan larangan riba yang berfungsi sebagai mekanisme untuk memastikan bahwa kekayaan tidak hanya beredar di kalangan orang kaya saja.

3. Perdamaian dalam Hubungan Sosial

Islam menempatkan perdamaian sebagai nilai utama dalam hubungan antar individu dan masyarakat. Dalam interaksi sosial, Islam menganjurkan adanya sikap saling menghormati, toleransi, dan menjaga keharmonisan sosial. Salah satu prinsip utama dalam mencapai perdamaian dalam hubungan sosial adalah sulh (rekonsiliasi), di mana konflik atau perselisihan harus diselesaikan dengan cara damai sebelum berujung pada kekerasan atau pertikaian.

4. Perdamaian dalam Hubungan Internasional

Dalam konteks hubungan internasional, Islam mengajarkan bahwa perdamaian harus menjadi tujuan utama dalam hubungan antara negara-negara. Islam mengakui hak setiap bangsa untuk hidup dalam keamanan dan perdamaian. Oleh karena itu, perjanjian damai (misalnya, Hudaybiyyah) merupakan contoh penting dari bagaimana Islam memprioritaskan perdamaian dalam situasi konflik internasional.

5. Peran Pendidikan dalam Membangun Keadilan dan Perdamaian

Pendidikan dalam Islam dipandang sebagai alat penting untuk menanamkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian. Melalui pendidikan, generasi muda diajarkan pentingnya hidup dengan prinsip-prinsip keadilan dan harmoni sosial. Pendidikan perdamaian (peace education) adalah langkah baru dalam mengharmonisasikan kehidupan manusia ke dalam cita-cita perdamaian.

Daftar Sumber

  • Al-Qur'an.
  • Buku: Kumpulan Doa Makbul Berdoa Sesuai dengan Al Quran & Assunah oleh Dra. Neni Nuraeni.
  • Buku: Bercermin pada Nabi Ibrahim oleh Otong Surasman.
  • Jurnal: Reflection : Islamic Education Journal, "Konsep Keadilan dan Perdamaian Dalam Islam" oleh Adityo Dapi Pratama, M. Thoriqul Haq, Fadil Zalfa Firmansyah, Wafi Hidayat, Wismanto Wismanto, Fitria Mayasari.
  • Jurnal: Jurnal Islamika, "Konsep Islam Tentang Negara" oleh Afridawati.
  • ANTARA News Jawa Timur

FAQ

1. Mengapa doa untuk negeri penting bagi umat beragama?

Doa untuk negeri mencerminkan kepedulian, harapan, dan ikhtiar spiritual agar bangsa diberi keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan.

2. Apa contoh doa Nabi Ibrahim AS untuk keamanan negeri?

Doanya terdapat dalam Surah Ibrahim ayat 35, memohon agar negeri dijadikan aman serta dijauhkan dari penyembahan berhala.

3. Doa apa lagi yang diajarkan Nabi Ibrahim AS?

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 126, Nabi Ibrahim memohon keamanan dan rezeki yang melimpah bagi penduduk negerinya.

4. Apa makna doa dalam Islam?

Doa adalah inti ibadah, bentuk pengakuan ketergantungan kepada Allah SWT, sekaligus penghibur saat musibah dan penopang harapan.

5. Bagaimana kaitan doa dengan keadilan dan perdamaian?

Doa mendukung terciptanya negeri yang aman, adil, dan damai, sesuai ajaran Islam yang menekankan al-‘Adl (keadilan) dan as-Salam (perdamaian).

6. Mengapa negara dan pemerintahan penting dalam Islam?

Karena menjadi sarana menegakkan keadilan sosial, menjaga kemaslahatan umat, serta melaksanakan hukum dan pendidikan Islam.

7. Apa tantangan mewujudkan keadilan dan perdamaian di masa kini?

Antara lain globalisasi, ketidakadilan ekonomi, konflik politik, serta salah tafsir ajaran yang kadang memicu kekerasan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |