Liputan6.com, Jakarta Makan menjadi aktivitas harian bagi setiap manusia. Terlihat sederhana, namun bagi orang beriman makanan yang tersaji di hadapan mereka merupakan salah satu anugerah Allah yang wajib disyukuri. Untuk bersyukur, cara paling mudah adalah dengan membaca doa sebelum makan dan doa sesudah makan. Doa ini bukan sekadar menjadi wujud rasa syukur kita, tapi juga untuk membuka pintu berkah di setiap kegiatan kita.
Rasulullah SAW pun juga mencontohkan kepada para sahabat agar selalu mengingat Allah setiap kali selesai makan. Dengan memuji-Nya, hati menjadi tenang dan penuh rasa terima kasih. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim disebutkan,
“Sesungguhnya Allah rida pada seorang hamba ketika dia menyantap makanan lalu dia memuji Allah atas makanan itu atau minum lalu dia memuji Allah atas minuman itu.”
Bacaan Doa Sesudah Makan
Doa sesudah makan seharusnya menjadi doa sehari-hari bagi kaum muslimin. Berikut beberapa bacaan doa sesudah makan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, disertai teks Arab, latin, dan artinya agar mudah diamalkan dalam kehidupan sehari-hari:
Doa Pendek yang Umum
اللَّهُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk orang-orang Islam.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Doa ini paling sering diajarkan kepada anak-anak dan dianjurkan untuk diamalkan setiap kali selesai makan. Doa ini mengandung makna dari sebuah pengakuan bahwa nikmat makan dan minum tidak datang dari kemampuan kita, melainkan dari kemurahan Allah semata.
Doa yang Diajarkan Rasulullah
Lalu, bagaimana dengan doa yang diajarkan Nabi SAW? Ada sejumlah hadis yang menunjukkan doa sesudah makan dari arahan Rasulullah SAW, salah satunya doa berikut ini,
الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا
Alhamdulillahi katsīran ṭayyiban mubārakan fīh, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda‘in wa laa mustaghnan ‘anhu robbanaa
“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah, yang tidak pernah cukup, tidak ditinggalkan, dan kami senantiasa membutuhkan-Nya, wahai Rabb kami.”
Doa tersebut berasal dari hadis dari Abu Umamah, ia berkata bahwasanya,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ ، غَيْرَ مَكْفِىٍّ ، وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ ، رَبَّنَا »
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengangkat hidangannya, beliau berdo’a: Alhamdulillahi kastiron thoyyiban mubarokan fiih, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda’in wa laa mustaghnan ‘anhu robbanaa (Segala puji hanyalah milik Allah, yang Allah tidak butuh pada makanan dari makhluk-Nya, yang Allah tidak mungkin ditinggalkan, dan semua tidak lepas dari butuh pada Allah, wahai Rabb kami) (HR. Bukhari)
Doa ini memang lebih panjang, tetapi memiliki makna yang sangat mendalam. Ia menggambarkan betapa seorang hamba tidak pernah bisa lepas dari kasih sayang dan rezeki Tuhannya.
Kemudian dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Namun, kita juga bisa mengakhiri makan dengan ucapan “alhamdulillah.” Amalan ini berdasarkan hadis Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim).
Keutamaan Doa Sesudah Makan
Membaca doa sesudah makan bukan sekadar kebiasaan, tapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi dan menyentuh batin seorang Muslim. Beberapa makna dan keutamaan doa ini antara lain:
Ungkapan Syukur atas Nikmat Allah
Doa ini menjadi tanda bahwa kita sadar—setiap suapan yang masuk ke tubuh adalah rezeki dari Allah. Dengan bersyukur, nikmat akan semakin bertambah.
Penghapus Dosa Ringan
Dalam hadis disebutkan, siapa yang membaca doa setelah makan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Sebuah amalan ringan dengan ganjaran yang besar.
Menambah Keberkahan Rezeki
Makanan yang disertai doa dan rasa syukur akan membawa kebaikan, tidak hanya bagi tubuh tetapi juga bagi hati.
Membaca doa setelah makan melatih kita untuk selalu menghadirkan Allah dalam aktivitas duniawi. Ia menjadi bentuk doa penenang hati yang menuntun pada ketenangan batin.
Dicintai oleh Allah
Allah mencintai hamba yang memuji-Nya setelah makan dan minum, karena itu menunjukkan kerendahan hati dan pengakuan atas kebesaran-Nya.
Selain doa sesudah makan, Islam juga mengajarkan berbagai adab makan yang indah. Semua tuntunan ini berasal dari hadis-hadis sahih yang menjadi bagian dari sumber hukum Islam yang mengatur etika keseharian umat Muslim. Dengan mengamalkannya, makan bukan hanya kegiatan fisik, tapi juga ibadah yang berpahala.
Beberapa adab makan yang diajarkan Rasulullah SAW antara lain:
- Membaca Doa Sebelum Makan: Rasulullah SAW bersabda kepada Umar bin Abi Salamah, “Wahai anak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang dekat darimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Menggunakan Tangan Kanan: Tangan kanan melambangkan kebaikan dan kebersihan, sedangkan tangan kiri digunakan untuk hal-hal yang kurang bersih.
- Makan dari Bagian yang Terdekat: Tindakan ini menunjukkan sopan santun serta menghormati orang lain di meja makan.
- Tidak Makan Secara Berlebihan: Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya.” (HR. Tirmidzi). Makanlah secukupnya agar tubuh tetap sehat dan hati tidak keras.
- Makan dengan Tenang dan Duduk: Nabi SAW biasanya makan sambil duduk, penuh kesederhanaan dan ketenangan.
- Membaca Doa Sesudah Makan Sebagai Penutup: Mengakhiri makan dengan doa adalah tanda kesempurnaan adab dan rasa syukur.
- Jika Lupa Membaca Bismillah di Awal, Ucapkan di Tengah Makan: Ucapkan “Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Kalimat ini menjadi pengingat agar setan tidak ikut menikmati makanan kita.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa bacaan doa sesudah makan yang benar?
Doa yang diajarkan Nabi SAW adalah “Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin.”
2. Apa arti doa sesudah makan?
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk orang-orang Islam.”
3. Apakah boleh membaca doa sesudah makan hanya dengan ‘Alhamdulillah’?
Boleh. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah mencintai hamba yang memuji-Nya setelah makan dan minum.
4. Apa manfaat membaca doa sesudah makan?
Manfaatnya adalah menumbuhkan rasa syukur, menambah keberkahan rezeki, dan menjadi sebab diampuni dosa-dosa kecil.
5. Dari mana sumber hukum membaca doa sesudah makan?
Dalilnya berasal dari hadis-hadis sahih yang menjadi bagian dari sumber hukum Islam, seperti riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Daud.

3 hours ago
1
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377556/original/041870700_1760104680-Wanita_Baca_Quran.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3428969/original/081900100_1618419369-AP21104570753769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904568/original/070887100_1434622909-imagepemimpinresized.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3430878/original/058976400_1618561327-20210416-Itikaf-Masjid-Kubah-Emas-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4961760/original/053243700_1728276503-IBNU_SIRIN.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403993/original/058509000_1762347528-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404618/original/081442100_1762412174-Berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404601/original/016967900_1762411436-Ilustrasi_Sholat_Jenazah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404559/original/095860000_1762410282-malik-shibly-lKbz2ejxYbA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404342/original/074679900_1762402997-sholawat_habib_syech.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404281/original/095677800_1762401262-Doa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365504/original/061188900_1759198802-Pria_muslim_sedang_sujud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404198/original/025517200_1762398081-sholawat_mansub.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404151/original/035020700_1762395367-cincin.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404144/original/095939100_1762393348-Kaligrafi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365522/original/031085600_1759199598-Wanita_berdoa_menengadahkan_kedua_tangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404135/original/018925300_1762392065-Ular.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)
