Liputan6.com, Jakarta - Setiap insan tentu tak luput dari kesalahan dan dosa, baik disengaja maupun tidak. Salah satu bentuk permohonan ampun yang paling mendalam adalah melalui doa taubat nasuha.
Taubat nasuha bukan sekadar ungkapan penyesalan di lisan, melainkan sebuah tekad kuat dari lubuk hati untuk meninggalkan perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Membaca doa taubat nasuha dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, meskipun seringkali dipanjatkan setelah melaksanakan sholat taubat.
Melansir dari buku Ebook 10 Dosa Besar (Series): Jilid IV, Tuntunan Hijrah dan Taubatan Nasuuha, sholat taubat dilakukan untuk menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya kepada Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/7/2025).
Mengenal Lebih Dekat Doa Taubat Nasuha
Doa taubat nasuha merupakan inti dari proses pengampunan dosa dalam Islam. Secara bahasa, taubat atau tobat berarti sikap sadar dan menyesal akan dosa, serta berniat memperbaiki tingkah laku.
Taubat nasuha memiliki makna yang lebih spesifik, yaitu taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan hanya karena Allah SWT, serta terlepas dari cacat dan cela. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam kitabnya At-taubah wadziifatul Umur.
Pentingnya taubat nasuha ditegaskan dalam Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah At-Tahrim ayat 8:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya."
Taubat nasuha tidak hanya berfokus pada satu jenis dosa, melainkan mencakup tekad untuk meninggalkan semua maksiat dan dosa yang pernah dilakukan.
Bacaan Utama Doa Taubat Nasuha dan Artinya
Salah satu bacaan doa taubat nasuha yang umum dipanjatkan umat Muslim adalah sebagai berikut. Doa ini mencerminkan pengakuan atas kezaliman diri sendiri dan keyakinan penuh bahwa hanya Allah SWT yang Maha Pengampun.
Bacaan Doa Taubat Nasuha:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Allahumma inni zholamtu nafsi zullman katsiran wa laa yaghfiru dzunuba illa anta, faghfirli min indika maghfiratan innaka antal ghafurur rahim.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang besar. Dan tiada siapa yang akan mengampuni dosa-dosaku melainkan Engkau. Maka ampunilah aku dengan keampunan yang besar daripada sisiMu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Doa ini mengandung permohonan yang mendalam kepada Allah SWT, mengakui bahwa diri telah berbuat zalim dan hanya Dia yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa. Dengan memanjatkan doa ini, seorang hamba menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungan mutlak kepada rahmat dan ampunan Ilahi.
Doa Taubat Nasuha Lainnya yang Dianjurkan
Selain doa utama di atas, terdapat beberapa doa lain yang juga sangat dianjurkan untuk dibaca sebagai bagian dari proses taubat nasuha, terutama setelah sholat taubat. Doa-doa ini memiliki keutamaan tersendiri dan dapat memperkuat permohonan ampunan kita.
Sayyidul Istighfar (Penghulu Istighfar):
Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dianggap sebagai doa ampunan yang paling utama. Membacanya menunjukkan pengakuan atas keesaan Allah, status hamba, dan janji ketaatan.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَاصَنَعْتُ أَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لَايَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu yg sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yg telah aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yg dapat memberi ampunan kecuali Engkau sendiri. Aku memohon perlindungan Engkau dari segala kejahatan yg telah aku lakukan."
Doa Taubat yang Lebih Ringkas:
Doa ini juga sering dibaca karena ringkas namun padat makna, memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya."
Selain itu, seperti dilansir dari antaranews.com, Nabi Muhammad SAW juga diriwayatkan membaca doa berikut:
"Allāhummaghfir lī khathī’atī wa jahlī, wa isrāfī fī amrī, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Allāhummaghfir lī jiddī wa hazlī, wa khatha’ī wa ‘amdī. Wa kullu dzālika ‘indī. Allāhummaghfir lī mā qadamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, wa anta ‘alā kulli syai’in qadīrun."
Artinya: "Tuhanku, ampuni lah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatan batas ku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampuni lah dosaku dalam serius dan gurauan ku, kekeliruan dan kesengajaan ku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampuni lah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang ku sembunyikan dan ku nyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa atas segala sesuatu."
Doa Taubat Para Nabi: Yunus dan Adam AS
Al-Qur'an mengabadikan doa-doa taubat yang dipanjatkan oleh para nabi, yang dapat menjadi inspirasi bagi umat Muslim dalam memohon ampunan. Doa-doa ini menunjukkan kerendahan hati dan pengakuan dosa meskipun mereka adalah utusan Allah.
Doa Taubat Nabi Yunus AS:
Nabi Yunus AS melantunkan doa ini dalam keadaan yang sangat gelap, baik secara harfiah di dalam perut ikan maupun secara spiritual karena meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Dalam buku Doa Ajaran Ilahi oleh Anis Masykhur dan Jejen Musfah, disebutkan bahwa Nabi Yunus AS melantunkan doa taubat nasuha setelah berbuat zalim kepada diri sendiri.
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap: Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya: 87)
Doa Taubat Nabi Adam AS:
Nabi Adam AS dan Siti Hawa memanjatkan doa ini setelah melanggar larangan Allah SWT di surga. Doa ini menjadi pengakuan atas penyesalan dan permohonan ampunan.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn
Artinya: “Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Al-Araf: 23)
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Taubat Nasuha
Sholat taubat nasuha adalah sholat sunnah dua rakaat yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh. Sholat ini menjadi pelengkap dari niat taubat yang tulus, sebagaimana disebutkan oleh para ulama. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara perorangan (munfarid).
Meskipun sholat taubat dapat dikerjakan kapan saja, waktu yang paling utama adalah di sepertiga malam terakhir, karena saat itu merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan.
Namun, ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari, yaitu saat matahari terbit, saat matahari berada di tengah, dan saat matahari tenggelam. Sholat ini minimal dua rakaat dan maksimal enam rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri salam.
Berikut adalah tata cara sholat sunnah taubat yang dapat dijadikan panduan, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Membaca Niat Sholat Taubat:
أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي
Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah SWT."
2. Membaca Doa Sebelum Melanjutkan Sholat Taubat:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Robbana dholamna Anfusana wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin
Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."
3. Takbiratul Ihram.
4. Membaca Doa Iftitah.
5. Membaca Surat Al-Fatihah.
6. Membaca Surat Pendek dalam Al-Qur'an.
7. Rukuk dan Membaca Doa Rukuk.
8. I'tidal dan Membaca Doa I'tidal.
9. Sujud Dua Kali dan Membaca Doa Sujud.
10. Duduk di Antara Dua Sujud dan Membaca Doanya.
11. Berdiri untuk Mengerjakan Rakaat Kedua.
12. Tasyahud Akhir dan Membaca Doa Tasyahud Akhir.
13. Salam.
Setelah sholat, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan doa taubat nasuha. Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia bersuci dengan baik lalu ia berdiri untuk sholat dua rakaat, kemudian ia meminta ampunan kepada Allah melainkan Allah akan mengampuninya." (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah).
Keutamaan dan Manfaat Melaksanakan Taubat Nasuha
Melaksanakan taubat nasuha memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi seorang Muslim. Ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan sebuah proses spiritual yang membawa dampak positif dalam kehidupan dunia dan akhirat.
- Pengampunan Dosa dari Allah SWT: Manfaat paling utama dari taubat nasuha adalah diampuninya dosa-dosa oleh Allah SWT. Allah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu ampunan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh bertaubat. Sebagaimana firman Allah dalam QS. At-Tahrim ayat 8, "Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu." Hadis riwayat Bukhari juga menyebutkan bahwa rahmat Allah jauh melampaui kemurkaan-Nya, menunjukkan betapa besar kesempatan untuk diampuni.
- Mendapatkan Ridha dan Kecintaan Allah: Taubat yang tulus dan ikhlas akan mendekatkan seorang hamba kepada ridha Allah. Ketika seseorang bertaubat karena takut kepada-Nya dan mengikhlaskan ketulusan karena cinta kepada-Nya, Allah akan mencintainya. Ini adalah bentuk ketaatan yang paling tinggi, di mana seorang hamba berupaya menunaikan ketaatan yang berhak mendapatkan ridha-Nya.
- Penyucian Diri dan Hati: Taubat nasuha berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan diri dari kotoran dosa dan menyucikan hati. Dengan mengakui kesalahan dan berjanji tidak mengulanginya, hati menjadi lebih bersih dan tenang. Proses ini membantu seseorang untuk kembali kepada fitrahnya yang suci, terbebas dari beban moral dan spiritual yang disebabkan oleh dosa.
- Ketenangan Jiwa dan Pikiran: Beban dosa dapat menyebabkan kegelisahan dan ketidaktenangan dalam hati. Dengan bertaubat nasuha, seseorang melepaskan beban tersebut dan merasakan ketenangan jiwa. Penyesalan yang mendalam diikuti dengan permohonan ampunan yang tulus akan membawa kedamaian batin, karena keyakinan bahwa Allah telah mengampuni kesalahan.
- Perbaikan Diri dan Peningkatan Kualitas Ibadah: Taubat nasuha mendorong seorang Muslim untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berupaya menggantinya dengan amal kebaikan. Ini adalah langkah awal menuju perbaikan diri yang berkelanjutan. Dengan tekad untuk memperbaiki tingkah laku dan perbuatan, kualitas ibadah akan meningkat, dan seseorang akan lebih termotivasi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Pembuka Rezeki dan Solusi dari Kesulitan: Memperbanyak istighfar sebagai bagian dari taubat nasuha diyakini dapat membuka pintu rezeki dan memberikan solusi atas berbagai kesulitan hidup. Melansir dari jatim.kemenag.go.id, "Barangsiapa yang selalu melanggengkan bacaan istighfar, Allah akan mempermudah urusannya untuk memperoleh jalan keluar/solusi terbaik, dan akan melimpahkan rezeki yang tanpa diduga."
Sumber:
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, At-taubah wadziifatul Umur
- Al-Qur'an Surah At-Tahrim ayat 8
- Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 87
- Al-Qur'an Surah Al-Araf ayat 23
- Anis Masykhur dan Jejen Musfah, Doa Ajaran Ilahi
- Ebook 10 Dosa Besar (Series): Jilid IV, Tuntunan Hijrah dan Taubatan Nasuuha oleh Hamba Allah (Dosa Besar)
- Saiful Hadi El-Sutha, Panduan Sholat Lengkap
- Agus Fitrianto, Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha Jelang Ramadhan, menara.baznas.go.id, diinput pada 16 Jul 2025.
- Allisa Luthfia, Doa yang dianjurkan usai sholat taubat, antaranews.com, 24 Maret 2024.
- KH. Imam Mawardi, ZI, Perbanyaklah “Gerakan Taubat Nasuha” (GERTANAS), 20 MPA 287 / Agustus 2010, jatim.kemenag.go.id diakses 16 Juli 2025.
FAQ Seputar Doa Taubat Nasuha
1. Apa itu doa taubat nasuha?
Doa taubat nasuha adalah permohonan ampun yang tulus dan sungguh-sungguh kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, disertai dengan tekad kuat untuk tidak mengulanginya. Taubat ini bukan hanya ucapan lisan, melainkan melibatkan kesadaran hati, penyesalan mendalam, dan komitmen untuk memperbaiki diri sesuai ajaran Islam.
2. Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa taubat nasuha?
Doa taubat nasuha bisa dibaca kapan saja, baik siang maupun malam, karena pintu taubat senantiasa terbuka. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah setelah melaksanakan sholat taubat, terutama di sepertiga malam terakhir, saat suasana lebih hening dan hati lebih khusyuk.
3. Apa bedanya taubat nasuha dengan istighfar biasa?
Istighfar adalah permohonan ampun secara umum, sementara taubat nasuha adalah bentuk taubat yang lebih mendalam, mencakup penyesalan sejati, berhenti dari dosa, dan niat tidak mengulanginya. Taubat nasuha juga menuntut tindakan nyata dalam memperbaiki diri dan menjauhi perbuatan maksiat.
4. Apakah dosa besar bisa diampuni dengan taubat nasuha?
Ya, bahkan dosa besar dapat diampuni oleh Allah SWT jika dilakukan taubat nasuha dengan sungguh-sungguh. Selama belum datang ajal atau tanda-tanda kematian, Allah senantiasa membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang benar-benar kembali kepada-Nya dengan hati yang bersih dan niat yang lurus.
5. Apa saja bacaan doa taubat nasuha yang bisa diamalkan?
Beberapa bacaan yang dianjurkan antara lain: doa taubat utama dari hadis Nabi, Sayyidul Istighfar, serta istighfar ringkas seperti “Astaghfirullahal ‘azhim…”. Semua doa ini mencerminkan permohonan ampun, pengakuan atas dosa, dan keyakinan hanya Allah yang mampu mengampuni.
6. Apakah taubat nasuha harus diiringi dengan sholat taubat?
Tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk memperkuat taubat dengan sholat sunnah taubat dua rakaat. Sholat ini membantu menenangkan hati, menegaskan penyesalan, dan menunjukkan kesungguhan dalam memohon ampunan kepada Allah SWT.
7. Apakah taubat nasuha bisa dilakukan berulang kali?
Bisa, karena manusia tidak luput dari kesalahan. Selama masih hidup, tidak ada batasan untuk bertaubat. Taubat nasuha justru menunjukkan bahwa seseorang terus berusaha memperbaiki diri dan tidak menyerah dalam berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.