Niat Sholat Taubat Nasuha, Ketahui Tata Cara dan Tanda Seseorang Bertaubat

2 months ago 24

Liputan6.com, Jakarta Setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa dalam perjalanan hidupnya. Untuk membersihkan diri dari noda tersebut, Islam menganjurkan umatnya untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Salah satu bentuk taubat yang sangat dianjurkan adalah melalui pelaksanaan sholat taubat nasuha, sebuah ibadah sunnah yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Memahami niat sholat taubat nasuha adalah langkah awal yang krusial sebelum melaksanakannya.

Sholat taubat nasuha merupakan wujud penyesalan tulus atas segala dosa yang telah diperbuat, disertai dengan janji untuk tidak mengulanginya lagi. Dilansir dari Ebook 10 Dosa Besar Jilid IV (2015), sholat taubat adalah salat yang dilakukan sebagai bentuk tobat atau penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Berikut Liputan6.com mengulas lengkap niat sholat taubat nasuha melansir dari berbagai sumber, Selasa (15/7/2025).

Pengertian Sholat Taubat Nasuha

Sholat taubat nasuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Ibadah ini mencerminkan penyesalan yang tulus serta tekad kuat untuk meninggalkan perbuatan dosa dan kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT.

Secara bahasa, taubat berarti kembali, yaitu kembali ke jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama. Sholat taubat dilaksanakan dengan tujuan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Dalam konteks Islam, taubat nasuha memiliki makna yang lebih spesifik. Seperti dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam kitab At-taubah wadziifatul Umur, taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan hanya karena Allah SWT, serta terlepas dari cacat dan cela. Taubat nasuha tidak hanya bertaubat pada satu jenis dosa saja, tetapi meninggalkan semua maksiat dan dosa yang sebelumnya pernah dilakukan.

Pentingnya taubat nasuha telah disebutkan langsung dalam Al-Quran, salah satunya dalam Surah At-Tahrim ayat 8, Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya."

Ayat ini menegaskan kewajiban bertaubat secara sungguh-sungguh bagi setiap muslim.

Niat Sholat Taubat Nasuha

Sebelum melaksanakan sholat taubat, seorang muslim harus menyatakan niat di dalam hati. Niat ini penting untuk menunjukkan tujuan yang murni untuk bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya. Niat sholat taubat nasuha bukan sekadar bacaan yang diucapkan sebelum melaksanakan sholat, tetapi juga mencerminkan keseriusan seseorang dalam bertaubat.

Lafaz niat sholat taubat nasuha diucapkan dalam hati atau dilafalkan. Menurut buku Panduan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha oleh Mutia Nurul Syahrani (2018), urutan pelaksanaan sholat taubat dimulai dengan niat.

Berikut adalah lafaz niat sholat taubat nasuha dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

Arab: أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Ketika seseorang memutuskan untuk melaksanakan sholat dengan niat sholat taubat nasuha, ia telah memantapkan hatinya untuk bersungguh-sungguh memohon ampunan Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut. Dengan menjalankan niat sholat taubat nasuha dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, seorang muslim dapat menyucikan dirinya dan memohon ampunan langsung kepada Allah SWT.

Tata Cara Sholat Taubat

Sholat taubat dilakukan seperti sholat sunnah pada umumnya, dengan urutan dan gerakan yang mirip sholat fardhu. Perbedaan utama antara sholat taubat dengan sholat fardhu atau sholat sunnah lainnya terletak pada niat dan tujuan pelaksanaannya, yaitu khusus untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Sholat ini dikerjakan secara perorangan (munfarid), paling sedikit dua rakaat dan paling banyak enam rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

Berikut adalah tata cara melaksanakan sholat taubat yang dapat diikuti Dikutip dari Buku Panduan Sholat Lengkap karangan Saiful Hadi El Sutha, dimulai dari niat hingga selesai dengan penuh ketulusan hati:

  1. Berwudu, memastikan diri dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar.
  2. Mengucapkan niat sholat taubat nasuha dalam hati atau dilafalkan.
  3. Takbiratul ihram, mengangkat tangan sambil mengucapkan 'Allahu Akbar'.
  4. Membaca doa iftitah (sunnah).
  5. Membaca surah Al-Fatihah.
  6. Membaca surah dari Al-Qur'an (surat pendek dianjurkan).
  7. Rukuk dengan tuma'ninah.
  8. I'tidal.
  9. Sujud pertama.
  10. Duduk di antara dua sujud.
  11. Sujud kedua.
  12. Berdiri untuk rakaat kedua.
  13. Membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan salah satu surah Al-Qur'an.
  14. Rukuk.
  15. I'tidal.
  16. Sujud pertama rakaat kedua.
  17. Duduk di antara dua sujud.
  18. Sujud kedua rakaat kedua.
  19. Tahiyat akhir.
  20. Salam.

Setelah sholat, dianjurkan untuk membaca istighfar dan doa-doa taubat untuk memohon ampunan Allah SWT. Bacaan istighfar yang dianjurkan adalah:

 Astaghfirullaahal Azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran.  

Waktu Sholat Taubat

Waktu pelaksanaan sholat taubat tidak dibatasi secara spesifik, namun dianjurkan untuk melakukannya setelah sholat fardhu atau pada waktu-waktu yang mustajab. Sholat taubat dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat.

Menurut studi oleh Almas Abyan al-Fatih dalam el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu (2024), waktu-waktu yang diharamkan tersebut adalah saat fajar kedua, saat matahari terbit hingga naik, saat matahari tergelincir, dan saat menjelang Maghrib. Di luar waktu-waktu tersebut, sholat taubat dapat dilaksanakan.

Terdapat waktu-waktu yang dianggap lebih utama untuk melaksanakan sholat taubat. Penelitian tentang Praktik Thariqah Naqsyabandiyah di Malang menyebutkan bahwa waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir, karena pada saat itu doa dan taubat lebih mustajab untuk dikabulkan Allah SWT. Ini juga didukung oleh hadis riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah dalam kitab Shahih al-Bukhari (no. 1145), yang menyatakan bahwa Allah SWT turun ke langit dunia setiap sepertiga malam terakhir untuk mengabulkan doa, memberi permintaan, dan mengampuni hamba-Nya.

Keistimewaan waktu ini juga dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin, bahwa

"Waktu yang paling utama untuk beribadah di malam hari adalah sepertiga malam terakhir, karena saat itu hati manusia lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan kesungguhan lebih mudah diraih." (Ihya’ Ulumiddin, Juz I, Bab Qiyamul Lail).

Dari sisi keilmuan modern, dalam jurnal Journal of Religion and Health oleh Abdullahi, S. (2018) yang berjudul "The Psychospiritual Benefits of Night Prayers in Islam", disebutkan bahwa bangun malam untuk berdoa atau sholat berdampak signifikan terhadap ketenangan jiwa dan kestabilan emosi.

Keutamaan Sholat Taubat

Sholat taubat memiliki banyak keutamaan bagi umat Muslim yang melaksanakannya dengan tulus dan penuh penyesalan. Keutamaan ini tidak hanya berdampak pada kehidupan spiritual, tetapi juga pada kondisi psikologis dan emosional seseorang.

Pengampunan Dosa Secara Langsung

Salah satu keutamaan utama sholat taubat adalah pengampunan langsung dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Abu Bakar As-Shiddiq, bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa seseorang yang melakukan sholat taubat dengan tulus.

Pembersihan Jiwa dan Hati

Sholat taubat membersihkan hati dari dosa masa lalu. Amalan ini menjadi "reset spiritual" yang menenangkan pikiran dan meningkatkan kualitas rohani, memberikan rasa seolah "terlahir kembali" dan menepis noda batin.

Meningkatkan Kesadaran Diri

Sholat taubat memaksa pelakunya untuk merenungkan kesalahannya. Refleksi ini memacu introspeksi dan niat untuk tidak mengulangi dosa, menjadikan seseorang lebih waspada dan bertanggung jawab terhadap amal harian.

Memperkuat Hubungan dengan Allah

Menjalani sholat taubat berarti mengakui kelemahan dan bergantung pada pengampunan Allah. Amalan ini mempererat hubungan spiritual, karena disertai dengan permintaan ampun dan komitmen untuk berubah. Allah menjadikan bertaubat sebagai jalan menuju rahmat dan pengkhususan hati kepada-Nya.

Memberi Ketenangan Batin

Selain membersihkan dosa, sholat taubat menghantarkan ketenangan jiwa. Bebas dari rasa bersalah, hati menjadi ringan dan pikiran lebih fokus. Efeknya mirip terapi psikologis, mengurangi stres dan memberi rasa damai.

Syarat Taubat Nasuha

Taubat yang semurni-murninya, yaitu taubat nasuha, memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi agar diterima oleh Allah SWT. Seorang hamba yang bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha, yaitu taubat yang sebenar-benarnya dilakukan dengan serius dan memenuhi syarat-syarat taubat sesuai dengan haknya, maka bisa dipastikan taubatnya diterima oleh Allah SWT.

Dipaparkan dalam skripsi  “Taubat Menurut Imam AlGhazali" karya Nur Azizah UIN Walisongo, berikut Syarat Taubat Nasuha: 

  • Menyesali atas perbuatannya: Ini adalah inti dari taubat. Penyesalan yang tulus atas dosa yang telah dilakukan.
  • Mengambil peristiwa buruk sebelumnya sebagai pelajaran: Belajar dari kesalahan masa lalu untuk tidak mengulanginya.
  • Kembali kepada pelajaran semula (Allah): Bertekad untuk kembali ke jalan yang benar dan diridhai Allah.
  • Menyegerakan pertaubatan: Tidak menunda-nunda taubat, karena menunda taubat dari suatu kesalahan merupakan dosa tersendiri, sebagaimana dinyatakan Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain.
  • Meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah untuk selama-lamanya: Berhenti total dari perbuatan dosa dan berkomitmen untuk selalu taat kepada perintah Allah.
  • Istighfar dengan lisan: Mengucapkan permohonan ampun kepada Allah.
  • Meninggalkan dosa dengan anggota badan: Menghentikan segala perbuatan dosa yang melibatkan fisik.
  • Mematahkan niat untuk tidak mengulanginya: Bertekad kuat untuk tidak kembali melakukan dosa yang sama.
  • Meninggalkan semua teman buruk: Menjauhi lingkungan atau pergaulan yang dapat memicu kembali pada perbuatan dosa.

Tanda Seseorang Bertaubat

Taubat nasuha tidak hanya sekadar ucapan atau ritual, tetapi juga tercermin dari perubahan perilaku dan kondisi hati seseorang. Ciri-ciri ini menunjukkan kesungguhan dalam bertaubat dan komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Memahami ciri-ciri ini dapat membantu seseorang untuk mengukur kualitas taubatnya, berikut seperti dilansir dari skripsi Nur Azizah UIN Walisongo:

  • Bergaul dengan orang-orang saleh dan menghindari dari teman-teman yang buruk

Lingkungan pergaulan sangat memengaruhi perilaku. Orang yang bertaubat akan mencari teman yang mendukung kebaikan.

  • Perilakunya lebih baik dari pada sebelumnya

Ada peningkatan kualitas diri dan akhlak yang nyata setelah bertaubat.

  • Berhenti dari perbuatan dosa dan menerima dengan tangan terbuka terhadap segala kebajikan

 Meninggalkan dosa secara total dan aktif melakukan amal kebaikan.

  • Selalu cemas terhadap azab dan murka Allah SWT yang selalu menyertainya

Rasa takut akan balasan dosa mendorongnya untuk terus beristighfar dan beramal saleh, hingga ia mendengar suara malaikat yang akan mencabut ruhnya: "Janganlah engkau takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah padamu" (Q.S. Fushshilat: 30).

  • Hatinya berpaling dari hal-hal keduniaan, sebaliknya hati itu haus akan hal-hal yang bersifat ukhrawi

 Prioritas hidupnya bergeser dari kenikmatan duniawi menuju persiapan akhirat.

  • Hati yang tidak lagi menginginkan perbuatan dosa berhenti total dari dosa akibat rasa sesal dan cemas

Keinginan untuk berbuat dosa hilang karena penyesalan yang mendalam.

  • Hancurnya hati yang tidak dapat diserupakan dengan apapun

Kondisi hati yang sangat menyesal dan hancur karena dosa, hanya dialami oleh orang-orang yang melakukan perbuatan dosa dan bertaubat dengan tulus.

Sumber: 

  • Ebook 10 Dosa Besar Jilid IV (2015)
  • Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam kitab At-taubah wadziifatul Umur
  • Buku Panduan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha oleh Mutia Nurul Syahrani (2018)
  • Buku Panduan Sholat Lengkap karangan Saiful Hadi El Sutha
  • Studi oleh Almas Abyan al-Fatih dalam el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu (2024)
  • Ihya’ Ulumiddin, Juz I, Bab Qiyamul Lail)
  • Journal of Religion and Health oleh Abdullahi, S. (2018) yang berjudul "The Psychospiritual Benefits of Night Prayers in Islam
  • Skripsi “Taubat Menurut Imam AlGhazali" karya Nur Azizah UIN Walisongo

FAQ Seputar Niat Sholat Taubat Nasuha

Apa itu sholat taubat nasuha?

Sholat taubat nasuha adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat, disertai dengan penyesalan yang tulus dan janji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Ini merupakan bentuk taubat yang paling sempurna dan dianjurkan dalam Islam.

Bagaimana niat sholat taubat nasuha?

Niat sholat taubat nasuha adalah "Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillahi ta'ala" yang artinya "Aku berniat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala." Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat.

Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan sholat taubat?

Sholat taubat dapat dilakukan kapan saja di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat, seperti saat matahari terbit atau terbenam. Namun, waktu yang paling utama dan mustajab adalah pada sepertiga malam terakhir, karena pada saat itu Allah SWT lebih dekat kepada hamba-Nya yang memohon ampunan.

Berapa rakaat sholat taubat nasuha?

Sholat taubat nasuha dapat dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal enam rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Pelaksanaannya dilakukan secara perorangan atau munfarid.

Apa yang harus dilakukan setelah sholat taubat?

Setelah menyelesaikan sholat taubat, sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, membaca doa taubat, dan merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan. Penting juga untuk bertekad kuat untuk tidak mengulangi dosa tersebut dan menggantinya dengan amal kebaikan.

Apakah sholat taubat wajib?

Hukum sholat taubat adalah sunnah, namun bertaubat itu sendiri hukumnya wajib bagi setiap muslim yang telah melakukan dosa atau kesalahan. Sholat taubat menjadi sarana untuk menyempurnakan proses taubat tersebut dan menunjukkan kesungguhan hati dalam memohon ampunan.

Apa saja keutamaan sholat taubat?

Keutamaan sholat taubat antara lain mendapatkan pengampunan dosa langsung dari Allah SWT, membersihkan jiwa dan hati, meningkatkan kesadaran diri, memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, dan mendatangkan ketenangan batin karena terbebas dari rasa bersalah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |