Liputan6.com, Jakarta - Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam merupakan perpaduan antara nilai budaya Jawa dan ajaran Islam yang mengajarkan manusia untuk menerima dengan tulus setiap ketentuan Tuhan. Filosofi ini menjadi dasar penting dalam membangun ketenangan batin dan keseimbangan hidup di tengah arus dunia modern yang serba cepat.
Dalam Islam, konsep qana’ah memiliki makna serupa dengan falsafah Jawa tersebut, yakni merasa cukup atas apa yang dimiliki tanpa terjerumus dalam keserakahan. Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam bukan hanya ajaran pasif, tetapi bentuk kesadaran spiritual yang mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati lahir dari rasa syukur dan ridha terhadap takdir Allah.
Dalam masyarakat Jawa, Nrimo Ing Pandum mengandung arti “menerima bagian yang diberikan”, yaitu menerima rezeki, takdir, maupun ujian dengan lapang dada. Filosofi ini tumbuh dari pandangan hidup yang harmonis antara manusia dan Sang Pencipta.
Sementara dalam ajaran Islam, qana’ah adalah sifat terpuji yang mencerminkan kebersihan hati dari rasa tamak. Seorang Muslim yang qana’ah tetap berusaha sebaik-baiknya, namun tidak memaksakan hasil di luar ketentuan Allah.
Ajaran Kesadaran dan Ketenangan Batin
Dalam kehidupan sehari-hari, Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam menuntun seseorang untuk lebih fokus pada usaha daripada hasil.
Seperti petani yang menanam dengan sabar, ia percaya bahwa hasil panen akan datang sesuai kehendak Allah.
Sikap ini juga menjadi obat bagi kegelisahan manusia modern yang sering merasa kurang, meski telah memiliki banyak hal.
Ketika qana’ah tertanam dalam hati, seseorang tidak lagi diombang-ambingkan oleh nafsu dunia.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Laisa al-ghina ‘an katsrati al-‘aradhi walakin al-ghina ghina an-nafs.
“Yang disebut kaya bukanlah banyaknya harta, melainkan kaya hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa kekayaan sejati bukan pada jumlah materi, tetapi pada ketenangan jiwa yang menerima pemberian Allah dengan ikhlas.
Antara Usaha dan Kepasrahan
Banyak orang salah memahami falsafah Nrimo Ing Pandum sebagai bentuk kepasrahan tanpa usaha. Padahal, makna sejatinya adalah keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal.
Dalam Islam, seorang mukmin wajib berusaha maksimal sebelum menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Taghabun ayat 11:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
Mā aṣāba min muṣībatin illā bi’idznillāh
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.”
Ayat ini mengajarkan bahwa semua yang terjadi, baik keberhasilan maupun kegagalan, adalah bagian dari izin dan kehendak-Nya.
Sehingga, Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam membantu manusia menerima kenyataan hidup tanpa kehilangan semangat berjuang.
Menemukan Makna Syukur
Rasa syukur adalah inti dari sikap qana’ah. Dalam kehidupan Jawa, orang yang mampu bersyukur disebut orang “legawa” — menerima tanpa keluh, memberi tanpa pamrih.
Rasulullah ﷺ bersabda:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِيَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ
Qad aflaha man hudiya ila al-Islam wa ruziqa al-kafafa wa qani‘a bihi.
“Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk kepada Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah dengan rezekinya.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini mengingatkan bahwa keberuntungan sejati bukan pada kelimpahan materi, tetapi pada ketenangan hati yang merasa cukup.
Maka, Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam menjadi kunci untuk menumbuhkan rasa syukur dalam setiap keadaan.
Menghadapi Ujian Hidup dengan Lapang Dada
Setiap manusia pasti menghadapi ujian, baik berupa kehilangan, kesulitan ekonomi, maupun kekecewaan. Sikap nrimo dan qana’ah membuat seseorang tidak larut dalam kesedihan berlebihan.
Mereka memahami bahwa setiap cobaan adalah bentuk kasih sayang Allah agar hamba-Nya lebih dekat kepada-Nya.
Nabi SAW bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Man ashbaha minkum āminan fī sirbihi mu‘āfan fī jasadihi ‘indahu qūtu yaumihi fa ka’annamā hīzat lahu ad-dunyā.
“Barang siapa di pagi hari merasa aman, sehat, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah dunia telah terkumpul untuknya.” (HR. Tirmidzi)
Dari sini, terlihat jelas bahwa ketenangan hati adalah nikmat terbesar yang sering diabaikan oleh manusia.
Relevansi di Era Modern
Di era digital dan kompetisi global, manusia sering dihadapkan pada budaya konsumtif dan ambisi tanpa batas. Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam hadir sebagai penyeimbang yang menuntun manusia kembali kepada kesederhanaan.
Ketika seseorang mampu menerapkan qana’ah dalam kehidupannya, maka ia akan hidup lebih damai, jauh dari rasa iri dan dengki.
Ia akan memahami bahwa setiap rezeki sudah diatur oleh Allah, dan tugas manusia hanyalah berusaha, berdoa, dan bersyukur.
Falsafah ini juga dapat menjadi pondasi moral bagi generasi muda agar tidak terjebak dalam perlombaan dunia yang melelahkan.
Dengan demikian, Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam adalah wujud nyata dari keimanan dan ketenangan hati — bahwa menerima dengan tulus adalah bentuk tertinggi dari kekayaan sejati.
People Also Talk:
1. Apa inti ajaran Falsafah Nrimo Ing Pandum dalam Konsep Qana’ah Islam?Intinya adalah menerima dengan ikhlas ketentuan Allah setelah berusaha sebaik-baiknya, serta selalu bersyukur atas nikmat yang dimiliki.
2. Apakah nrimo berarti tidak perlu berusaha? Tidak. Nrimo justru menuntun manusia untuk tetap berikhtiar, namun tidak memaksakan hasil di luar kehendak Allah.
3. Mengapa qana’ah dianggap sebagai kekayaan sejati? Karena hati yang merasa cukup akan hidup damai tanpa terikat oleh keserakahan dunia.
4. Bagaimana cara menerapkan qana’ah di era modern? Dengan membatasi ambisi berlebihan, hidup sederhana, dan fokus pada rasa syukur atas apa yang telah dicapai.
5. Apa hubungan antara qana’ah dan rasa syukur? Keduanya saling melengkapi—rasa syukur menumbuhkan qana’ah, dan qana’ah memperkuat rasa syukur dalam hati.