Perbedaan Setan, Iblis, dan Jin Dalam Islam Serta Al-Quran

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Memahami perbedaan setan, iblis, dan jin dalam Islam sangat penting untuk memperkuat akidah dan menghindari kemusyrikan. Ketiganya memang saling berkaitan, namun memiliki definisi, asal-usul, dan fungsi yang berbeda menurut Al-Quran dan hadis.

Pengetahuan ini membantu umat Islam untuk lebih waspada terhadap gangguan dan godaan yang dapat menjauhkan mereka dari jalan Allah SWT.  Mengutip dari kitab Taudhihul Adillah 1 karya KH. M. Syafi'i Hadzami, kata setan menurut as-Syaikh Ahmad as-Sawi berasal dari kata 'syatana' yang artinya jauh dari rahmat.

Makna setan sebenarnya merupakan nama sifat dan ia tidak memiliki bentuk atau asal tertentu, sehingga bisa merujuk pada jin maupun manusia yang durhaka. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (22/10/2025).

Promosi 1

Pengertian Setan, Iblis, dan Jin dalam Islam

Untuk memahami perbedaan setan, iblis, dan jin dalam Islam, terlebih dahulu perlu mengetahui definisi masing-masing makhluk tersebut secara jelas dan komprehensif.

1. Jin

Jin adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah SWT dari api yang sangat panas (marijin min nar). Hal ini dijelaskan dalam QS. Ar-Rahman ayat 15. Jin memiliki akal pikiran, kehendak bebas, dan kemampuan untuk memilih antara iman atau kufur, sama seperti manusia. Mereka adalah makhluk yang hidup dalam dimensi berbeda namun dapat berinteraksi dengan manusia dalam kondisi tertentu.

2. Iblis

Iblis adalah nama pribadi dari pemimpin setan yang menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam AS. Iblis pada awalnya adalah jin yang sangat taat beribadah, bahkan hidup bersama para malaikat di langit. Namun karena kesombongan dan keangkuhannya, Iblis menolak bersujud kepada Adam dan akhirnya dilaknat serta diusir dari surga. Iblis adalah induk dari segala kejahatan dan musuh utama umat manusia hingga hari kiamat.

3. Setan

Setan adalah sebutan atau sifat bagi setiap makhluk yang durhaka dan menyimpang dari jalan Allah SWT. Melansir dari kitab Taudhihul Adillah 1, setan merupakan nama sifat yang dapat disematkan kepada jin maupun manusia yang bersifat durhaka.

Dalam QS. Al-An'am ayat 112, Allah SWT menyebut adanya "syayathiin al-insi wal jinni" yang berarti setan dari kalangan manusia dan jin. Ini menunjukkan bahwa setan bukan hanya terbatas pada makhluk gaib, tetapi juga manusia yang berbuat kerusakan.

Perbedaan mendasar dari ketiga makhluk ini terletak pada statusnya: jin adalah jenis makhluk, iblis adalah nama individu, dan setan adalah sifat atau predikat yang dapat diberikan kepada siapa saja yang durhaka.

Perbedaan Setan, Iblis, dan Jin Berdasarkan Asal-Usul

Asal-usul penciptaan menjadi pembeda fundamental antara setan, iblis, dan jin dalam Islam yang perlu dipahami secara mendalam.

1. Asal-Usul Jin

Jin diciptakan dari api yang sangat panas dan bersih (marijin min nar). Penciptaan jin disebutkan dalam QS. Ar-Rahman ayat 15. Jin adalah spesies makhluk tersendiri yang memiliki populasi, kehidupan sosial, dan kemampuan untuk berkembang biak seperti manusia.

2. Asal-Usul Iblis

Iblis secara biologis adalah bagian dari bangsa jin, bukan malaikat. Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-Kahfi ayat 50 yang menyebutkan "kana minal jinni" (dia adalah dari golongan jin). Meskipun Iblis pernah berada di kalangan malaikat karena ketaatannya, hakikat penciptaannya tetaplah dari api seperti jin pada umumnya.

3. Asal-Usul Setan

Setan bukanlah jenis makhluk tersendiri, melainkan sebutan untuk makhluk yang memiliki sifat durhaka. Jin yang membangkang disebut setan, demikian pula manusia yang berbuat kerusakan dapat dinamai setan manusia (syayathinul insi). Kata setan berasal dari 'syatana' yang bermakna jauh dari rahmat Allah.

Perbedaan Penciptaan dengan Malaikat Berbeda dengan malaikat yang diciptakan dari cahaya (nur) dan tidak memiliki hawa nafsu, jin dan iblis diciptakan dari api sehingga memiliki hawa nafsu dan kehendak bebas. Inilah yang menyebabkan iblis mampu membangkang perintah Allah, sementara malaikat tidak pernah mendurhakai perintah-Nya.

Jin dan iblis yang berasal dari api memiliki kemampuan untuk berpindah tempat dengan cepat, berubah bentuk, dan mempengaruhi manusia, sementara setan sebagai sifat dapat melekat pada siapa saja yang memilih jalan kesesatan.

Perbedaan Sifat dan Karakteristik

Setiap makhluk memiliki sifat dan karakteristik khas yang membedakan antara setan, iblis, dan jin dalam Islam berdasarkan ajaran Al-Quran dan hadis.

1. Sifat-Sifat Jin

Jin memiliki kehendak bebas untuk memilih antara iman dan kufur. Ada jin yang beriman dan taat kepada Allah (jin muslim) dan ada pula yang kafir dan durhaka (jin setan). Jin dapat makan, minum, menikah, dan berkembang biak. Mereka memiliki umur yang panjang namun tetap akan mati. Jin juga dapat melihat manusia, sedangkan manusia umumnya tidak dapat melihat mereka dalam wujud aslinya.

2. Sifat-Sifat Iblis

Iblis memiliki sifat takabur (sombong) yang menjadi dosa pertamanya saat menolak bersujud kepada Adam. Iblis bersifat hasad (dengki) dan dendam kepada manusia, terutama keturunan Adam. Iblis diberi umur panjang hingga hari kiamat untuk menguji manusia. Ia sangat cerdik dan licik dalam menyesatkan manusia dengan berbagai tipu daya dan godaan yang halus.

3. Sifat-Sifat Setan

Setan, baik dari kalangan jin maupun manusia, memiliki sifat durhaka dan membangkang perintah Allah. Mereka suka menghasut, menipu, dan mengajak kepada keburukan. Setan gemar menyebarkan permusuhan, kebencian, dan fitnah di antara manusia. Mereka juga suka menghiasi perbuatan maksiat agar terlihat indah di mata manusia.

4. Perbedaan Kemampuan

Jin memiliki kemampuan untuk berubah wujud, berpindah tempat dengan cepat, dan masuk ke dalam tubuh manusia (kerasukan). Iblis sebagai pemimpin setan memiliki kemampuan lebih besar dalam menyesatkan dan mengendalikan bala tentara setan. Setan menggunakan kecerdasan dan pengaruh sosial mereka untuk menyebarkan kesesatan.

5. Perbedaan Status Keimanan

Jin dapat menjadi muslim atau kafir, sehingga tidak semua jin adalah setan. Iblis sudah pasti kafir dan dilaknat Allah hingga hari kiamat. Setan adalah sebutan untuk setiap makhluk yang memilih jalan kesesatan, baik jin maupun manusia.

6. Perbedaan Tanggung Jawab

Jin yang beriman akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat seperti manusia dan bisa masuk surga atau neraka. Iblis sudah dipastikan akan menjadi penghuni neraka. Setan dari kalangan manusia akan dihisab atas perbuatannya, sedangkan setan jin akan mengikuti nasib Iblis sebagai pemimpinnya.

Cara Melindungi Diri dari Gangguan Setan, Iblis, dan Jin

Islam memberikan panduan lengkap untuk melindungi diri dari gangguan setan, iblis, dan jin melalui berbagai amalan dan doa.

Membaca Al-Quran Secara Rutin:

Al-Quran, terutama Surah Al-Baqarah, adalah benteng terkuat dari gangguan setan dan jin. Rasulullah SAW bersabda bahwa rumah yang dibacakan Surah Al-Baqarah tidak akan dimasuki setan. Ayat Kursi juga merupakan pelindung yang sangat ampuh jika dibaca sebelum tidur.

Memperbanyak Dzikir dan Doa:

Dzikir kepada Allah adalah senjata paling efektif melawan godaan setan. Setan akan menjauh dari orang yang selalu mengingat Allah. Doa-doa perlindungan seperti "A'udzu billahi minasy syaithanir rajim" harus sering diucapkan, terutama saat akan memulai aktivitas.

Menjaga Shalat Lima Waktu:

Shalat adalah benteng pertahanan terkuat dari perbuatan keji dan munkar. Orang yang menjaga shalat dengan istiqamah akan dilindungi Allah dari godaan setan. Shalat berjamaah di masjid juga memberikan perlindungan ekstra karena setan tidak berani mendekati tempat yang penuh cahaya keimanan.

Berwudhu Sebelum Tidur:

Tidur dalam keadaan berwudhu memberikan perlindungan dari gangguan jin dan setan di malam hari. Rasulullah SAW menganjurkan untuk berwudhu, membaca doa tidur, dan tidur menghadap ke kanan sambil meletakkan tangan kanan di bawah pipi.

Membaca Doa Masuk dan Keluar Rumah:

Setan akan kesulitan masuk ke rumah jika penghuninya selalu membaca bismillah dan berdoa saat masuk. Sebaliknya, rumah yang penghuninya tidak berdoa akan mudah dimasuki setan. Doa keluar rumah juga melindungi dari gangguan setan di luar.

Menjauhi Tempat-Tempat Kotor:

Jin dan setan suka bersemayam di tempat-tempat kotor seperti toilet, tempat sampah, dan kuburan. Saat memasuki tempat-tempat tersebut, hendaknya membaca doa perlindungan. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan juga mengusir kehadiran jin jahat.

Memperkuat Keimanan dan Takwa:

Perlindungan terbaik adalah iman yang kuat dan ketakwaan kepada Allah. Orang yang bertakwa dilindungi Allah dari tipu daya setan. Dalam QS. An-Nahl ayat 99-100 disebutkan bahwa setan tidak memiliki kekuatan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Allah.

FAQ

1. Apa perbedaan utama antara setan dan iblis dalam Islam? Iblis adalah satu makhluk tertentu, sedangkan setan bisa merujuk pada siapa saja yang menyesatkan.

2. Apakah iblis termasuk golongan jin menurut Al-Qur’an? Ya, dalam Surah Al-Kahfi ayat 50 disebutkan bahwa iblis berasal dari golongan jin.

3. Apakah semua jin adalah setan? Tidak, hanya jin yang durhaka dan menyesatkan manusia yang disebut setan.

4. Apakah setan hanya berasal dari golongan jin? Tidak, Al-Qur’an menyebut setan bisa berasal dari kalangan jin maupun manusia.

5. Mengapa iblis diusir dari surga? Karena menolak sujud kepada Nabi Adam atas perintah Allah.

6. Apa tugas utama setan dalam pandangan Islam? Setan bertugas menggoda manusia agar berpaling dari jalan Allah.

7. Bisakah jin masuk Islam dan menjadi baik? Ya, dalam Surah Al-Jin dijelaskan bahwa ada jin yang beriman dan ada yang kafir.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |