Liputan6.com, Jakarta - Bencana banjir merupakan salah satu musibah alam yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia. Doa agar banjir cepat surut tidak hanya menjadi bentuk permohonan, tetapi juga wujud ketundukan kepada Allah SWT yang berkuasa atas segala sesuatu.
Islam mengajarkan setiap bencana yang terjadi memiliki hikmah dan pelajaran yang mendalam. Melalui doa, umat Muslim menunjukkan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah sebagai satu-satunya yang mampu mengubah keadaan dan memberikan keselamatan.
Mengutip dari Panduan Lengkap Doa untuk Muslimah karya Fathuri Ahza Mumtaza (2020), terdapat beberapa doa khusus yang dapat dipanjatkan ketika menghadapi bencana banjir atau kondisi cuaca ekstrem yang mengancam keselamatan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (26/8/2025).
Doa Agar Banjir Cepat Surut Arab, Latin, dan Artinya
1. Doa Agar Banjir Cepat Surut Versi Pertama
Arab: اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Arab Latin: Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi'â
Artinya: "Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat."
2. Doa Agar Banjir Cepat Surut Versi Kedua
Arab: اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Arab Latin: Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."
3. Doa Agar Banjir Cepat Surut Versi Ketiga
Arab: وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Arab Latin: Wa qīla yā arḍubla'ī māaki wa yā samāu aqli'ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jụdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn
Artinya: "Dan difirmankan: 'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang zalim'." (QS Hud: 44)
4. Doa Agar Banjir Cepat Surut Versi Keempat
Arab: اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ
Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarrimaa ursilat bihi
Artinya: "Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."
5. Doa Agar Banjir Cepat Surut Versi Kelima
Arab: رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ
Arab Latin: Rabbanakshif 'annal 'adzāba innā mu'minūn
Artinya: "Ya Tuhan kami, hilangkanlah azab dari kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman." (QS Ad-Dukhān: 12)
Doa Setelah Banjir Surut
Ketika air banjir telah surut dan keadaan mulai normal, disunnahkan untuk membaca doa syukur:
Arab: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Arab Latin: Alhamdulillāhi alladzī najjānā minal qaumizh zhālimīn
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang zalim."
Pentingnya Persiapan Menghadapi Bencana
Mengutip dari skripsi Bencana Angin dan Banjir dalam Al-Qur'an (UIN Sunan Kalijaga), persiapan menghadapi bencana merupakan bagian dari ikhtiar yang diperintahkan Islam:
- Persiapan mental spiritual - Memperkuat iman dan ibadah sebagai bekal menghadapi cobaan.
- Persiapan fisik - Menyiapkan peralatan darurat dan mengetahui jalur evakuasi.
- Persiapan sosial - Membangun solidaritas dan gotong royong dalam masyarakat.
- Persiapan lingkungan - Menjaga kelestarian alam dan tidak merusak ekosistem.
Hikmah Dibalik Bencana Banjir
Melansir dari Jurnal Al-Ulum Volume 11 Nomor 1 tahun 2011, doa dalam perspektif Al-Qur'an merupakan sarana komunikasi spiritual yang memberikan kekuatan batin dalam menghadapi berbagai masalah. Doa kepada Allah dapat memberikan sikap optimis, ketenangan jiwa, dan kekuatan dalam menghadapi cobaan.
Islam mengajarkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi ini memiliki hikmah dan pelajaran. Bencana banjir dapat dipahami dalam beberapa konteks:
- Ujian keimanan - Allah SWT menguji keimanan hamba-Nya melalui berbagai cobaan, termasuk bencana alam.
- Peringatan untuk introspeksi - Bencana dapat menjadi momentum untuk merefleksikan perbuatan dan memperbaiki diri.
- Penyucian dosa - Bagi orang beriman yang sabar menghadapi musibah, cobaan dapat menjadi penghapus dosa.
- Pengingat ketergantungan kepada Allah - Manusia diingatkan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah SWT.
Langkah Praktis Menghadapi Banjir
Selain berdoa, Islam juga mengajarkan pentingnya berikhtiar secara nyata:
- Evakuasi ke tempat aman - Segera pindah ke lokasi yang lebih tinggi dan aman dari genangan air.
- Tolong-menolong sesama - Bantu tetangga dan masyarakat sekitar yang membutuhkan pertolongan.
- Menjaga kebersihan - Setelah banjir surut, segera bersihkan lingkungan untuk mencegah penyakit.
- Bersyukur dan bersabar - Tetap bersyukur atas keselamatan yang diberikan dan bersabar atas cobaan yang dialami.
Daftar Sumber
- Mumtaza, Fathuri Ahza. 2020. Panduan Lengkap Doa untuk Muslimah
- Mursalim. 2011. "Doa dalam Perspektif Al-Qur'an". Jurnal Al-Ulum Volume 11, Nomor 1
- Ridha, Nikmah Rasyid. 2013. "Bencana Angin dan Banjir dalam Al-Qur'an". Skripsi UIN Sunan Kalijaga
- Departemen Agama RI. Terjemahan Al-Qur'an
FAQ
1. Apakah doa agar banjir cepat surut akan langsung dikabulkan?
Doa merupakan ikhtiar spiritual yang harus disertai dengan usaha nyata. Allah SWT akan mengabulkan doa sesuai dengan hikmah dan waktu yang terbaik menurut-Nya. Yang terpenting adalah tetap berdoa dengan penuh keyakinan dan terus berikhtiar.
2. Bolehkah membaca doa ini untuk orang non-Muslim yang terkena banjir?
Islam mengajarkan kasih sayang kepada seluruh umat manusia. Kita boleh mendoakan keselamatan siapa saja yang tertimpa musibah sebagai bentuk kemanusiaan, sambil tetap berharap mereka mendapat hidayah dari Allah SWT.
3. Apakah bencana banjir selalu merupakan azab dari Allah?
Tidak semua bencana merupakan azab. Dalam Islam, bencana bisa berupa ujian bagi orang beriman, peringatan untuk kembali ke jalan yang benar, atau akibat dari kerusakan yang diperbuat manusia terhadap lingkungan.
4. Kapan waktu yang paling baik untuk membaca doa ini?
Doa dapat dibaca kapan saja, terutama saat turun hujan deras atau ketika banjir mulai terjadi. Waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, antara maghrib dan isya, atau setelah shalat fardhu juga dianjurkan.
5. Apakah perlu berwudhu ketika membaca doa ini?
Meskipun tidak wajib, sangat dianjurkan untuk bersuci terlebih dahulu ketika berdoa. Kondisi suci akan membantu meningkatkan khusyuk dan konsentrasi dalam berdoa.
6. Bagaimana jika tidak hafal bacaan Arab-nya?
Jika belum hafal bacaan Arab, dapat membaca transliterasi latin terlebih dahulu sambil berusaha mempelajari bacaan Arab yang benar. Yang terpenting adalah memahami makna dan berdoa dengan penuh penghayatan.
7. Apakah doa ini hanya untuk banjir atau bisa untuk bencana alam lainnya?
Beberapa doa di atas bersifat umum dan dapat digunakan untuk berbagai bencana alam. Namun ada juga doa yang spesifik untuk masalah air dan hujan. Prinsipnya adalah memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT dari segala bentuk bencana.