Liputan6.com, Jakarta - Mendengkur, atau yang sering disebut ngorok, adalah kondisi umum yang dapat mengganggu kualitas tidur seseorang dan pasangannya. Meskipun sering dianggap sepele, mendengkur bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sleep apnea, sehingga banyak orang mencari solusi, termasuk doa agar tidak ngorok.
Dalam Islam, tidak ada doa spesifik yang secara langsung menyebutkan "doa agar tidak ngorok". Namun, umat Muslim diajarkan untuk senantiasa memohon kesembuhan dan kesehatan kepada Allah SWT atas segala penyakit atau gangguan yang menimpa.
Kondisi mendengkur dapat dikategorikan sebagai gangguan kesehatan yang memerlukan perhatian. Mengutip dari buku Jalan Takwa Meraih Bahagia karya Fajar (2016), sakit bukanlah azab, melainkan bentuk kasih sayang dan perhatian Allah SWT kepada hamba-Nya.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).
Doa Agar Tidak Ngorok Arab, Latin, dan Arti
Meskipun tidak ada doa agar tidak ngorok khusus untuk mengatasi mendengkur, umat Muslim dapat mengamalkan doa-doa umum untuk memohon kesembuhan dari penyakit dan gangguan kesehatan. Doa-doa ini mencerminkan tawakal kepada Allah SWT dan upaya spiritual dalam mencari kesembuhan. Dalam Islam, ada beberapa doa memohon agar cepat sembuh yang bisa umat muslim amalkan saat sedang sakit atau memiliki kerabat yang sedang tidak sehat.
Dengan membaca doa tersebut, niscaya dapat membantu mempercepat proses penyembuhan serta memberikan ketenangan batin bagi mereka yang sedang sakit, serta sebagai usaha dalam memberikan dukungan dan harapan. Berikut adalah beberapa doa yang dapat diamalkan:
Doa Memohon Kesembuhan untuk Diri Sendiri
بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ
Bismillaahil kabiiri na'uudzu billaahil'adhiim min syarri irqin na'aarin wa min syarri harrin naar.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha besar, aku berlindung dengan Allah dari keburukan otot-otot yang sobek dan dari panasnya api neraka."
Doa Memohon Kesembuhan untuk Orang Lain
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Syafakallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa'afaka fi dinika wa jismika ila muddati ajalika.
Artinya: "Wahai (sebutkan nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiakanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia."
Doa Menjenguk Orang yang Sakit agar Cepat Sembuh
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As'alullahal azhima rabbal'arsyil'azhimi an yassfiyaka.
Artinya: "Aku memohon kepada Allah Yang Agung, Tuhan Yang Megah agar menyembuhkanmu."
Doa Memohon Kesembuhan untuk Keluarga
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allahumma rabban nasi, adzhibil ba'sa isyfi antas syafi la syafiya illa anta syifa'an la yughadiru saqaman.
Artinya: "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikan kesembuhan karena Engkau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri."
Doa saat Merasakan Sakit
بِسْمِ اللَّهِ . أَعُوْذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
Bismillah (3x) A'uudzu billahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7x).
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari segala kejahatan yang menimpaku dan segala yang saya khawatirkan."
Kondisi Mendengkur dan Prevalensinya
Mendengkur (snoring) adalah suara bising yang dihasilkan oleh aliran udara melalui sumbatan parsial saluran napas pada bagian belakang hidung dan mulut saat tidur. Suara ini terjadi akibat getaran yang dihasilkan oleh dinding orofaring.
Meskipun terkesan sederhana, mendengkur dapat menjadi masalah sosial dan kesehatan. Menurut Rosmala (2010), sumbatan terjadi akibat kegagalan otot-otot dilator saluran napas atas melakukan stabilisasi jalan napas saat tidur.
Prevalensi mendengkur cukup tinggi di masyarakat. Sebuah studi pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa 40% pria dan 28% wanita mendengkur, dan prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Data terbaru dari studi The Wisconsin Sleep Cohort menemukan bahwa pada pria dan wanita berusia 30-60 tahun, 28% wanita dan 44% pria dilaporkan mengalami mendengkur.
Mendengkur bisa menjadi gejala klinis dari gangguan pernapasan saat tidur yang lebih serius, seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA adalah kondisi henti napas berulang selama tidur, yang dapat menyebabkan penderitanya terbangun tanpa sadar dan mengalami kurang tidur kronis. Masyarakat yang memiliki riwayat mendengkur mempunyai risiko komplikasi OSA lebih tinggi, menurut Rosmala (2010).
Penyebab Umum Mendengkur
Mendengkur terjadi ketika aliran udara melalui saluran napas terhambat sebagian. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas dan memicu mendengkur. Memahami penyebab ini dapat membantu dalam mencari solusi yang tepat.
- Otot Pernapasan Mengendur saat Tidur: Saat tidur, otot-otot pernapasan, termasuk otot di tenggorokan dan lidah, menjadi lebih rileks. Relaksasi yang berlebihan ini dapat menyebabkan jaringan lunak di tenggorokan jatuh ke belakang dan menghalangi sebagian jalan napas, sehingga menimbulkan suara dengkuran.
- Melemahnya Otot Tenggorokan dan Otot Lidah: Seiring bertambahnya usia, otot-otot di tenggorokan dan lidah cenderung melemah. Hal ini mengurangi kemampuan mereka untuk menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur, meningkatkan risiko mendengkur.
- Adanya Amandel atau Tonsil yang Terlalu Besar: Pembesaran amandel atau tonsil dapat secara fisik menyumbat saluran napas, terutama pada anak-anak. Kondisi ini seringkali menjadi penyebab utama mendengkur pada populasi tersebut. Kristiawan (2010) menyebutkan bahwa pembesaran amandel yang terlalu ekstrem dapat menyebabkan penyempitan saluran napas atas saat tidur, bahkan berujung pada kasus sleep apnea.
- Kegemukan atau Penyakit Tertentu: Kelebihan berat badan, terutama di sekitar leher, dapat menyebabkan penumpukan jaringan lemak yang menekan saluran napas. Linda Melone dari webmd.com menjelaskan bahwa penambahan berat badan di sekitar leher akan menekan diameter internal tenggorokan, membuatnya lebih mungkin kolaps saat tidur dan memicu mendengkur.
- Konsumsi Alkohol dan Obat Penenang: Alkohol dan obat penenang dapat melemaskan otot-otot di tenggorokan secara berlebihan, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan saluran napas dan mendengkur. Melone juga menyatakan bahwa minum alkohol empat hingga lima jam sebelum tidur membuat mendengkur lebih buruk.
- Posisi Tidur Terlentang: Tidur telentang dapat menyebabkan lidah dan langit-langit lunak jatuh ke belakang tenggorokan, menyempitkan saluran napas dan memicu mendengkur. Tidur miring dapat membantu mencegah hal ini.
Dampak Mendengkur bagi Kesehatan dan Sosial
Mendengkur bukan hanya sekadar suara yang mengganggu, tetapi juga dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan individu dan hubungan sosial. Dampak ini berkisar dari masalah kesehatan serius hingga ketegangan dalam hubungan pribadi.
Mendengkur yang parah dan kronis seringkali merupakan gejala dari Obstructive Sleep Apnea (OSA), suatu kondisi di mana pernapasan terhenti berulang kali selama tidur. Menurut Linda Melone dari webmd.com, 75% orang yang mendengkur memiliki OSA, yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
OSA dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, termasuk tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes. Kurangnya oksigen yang masuk ke otak secara kronis akibat OSA juga dapat menyebabkan masalah kognitif dan kelelahan kronis.
Selain dampak kesehatan, mendengkur juga dapat menimbulkan masalah sosial. Suara dengkuran yang keras seringkali mengganggu tidur pasangan atau anggota keluarga lainnya, yang dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan. Kristiawan (2010) menyebutkan bahwa kebiasaan mendengkur bisa merusak hubungan pasangan suami-istri.
Pada anak-anak, mendengkur kronis dapat menyebabkan masalah perilaku, kesulitan belajar, dan gangguan pertumbuhan karena kurangnya oksigen ke otak dan tidur yang tidak nyenyak. Anak-anak yang mendengkur mungkin menjadi hiperaktif, agresif, atau menarik diri secara sosial, serta mengalami gangguan kognitif ringan.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis untuk Mendengkur?
Meskipun mendengkur seringkali tidak berbahaya, ada beberapa tanda dan gejala yang menunjukkan bahwa Anda perlu mencari bantuan medis. Mengabaikan tanda-tanda ini dapat berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius. Cleveland Clinic (2023) menyatakan bahwa mendengkur kronis yang keras dan mengganggu tidur bisa menunjukkan masalah yang lebih serius.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mendengkur Anda disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Mendengkur yang Sangat Keras dan Kronis: Jika dengkuran Anda sangat keras dan terjadi setiap malam, mengganggu tidur Anda atau pasangan Anda.
- Henti Napas atau Terengah-engah saat Tidur: Jika pasangan Anda melaporkan bahwa Anda berhenti bernapas sejenak atau terengah-engah, tersedak, atau terkesiap saat tidur. Ini adalah tanda klasik sleep apnea.
- Kantuk Berlebihan di Siang Hari: Merasa sangat lelah atau mengantuk sepanjang hari, meskipun Anda merasa sudah tidur cukup.
- Sakit Kepala di Pagi Hari: Sering terbangun dengan sakit kepala.
- Kesulitan Konsentrasi atau Masalah Memori: Mengalami penurunan fungsi kognitif.
- Iritabilitas atau Perubahan Mood: Merasa lebih mudah marah atau mengalami perubahan suasana hati.
- Tekanan Darah Tinggi: Mendengkur parah dapat menjadi faktor risiko atau memperburuk hipertensi.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab mendengkur Anda dan merekomendasikan perawatan yang sesuai.
Diagnosis Mendengkur dan Sleep Apnea
Untuk mendiagnosis penyebab mendengkur dan menentukan apakah ada kondisi yang mendasarinya seperti sleep apnea, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Proses diagnosis ini penting untuk memastikan penanganan yang tepat.
- Tinjauan Gejala dan Riwayat Medis: Dokter akan meninjau tanda dan gejala yang Anda alami, serta riwayat kesehatan Anda. Dokter mungkin juga akan bertanya kepada pasangan Anda tentang pola mendengkur Anda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mencari kelainan struktural di saluran napas, seperti amandel yang membesar, deviasi septum, atau masalah lain yang dapat menghambat aliran udara.
- Tes Pencitraan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meminta tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, atau MRI. Tes-tes ini membantu memeriksa struktur saluran napas Anda untuk masalah seperti deviasi septum, seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic Staff (2017).
- Studi Tidur (Sleep Study / Polisomnografi): Tergantung pada tingkat keparahan mendengkur dan gejala lainnya, dokter mungkin merekomendasikan studi tidur. Studi ini dapat dilakukan di rumah atau di pusat tidur. Polisomnografi adalah analisis mendalam tentang pernapasan Anda selama tidur, di mana berbagai informasi direkam, termasuk gelombang otak, kadar oksigen darah, detak jantung, laju pernapasan, tahapan tidur, serta gerakan mata dan kaki.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Mendengkur
Banyak kasus mendengkur dapat dikurangi atau diatasi dengan melakukan perubahan gaya hidup sederhana. Pendekatan ini seringkali menjadi langkah pertama yang direkomendasikan sebelum mempertimbangkan intervensi medis.
- Menurunkan Berat Badan: Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki jaringan ekstra di tenggorokan yang dapat berkontribusi pada mendengkur. Mayo Clinic Staff (2017) menyatakan bahwa menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi mendengkur secara signifikan.
- Tidur Miring: Tidur telentang memungkinkan lidah jatuh ke belakang tenggorokan, menyempitkan saluran napas. Mencoba tidur miring dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka. Anda bisa menggunakan bantal tubuh atau menempelkan bola tenis di bagian belakang piyama untuk mencegah tidur telentang.
- Mengatasi Hidung Tersumbat: Hidung tersumbat akibat alergi atau pilek dapat memaksa Anda bernapas melalui mulut, yang meningkatkan kemungkinan mendengkur. Menggunakan semprotan hidung steroid resep atau dekongestan jangka pendek dapat membantu, seperti yang disarankan oleh Mayo Clinic Staff (2017).
- Batasi atau Hindari Alkohol dan Obat Penenang: Alkohol dan obat penenang melemaskan sistem saraf pusat, menyebabkan relaksasi otot yang berlebihan, termasuk jaringan di tenggorokan. Hindari minum alkohol setidaknya dua jam sebelum tidur.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran napas, yang dapat memperburuk mendengkur. Berhenti merokok tidak hanya mengurangi mendengkur tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.
- Cukupi Tidur: Kurang tidur dapat menyebabkan Anda tidur lebih nyenyak dan otot-otot menjadi lebih rileks, yang dapat memperburuk mendengkur. Pastikan Anda mendapatkan jumlah tidur yang cukup setiap malam. Linda Melone dari webmd.com menjelaskan bahwa tidur terlalu lelah membuat otot lebih lemas dan menyebabkan mendengkur.
- Jaga Kebersihan Kamar Tidur: Alergen seperti tungau debu di bantal atau bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan reaksi alergi yang memicu hidung tersumbat dan mendengkur. Ganti bantal secara teratur dan jaga kebersihan kamar tidur.
Pilihan Perawatan Medis untuk Mendengkur
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengatasi mendengkur, atau jika mendengkur disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA), dokter mungkin merekomendasikan pilihan perawatan medis.
- Alat Oral (Oral Appliances): Alat oral adalah mouthpiece gigi yang dibuat khusus untuk membantu memajukan posisi rahang, lidah, dan langit-langit lunak Anda. Ini membantu menjaga saluran udara tetap terbuka selama tidur. Alat ini harus disesuaikan oleh dokter gigi spesialis dan dipantau oleh dokter tidur, menurut Mayo Clinic Staff (2017).
- Tekanan Saluran Napas Positif Berkelanjutan (Continuous Positive Airway Pressure / CPAP): CPAP adalah metode yang sangat efektif, terutama untuk mendengkur yang terkait dengan OSA. Ini melibatkan pemakaian masker di atas hidung atau mulut saat tidur, yang mengalirkan udara bertekanan dari pompa kecil di samping tempat tidur untuk menjaga saluran napas tetap terbuka. CPAP menghilangkan mendengkur dan paling sering digunakan untuk mengobati mendengkur ketika dikaitkan dengan OSA.
- Operasi Saluran Napas Atas (Upper Airway Surgery): Ada beberapa prosedur bedah yang bertujuan untuk membuka saluran napas atas dan mencegah penyempitan signifikan selama tidur melalui berbagai teknik. Contohnya termasuk uvulopalatopharyngoplasty (UPPP) yang mengencangkan dan memangkas jaringan berlebih di tenggorokan, atau maxillomandibular advancement (MMA) yang memajukan rahang atas dan bawah. Teknik yang lebih baru seperti stimulasi saraf hipoglosal juga tersedia.
Hikmah di Balik Sakit dalam Islam
Dalam ajaran Islam, setiap kondisi yang dialami seorang Muslim, termasuk sakit, mengandung hikmah dan kebaikan. Sakit bukanlah semata-mata musibah, melainkan juga ujian dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengutip dari informatics.uii.ac.id, pada hakikatnya, semua keadaan yang dialami oleh seorang muslim mengandung hikmah dan kebaikan di dalamnya, termasuk sakit.
Sakit dapat menjadi pengingat bagi seorang hamba akan kerapuhan dirinya dan kebesaran Allah SWT. Dengan sakit, seorang Muslim diajarkan untuk bersabar dan rida terhadap ketetapan Allah. Kesabaran dalam menghadapi sakit akan mendatangkan rida Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 46 yang mendorong kesabaran dalam menghadapi kesukaran.
Salah satu hikmah terbesar dari sakit adalah terhapusnya dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap Muslim yang ditimpa penyakit atau musibah, Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini menunjukkan bahwa sakit adalah sarana pembersihan diri dari dosa, seperti diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim.
Selain itu, sakit juga dapat menjadi ladang pahala. Meskipun aktivitas ibadah mungkin terhambat saat sakit, niat dan kebiasaan baik yang dilakukan saat sehat tetap akan dicatat sebagai pahala. Sakit juga mengajarkan pentingnya bersyukur atas nikmat sehat dan mendorong introspeksi diri.
Daftar Sumber
- Fajar. (2016). Jalan Takwa Meraih Bahagia.
- Kristiawan. (2010). Hubungan Ukuran Tonsil dengan Kejadian Mendengkur dan Sleep Apnea. Skripsi.
- Mayo Clinic Staff. (2017). Snoring - Diagnosis and treatment. Mayo Clinic.
- Melone, Linda. (Tidak tersedia tanggal). 7 Easy Snoring Remedies: Weight, Alcohol, Hydration, and More. WebMD.
- Rosmala. (2010). Hubungan Ukuran Tonsil dengan Kejadian Mendengkur dan Sleep Apnea. Skripsi.
- informatics.uii.ac.id.
- my.clevelandclinic.org. (2023). When Snoring Disrupts Your Sleep (and Your Household). Cleveland Clinic.
FAQ
Apa itu mendengkur?
Mendengkur adalah suara bising akibat getaran jaringan di saluran napas saat tidur karena adanya penyempitan.
Apakah mendengkur berbahaya?
Bisa berbahaya jika kronis, karena dapat menjadi tanda Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang memicu masalah kesehatan serius.
Apa penyebab utama mendengkur?
Penyebabnya antara lain otot tenggorokan melemah, kelebihan berat badan, pembesaran amandel, konsumsi alkohol, obat penenang, dan posisi tidur telentang.
Apakah ada doa khusus agar tidak mendengkur?
Tidak ada doa khusus, namun bisa membaca doa umum memohon kesembuhan dari penyakit dan gangguan kesehatan.
Apakah mendengkur hanya terjadi pada orang dewasa?
Tidak, anak-anak juga bisa mendengkur, terutama jika memiliki amandel atau tonsil yang membesar.
Bagaimana cara mengurangi mendengkur?
Menjaga berat badan ideal, menghindari alkohol sebelum tidur, tidur miring, dan mengatasi gangguan hidung dapat membantu.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika mendengkur keras, disertai henti napas, rasa lelah berlebihan, atau gangguan tidur pasangan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.