Liputan6.com, Jakarta Doa allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu merupakan bentuk kasih sayang kepada orang yang telah wafat. Ucapan ini mencerminkan harapan agar Allah mengampuni dan merahmati ruh mereka.
Dengan membaca allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu, kita memohonkan kebaikan bagi almarhum—agar dosa-dosanya dihapus dan diberi tempat terbaik di sisi-Nya.
Doa allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu juga mengingatkan kita akan pentingnya mendoakan sesama dan menjaga hubungan spiritual antarumat, bahkan setelah kematian.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang makna allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu, Kamis (17/7/2025).
Doa Allahumma Firlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu
Mengutip buku berjudul Ensiklopedi Iman oleh Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, derajat tertinggi dari perilaku makhluk hidup adalah diberikannya kehidupan dan tibanya waktu kematian. Kejadian itu di tangan Rabb Sang Pemilik mati dan hidup. Meskipun setiap makhluk hidup membenci kematian, tetapi pada akhirnya mau tidak mau akan mati, sebagaimana ia di hadir di muka bumi tanpa keinginannya. Allah SWT berfirman yang artinya :
"Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 2)
Berikut doa untuk jenazah laki-laki dan perempuan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Allahumma firlahu warhamhu wa‘afihi wa‘fu ‘anhu
Artinya:"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia."
Jika yang didoakan perempuan, maka lafaznya menjadi:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا
Allahumma firlahā warhamhā wa‘āfihā wa‘fu ‘anhā
Makna Mendalam Doa Allahumma Firlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu
Melansir dari jurnal ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Al-Bayan / VOL. 22 NO. 34 JULI - DESEMBER 2016 berjudul Konsep Mati dan Hidup dalam Islam, mati menjadi titik pemisah di antara dua perkara, yakni masa, keadaan dan kehidupan dunia menuju kepada masa, keadaan dan kehidupan akhirat yang abadi. la bertindak sebagai pintu ke alam akhirat (hayah al-akhirah).
Doa "Allahumma firlahu warhamhu wa‘afihi wa‘fuanhu" merupakan salah satu bentuk permohonan paling lembut dan mendalam dalam Islam untuk orang yang telah wafat. Untaian kalimat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan cerminan kasih sayang dan kepedulian seorang muslim terhadap saudara seimannya yang telah berpulang.
Doa ini menjadi cara untuk memohon kepada Allah SWT agar memberikan ampunan, rahmat, dan ketenangan bagi almarhum dalam kehidupan setelah kematian.
Setiap bagian dari doa ini memiliki makna yang spesifik dan saling melengkapi. Berikut rincian arti dari setiap frasa dalam doa tersebut:
1. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ (Allahumma firlahu)
Ya Allah, ampunilah dia Merupakan permintaan agar Allah menghapus dosa-dosa dan kesalahan almarhum selama hidupnya di dunia, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
2. وَارْحَمْهُ (warhamhu)
Dan rahmatilah dia Menunjukkan permohonan agar Allah melimpahkan kasih sayang dan rahmat-Nya, yang merupakan kunci keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.
3. وَعَافِهِ (wa‘afihi)
Dan sejahterakanlah dia Bermakna permintaan agar Allah memberikan kesejahteraan dan keselamatan bagi almarhum, khususnya dari siksa kubur dan rasa sakit setelah kematian.
4. وَاعْفُ عَنْهُ (wa‘fu ‘anhu)
Dan maafkanlah dia Sebagai penguat dari permohonan ampunan sebelumnya, frasa ini menekankan harapan agar Allah benar-benar mengabaikan kesalahan almarhum dan tidak memperhitungkan dosa-dosanya.
Selain keempat bagian utama tersebut, dalam banyak kesempatan, doa ini juga sering dilengkapi dengan permohonan tambahan seperti:
1. "Muliakanlah tempatnya"
2. "Luaskanlah kuburnya"
3. "Mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun"
Doa tambahan ini memperkuat harapan agar Allah memberikan kedamaian dan kebersihan spiritual bagi jenazah, serta tempat yang mulia di sisi-Nya.
Kapan Doa Allahumma Firlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu Dibacakan?
Mengutip buku berjudul Misteri Kematian (2007) oleh Mahir Ahmad Ash-Syufiy, kematian merupakan sunatullah yang tidak dapat diubah oleh makhluk. Sebagaimana segala peristiwa di alam ini yang merupakan ketetapan Allah, seperti sperma yang merupakan asal mula manusia, udara yang mengandung unsur oksigen, hidrogen, karbon dioksida yang menjadi sumber kehidupan manusia.
Doa "Allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu" adalah salah satu bentuk permohonan yang sering dibaca umat Islam untuk mendoakan orang yang telah wafat. Doa ini sangat dianjurkan karena mencerminkan kasih sayang serta kepedulian terhadap sesama muslim yang telah meninggal dunia. Meskipun tidak ada waktu baku yang ditetapkan secara syar’i, doa ini lazim dibacakan dalam berbagai momen yang berkaitan dengan kematian dan ziarah.
Berikut adalah beberapa waktu dan kesempatan umum di mana doa ini biasanya dibacakan:
1. Saat Shalat Jenazah
Doa ini sering dibacakan setelah takbir dalam salat jenazah sebagai bagian dari permohonan ampunan dan rahmat bagi almarhum.
2. Ketika Mengantar Jenazah ke Pemakaman
Dalam perjalanan menuju tempat pemakaman, para pengantar jenazah sering kali melafalkan doa ini untuk memohonkan ketenangan dan ampunan bagi orang yang telah wafat.
3. Saat Berziarah ke Makam
Ketika mengunjungi makam orang tua, kerabat, atau tokoh-tokoh Islam, doa ini dibaca untuk menghadiahkan pahala dan memohonkan kebaikan bagi arwah mereka.
4. Ketika Mendengar Kabar Duka atau Kematian
Begitu mendengar kabar wafatnya seseorang, doa ini bisa langsung dilafalkan sebagai bentuk doa spontan dan belasungkawa kepada yang telah berpulang.
5. Dalam Doa Pribadi dan Tahlilan
Di luar momen resmi, umat Islam juga kerap membacakan doa ini dalam doa harian atau saat tahlilan sebagai bentuk kepedulian dan harapan agar Allah SWT memberikan ampunan dan ketenangan abadi bagi almarhum.
Adab dalam Mendoakan Jenazah
Mendoakan jenazah adalah salah satu bentuk kepedulian dan kasih sayang seorang muslim kepada saudaranya yang telah berpulang ke rahmatullah. Dalam Islam, doa yang tulus kepada orang yang telah wafat sangat dianjurkan, karena bisa menjadi penolong dan cahaya di alam kubur.
Dalam pelaksanaannya, terdapat adab yang perlu diperhatikan agar doa yang kita panjatkan benar-benar membawa keberkahan, tidak hanya bagi yang didoakan, tetapi juga bagi yang mendoakan dan orang-orang di sekitarnya.
Beberapa adab penting dalam mendoakan jenazah antara lain:
1. Berdoa dengan Ikhlas dan Khusyuk
Niatkan doa sebagai ibadah dan wujud cinta sesama muslim. Bacalah dengan penuh ketulusan hati, tanpa tergesa-gesa atau asal-asalan. Menurut Imam Musbikin (2008) sebagaimana dikutip dalam kajian di situs UMY Reposiroty, kata khusyuk berasal dari kata khasya’a – yakhsya’u – khushuu’an, atau ikhtasya’a dan takhsyaa’a yang artinya memusatkan penglihatan pada bumi dan memejamkan mata, atau meringankan suara ketika shalat.
Khusyuk dapat pula diartikan dengan tunduk, rendah hati, takluk, mendekati tunduk hati atau badan. Khusyuk dalam kaitannya dengan suara berarti diam, kaitannya dengan pandangan mata artinya rendah
2. Menghindari Suara yang Terlalu Keras
Doa sebaiknya dibaca dengan suara lembut dan tenang. Hal ini menunjukkan rasa hormat kepada jenazah dan menciptakan suasana yang lebih tenang dan khidmat.
3. Tidak Mencela atau Mengungkit Aib Jenazah
Saat seseorang telah wafat, tidak pantas membicarakan keburukannya. Doa seharusnya fokus pada permohonan ampun dan rahmat, bukan membuka luka atau kesalahan masa lalu.
4. Menjaga Kesucian Diri dan Tempat
Pastikan diri dalam keadaan suci dari hadas dan najis, serta memilih tempat yang bersih untuk membaca doa. Ini mencerminkan penghormatan terhadap ibadah dan orang yang telah wafat.
5. Menghormati Perasaan Keluarga yang Berduka
Bersikap tenang, sopan, dan tidak menyakiti hati keluarga almarhum sangat penting. Hindari kata-kata yang dapat menambah kesedihan mereka.
6. Tidak Berlebihan dalam Ratapan atau Tangisan
Menangis karena kehilangan adalah hal yang manusiawi, tetapi berlebihan dalam meratap hingga menyakiti diri sendiri atau menyalahkan takdir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan dalam Islam.
Sumber:
- Buku Ensiklopedi Iman oleh Syaikh Abdul Majid Az-Zandani
- Kajian berjudul Konsep Mati dan Hidup dalam Islam di Jurnal Al-Bayan / VOL. 22 NO. 34 JULI - DESEMBER 2016
- Buku Misteri Kematian (2007) oleh Mahir Ahmad Ash-Syufiy
- Kajian di situs UMY Repository
Q & A Seputar Topik
Apa bunyi lengkap doa Allahumma Firlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu dalam tulisan Arab dan latin?
Tulisan Arab: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Tulisan Latin: Allahumma firlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu
Apa arti dari doa Allahumma Firlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu?
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah (kesalahannya)." Doa ini merupakan permohonan yang menyeluruh untuk kebaikan jenazah di akhirat.
Kapan doa ini sebaiknya dibaca?
Doa ini bisa dibaca saat:
- Shalat jenazah
- Mengiringi jenazah ke makam
- Berziarah ke kuburan
- Setelah mendengar kabar duka
- Dalam doa pribadi untuk almarhum/almarhumah kapan pun
Apakah doa ini hanya untuk laki-laki saja?
Tidak. Untuk jenazah perempuan, doa ini dapat diubah sedikit menjadi: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا Latin: Allahumma firlahaa warhamhaa wa 'afihaa wa’fu ‘anhaa
Mengapa doa ini penting dibaca untuk orang yang telah wafat?
Doa ini sangat penting karena merupakan bentuk kasih sayang dan kepedulian kita sebagai sesama muslim. Dengan doa ini, kita memohonkan ampunan, rahmat, kesejahteraan, dan penghapusan dosa untuk orang yang telah meninggal agar mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.