Liputan6.com, Jakarta Puasa nazar menjadi salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Siapa saja yang telah mengucapkan nazar untuk berpuasa, wajib untuk menunaikannya. Hal ini juga berlaku dalam hal membaca doa buka puasa nazar saat tiba waktu berbuka.
Membaca doa buka puasa nazar bukan hanya rutinitas, melainkan bentuk syukur atas nikmat Allah karena telah menunaikan ibadah ini. Puasa nazar menjadi bentuk janji seorang hamba kepada Allah, sehingga perlu dilaksanakan dengan penuh kesungguhan.
Dalam buku Fiqih Idola Terjemahan Fathul Qorib karya Abu Hasyim Mubaroq (2013), disebutkan bahwa nazar berarti mewajibkan diri melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak wajib, tetapi akan menjadi wajib bila telah diucapkan dan memenuhi syarat.
Berikut Liputan6.com ulas selengkapnya doa buka puasa nazarmelansir dari berbagai sumber, Kamis (17/7/2025).
Pengertian Nazar dan Puasa Nazar
Nazar secara bahasa berarti janji atau ikrar, dan dalam istilah syariat adalah mewajibkan diri untuk melakukan ketaatan kepada Allah yang sebelumnya tidak wajib. Puasa nazar berarti berpuasa sebagai bentuk pemenuhan janji tersebut kepada Allah.
Dalam Buku Induk Fikih Islam Nusantara disebutkan, puasa nazar menjadi wajib ditunaikan setelah seseorang mengucapkannya dengan syarat yang sah.
Dikutip dari laman resmi baznas.go.id, siapa saja yang telah bernazar untuk berpuasa maka wajib menunaikannya, dan jika tidak, akan berdosa baginya. Hal ini juga ditegaskan dalam hadits riwayat Bukhari yang berbunyi: “Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut...” (HR. Bukhari no. 6696).
Puasa nazar memiliki hukum yang sama dengan puasa wajib, yaitu harus diniatkan sejak malam hari dan dilaksanakan mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Doa Buka Puasa Nazar Arab Latin dan Artinya
Membaca doa buka puasa nazar menjadi bagian penting dari penyempurnaan ibadah puasa nazar. Doa yang dianjurkan untuk dibaca saat berbuka puasa nazar sama seperti doa berbuka puasa pada umumnya.
Berikut doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadits dalam Sunan Abu Dawud:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Latin: Dzahaba azh-zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah, serta pahala telah tetap, insya Allah.”Dalam Fath al-Bari karya Imam Ibnu Hajar, juga disebutkan doa lain:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika-aftartu.
Artinya: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”Menurut jurnal Doa Buka Puasa dalam Perspektif Hadis oleh Nurhadi, M.Ag., kedua doa ini memiliki dasar yang kuat dan dapat diamalkan oleh umat Islam ketika berbuka puasa, termasuk saat berbuka puasa nazar.
Cara Melaksanakan Puasa Nazar
Berikut cara melaksanakan puasa nazar sesuai penjelasan baznas.go.id:
Niat pada malam hari dengan lafal:
Niat pada malam hari dengan lafal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ صَوْمِ النَّذْرِ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghodin an adaai shauman nadzri lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan puasa nazar karena Allah Ta'ala.
Makan sahur pada waktunya sebagai keberkahan bagi orang berpuasa.
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Membaca doa buka puasa nazar saat waktu berbuka tiba dengan doa yang telah disebutkan.
Dalam Fiqih Lima Mazhab karya Muhammad Jawad Mughnoyah dijelaskan, apabila puasa nazar batal karena sakit atau bepergian, maka wajib menggantinya di kemudian hari (qadha).
Keutamaan Puasa Nazar dalam Islam
Puasa nazar memiliki keutamaan besar karena termasuk ibadah wajib ketika telah diucapkan. Pertama, puasa ini menjadi bentuk ketaatan kepada Allah, sehingga mendekatkan diri kepada-Nya. Kedua, puasa nazar menjadi jalan untuk menumbuhkan keikhlasan, kesabaran, dan ketakwaan.
Dalam al-Inshaf karya Ibn Qudamah, dijelaskan bahwa nazar adalah janji mengikat, dan tidak sah hanya dengan niat tanpa lafaz. Hal ini menunjukkan pentingnya nazar sebagai bentuk pengikat diri kepada Allah.
Menurut jurnal Puasa Dalam Al‑Qur’an (2023), puasa termasuk puasa nazar menjadi media pendekatan batiniah kepada Allah dan melatih kontrol diri. Selain itu, studi dalam Nutrition Journal mengulas puasa memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, memperbaiki lipid, serta mengurangi stres oksidatif.
Contoh Nazar yang Boleh dan Tidak Boleh
Berikut contoh nazar yang boleh dilakukan:
- Nazar untuk puasa tiga hari setelah mendapatkan pekerjaan.
- Nazar untuk puasa Senin-Kamis setelah diterima di universitas.
- Nazar untuk berpuasa jika utang lunas.
- Nazar untuk berpuasa sebagai bentuk rasa syukur atas sembuhnya dari penyakit.
Sebaliknya, nazar yang tidak boleh adalah nazar untuk sesuatu yang berhubungan dengan kemaksiatan, atau nazar kepada selain Allah, seperti nazar berkurban di kuburan wali sebagai syarat kesembuhan. Hal ini dijelaskan dalam skripsi Metode Pemahaman Hadîts Ulama Kontemporer Non-Ahli Hadîts oleh Muhammad Idris (2018), bahwa nazar semacam ini termasuk syirik dan diharamkan Allah, sebagaimana disebut dalam QS. An-Nisa ayat 36.
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Sumber:
- Buku Fiqih Idola Terjemahan Fathul Qorib karya Abu Hasyim Mubaroq (2013)
- Buku Induk Fikih Islam Nusantara
- Laman resmi baznas.go.id
- Jurnal Doa Buka Puasa dalam Perspektif Hadis oleh Nurhadi, M.Ag
- Buku Fiqih Lima Mazhab karya Muhammad Jawad Mughnoyah
- jurnal Puasa Dalam Al‑Qur’an (2023)
FAQ Seputar Doa Buka Puasa Nazar
1. Apa doa buka puasa nazar yang benar?
Doa yang bisa dibaca: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika-aftartu.” Artinya: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
2. Kapan waktu niat puasa nazar dilakukan?
Niat dilakukan pada malam hari sebelum Subuh, sebagaimana niat puasa wajib.
3. Apakah puasa nazar wajib dilakukan?
Ya, puasa nazar menjadi wajib jika seseorang telah bernazar dan memenuhi syarat sahnya nazar.
4. Bagaimana jika puasa nazar batal?
Wajib menggantinya (qadha) di hari lain, seperti puasa wajib pada umumnya.
5. Apakah anak kecil boleh bernazar?
Tidak sah, karena syarat sah nazar adalah baligh, berakal, dan sukarela.
6. Apa hukum membaca doa saat berbuka puasa nazar?
Sunnah, dan dianjurkan membaca doa seperti saat berbuka puasa lainnya.
7. Apakah boleh bernazar untuk hal yang maksiat?
Tidak boleh, nazar untuk hal maksiat tidak sah dan berdosa jika dilakukan.