Doa Dicintai Allah Arab Latin dan Artinya: Lengkap Amalan-Amalannya

Liputan6.com, Jakarta - Tiap muslim pasti memiliki harapan besar untuk dicintai Allah SWT. Cinta Allah merupakan puncak kebahagiaan dan keselamatan hidup di dunia maupun akhirat. Untuk menggapainya, selain melakukan perintah dan menjauhi larangannya, muslim juga perlu memahami doa dicintai Allah.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosamu” (QS. Ali Imran: 31). Ayat ini menjadi dasar bahwa cinta Allah dapat diraih dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir Al-Mishbah (2002), ayat ini menegaskan hubungan erat antara cinta kepada Allah dengan ketaatan kepada Rasul-Nya. Mengikuti Nabi bukan hanya dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam akhlak, perilaku sosial, dan cara bermuamalah. Salah satunya adalah  berdoa.

Berikut ini adalah doa agar dicintai Allah SWT. Dalam artikel ini juga dijelaskan amalan-amalan agar seorang muslim dicintai-Nya.

Dalam buku Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, permohonan cinta Allah dan amal yang mendekatkan kepada-Nya adalah bentuk kesempurnaan iman. Amal yang dicintai Allah adalah amal yang sesuai syariat dan dilakukan dengan ikhlas.

Doa Dicintai Allah

Berikut ini adalah doa agar dicintai Allah SWT:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِي إِلَى حُبِّكَ

Latin: Allāhumma innā nasʾaluk(a) ḥubbak(a), wa ḥubba man yuḥibbuk(a), wa ḥubba ʿamalin yuqarribunā ilā ḥubbik.

Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu cinta kepada-Mu, cinta kepada orang yang mencintai-Mu, dan cinta kepada amal yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3235, dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani).

Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menjelaskan bahwa doa ini menunjukkan pentingnya memohon cinta Allah, cinta orang-orang saleh, dan amal yang mendekatkan diri kepada Allah. Doa ini mengajarkan bahwa cinta Allah adalah puncak tujuan hidup seorang Muslim. Seseorang yang mencintai Allah akan berusaha mengikuti segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan mencintai orang-orang yang dicintai Allah, yaitu para nabi, ulama, dan orang-orang saleh.

Selain doa untuk diri sendiri, ulama juga menganjurkan agar doa ini menjadi doa bersama. Sumber dalilnya tetap sama, hanya saja ada perbedaaan dalam bacaannya (jamak).

Doa untuk plural atau jamak

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنَا إِلَى حُبِّكَ

Latin: Allāhumma innā nasʾaluk(a) ḥubbak(a), wa ḥubba man yuḥibbuk(a), wa ḥubba ʿamalin yuqarribunā ilā ḥubbik.

Artinya: Ya Allah, kami memohon agar dapat mencintai-Mu, dan mencintai orang-orang yang mencintai-Mu, dan mencintai amal yang dapat mendekatkan kami kepada cinta-Mu.

Mengutip buku Kamus Doa yang ditulis Luqman Junaedi (2009), berikut ini adalah doa cintai Allah dari Rasulullah dengan redaksi sedikit berbeda tapi lebih lengkap. Doa ini tercantum dalam Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Bab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa).

Berikut ini bacaan doa agar dicintai Allah SWT:

اللَّهُمَّ اِجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِليَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِي ، وَمِنَ المَاءِ البَارِدِ

Latin: Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu untuk selalu cinta kepada-Mu, mencintai orang yang selalu mencintai-Mu, dana mal yang dapat menyampaikanku untuk mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta kepada-Mu melebihi cintaku terhadap diriku sendiri, keluarga, dan air yang dingin.

 Doa ini diriwayatkan Abu Darda RA:

 عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ مِنْ دُعَاءِ دَاوُدَ يَقُوْلُ : اللَّهُمَّ  إِنِّي أَسْألُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ ، وَالعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ . اللَّهُمَّ ! اِجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِليَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِي ، وَمِنَ المَاءِ البَارِدِ

Artinya: Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Termasuk doa Nabi Dawud adalah, beliau berdoa:‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan amal yang dapat menyampaikan aku kepada cinta-Mu.Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih aku cintai daripada diriku sendiri, keluargaku, dan air yang dingin.’” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini dhaif. Hadits ini dikeluarkan oleh Tirmidzi (3556), Al-Hakim (2:433), Ibnu ‘Asakir (5/352/2). Tirmidzi menilai hadits ini hasan gharib. Al-Hakim menilai hadits ini sahih secara sanad.

Hadits ini walaupun dhaif, ada hadits-hadits sahih sebagai penguatnya.

Mengutip jurnal berjudul Zikir sebagai Media Dakwah dan Edukasi karya Muslem Hamdani, IAIN Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, berdzikir secara terus-menerus merupakan salah satu bahagian dari bentuk kecintaan kepada Allah SWT karena yang paling berhak untuk dicintai dan dimuliakan hanyalah Allah SWT.

Lalu bagaimanakah cara cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut? Dalam Madaarijus Saaliki, Ibnul Qayyim al-Jauziah menyebutkan sejumlah amalan agar dicintai Allah SWT.

1. Membaca Al-Qur'an dan Merenungi Maknanya

Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an, pen]

2. Melaksanakan Ibadah Sunah

Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib.  Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.

3. Terus Mengingat Allah SWT

terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya.

4. Mendahulukan Kewajiban sebagai Muslim

Lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

5. Merenungi dan Memahami Kebesaran Allah

Merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah.

Oleh karena itu, mu’athilah,  fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).

6. Meresapi Nikmat Allah SWT

memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

7. Menghadirkan Hati saat Beribadah Maupun Muamalah

Inilah yang begitu istimewa, yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

8. Beruzlah dan Qiyamullail pada Sepertiga Malam

Menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

9. Berkawan dengan Orang Saleh

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian  dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

10 Menajuhi Larangan-Larangan Allah

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.

1. Doa mencintai apa yang Allah cintai?

Allāhumma innā nasʾaluk(a) ḥubbak(a), wa ḥubba man yuḥibbuk(a), wa ḥubba ʿamalin yuqarribunā ilā ḥubbik. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu cinta kepada-Mu, cinta kepada orang yang mencintai-Mu, dan cinta kepada amal yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.”

2. Doa yang paling disukai Allah?

Doa yang paling disukai Allah adalah amalan berupa ucapan zikir, seperti empat kalimat: Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah), dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Selain ucapan, perbuatan seperti berbakti kepada orang tua dan hati yang bertauhid juga merupakan amalan yang sangat dicintai Allah.

3. Doa apa yang digunakan untuk mendapatkan cinta Allah?

Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan amalan yang membuatku meraih cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih aku cintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin [musim dingin]. - At-Tirmidzi.

4. Amalan2 yg dicintai Allah?

Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan secara istiqomah atau rutin, meskipun sedikit, seperti shalat dhuha, banyak sedekah, atau menjaga silaturahmi. Tiga amalan utama yang sangat disukai Allah adalah shalat tepat waktu, berbakti kepada orang tua, dan berjihad (berjuang) di jalan Allah.