Liputan6.com, Jakarta - Kehilangan kucing peliharaan merupakan momen yang sangat menyedihkan bagi para pemiliknya. Doa kucing meninggal menjadi salah satu cara untuk mengikhlaskan kepergian hewan kesayangan tersebut.
Dalam Islam, kucing memiliki kedudukan istimewa karena merupakan hewan kesayangan Rasulullah SAW. Mengetahui doa kucing meninggal yang tepat dapat membantu menenangkan hati yang berduka atas kepergian sang peliharaan.
Mengutip dari buku Zadul Ma'ad: Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Rasulullah pernah menunjukkan kesedihan saat kehilangan orang yang disayangi, termasuk putranya Ibrahim. Hal ini menunjukkan bahwa perasaan sedih atas kepergian makhluk yang dicintai adalah hal yang wajar dan dibolehkan dalam Islam.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (27/8/2025).
Bacaan Doa Kucing Meninggal Arab, Latin, dan Artinya
Meskipun tidak ada doa khusus untuk kucing yang meninggal dalam Islam, terdapat beberapa bacaan yang dapat diamalkan untuk menenangkan hati yang berduka. Bacaan-bacaan ini bertujuan untuk membantu pemilik mengikhlaskan kepergian hewan kesayangannya. Ini merangkum dari Buku Induk Doa dan Zikir Kitab Al-Adzkar:
1. Kalimat Istirja
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Latin: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
Artinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali"
2. Doa Penenang Hati
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Latin: Laa ilaaha illallah wallahu akbar, laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, laa ilaaha illallah lahul mulku wa lahul hamdu, laa ilaaha illallah wa laa haula wa laa quwwata illa billah
Artinya: "Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Dia Maha Besar, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata-mata Dia dan tiada sekutu bagi-Nya. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, hanya milik-Nya kerajaan dan segala puji. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan tiada daya maupun kekuatan kecuali dengan Allah."
3. Doa Menghadapi Kesulitan
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Latin: Laa ilaaha illallahul 'adzhiimul haliim, laa ilaaha illallahu rabbul 'arsyil 'adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi rabbul 'arsyil kariim
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan selain Allah, Rabb 'Arasy yang agung. Tidak ada Tuhan selain Allah, Rabb langit dan Rabb bumi, Rabb 'Arsy yang mulia."
Kedudukan Kucing dalam Islam dan Hukum Menangisinya
Kucing memiliki kedudukan istimewa dalam Islam karena merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Banyak riwayat mengungkapkan bahwa Rasulullah bahkan memiliki seekor kucing bernama Muezza yang dipelihara dan dirawat penuh sayang layaknya keluarga sendiri. Islam juga memberikan peringatan keras bagi umat yang menyiksa kucing dengan sengaja.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim: "Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, 'Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing. Ia kurung seekor kucing sampai mati, sehingga ia masuk neraka. Ia tidak memberinya makan, tidak pula minum, dan tidak dilepaskan sehingga bisa makan binatang melata tanah.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika kucing peliharaan meninggal, pemiliknya tentu mengalami kesedihan yang mendalam, apalagi jika kucing tersebut telah menjadi saksi hidup yang menemaninya menjalani aktivitas sehari-hari. Mengenai hukum menangisi kucing yang mati, Islam membolehkannya dengan hukum mubah selama masih dalam batas wajar dan tidak disertai jeritan serta ratapan berlebihan.
Mengutip dari buku Zadul Ma'ad: Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Rasulullah pernah menangis ketika putranya Ibrahim meninggal dunia. Saat itu, beliau bersabda:
"Air mata mengalir dan hati menjadi sedih, tetapi kami tidak mengucapkan kecuali kata-kata yang membuat ridha Tuhan kami, sesungguhnya atas kematianmu wahai Ibrahim kami berduka cita." (HR. Ahmad, Muslim).
Tata Cara Menguburkan Kucing yang Meninggal
Menguburkan kucing yang meninggal dengan cara yang benar merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada hewan kesayangan. Proses ini juga dapat membantu pemilik dalam proses berduka dan menerima kenyataan kepergian sang kucing. Berikut adalah tata cara menguburkan kucing yang tepat:
Cari Tempat yang Tepat
Pilihlah lokasi penguburan yang dekat dengan rumah namun cukup jauh dari sumber air untuk menghindari kontaminasi dan bau tidak sedap.
Buat Lubang dengan Ukuran Tepat
Buatlah lubang dengan ukuran 2 kali panjang kucing dengan kedalaman minimal 30 cm, semakin dalam semakin baik untuk mencegah bau.
Beri Alas Alami
Berikan alas berupa dedaunan segar, utamakan daun-daun berpermukaan luas seperti daun pisang untuk membungkus jasad kucing.
Timbun dan Padatkan Tanah
Timbun jasad kucing dengan tanah secara merata dan padatkan untuk mencegah timbulnya bau di kemudian hari.
Beri Tanda Penguburan
Berikan tanda di tempat penguburan agar mudah diingat lokasinya dan mencegah penggalian tidak sengaja di masa depan.
Dikutip dari Journal of Applied Animal Welfare Science, proses penguburan hewan peliharaan yang dilakukan dengan benar dapat membantu pemilik dalam proses grief therapy atau terapi kesedihan, sehingga dapat lebih mudah menerima kenyataan kehilangan.
Cara Mengikhlaskan Kepergian Kucing Kesayangan
Proses berduka atas kepergian kucing kesayangan adalah hal yang natural dan membutuhkan waktu untuk dapat diterima sepenuhnya. Islam memberikan panduan spiritual untuk membantu umat Muslim dalam menghadapi masa-masa sulit ini dengan cara yang sehat dan sesuai ajaran agama.
- Langkah pertama dalam mengikhlaskan kepergian kucing adalah dengan menerima bahwa kematian merupakan takdir Allah yang tidak dapat dihindari oleh makhluk apapun.
Membaca kalimat istirja "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" dapat membantu mengingatkan bahwa semua makhluk, termasuk kucing kesayangan, adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Selain itu, memperbanyak dzikir dan doa dapat menenangkan hati yang sedang berduka.
- Cara lain untuk mengikhlaskan kepergian adalah dengan mengingat kenangan indah bersama kucing tersebut dan bersyukur atas waktu yang telah diberikan Allah untuk bersama.
Jangan merasa bersalah jika masih merasa sedih atau menangis, karena ini adalah reaksi natural manusia yang memiliki perasaan. Terpenting adalah tidak berlebihan dalam bersedih hingga melupakan kewajiban sebagai Muslim.
Menurut beberapa penelitian, proses grief atau berduka dalam perspektif Islam melibatkan penerimaan terhadap kehendak Allah (tawakkul) dan pencarian hikmah di balik peristiwa yang terjadi. Artikel tersebut menekankan pentingnya dukungan komunitas dan praktik spiritual dalam membantu proses penyembuhan emosional.
Daftar Sumber
- Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. Zadul Ma'ad: Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat
- An-Nawawi, Imam. Buku Induk Doa dan Zikir Kitab Al-Adzkar
- Journal of Applied Animal Welfare Science
FAQ - Frequently Asked Questions
1. Apakah ada doa khusus untuk kucing yang meninggal dalam Islam?
Dalam Islam tidak ada doa khusus untuk kucing yang meninggal karena kucing tidak memiliki dosa seperti manusia. Namun, pemilik dapat membaca kalimat istirja dan doa penenang hati untuk mengikhlaskan kepergian hewan kesayangannya.
2. Bolehkah menangis saat kucing peliharaan meninggal?
Islam membolehkan menangisi kematian kucing dengan hukum mubah selama masih dalam batas wajar dan tidak disertai jeritan berlebihan. Rasulullah SAW sendiri pernah menangis saat kehilangan orang yang disayangi.
Kucing sebaiknya dikuburkan di tempat yang tepat dengan membuat lubang sedalam minimal 30 cm, diberi alas dedaunan, kemudian ditimbun tanah dan diberi tanda. Proses ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada hewan kesayangan.
4. Apakah ada pahala dalam merawat dan menguburkan kucing?
Ya, Islam mengajarkan bahwa berbelas kasih kepada seluruh makhluk Allah akan mendatangkan rahmat-Nya. Merawat kucing hingga menguburkannya dengan layak merupakan wujud akhlak mulia yang akan diberi pahala oleh Allah SWT.
5. Mengapa kucing memiliki kedudukan istimewa dalam Islam?
Kucing memiliki kedudukan istimewa karena merupakan hewan kesayangan Rasulullah SAW. Beliau memiliki kucing bernama Muezza yang dirawat dengan penuh kasih sayang, dan Islam melarang keras penyiksaan terhadap kucing.
6. Bagaimana cara mengikhlaskan kepergian kucing kesayangan?
Cara mengikhlaskan kepergian kucing adalah dengan menerima bahwa kematian adalah takdir Allah, membaca kalimat istirja, memperbanyak dzikir, mengingat kenangan indah, dan bersyukur atas waktu yang telah diberikan untuk bersama.
7. Apakah normal jika merasa sedih berlarut-larut setelah kucing meninggal?
Perasaan sedih atas kepergian kucing adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, sebagai Muslim, penting untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan hingga melupakan kewajiban ibadah dan kehidupan sehari-hari.