Doa Menanam Tanaman Agar Subur dan Bisa Panen dengan Baik, Serta Bebas dari Serangan Hama

1 month ago 17

Liputan6.com, Jakarta Menanam tanaman merupakan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar hasilnya optimal. Selain upaya fisik, mengamalkan doa menanam tanaman agar subur juga menjadi ikhtiar batin yang penting.

Dengan memohon kepada Allah SWT, diharapkan tanaman dapat tumbuh dengan baik, bebas hama, dan menghasilkan panen yang melimpah. Bagi masyarakat Indonesia, bercocok tanam tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga hobi yang dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Tentunya, banyak orang berharap tanamannya bisa tumbuh subur, bebas penyakit, berbuah lebat, dan menghasilkan panen yang memuaskan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (28/7/2025).

Doa Menanam Tanaman dari Surat Al-Waqi‘ah

Salah satu doa utama yang dianjurkan untuk menanam tanaman agar subur dan terhindar dari gangguan adalah doa dari Surat Al-Waqi‘ah. Doa ini diawali dengan membaca ta‘awudz dan Surat Al-Waqi‘ah ayat 63-64.

Berikut bacaan ayat tersebut:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ ، اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ ، ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزّٰرِعُوْنَ

Latin: A‘ûdzubillâhi minasy-syaithânirrajîm, a fa ra'aitum mâ taḫrutsûn, a antum tazra‘ûnahû am naḫnuz-zâri‘ûn.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Apakah kamu memperhatikan benih yang kamu tanam? Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan?”

Setelah membaca ayat Al-Qur'an tersebut, dilanjutkan dengan doa berikut:

بَلِ اللَّهُ الزَّارِعُ وَالْمُنْبِتُ وَالْمُبَلِّغُ ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَارْزُقْنَا ثَمَرَهُ، وَجَنِّبْنَا ضَرَرَهُ، وَاجْعَلْنَا لِأَنْعُمِكَ مِنَ الشَّاكِرِينَ، وَلِآلَائِكَ مِنَ الذَّاكِرِينَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Latin: Balillâhuz Zâri‘u wal munbitu wal munbitu wal muballighu, Allahumma shallî ‘ala Muḫammadin, warzuqnâ tsamarahu, wa jannibnâ dlararahu, waj‘alnâ li an‘umika minasy syâkirîn, wa li âlâ’ika minadz dzâkirîn, wa bârik lanâ fîhi yâ rabbal ‘alamîn.

Artinya: “Allah Dzat Yang Menanam, Menumbuhkan dan Menyampaikan, Ya Allah sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, berikanlah kepada kami buahnya, jauhkanlah dari kami bahayanya dan jadikanlah bagi kami atas nikmat-Mu sebagai orang-orang yang bersyukur. Dan atas kekuasaan-Mu jadikan kami orang-orang yang berdzikir (selalu ingat pada-Mu) serta berikanlah keberkahan pada kami di dalamnya Wahai Tuhan sekalian alam.”

Menurut Imam Al-Qurtubi dalam kitab Al-Jami‘u li Ahkamil Qur'an, doa ini termasuk doa yang mujarab dan telah teruji oleh para ulama. Doa ini akan menjadi wasilah dalam memberikan keamanan pada tanaman dari serangan penyakit, ulat, belalang, dan sejenisnya.

Doa Tanaman dari Surat Al-Anbiya

Doa selanjutnya untuk kesuburan tanaman adalah dengan membaca potongan Surat Al-Anbiya ayat 30. Doa ini dipanjatkan dengan harapan Allah SWT senantiasa memberikan kehidupan pada tumbuhan melalui air yang diciptakan-Nya.

Berikut bacaan ayat tersebut:

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ

Latin: wa ja‘alnâ minal-mâ'i kulla syai'in ḫayy

Artinya: “Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; kehidupan dimulai dari air.”

Para ulama mengungkapkan doa ini sebagai permohonan agar Allah SWT terus menganugerahkan kehidupan pada tumbuhan melalui air. Ini menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan yang vital bagi tanaman.

Doa Tanaman dari Rasulullah SAW

Rasulullah SAW pernah memanjatkan doa khusus agar Allah SWT memelihara ladang yang sudah mulai berbuah hingga masa panen. Doa ini bertujuan untuk melindungi tanaman dari gangguan hama atau penyakit yang dapat menyebabkan gagal panen.

Berikut adalah bacaan doanya:

اَللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آخِرَهُ

Latin: Allahumma kama araitana awwalahu, fa arina akhirahu.

Artinya: “Tuhanku, perlihatkanlah kepada kami hasil akhir cocok tanam kami sebagaimana Engkau memperlihatkan hasil awalnya.”

Doa ini mencerminkan harapan akan keberkahan dan kesempurnaan hasil panen, dari awal hingga akhir, sebagai bentuk tawakal kepada Sang Pencipta.

Membaca Bismillah

Membaca "Bismillah hirohman nirohim" sangat dianjurkan untuk mengawali berbagai kegiatan, termasuk saat menanam tanaman. Hal ini bertujuan agar setiap kegiatan yang dikerjakan mendapat berkah dengan melibatkan Allah SWT.

Berikut bacaan Bismillah:

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Latin: Bismillah hirohman nirohim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Membaca bismillah juga mempunyai keutamaan tersendiri. Salah satu hadis berbunyi, “Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya).

Doa agar Tanaman Terhindar dari Hama

Selain doa untuk kesuburan, terdapat juga doa spesifik yang dapat dipanjatkan agar tanaman dilindungi dari serangan hama dan penyakit. Doa ini merupakan permohonan agar hasil panen tidak rusak dan tetap melimpah. Berikut adalah bacaan doanya:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ بَلِ اللهُ الزَّارِعُ وَاْلمُنْبِتُ وَاْلمُبْلِغُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَارْزُقْنَا ثَمْرَهُ، وَجَنِّبْنَا ضَرَرَهُ، وَاجْعَلْنَا لَأَنْعَمِكَ مِنَ الشَّاكِرِيْنَ، وَلِآلاَئِكَ مِنَ الذَّاكِرِيْنَ، وَباَرِكْ لَنَا فِيْهِ يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

Latin: A’udzubillahi minasy-syaithanirrajim. Bismillahirrahmanirrahim. Afaroaitum maa tahrutsun, aantum tazro’uunahu am nahnuz zaari’unn. Balillaahuz zaari’u wal munbitu wal mublighu. Allohumma sholli ‘alaa muhammadin, warzuqnaa tsamrohuu wajannibnaa dhororohuu, waj’alnaa li an’amika minasy syaakiriin, wa li aalaa-ika minadz dzaakiriin, wa baarik lanaa fiihi yaa robbal ‘aalamiin

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kalian tanam? Apakah kalian yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya? Tidak, melainkan Allah yang menanam, yang menumbuhkan dan yang memperbanyak. Ya Allah, berilah rahmat atas Nabi Muhammad, dan berilah kami rezeki buah dari tanaman ini, jauhkan kami bahayanya, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu, orang-orang yang mengingat atas keagungan-keagungan-Mu, dan berkahilah kami di dalam tanaman ini, wahai Tuhan semesta alam.”

Doa ini secara komprehensif memohon perlindungan dan keberkahan, memastikan tanaman dapat tumbuh optimal tanpa gangguan yang merugikan.

Doa Ketika Melihat Tanaman Berbuah

Ketika melihat tanaman mulai berbuah, Rasulullah SAW juga mengajarkan sebuah doa. Doa ini dipanjatkan saat buah kurma pertama kali matang dari ladangnya, memohon keberkahan pada buah-buahan dan kota.

Berikut adalah bacaan doanya:

اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا، اللهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ عَبْدُكَ وَخَلِيلُكَ وَنَبِيُّكَ، وَإِنِّي عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَإِنَّهُ دَعَاكَ لِمَكَّةَ، وَإِنِّي أَدْعُوكَ لِلْمَدِينَةِ بِمِثْلِ مَا دَعَاكَ لِمَكَّةَ، وَمِثْلِهِ مَعَهُ

Latin: Allahumma barik lana fi tsamarina wa barik lana fi madinatina wa barik lana fi sha-‘ina wa barik lana fi muddina. Allahumma inna ibrahima ‘abduka wa khaliluka wa nabiyyuka wa inni ‘abduka wa nabiyyuka wa innahu da’aka li makkata wa inni ad’uka lil madinata bi mitsli ma da’aka li makkata, wa mitslihi ma’ahu.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah sha’ kami, dan berkahilah mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu, kekasih-Mu dan Nabi-MU. Dan aku adalah hamba-Mu dan Nabi-Mu. Dia berdoa kepada-Mu bagi kemakmuran Mekkah, dan aku berdoa kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim mendoakan kota Makkah.”

Doa ini menunjukkan pentingnya bersyukur atas hasil panen dan memohon keberkahan yang berkelanjutan dari Allah SWT.

Keutamaan Bercocok Tanam dalam Islam

Bercocok tanam adalah aktivitas yang sangat dianjurkan dalam Islam, tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan amal yang mulia. Nabi Muhammad SAW memberikan penekanan pada pentingnya bercocok tanam dan menyebutkan keutamaannya dalam banyak hadis.

  • Amal yang Berkelanjutan (Amal Jariyah)

    Salah satu hadis yang terkenal berkaitan dengan bercocok tanam adalah: “Jika seorang Muslim menanam sebuah pohon atau menabur benih, kemudian burung, manusia, atau hewan memakan dari hasil tanaman itu, maka itu adalah sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa setiap usaha dalam bercocok tanam akan memberikan pahala, bahkan setelah seseorang meninggal, menjadikannya amal yang berkelanjutan.

  • Pahala bagi Petani

    Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menyatakan: “Siapa yang menanam tanaman, dan tanaman itu tumbuh dan memberi hasil, maka dia akan mendapatkan pahala setara dengan hasil yang diambil dari tanaman tersebut.” (HR. Ahmad). Hadis ini menekankan bahwa setiap hasil dari tanaman yang tumbuh akan memberikan pahala bagi petani, memotivasi umat Islam untuk menanam dan merawat tanaman dengan baik.

  • Tanggung Jawab Sosial

    Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya berbagi hasil pertanian dengan sesama. Dalam suatu hadis, beliau bersabda: “Tidak ada seorang pun di antara kalian yang memberikan kepada saudaranya, kecuali dia harus memberikannya dengan yang terbaik.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa petani yang berbagi hasil panennya kepada orang lain, terutama yang membutuhkan, akan mendapatkan pahala yang besar dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat.

  • Mendorong Produktivitas

    Dalam hadis lainnya, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad). Bercocok tanam adalah salah satu cara untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain, tidak hanya memenuhi kebutuhan diri sendiri tetapi juga membantu menyediakan pangan bagi orang lain.

  • Meningkatkan Kemandirian Ekonomi

    Hadis-hadis tentang pertanian juga mencerminkan pentingnya kemandirian ekonomi. Bercocok tanam dapat meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi, sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya usaha dan kerja keras.

Bercocok tanam dalam Islam bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan amal yang memiliki banyak keutamaan. Dengan menanam dan merawat tanaman, umat Islam dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan diri, masyarakat, dan lingkungan.

 Daftar Sumber:

  • Al-Jami‘u li Ahkamil Qur'an | Imam Al-Qurtubi | 2006 | Muassasah ar-Risalah 
  • Hadis Riwayat Bukhari
  • Hadis Riwayat Muslim
  • Hadis Riwayat Ahmad
  • Hadis Riwayat Al-Khatib dalam Al-Jami’
  • Hadis Riwayat Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in
  • Hadis Riwayat As-Subki dalam tabaqathnya

FAQ doa menanam tanaman agar subur

  1. Apa tujuan utama membaca doa menanam tanaman agar subur?

    Tujuan utamanya adalah memohon keberkahan, kesuburan, dan perlindungan dari hama kepada Allah SWT.

  2. Apakah doa menanam tanaman hanya berlaku untuk tanaman pangan?

    Tidak, doa ini dapat diamalkan untuk segala jenis tanaman, baik pangan, hias, maupun lainnya.

  3. Kapan waktu terbaik untuk membaca doa menanam tanaman?

    Doa dapat dibaca saat menanam benih, menyiram, atau merawat tanaman secara rutin.

  4. Apakah ada doa khusus untuk menghindari hama pada tanaman?

    Ya, ada doa yang secara spesifik memohon perlindungan dari hama dan penyakit tanaman.

  5. Apakah membaca Bismillah penting saat menanam tanaman?

    Ya, membaca Bismillah dianjurkan untuk memulai setiap kegiatan agar mendapat berkah.

  6. Bagaimana Islam memandang aktivitas bercocok tanam?

    Islam memandang bercocok tanam sebagai amal ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan pahala.

  7. Apakah doa saja cukup untuk membuat tanaman subur?

    Doa adalah ikhtiar batin, namun harus diiringi dengan ikhtiar lahir berupa perawatan fisik yang baik.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |