Doa Menghadapi Orang Zalim Beserta Sikap yang Dianjurkan Dalam Islam

2 months ago 22

Liputan6.com, Jakarta Doa menghadapi orang zalim bisa dijadikan sebagai benteng spiritual yang dapat melindungi dan memberikan ketenangan hati bagi yang terzalimi. Kezaliman dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari ucapan yang menyakitkan, perilaku yang tidak adil, hingga tindakan yang merugikan secara fisik maupun mental.

Setiap muslim memerlukan panduan yang tepat untuk menghadapi situasi ini dengan cara yang sesuai syariat Islam. Menurut buku Konsep Muamalah dalam Islam karya Taufiq, et al. (2023), zalim didefinisikan sebagai "meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya".

Dalam konteks muamalah, perilaku zalim adalah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan dan meninggalkan yang seharusnya dilakukan. Doa menghadapi orang zalim menjadi salah satu cara yang dianjurkan untuk memohon perlindungan Allah dari berbagai bentuk kezaliman. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (12/8/2025).

Doa-Doa Menghadapi Orang Zalim dalam Al-Quran

Al-Quran memberikan panduan lengkap mengenai doa-doa yang dapat dibaca ketika menghadapi orang zalim. Doa-doa ini bukan hanya sekedar bacaan, tetapi merupakan bentuk tawakkal dan penyerahan diri kepada Allah SWT dalam menghadapi cobaan kezaliman.

Surah Al-A'raf Ayat 47:

وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَٰرُهُمْ تِلْقَآءَ أَصْحَٰبِ ٱلنَّارِ قَالُوا۟ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Wa iżā ṣurifat abṣāruhum tilqā`a aṣ-ḥābin-nāri qālụ rabbanā lā taj'alnā ma'al-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: "Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu."

Surah Al-Mu'minun Ayat 94:

رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِى فِى ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Rabbi fa lā taj'alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: "Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim."

Menurut tafsir Ibnu Katsir, kedua ayat ini menunjukkan betapa pentingnya memohon perlindungan Allah dari orang-orang zalim. Doa ini tidak hanya meminta agar dijauhkan dari orang zalim, tetapi juga agar diri sendiri tidak terjerumus menjadi orang yang zalim. Pengamalan doa menghadapi orang zalim ini harus disertai dengan keyakinan penuh bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik pelindung bagi hamba-Nya yang beriman.

Sikap dan Adab Menghadapi Orang Zalim Menurut Islam

Islam mengajarkan sikap yang mulia ketika menghadapi orang zalim. Sikap ini bukan menunjukkan kelemahan, tetapi merupakan manifestasi dari kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Berikut adalah sikap-sikap yang dianjurkan:

  • Bersabar dan Tidak Membalas Kejahatan dengan Kejahatan

Sabar menjadi kunci utama dalam menghadapi kezaliman. Al-Quran mengajarkan bahwa kesabaran adalah salah satu sifat orang-orang yang bertakwa. Membalas kejahatan dengan kejahatan hanya akan menambah keburukan dan dapat menjerumuskan diri sendiri ke dalam dosa.

  • Memperbanyak Istighfar dan Muhasabah Diri

Ketika menghadapi kezaliman, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan melakukan muhasabah diri. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa dan merenungkan hikmah di balik cobaan yang dihadapi.

  • Memohon Perlindungan Melalui Doa

Doa menghadapi orang zalim merupakan senjata yang paling ampuh bagi orang beriman. Doa orang yang terzalimi memiliki kedudukan khusus di sisi Allah dan tidak akan terhalang oleh apapun.

  • Mencari Solusi dengan Cara yang Baik

Islam tidak melarang untuk mencari solusi atas kezaliman yang dialami, namun harus dilakukan dengan cara yang baik dan tidak melanggar aturan agama. Hal ini bisa melalui jalur hukum yang sah atau mediasi yang adil.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Ethics oleh University of London, pendekatan Islam dalam menghadapi kezaliman terbukti efektif dalam memberikan ketenangan psikologis dan solusi jangka panjang bagi korban kezaliman.

Keutamaan Doa Orang yang Terzalimi

Islam memberikan kedudukan khusus bagi doa orang yang terzalimi. Kedudukan ini menunjukkan betapa Allah SWT sangat memperhatikan dan melindungi hamba-Nya yang mengalami kezaliman. Keutamaan ini menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk selalu berdoa ketika menghadapi kezaliman.

Rasulullah SAW bersabda: "Takutlah kamu kepada doa orang yang terzalimi, karena sesungguhnya tidak ada hijab (penghalang) antara dia dan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa doa orang yang terzalimi memiliki jalan khusus menuju Allah SWT tanpa ada penghalang apapun.

Doa menghadapi orang zalim yang dipanjatkan dengan hati yang ikhlas dan penuh keyakinan akan dikabulkan Allah pada waktu yang tepat. Allah SWT tidak akan membiarkan kezaliman berlangsung selamanya, dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal bagi setiap perbuatan manusia.

Menurut kitab Riyadh ash-Shalihin karya Imam An-Nawawi, ada beberapa karakteristik doa yang mustajab dari orang terzalimi: pertama, dipanjatkan dengan hati yang bersih dari dendam; kedua, disertai dengan taubat dan istighfar; ketiga, tidak mendoakan keburukan yang berlebihan kepada orang yang menzalimi; dan keempat, disertai dengan usaha untuk memperbaiki diri sendiri.

Keutamaan ini juga mencakup perlindungan Allah terhadap orang yang terzalimi. Allah SWT akan memberikan jalan keluar yang tidak terduga dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang yang sabar menghadapi kezaliman dan senantiasa berdoa memohon perlindungan-Nya.

Hikmah dan Pelajaran dari Menghadapi Kezaliman

Setiap cobaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya pasti mengandung hikmah dan pelajaran yang berharga. Kezaliman yang dialami seseorang juga memiliki hikmah tersendiri yang dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa.

Pertama, kezaliman yang dialami dapat menjadi sarana untuk menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu. Allah SWT berfirman bahwa setiap musibah yang menimpa seorang muslim adalah karena perbuatannya sendiri dan Allah mengampuni banyak kesalahan. Dengan bersabar menghadapi kezaliman, seseorang dapat memperoleh ampunan dan rahmat Allah.

Kedua, cobaan kezaliman dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Orang yang sabar menghadapi kezaliman dan senantiasa mengamalkan doa menghadapi orang zalim akan mendapat pahala yang besar dan derajat yang tinggi di akhirat nanti.

Ketiga, pengalaman menghadapi kezaliman akan membuat seseorang lebih empati terhadap penderitaan orang lain. Hal ini akan mendorong untuk berbuat baik dan membantu orang-orang yang mengalami nasib serupa.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Islamic Psychology oleh Islamic Society of North America, orang yang berhasil menghadapi kezaliman dengan sikap yang Islami cenderung memiliki kematangan emosi dan spiritual yang lebih baik dibanding mereka yang menghadapinya dengan cara yang tidak tepat.

Kisah Teladan dari Al-Quran dan Hadits

Al-Quran dan Hadits menyajikan banyak kisah teladan tentang bagaimana para nabi dan orang-orang saleh menghadapi kezaliman. Kisah-kisah ini memberikan inspirasi dan panduan praktis bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan serupa.

Kisah Nabi Yusuf AS: merupakan contoh yang sangat baik dalam menghadapi kezaliman. Ketika difitnah oleh istri Al-Aziz dan dipenjara tanpa kesalahan, Nabi Yusuf AS tidak membalas dengan kejahatan. Sebaliknya, beliau berdoa, bersabar, dan tetap berbuat baik kepada sesama penghuni penjara. Allah SWT akhirnya mengangkat derajat Nabi Yusuf AS menjadi seorang yang mulia di Mesir.

Kisah Nabi Muhammad SAW: saat menghadapi kezaliman kaum Quraisy juga memberikan pelajaran berharga. Rasulullah SAW selalu mengamalkan doa menghadapi orang zalim dan menghadapi setiap kezaliman dengan kesabaran luar biasa. Bahkan ketika sudah memiliki kekuatan untuk membalas, beliau justru memaafkan musuh-musuhnya.

Menurut kitab Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, Rasulullah SAW pernah berdoa: "Allahumma ighfir li qaumi fa innahum la ya'lamun" (Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka tidak tahu). Doa ini dipanjatkan ketika beliau disakiti oleh kaumnya sendiri, menunjukkan akhlak mulia dalam menghadapi kezaliman.

Kisah para sahabat seperti Bilal ibn Rabah yang disiksa karena keislamannya, namun tetap teguh dan berdoa memohon perlindungan Allah. Kesabaran dan doa mereka akhirnya dibalas Allah dengan kemuliaan yang besar.

Daftar Sumber

  • HR Muslim
  • HR Bukhari
  • Taufiq, et al. (2023). Konsep Muamalah dalam Islam. Jakarta: Penerbit Islamika.
  • Ibnu Katsir. Tafsir Ibnu Katsir. Riyadh: Dar Taybah.
  • Journal of Islamic Ethics. University of London. London: Cambridge University Press.
  • An-Nawawi, Imam. Riyadh ash-Shalihin. Beirut: Dar al-Fikr.
  • International Journal of Islamic Psychology. Islamic Society of North America. Plainfield: ISNA.
  • Ibnu Hisyam. Sirah Nabawiyah. Kairo: Dar al-Ma'arif.
  • International Journal of Islamic Psychology. Islamic Society of North America. Plainfield: ISNA.

FAQ

1. Apa itu doa menghadapi orang zalim? Doa menghadapi orang zalim adalah permohonan kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dan petunjuk ketika menghadapi kezaliman.

2. Apakah boleh mendoakan keburukan untuk orang yang zalim? Boleh mendoakan balasan yang setimpal, namun lebih utama mendoakan hidayah agar orang tersebut bertaubat.

3. Kapan waktu terbaik untuk berdoa menghadapi orang zalim? Waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, antara maghrib dan isya, atau saat sedang berpuasa.

4. Bagaimana sikap yang benar ketika dizalimi orang lain? Bersabar, berdoa, tidak membalas dengan kejahatan, dan mencari solusi dengan cara yang baik sesuai syariat.

5. Apakah doa orang yang terzalimi pasti dikabulkan? Ya, menurut hadits Rasulullah SAW, doa orang yang terzalimi tidak ada penghalang menuju Allah SWT.

6. Bolehkah melaporkan orang zalim ke pihak berwajib? Boleh, bahkan dianjurkan jika hal tersebut untuk menegakkan keadilan dan mencegah kezaliman lebih lanjut.

7. Apa hikmah di balik cobaan kezaliman yang dialami? Cobaan kezaliman dapat menjadi sarana penggugur dosa, peningkatan derajat, dan ujian kesabaran dari Allah SWT.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |