Liputan6.com, Jakarta Doa menjauhi kesusahan dunia akhirat menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk memohon perlindungan Allah SWT. Setiap Muslim memiliki harapan untuk mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Membaca doa-doa khusus untuk menjauhkan diri dari kesulitan hidup merupakan bentuk ikhtiar spiritual yang sangat penting. Dikutip dari Al-Adab al-Mufrad karya Imam Bukhari menyebutkan, bahwa Rasulullah SAW sering mengajarkan kepada para sahabat berbagai doa untuk memohon perlindungan dari kesusahan.
Doa menjauhi kesusahan dunia akhirat ini tidak hanya sebagai bentuk permohonan, tetapi juga sebagai pengingat akan ketergantungan manusia kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (7/8/2025).
Doa Utama Menjauhi Kesusahan Dunia Akhirat
Menurut Riyad al-Salihin karya Imam Nawawi, doa-doa perlindungan dari kesusahan merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dan sering dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Praktik berdoa untuk menjauhkan kesusahan juga tercermin dalam berbagai hadis shahih yang menunjukkan pentingnya memohon perlindungan Allah dalam segala aspek kehidupan.
Doa ini tidak hanya sekedar ucapan, tetapi juga harus disertai dengan usaha dan ketakwaan yang nyata. Islam mengajarkan bahwa doa adalah setengah dari ibadah, sementara setengah lainnya adalah ikhtiar atau usaha nyata dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Allahumma ashlih li dini allazi huwa 'ishmatu amri, wa ashlih li dunyaya allati fiha ma'ashi, wa ashlih li akhirati allati fiha ma'adi, waj'al al-hayata ziyadatan li fi kulli khair, waj'al al-mauta rahatan li min kulli sharr
Terjemahan:"Ya Allah, perbaikilah agamaku yang menjadi pelindung urusanku, perbaikilah duniaku tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku tempat kembaliku, jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam segala kebaikan, dan jadikanlah mati sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan."
Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa doa ini sering dibaca oleh Rasulullah SAW setelah shalat. Doa ini mencakup permohonan perbaikan dalam tiga aspek utama kehidupan Muslim: agama, dunia, dan akhirat, sehingga menjadi doa yang sangat komprehensif untuk menjauhi kesusahan dunia akhirat.
Doa-Doa Lain untuk Memohon Keberuntungan
Selain doa utama di atas, terdapat beberapa doa lain yang dapat diamalkan untuk memohon keberuntungan dan dijauhkan dari kesusahan:
1. Doa Memohon Kebaikan Dunia Akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fi'd-dunya hasanatan wa fi'l-akhirati hasanatan wa qina 'azab an-nar
Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
2. Doa Berlindung dari Empat Hal Buru
kاللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Allahumma inni a'udzu bika min zawali ni'matika, wa tahawwuli 'afiyatika, wa fuja'ati niqmatika, wa jami'i sakhatika
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesehatan-Mu, datangnya azab-Mu secara mendadak, dan segala murka-Mu."
3. Doa Memohon Ampunan dan Perlindungan
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَخَطَئِي، وَجَهْلِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي
Allahumma ighfir li zanbi, wa khata'i, wa jahli, wa ma anta a'lamu bihi minni
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, kesalahanku, kebodohanku, dan apa yang Engkau lebih mengetahuinya dariku."
Sahih al-Bukhari mencatat bahwa Rasulullah SAW mengajarkan doa-doa ini sebagai bentuk perlindungan komprehensif dari berbagai bentuk kesusahan dan musibah yang mungkin menimpa seorang Muslim.
Hikmah dan Manfaat Membaca Doa Perlindungan
Membaca doa menjauhi kesusahan dunia akhirat memiliki berbagai hikmah dan manfaat yang dapat dirasakan oleh setiap Muslim:
Pertama, doa ini menjadi sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Melalui doa, seorang Muslim mengakui ketergantungannya kepada Allah dan menyerahkan segala urusan hidup kepada-Nya. Hal ini menumbuhkan sikap tawakkal yang merupakan inti dari keimanan Islam.
Kedua, doa memberikan ketenangan jiwa dan mengurangi kecemasan. Ketika seseorang rutin berdoa memohon perlindungan dari kesusahan, hati menjadi lebih tenang karena merasa dilindungi oleh Allah SWT. Penelitian psikologi bahkan menunjukkan bahwa aktivitas spiritual seperti berdoa dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Ketiga, doa berfungsi sebagai pengingat untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi kemaksiatan. Ketika seseorang memohon perlindungan dari kesusahan akhirat, secara tidak langsung ia diingatkan untuk memperbanyak amal saleh dan menghindari perbuatan dosa.
Ihya Ulum al-Din karya Imam al-Ghazali menjelaskan, bahwa doa memiliki kekuatan transformatif yang dapat mengubah kondisi jiwa seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah. Doa menjauhi kesusahan dunia akhirat tidak hanya berfungsi sebagai permohonan perlindungan, tetapi juga sebagai sarana pembersihan jiwa dari sifat-sifat tercela.
Adab dan Waktu Mustajab Membaca Doa
Terdapat adab-adab khusus dalam membaca doa menjauhi kesusahan dunia akhirat agar lebih berkah dan mustajab:
1. Berwudu dan Menghadap Kiblat
Sebaiknya membaca doa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat. Kondisi ini menunjukkan penghormatan dan keseriusan dalam bermunajat kepada Allah SWT.
2. Memulai dengan Hamdalah dan Shalawat
Awali doa dengan membaca Al-Fatihah, kemudian shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah dalam berdoa.
3. Berdoa dengan Khusyuk dan Penuh Harap
Bacalah doa dengan hati yang khusyuk, penuh harap, dan yakin akan dikabulkan Allah SWT. Hindarilah sikap ragu-ragu atau putus asa.
4. Menggunakan Nama-Nama Allah yang Indah (Asmaul Husna)
Sisipkan asmaul husna dalam doa untuk menambah keberkahan dan menunjukkan penghambaan yang sempurna kepada Allah SWT.
Jami' at-Tirmidhi menyebutkan bahwa terdapat waktu-waktu mustajab untuk berdoa, seperti sepertiga malam terakhir, antara maghrib dan isya, serta hari Jumat antara ashar dan maghrib. Memanfaatkan waktu-waktu ini dapat meningkatkan peluang dikabulkannya doa menjauhi kesusahan dunia akhirat.
Doa-Doa Tambahan dari Al-Quran dan Hadis
Selain doa utama yang telah disebutkan, terdapat beberapa doa lain dari Al-Quran dan hadis yang dapat diamalkan:
Dari Al-Quran (QS. Al-Baqarah: 286):
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ
Rabbana la tu'akhizna in nasina aw akhta'na, rabbana wa la tahmil 'alaina ishran kama hamaltahu 'ala allazina min qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih
Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau pikulkan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya."
Doa Sapu Jagat (Hadis Abu Dawud):
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma 'afini fi badani, allahumma 'afini fi sam'i, allahumma 'afini fi bashri, la ilaha illa anta
Artinya: "Ya Allah, berikanlah kesehatan pada tubuhku, ya Allah berikanlah kesehatan pada pendengaranku, ya Allah berikanlah kesehatan pada penglihatanku, tiada tuhan selain Engkau."
Sunan Abu Dawud mencatat bahwa doa ini dibaca Rasulullah SAW setiap pagi dan petang sebanyak tiga kali. Doa ini sangat komprehensif untuk memohon kesehatan dan perlindungan dari berbagai bentuk kesusahan fisik dan spiritual.
Daftar Sumber
- Al-Adab al-Mufrad - Imam Bukhari
- Riyad al-Salihin - Imam Nawawi
- Sahih al-Bukhari - Imam Bukhari
- Ihya Ulum al-Din - Imam al-Ghazali
- Jami' at-Tirmidhi - Imam Tirmidzi
- Sunan Abu Dawud - Imam Abu Dawud
FAQ
1. Kapan waktu terbaik membaca doa menjauhi kesusahan dunia akhirat? Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, dan antara maghrib-isya.
2. Apakah doa ini boleh dibaca dalam bahasa Indonesia? Boleh, namun lebih utama dibaca dalam bahasa Arab sesuai sunnah Rasulullah SAW.
3. Berapa kali sebaiknya doa ini dibaca? Tidak ada ketentuan pasti, namun minimal 3 kali atau sesuai kemampuan dengan konsisten.
4. Apakah harus dalam keadaan wudu saat membaca doa ini? Tidak wajib, namun lebih utama dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.
5. Bisakah doa ini dibaca untuk orang lain? Bisa, bahkan dianjurkan untuk mendoakan keluarga dan sesama Muslim.
6. Apa yang harus dilakukan jika doa belum terkabul? Tetap sabar, istiqomah berdoa, dan tingkatkan amal saleh serta taubat.
7. Apakah ada amalan khusus sebelum membaca doa ini? Disunnahkan membaca istighfar, hamdalah, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu.

2 months ago
25
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387833/original/050532800_1761104918-Ibu_Hamil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921473/original/067104100_1436263117-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273162/original/083273700_1672056181-teenage-girl-with-praying-peace-hope-dreams-concept_1_.jpg)





























