Doa Nabi Isa Meminta Rezeki Seperti Tercantum di Al-Quran: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemah

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta Nabi Isa AS memiliki doa nabi isa meminta rezeki yang ia panjatkan secara khusus dan tercantum dalam Al-Quran. Doa ini tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kesejahteraan para kaumnya yang beriman.

Melansir dari buku Kaya Melimpah Dengan Doa Para Nabi karya Ustadz Ali Amrin Al-Qurawy, doa nabi isa meminta rezeki dipanjatkan setelah Nabi Isa AS menunaikan salat dua rakaat. Doa ini kemudian diabadikan dalam surah Al-Ma'idah ayat 114 sebagai bukti keimanan dan ketawakalan kepada Allah SWT.

Setiap manusia tentu menginginkan rezeki yang cukup dan berkah dalam hidupnya, termasuk para nabi yang menjadi teladan umat. Para nabi senantiasa berdoa dalam segala hal, terutama untuk meminta dilimpahkan rezeki dari Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (30/9/2025).

Doa Nabi Isa Meminta Rezeki: Arab, Latin, dan Terjemah

Doa yang dipanjatkan Nabi Isa AS untuk meminta rezeki ini tercantum dalam Al-Quran surah Al-Ma'idah ayat 114. Doa ini merupakan permohonan yang sangat indah dan penuh makna tentang ketergantungan manusia kepada Allah SWT sebagai pemberi rezeki terbaik.

Bacaan doa dalam bahasa Arab:

اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Latin:

Allaahumma rabbanaa anzil 'alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa 'iidan li-awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka, warzuqnaa wa anta khairur raaziqiin.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

"Ya Allah, ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu; berilah rezeki kepada kami, dan Engkau-lah pemberi rezeki yang paling utama."

Doa ini mengandung pengakuan bahwa Allah SWT adalah khairur raaziqiin atau sebaik-baik pemberi rezeki. Nabi Isa AS mengajarkan kepada umatnya untuk selalu memohon kepada Allah dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan bahwa hanya Allah yang dapat memberikan rezeki kepada makhluk-Nya.

Kisah di Balik Turunnya Doa Nabi Isa Meminta Rezeki

Kisah turunnya doa ini bermula saat Nabi Isa AS memerintahkan para pengikut setianya untuk berpuasa selama 30 hari. Setelah mereka menyelesaikan puasa tersebut, para pengikut meminta kepada Nabi Isa AS untuk menurunkan hidangan makanan dari langit.

Permintaan mereka memiliki beberapa tujuan, yakni:

  • Pertama, mereka ingin makan dari hidangan tersebut.
  • Kedua, mereka ingin hati mereka menjadi tenteram dan percaya bahwa Allah SWT telah menerima puasa mereka.
  • Ketiga, mereka ingin agar hidangan itu menjadi hari raya bagi mereka, baik untuk yang kaya maupun yang miskin.

Mendengar permintaan tersebut, Nabi Isa AS awalnya menasihati mereka. Beliau khawatir jika mereka tidak bisa bersyukur dan tidak bisa menunaikan hak serta syarat-syaratnya. Namun, para pengikutnya tetap bersikeras meminta agar didoakan kepada Allah SWT untuk menurunkan hidangan makanan dari langit.

Karena mereka tidak juga berhenti meminta, akhirnya Nabi Isa AS pergi ke tempat salat. Beliau mengenakan pakaian berbahan tenun dari bulu yang kasar, lalu berdiri dengan menundukkan kepala dan memohon sepenuh hati kepada Allah SWT. Air mata bercucuran dari mata beliau saat memanjatkan doa untuk mengabulkan permintaan kaumnya.

Mukjizat Turunnya Hidangan dari Langit

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Isa AS dan menurunkan hidangan makanan dari langit. Orang-orang menyaksikan hidangan itu turun di antara dua awan secara perlahan. Setiap kali hidangan itu mendekat, Nabi Isa AS terus memohon kepada Allah SWT agar hidangan tersebut dijadikan rahmat, bukan azab, dan dijadikan berkah serta keselamatan bagi kaumnya.

Hidangan tersebut terus turun hingga tepat berada di hadapan Nabi Isa AS. Hidangan makanan yang tertutup sapu tangan kemudian dibuka oleh Nabi Isa AS seraya mengatakan, "Dengan nama Allah, sebaik-baik Pemberi rezeki." Ternyata di sana terdapat tujuh ekor ikan dan tujuh roti menurut satu riwayat, sementara pendapat lain menyebutkan ada tsarid, delima, dan buah-buahan.

Aroma jamuan makanan ini sangat harum dan menggugah selera. Mukjizat ini terjadi berkat doa yang dipanjatkan Nabi Isa AS dengan penuh keikhlasan dan ketawakalan. Allah SWT berfirman, "Jadilah!" Maka jadilah jamuan makanan itu sebagai bukti kekuasaan Allah dan jawaban atas doa yang tulus dari Nabi Isa AS.

Kisah ini mengajarkan bahwa doa yang dipanjatkan dengan penuh keikhlasan, kerendahan hati, dan keyakinan kepada Allah SWT akan dikabulkan. Hidangan yang turun dari langit tersebut juga menjadi pengingat bagi kaum Nabi Isa AS tentang kekuasaan Allah dan pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan.

Doa-doa Lain Meminta Kemudahan Rezeki dalam Islam

Selain doa Nabi Isa AS, terdapat banyak doa lain dalam Islam yang diajarkan untuk memohon kemudahan dan kelancaran rezeki. Doa-doa ini mencerminkan keyakinan bahwa rezeki sepenuhnya berada di tangan Allah SWT dan bahwa usaha harus diiringi dengan permohonan kepada-Nya.

Salah satu doa yang umum dipanjatkan adalah doa meminta rezeki yang halal, luas, dan baik. Doa ini menunjukkan harapan akan kemudahan dari Allah tanpa kesulitan yang berlebihan.

Arab: "اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَانَصَبٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ"

Latin: "Allâhumma innî as-aluka an tarzuqanî rizqan ḫalâlan wâsi'an thayyiban min ghairi ta'abin wa lâ masyaqqatin wa lâ dlairin wa lâ nashabin innaka 'alâ kulli syai-in qadîr(un)."

Artinya: "Ya Allah aku mohon kepadamu limpahan rezeki yang halal, luas, dan baik, yang didapat tanpa letih, memberatkan, membahayakan, dan banting tulang. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

Ada pula doa yang mencakup permohonan komprehensif, tidak hanya rezeki materi tetapi juga rezeki ilmu dan amal yang diterima. Doa ini menunjukkan pandangan Islam yang holistik terhadap rezeki.

Latin: "Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'a, wa rizqon thoyyibaa, wa 'amalan mutaqobbalaa."

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)." (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322).

Adab Berdoa Meminta Rezeki

Berdoa adalah ibadah, dan dalam Islam, setiap ibadah memiliki adab atau tata krama yang sebaiknya diperhatikan agar doa lebih mudah dikabulkan. Adab dalam berdoa meminta rezeki menunjukkan kesungguhan dan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Allah SWT.

Berikut adalah beberapa adab penting dalam berdoa seperti dikutip dari Minhajul Muslim karya Abu Bakr Jabir Al-Jazairi::

  • Memulai dengan Pujian kepada Allah dan Shalawat kepada Nabi: Menunjukkan pengagungan kepada Allah sebelum menyampaikan permohonan.
  • Mengakui Dosa dan Memohon Ampunan: Istighfar dapat membuka pintu rezeki dan memberikan ketenangan hati.
  • Berdoa dengan Penuh Keyakinan dan Keikhlasan: Memiliki keyakinan kuat bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.
  • Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan: Sunnah yang dianjurkan, menunjukkan sikap merendah dan memohon.
  • Mengulang-ulang Doa: Menunjukkan kesungguhan dan ketekunan dalam berharap kepada Allah.
  • Berdoa di Waktu-waktu Mustajab: Seperti sepertiga malam terakhir, setelah salat fardhu, dan antara azan dan iqamah.
  • Tidak Tergesa-gesa dan Tidak Berputus Asa: Allah menyukai hamba-Nya yang sabar dalam berdoa.
  • Menyertai Doa dengan Usaha (Ikhtiar): Doa harus sejalan dengan usaha nyata, Islam tidak menyukai orang yang berpangku tangan.

Memperhatikan adab ini dapat meningkatkan kualitas doa dan mendekatkan seorang hamba kepada keridaan Allah.

FAQ

1. Apa isi doa Nabi Isa meminta rezeki dalam Al-Qur'an? Doa Nabi Isa meminta rezeki tercatat dalam surah Al-Ma'idah ayat 114, berisi permohonan diturunkannya hidangan dari langit sebagai tanda kebesaran Allah SWT.

2. Kapan Nabi Isa membaca doa tersebut? Doa itu dipanjatkan setelah kaumnya berpuasa 30 hari dan meminta tanda diterimanya ibadah mereka berupa hidangan dari langit.

3. Apa makna "hidangan dari langit" dalam doa Nabi Isa? "Hidangan dari langit" adalah mukjizat berupa makanan yang diturunkan Allah sebagai bukti kekuasaan-Nya dan untuk menenteramkan hati kaum Nabi Isa.

4. Apakah doa Nabi Isa hanya untuk makanan? Tidak, doa Nabi Isa meminta rezeki juga mengandung pelajaran tentang iman, syukur, dan kepatuhan kepada Allah, serta rezeki sejati.

5. Di mana doa Nabi Isa meminta rezeki ini tercantum dalam Al-Qur'an? Doa Nabi Isa meminta rezeki tercantum dalam Al-Qur'an surah Al-Ma'idah ayat 114.

6. Apa hikmah dari kisah turunnya hidangan dari langit? Hikmahnya adalah pengajaran tentang ketergantungan total kepada Allah, pentingnya syukur, dan bahwa rezeki bisa datang dari arah yang tidak terduga.

7. Apakah doa Nabi Isa bisa diamalkan umat Islam saat ini? Ya, doa tersebut bisa diamalkan sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon keberkahan hidup.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |