Liputan6.com, Jakarta Sebelum memulai suatu kegiatan, terutama yang bersifat keilmuan atau keagamaan, sangat dianjurkan untuk membaca doa pembuka majelis. Hal ini agar majelis tersebut diberkahi dan dijauhkan dari kelalaian.
Doa pembuka majelis juga berfungsi sebagai pengingat bahwa segala sesuatu sebaiknya diawali dengan menyebut nama Allah. Dengan begitu, kegiatan yang dilakukan bisa berjalan lebih lancar dan bermakna.
Membiasakan diri membaca doa pembuka majelis menunjukkan adab yang baik dalam berkumpul. Selain itu, hal ini mencerminkan rasa syukur dan harapan akan limpahan ilmu serta keberkahan dalam setiap pertemuan.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang doa pembuka majelis, Rabu (16/7/2025).
Ragam Pilihan Doa Pembuka Majelis
Dalam berbagai kegiatan keagamaan atau pertemuan bernuansa islami, membaca doa pembuka majelis merupakan amalan yang penting dan penuh keberkahan.
Doa ini bukan hanya sebagai bentuk pembuka formalitas, tetapi juga sebagai permohonan kepada Allah agar majelis yang berlangsung mendapatkan rahmat, petunjuk, serta keberkahan. Menyesuaikan kebutuhan dan suasana, terdapat beberapa versi doa pembuka yang bisa digunakan, baik yang singkat maupun yang panjang.
Mengutip buku berjudul Pesan-Pesan Moral untuk Meraih Sukses, Mulia, dan Selamat (2022) oleh Prof. DR. Miftah Faridl dijelaskan doa adalah senjata ampuh orang mukmin. Doa adalah meminta dan menyerahkan diri kepada Allah. Semakin banyak berdoa, semakin dekat dengan Allah. Banyak berdoa adalah salah satu tanda keimanan, sedangkan malas berdoa adalah bagian dari kekeliruan.
1. Salah satu versi yang umum digunakan karena ringkas namun sarat makna adalah sebagai berikut:
الْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Latin: Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu 'ala asyrofil anbiyaa'i wal mursaliin, wa 'alaa aalihi washohbihi ajma'iin, amma ba'du.
Arti: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya. Selanjutnya... (kata "amma ba'du" menjadi penanda awal dari isi ceramah atau kegiatan).
2. Untuk suasana majelis yang lebih formal atau memerlukan ungkapan penghambaan dan permohonan yang lebih dalam, tersedia versi yang lebih panjang dan mencakup pujian, permohonan ampun, serta pengakuan iman:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Latin: Innal hamda lillaah, nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa nastaghfiruh, wa na'uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a'maalinaa, man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah, asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh.
Arti: Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan serta ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan dari keburukan amal perbuatan kita. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa disesatkan-Nya, maka tak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya.
3. Sebagai tambahan, ada pula doa yang sering dibaca di awal maupun akhir majelis, khususnya ketika ingin menekankan permohonan ampunan dan kekuatan dalam menjalani kebaikan:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Latin: Rabbanaa ighfir lanaa dzunuubanaa wa israafanaa fii amrinaa, wa tsabbit aqdaamanaa, wanshurnaa 'alal qawmil kaafiriin.
Arti: Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan sikap berlebih-lebihan kami dalam urusan kami, teguhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum yang kafir.
Makna dan Tujuan Doa Pembuka Majelis
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Menghadiri majelis tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membawa keberkahan dan pahala yang besar. Muhaimin et al., (2023) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Al – Mau’izhoh Vol. 6, No. 2, Desember 2024 dijelaskan dalam Islam ilmu pengetahuan sangat penting, karena amal tanpa ilmu sia sia.
Ilmu sangat dibutuhkan bagi semua manusia dalam kehidupannya, tanpa ilmu kita seolah buta, dan dalam islam sangat jelas umatnya dituntut untuk berilmu, bukan cuma ilmu didunia melainkan juga ilmu di akhirat.
Doa pembuka majelis bukan sekadar formalitas, melainkan memiliki makna yang mendalam dalam konteks pertemuan Islami. Membuka majelis dengan doa adalah bentuk kesadaran bahwa segala hal yang kita lakukan harus dilandasi dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Doa ini menjadi sarana untuk menghadirkan keberkahan dan ketenangan dalam setiap aktivitas yang dilakukan bersama.
Beberapa tujuan utama dari doa pembuka majelis antara lain:
1. Memohon Keberkahan dan Ridha Allah SWT
Doa menjadi wujud permohonan agar seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan berada dalam lindungan dan bimbingan Allah, serta membawa manfaat bagi seluruh peserta.
2. Mengingatkan Tujuan Utama Berkumpul
Dengan membaca doa, kita diingatkan bahwa majelis yang diadakan bukan hanya untuk bertukar informasi atau diskusi semata, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Menciptakan Suasana Penuh Spiritualitas
Suasana hati yang tenang dan khusyuk dapat tercipta sejak awal ketika doa dilantunkan. Ini membantu menjauhkan majelis dari pembicaraan yang tidak bermanfaat atau bersifat sia-sia.
4. Menanamkan Rasa Tunduk dan Tawakal
Membaca doa menunjukkan bahwa kita menyerahkan hasil dari pertemuan tersebut sepenuhnya kepada kehendak Allah. Segala usaha manusia akan sia-sia tanpa pertolongan dari-Nya.
5. Menguatkan Ikatan Spiritual dan Persaudaraan
Doa bersama menghubungkan hati-hati peserta dalam satu kesadaran kolektif akan pentingnya ketaatan. Ini mempererat ukhuwah dan menjadikan majelis terasa lebih bermakna secara spiritual.
Doa Penutup Majelis
Mengutip buku berjudul Agar Hidup Selalu Berkah oleh Habib Syarief Muhammad Alaydrus dijelaskan sungguh mulia orang yang selalu datang ke majelis-majelis ta'lim untuk menuntut ilmu karena hal itu bisa mengampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW menyatakan dalam hadisnya yang artinya:
"Barang siapa berpindah (pergi) untuk menuntut ilmu, maka dosanya akan diampuni sebelum ia melangkah."
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Tadris, Volume 18/No 01/Tahun 2024, majelis ta’lim merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam nonformal yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara rutin dan dihadiri oleh masyarakat yang relatif besar, yang mengedepankan kesopanan dan kerukunan antara umat dengan Allah SWT, manusia dengan sesamanya dan lingkungannya untuk membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Doa penutup majelis merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama setelah mengikuti majelis ilmu, pengajian, atau kegiatan keagamaan lainnya. Doa ini dibaca sebagai bentuk permohonan ampun atas kesalahan lisan, kekurangan dalam penyampaian, atau hal-hal yang tidak pantas selama berlangsungnya pertemuan.
Berikut ini contoh doa penutup majelis yang paling umum dibaca:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوبُ إِلَيْكَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Latin: Subhānaka Allāhumma wa bihamdika, asyhadu allā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaik.
Artinya: "Mahasuci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu."
Sumber:
- Buku berjudul Pesan-Pesan Moral untuk Meraih Sukses, Mulia, dan Selamat (2022) oleh Prof. DR. Miftah Faridl
- Kajian berjudul Ilmu dalam Pandangan Islam yang dipublikasikan di Jurnal Al – Mau’izhoh Vol. 6, No. 2, Desember 2024
- Buku berjudul Agar Hidup Selalu Berkah oleh Habib Syarief Muhammad Alaydrus
- Kajian berjudul Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Pemahaman Spiritual Masyarakat di Desa Tangantangan Cut, Kecamatan Setia, Aceh Barat Daya di Jurnal Tadris, Volume 18/No 01/Tahun 2024
Q & A Seputar Topik doa pembuka majelis
Apa yang dimaksud dengan doa pembuka majelis?
Doa pembuka majelis adalah doa yang dibaca di awal pertemuan atau kegiatan keislaman sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar majelis tersebut diberkahi, diberi kelancaran, dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Mengapa membaca doa pembuka majelis penting?
Membaca doa pembuka majelis penting karena menunjukkan adab dalam menuntut ilmu, membangun suasana spiritual yang khusyuk, serta mengawali pertemuan dengan mengingat Allah SWT agar aktivitas yang dilakukan mendapat ridha dan keberkahan.
Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa pembuka majelis?
Doa ini dibaca di awal sebelum majelis dimulai, tepat setelah semua peserta berkumpul atau sebelum pemateri menyampaikan materi. Ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut diiringi dengan niat baik dan kesadaran spiritual.
Apa saja isi dari doa pembuka majelis?
Isi dari doa pembuka majelis biasanya mencakup pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, permohonan ampun, serta pengakuan akan kelemahan diri di hadapan Allah. Teksnya bisa singkat maupun panjang, tergantung situasi dan kebutuhan.
Apakah ada manfaat khusus bagi yang membacanya?
Tentu. Membaca doa pembuka majelis termasuk amal baik yang akan dicatat sebagai pahala. Selain itu, hal ini juga dapat menenangkan hati, menumbuhkan semangat dalam menuntut ilmu, serta mempererat ukhuwah di antara peserta majelis.