Doa Ruqyah Tempat Usaha Menggunakan Ayat-Ayat Al-Quran

2 months ago 31

Liputan6.com, Jakarta Doa ruqyah tempat usaha merupakan praktik spiritual dalam Islam untuk melindungi tempat usaha dari gangguan makhluk gaib seperti jin dan sihir. Praktik ini menggunakan ayat-ayat suci Al-Quran sebagai benteng perlindungan yang dapat memberikan ketenangan dan keberkahan bagi aktivitas bisnis.

Ruqyah syar'iyyah untuk tempat usaha telah dipraktikkan oleh para ulama salaf sebagai upaya pencegahan dan penyembuhan dari berbagai gangguan yang dapat menghambat kelancaran bisnis. Metode ini menjadi alternatif yang halal dan sesuai syariat Islam dibandingkan dengan praktik-praktik yang mengarah pada kesyirikan.

Doa ruqyah tempat usaha menjadi solusi spiritual yang dapat membantu membentengi tempat usaha dengan pendekatan yang islami. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (4/8/2025).

Doa Ruqyah Tempat Usaha dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

Doa Perlindungan dari Malaikat Jibril

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ

Latin: A'ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ'i, wa min syarri ma ya'ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara'a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thâriqin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.

Artinya: "Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampuainya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang."

Doa ini diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW ketika beliau didatangi jin ifrit yang membawa obor api. Setelah membaca doa ini, jin tersebut langsung tersungkur dan obornya padam, menunjukkan kekuatan spiritual yang luar biasa dari doa ruqyah tempat usaha ini.

Ayat-Ayat Al-Quran untuk Ruqyah Tempat Usaha

Surah Al-Fatihah (Ayat 1-7)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn Ar-raḥmānir-raḥīm Māliki yaumid-dīn  Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum. La ta'khudzuhu sinatun wa laa naum. Lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh. Man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih. Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bisyai-in min 'ilmihii illaa bimaa syaa'. Wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh. Wa laa ya-uuduhuu hifdhuhumaa. Wa huwal-'aliyyul-'azhiim.

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Menurut Kumpulan Ayat Ruqyah Standar yang dirujuk oleh para ulama, ayat kursi memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa dalam memberikan perlindungan. Ayat ini sering digunakan dalam doa ruqyah tempat usaha karena mengandung penegasan tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT yang absolut.

Waktu dan Frekuensi Pelaksanaan Ruqyah Tempat Usaha

Timing yang tepat dalam melaksanakan doa ruqyah tempat usaha sangat mempengaruhi efektivitas spiritual yang dicapai. Islam memberikan panduan tentang waktu-waktu mustajab yang dianjurkan untuk berbagai ibadah, termasuk ruqyah.

Waktu-waktu Mustajab untuk Ruqyah:

  • Sepertiga Malam Terakhir

Waktu ini merupakan saat terbaik untuk melakukan ruqyah karena merupakan waktu turunnya rahmat Allah dan terkabulnya doa.

  • Setelah Shalat Fardhu

Khususnya setelah shalat Maghrib dan Isya, karena kondisi spiritual sedang dalam keadaan suci dan khusyuk.

  • Hari Jumat

Terutama di antara waktu Ashar hingga Maghrib, yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

  • Saat Kondisi Tenang

Hindari melakukan ruqyah di saat tempat usaha ramai dengan aktivitas, pilih waktu yang tenang dan kondusif.

Frekuensi pelaksanaan doa ruqyah tempat usaha sebaiknya dilakukan secara rutin, minimal seminggu sekali sebagai bentuk pencegahan. Namun jika tempat usaha sedang mengalami gangguan yang intensif, ruqyah dapat dilakukan setiap hari hingga kondisi membaik.

Mengutip dari jurnal Beda Tipis, Ruqyah Syar’iah dan Ruqyah syirik, konsistensi dalam mengamalkan ruqyah syar'iyyah akan memberikan efek perlindungan yang berkelanjutan, tidak hanya bersifat temporer. Hal ini karena ayat-ayat Al-Quran memiliki kekuatan spiritual yang dapat menciptakan aura positif di sekitar tempat usaha.

Manfaat dan Hikmah Ruqyah untuk Tempat Usaha

Pelaksanaan doa ruqyah tempat usaha secara konsisten memberikan berbagai manfaat, baik dari aspek spiritual maupun praktis dalam operasional bisnis sehari-hari.

Manfaat Spiritual:

  • Perlindungan dari Gangguan Jin dan Sihir: Ruqyah menciptakan benteng spiritual yang melindungi tempat usaha dari berbagai gangguan makhluk gaib yang dapat menghambat kelancaran bisnis.
  • Mendatangkan Keberkahan: Pembacaan ayat-ayat Al-Quran secara rutin mengundang keberkahan Allah SWT yang dapat bermanifestasi dalam bentuk peningkatan rezeki dan kemudahan dalam usaha.
  • Menciptakan Atmosfer Positif: Energi positif dari ayat-ayat suci menciptakan suasana yang nyaman bagi karyawan dan pelanggan yang berkunjung.

Manfaat Praktis:

  • Peningkatan Produktivitas Karyawan: Karyawan merasa lebih nyaman dan betah bekerja di tempat yang bersih secara spiritual, sehingga produktivitas meningkat.
  • Daya Tarik bagi Pelanggan: Tempat usaha yang memiliki aura positif cenderung lebih menarik bagi pelanggan dan menciptakan loyalitas yang tinggi.
  • Stabilitas Finansial: Perlindungan dari gangguan negatif membantu menjaga stabilitas keuangan dan menghindari kerugian yang tidak terduga.

Perbedaan Ruqyah Syar'iyyah dan Ruqyah Bid'iyyah

Memahami perbedaan antara ruqyah syar'iyyah dan ruqyah bid'iyyah sangat penting untuk memastikan bahwa praktik doa ruqyah tempat usaha yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam dan tidak mengarah pada kesyirikan.

Karakteristik Ruqyah Syar'iyyah:

  • Menggunakan Al-Quran dan Hadis Sahih: Hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang ma'tsur dari Rasulullah SAW tanpa tambahan mantra atau kalimat yang tidak jelas asal-usulnya.
  • Bahasa Arab yang Jelas: Semua bacaan menggunakan bahasa Arab yang mudah dipahami maknanya, tidak menggunakan bahasa atau simbol yang tidak diketahui artinya.
  • Tidak Menggunakan Media Syirik: Tidak menggunakan jimat, azimat, sesajen, atau benda-benda lain yang dianggap memiliki kekuatan gaib selain Allah SWT.
  • Keyakinan Hanya kepada Allah: Meyakini sepenuhnya bahwa kesembuhan dan perlindungan hanya datang dari Allah SWT, bukan dari kekuatan mantra atau ritual tertentu.

Karakteristik Ruqyah Bid'iyyah yang Harus Dihindari:

  • Menggunakan Mantra dan Jampi-jampi: Mencampurkan ayat-ayat Al-Quran dengan mantra-mantra yang tidak jelas asal-usulnya atau berasal dari tradisi non-Islam.
  • Menggunakan Media Perantara: Menggunakan berbagai benda seperti air kembang, kemenyan, sesajen, atau ritual-ritual yang tidak ada dalam ajaran Islam.
  • Menyekutukan Allah: Meminta bantuan kepada selain Allah SWT, seperti roh halus, jin muslim, atau makhluk gaib lainnya.

Daftar Sumber

  • Kitab Manba'u Ushuliddin - Ulama Salafus Sholeh
  • Klinik Ruqyah Syar'iyyah - Lembaga Ruqyah Resmi
  • Jurnal. "Beda Tipis, Ruqyah Syar’iah dan Ruqyah syirik". 2006. Portal Edukasi Islam ITS News 
  • Tagrinih Timur Press - Penerbit Buku Keislaman

FAQ

1. Apakah ruqyah tempat usaha boleh dilakukan oleh orang awam?

Ya, ruqyah syar'iyyah boleh dilakukan oleh siapa saja asalkan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa yang ma'tsur tanpa mencampurkan unsur syirik.

2. Berapa kali ruqyah tempat usaha harus dilakukan?

Idealnya dilakukan secara rutin minimal seminggu sekali sebagai pencegahan, dan setiap hari jika sedang mengalami gangguan intensif.

3. Apakah air ruqyah bisa disimpan dalam jangka waktu lama?

Air ruqyah sebaiknya digunakan segera dan tidak disimpan terlalu lama untuk menjaga kebersihan dan kualitasnya.

4. Bagaimana tanda-tanda tempat usaha terkena gangguan jin atau sihir?

Tanda-tandanya antara lain sepinya pengunjung tanpa sebab jelas, karyawan sering sakit, suasana tidak nyaman, dan penurunan omzet drastis.

5. Apakah ruqyah tempat usaha bisa dilakukan saat sedang beroperasi?

Sebaiknya dilakukan saat tempat usaha tutup atau sepi agar proses ruqyah dapat dilakukan dengan khusyuk dan tidak mengganggu aktivitas.

6. Berapa lama efek ruqyah tempat usaha dapat bertahan?

Efek ruqyah bersifat berkelanjutan selama dilakukan secara konsisten dan disertai dengan amal shaleh serta menjauhi maksiat.

7. Apakah ruqyah tempat usaha bisa digabung dengan ikhtiar duniawi?

Ya, ruqyah adalah ikhtiar spiritual yang harus digabung dengan usaha duniawi seperti strategi pemasaran yang baik dan pelayanan prima.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |