Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan anak yang menolong orang tua di akhirat menjadi karunia sangat agung dalam Islam. Banyak orang tua berharap anak dapat menjadi penyebab bertambahnya pahala hingga hari kemudian.
Penjelasan Munif Sulaiman dalam buku Bikess (Bikin Kematian Senikmat Surga) (2018), anak saleh merupakan cahaya bagi kedua orang tua. Harapan terbesar keluarga muslim ialah memiliki anak yang menolong orang tua di akhirat melalui amal terus mengalir.
Anak sebagai amanah tidak hanya menemani kehidupan dunia, melainkan menjadi penghubung menuju kebahagiaan akhirat. Upaya pengasuhan seyogianya berlandaskan nilai Qur’ani agar tujuan tersebut tercapai.
Mendidik anak yang menolong orang tua di akhirat memerlukan kesabaran, kesungguhan, serta doa tanpa henti. Allah memberi kabar gembira bagi orang tua yang berhasil menanamkan iman dalam diri keturunan mereka.
Anak Saleh sebagai Penolong di Akhirat
Munif menegaskan bahwa anak saleh merupakan anugerah luar biasa. Anak hadir bukan sekadar pelengkap kebahagiaan keluarga. Anak menjelma sebagai media ujian sekaligus penentu kedudukan seseorang di akhirat.
Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. At-Taghobun: 15)
Allah menegaskan dalam QS. At-Taghabun: 15 bahwa harta dan anak merupakan cobaan. Proses mendidik anak akan menunjukkan kualitas keimanan orang tua. Bila pengasuhan berhasil mengantarkan anak tumbuh dalam ketakwaan, hasilnya berupa pahala sangat besar.
Anak saleh tidak hanya menghadiahkan kebaikan bagi dirinya, melainkan bagi orang tua. Mereka menjadi saksi amal keluarga serta sumber doa tanpa henti. Doa anak saleh mampu meringankan beban di alam kubur hingga mengangkat derajat di surga. Inilah mengapa anak yang menolong orang tua di akhirat kelak.
Dalam buku Disayang Suami Hingga di Surga (2015), Umi Hasunah Ar-Razi menambahkan bahwa pembekalan nilai Qur’ani menjadi kunci. Pendidikan Al-Qur’an menjadikan anak terbiasa melakukan amal baik yang berdampak pada kemuliaan akhirat.
"Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu kitabullah (al-Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw." (HR. Muslim).
Anak saleh merupakan jembatan orang tua menuju ridha Allah. Mendampingi anak untuk mencintai syariat menjadi langkah utama guna meraih pahala yang terus mengalir hingga hari pembalasan nanti.
Ciri Anak yang Menolong Orang Tua di Akhirat
Sepanjang perjalanan hidup, setiap orang tua berharap anak menjadi penyebab tersenyum di hadapan Allah kelak. Keturunan saleh menjadi penghubung pahala tiada henti. Fokus pembinaan akhlak mulai awal usia akan membuka jalan pertolongan akhirat, termasuk anak yang menolong orang tua di akhirat melalui amalnya.
Ikatan spiritual antara orang tua dan anak akan tampak saat hari pembalasan. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dinilai dari gelar, tetapi dari kedekatan anak dengan Allah dan ketaatannya pada nilai Islam.
Berikut sembilan cirinya dijelaskan Parmono dan Ismunanda dalam 17 Tuntunan Hidup Muslim (2017):
1. Cinta kepada Allah
Terlihat dari keseharian. Anak menjaga tauhid, belajar mengenal sifat ilahi, dan menghindari perilaku bergantung pada kekuatan selain Allah. Orang tua dan pendidik menanamkan kesadaran bahwa seluruh nikmat berasal dari Sang Pencipta.
2. Cinta kepada Nabi Muhammad Saw
Meneladani sunnah dalam ibadah dan adab. Anak menjunjung tinggi perkataan Nabi Saw di atas opini manusia. Ketika mengenal Nabi melalui sirah, tumbuh rasa bangga menjadi bagian umat Rasulullah Saw.
3. Cinta Al-Qur’an
Membaca dengan rutin, memperbaiki tajwid, menghafal perlahan. Semakin intens interaksi dengan wahyu, semakin besar peluang menerima syafaat. Al-Qur’an menjadi sahabat hidup, bukan sekadar pelajaran sekolah.
4. Cinta kepada Sahabat Nabi
Menghormati generasi awal Islam, menyebut mereka dengan penuh hormat. Anak diajarkan sejarah sahabat agar menghargai perjuangan mereka mengorbankan harta dan nyawa demi agama.
5. Cinta shalat lima waktu
Disiplin shalat menjadi fondasi karakter. Anak laki-laki dibimbing menuju masjid. Anak perempuan menjaga kekhusyukan di rumah. Mereka memahami ibadah bukan beban, tetapi bentuk komunikasi dengan Allah.
6. Cinta masjid sebagai rumah Allah
Rasa segan dan hormat timbul saat berada di lingkungan masjid. Tidak berisik, tidak berlarian, menjaga kebersihan. Masjid menjadi tempat nyaman untuk belajar iman dan persaudaraan.
7. Cinta kepada orang tua
Tidak membantah, berusaha membuat orang tua bangga, membantu pekerjaan rumah semampunya. Sikap santun menjadi ukuran keberhasilan pendidikan keluarga.
8. Cinta kepada saudara dan kaum Muslimin
Menghindari ejekan, perundungan, iri serta benci. Anak belajar berbagi kebahagiaan. Persaudaraan sesama muslim dipandang sebagai kekuatan ummah.
9. Cinta fakir miskin dan anak yatim
Empati muncul dalam tindakan, bukan sekadar kasihan. Memberi dari apa yang dimiliki, menolong sebatas kemampuan, serta tidak menghina keadaan mereka. Perhatian kecil bisa menjadi pahala meraksasa.
Tips Mendidik Anak yang Saleh dan Salehah
Kesalehan tidak muncul tiba-tiba. Peran keluarga dan lingkungan sangat besar. Orang tua mengarahkan anak menuju pahala akhirat dengan penuh keikhlasan.
Langkah-langkah kecil dalam mendidik akan berdampak panjang. Perbaikan dimulai dari rumah, dari kebiasaan harian. Inilah langkah kecil yang nantinya akan melahirkan anak yang menolong orang tua di akhirat.
Berikut tujuh tipsnya menurut Munif dan Umi :
1. Tanamkan tauhid sejak dini
Kenalkan siapa Allah, mengapa disembah, serta nikmat yang diberikan. Bukan sekadar hafalan, tapi pengalaman spiritual. Ajak anak mensyukuri udara, makanan, keluarga. Kesadaran ini menguatkan keimanan sejak kecil.
2. Biasakan membaca Al-Qur’an harian
Jadwalkan waktu bersama mushaf. Ajari perlahan tajwid dan makna ayat. Anak yang dekat dengan Al-Qur’an tumbuh dengan hati lembut dan kuat menghadapi godaan dunia.
3. Bimbing shalat tanpa paksaan keras
Gunakan pendekatan positif. Jelaskan keutamaan shalat sebagai penghapus keburukan. Dampingi ketika belajar gerakan dan doa. Rutinitas akan terbentuk seiring usia.
4. Berikan teladan nyata dalam adab
Anak meniru yang dilihat. Sopan santun pada tetangga, tidak berteriak dalam kemarahan, serta memuliakan tamu. Nilai yang dicontohkan akan membekas tanpa ceramah panjang.
5. Libatkan dalam kegiatan sosial
Ajak memberikan sedekah, berkunjung ke panti asuhan, atau membantu tetangga. Empati bukan konsep di kepala, tapi tindakan nyata yang melatih hati.
6. Sediakan lingkungan sahabat baik
Temukan komunitas Islam positif. Pergaulan baik menjaga anak dari pengaruh rusak. Lingkaran teman berperan besar dalam masa pertumbuhan.
7. Doakan tanpa henti
Orang tua berperan sebagai penjaga spiritual. Setiap sujud, selipkan harapan agar anak menjadi penyebab kemuliaan di akhirat. Doa ibunda dan ayahanda akan menjadi pelindung terkuat.
FAQ
Apa makna anak sebagai cobaan?
Penilaian kualitas kesabaran dan kesungguhan dalam mendidik keturunan.
Apakah anak bisa memberikan syafaat?
Doa anak saleh dapat mengangkat derajat serta meringankan beban akhirat orang tua.
Pendidikan Al-Qur’an untuk apa?
Bekal utama menuju akhirat.
Apa saja ciri anak saleh?
Tauhid kuat, rajin ibadah, serta akhlak mulia.
Siapa yang mendapat pahala saat anak berbuat baik?
Orang tua yang mendidik.

7 hours ago
2
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142778/original/047144800_1740471441-pexels-mikhail-nilov-9783906.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391374/original/020932200_1761311781-pant4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975694/original/033193500_1729565937-nama-wali-songo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930714/original/070224300_1437079645-sunan-giri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4787028/original/057370300_1711568364-WhatsApp_Image_2024-03-28_at_02.38.08.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930718/original/070650000_1437079645-sunan-muria-kabarmakkah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1935315/original/054978200_1519567737-Topeng_Losari_Berusia_Ratusan_Tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1634728/original/051392600_1498556758-1__rain-316580_960_720__Pixabay.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930720/original/2cda8888ff3dd5f06447f220aa1aec02-desabebel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5167593/original/083515700_1742364471-Kesehatan_mata.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4830372/original/038035000_1715592365-quran-being-held-hands-close-up.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377163/original/082175900_1760078693-Ilustrasi_sholat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921474/original/067396200_1436263117-8.jpg)





























