Doa Sholat Syuruq dan Tata Caranya: Panduan Lengkap untuk Ibadah Pagi

1 month ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Syuruq, atau yang juga dikenal sebagai sholat Isyraq. Pelaksanaan sholat ini dilakukan pada waktu pagi hari setelah matahari terbit.

Penting untuk memahami tata cara dan bacaan doa sholat Syuruq agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan benar dan mendapatkan pahala yang dijanjikan.

Melansir dari kitab Nihayat al-Zain karya Muhammad bin Umar Nawawi Al-Jawi, sholat Syuruq memiliki bacaan doa khusus yang mengandung permohonan kepada Allah SWT agar diberikan cahaya hidayah dan ma'rifat yang terus menerangi kehidupan dunia dan akhirat.

Istilah Isyraq sendiri berasal dari bahasa Arab, "Asyraqas syamsu", yang berarti matahari telah terbit. 

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (30/7/2025).

Bacaan Doa Setelah Sholat Syuruq

Setelah menyelesaikan sholat Syuruq, dianjurkan untuk membaca doa khusus untuk menyempurnakan ibadah ini. Doa ini memohon cahaya, petunjuk, dan makrifat kepada Allah SWT. Bacaan doa sholat Syuruq yang utama adalah sebagai berikut:

Arab:

اَللّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ، وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُّهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ.

Arab-latin:

"Allâhumma yâ nûrannûri bit thûr wa kitâbim masthûrin fî riqqim mansyûrin wal baitil ma'mur, as-aluka an tarzuqanî nûran astahdî bihi ilaika wa adullu bihi 'alaika wa yashhabunî fi hayâtî wa ba'dal intiqâli min dhalâmi misykâtî, wa as-aluka bissyamsi wa dhuhâha wa nafsin wa mâ sawwâha, an taj'ala syamsa ma'rifatika musyriqatam bî lâ yahjubuhâ ghaimul auhâmi walâ ya'tarîhâ kusûful qamaril wâhidiyyati 'indat tamâm, bal adim lahâl Isyraqa wad dhuhûra 'alâ mamarril ayyâmi wad duhûr. Wa shallillâhumma 'alâ Sayyidinâ Muhammadin khâtamil anbiyâ-i wal mursalîn. Wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn. Allâhummaghfir lanâ wa liwâlidîna wa li-ikhwâninâ fillâhi ahyâ-an wa amwâtan ajma'în."

Artinya:

"Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah Matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan Matahari makrifat kepada-Mu yang seperti Matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal." Doa ini dikutip dari kitab Nihâyatuz Zain halaman 103, karya Nawawi al-Jawi.

Doa Lainnya

Selain doa di atas, ada juga doa lain yang dapat diamalkan setelah sholat Syuruq, seperti yang disebutkan dalam Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir, dan Doa.

Arab:أَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عَافِيَةً وَجَاءَالشَّمْسُ مِنْ مَطْلَعِهَا.اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ خَيْرَهَذَا الْيَوْمِ وَادْفَعْ عَنِّيْ شَرَّهُ. اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِيْ بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ اْلأَرْضَ بِنُوْرِ شَمْسِكَ اَبَدًا. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Bacaan latin: "Alhamdulillahil ladzi ja'alal yauma 'afiyataw waja-'asy syamsu min mathla'iha. Allahummar-zuqni khaira hadzal yaumi wadfa' 'annii syarrah. Allahumma nawwir qalbi binuri hidayatika kama nawwartal ardla binuri syamsika abada. Birahmatika ya arhamar rahimin."

Artinya: "Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan hari ini sejahtera dan telah terbit matahari dari tempatnya. Ya Allah, beri lah aku kebaikan hari ini dan jauhkan lah dariku keburukan hari ini. Ya Allah, terangilah hatiku dengan cahaya hidayah-Mu, sebagaimana telah Engkau terangi bumi dengan cahaya matahari-Mu terus-menerus. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara semua yang mengasihi."

Pahami Sholat Syuruq

Sholat Syuruq, atau yang juga disebut sholat Isyraq, adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setelah matahari terbit.

Istilah "Syuruq" atau "Isyraq" secara bahasa dimaknai sebagai timur, terbit, dan menerangi, merujuk pada waktu pelaksanaannya saat matahari mulai memancarkan sinar. Hal ini dijelaskan oleh M. Sofwan Jauhari dalam artikelnya di stiualhikmah.ac.id.

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai apakah sholat Syuruq sama dengan sholat Dhuha atau berbeda. Mayoritas ulama, seperti Syaikh Bin Baaz dan Imam ar-Ramli, berpendapat bahwa sholat Isyraq adalah sholat Dhuha yang dilakukan di awal waktu. 

Namun, Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa keduanya berbeda karena memiliki waktu yang berbeda meskipun berdekatan. Perbedaan pandangan ini menunjukkan kekayaan khazanah ilmu fiqih dalam Islam, namun tidak mengurangi keutamaan dari sholat Syuruq itu sendiri.

Niat Sholat Syuruq

Sebelum melaksanakan sholat Syuruq, seorang muslim wajib membaca niat. Niat ini diucapkan dalam hati, namun disunnahkan untuk melafalkannya agar lebih mantap. Niat ini merupakan bagian penting dalam memulai ibadah untuk mendapatkan keberkahan.

Arab:أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: "Ushallî sunnatal isyrâq rak'ataini lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya menyengaja sholat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah taala." Niat ini menjadi pondasi sahnya ibadah sholat Syuruq yang akan dilaksanakan.

Tata Cara Sholat Syuruq

Sholat Syuruq dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan tata cara yang serupa dengan sholat sunnah lainnya. Memahami setiap langkahnya akan membantu memastikan ibadah yang sempurna. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya yang perlu diperhatikan:

  1. Membaca niat sholat Isyraq: Niat diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram.
  2. Rakaat pertama: Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat Ad-Dhuha. Hal ini disebutkan dalam buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc., MA.
  3. Rakaat kedua: Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat As-Syarh (Al-Insyirah). Sholat dilanjutkan hingga salam sebagaimana sholat biasa.

Setiap gerakan dan bacaan dalam sholat Syuruq memiliki makna mendalam yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu Pelaksanaan Sholat Syuruq

Waktu pelaksanaan sholat Syuruq sangat spesifik dan berkaitan erat dengan terbitnya matahari. Sholat sunnah Syuruq dapat dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. Hal ini dijelaskan dari stiualhikmah.ac.id.

Penting untuk segera melaksanakan sholat ini mengingat waktu yang terbatas, karena setelah matahari tampak mulai meninggi, maka telah masuk waktu sholat Dhuha. Di Masjid Nabawi, jadwal sholat untuk waktu ini ditulis sebagai "15 menit setelah terbit matahari" daripada menggunakan istilah "Syuruq", menunjukkan pentingnya ketepatan waktu.

Penentuan waktu ini juga bertujuan untuk menghindari waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, yaitu tepat saat matahari terbit. Dengan demikian, sholat Syuruq dilaksanakan pada waktu yang dianjurkan dan sesuai dengan syariat.

Keutamaan Sholat Syuruq

Sholat Syuruq memiliki keutamaan yang sangat besar, setara dengan pahala haji dan umrah yang sempurna. Keutamaan ini dapat diraih bila sholat Syuruq dilakukan dalam rangkaian sholat Subuh secara berjamaah, lalu duduk berdzikir sampai terbit matahari, dan kemudian melaksanakan sholat Syuruq dua rakaat.

Keutamaan ini tertuang dalam hadis berikut:

Arab:مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ (رواه الترمذي. حسن)

Artinya: "Siapa saja yang shalat subuh secara berjamaah, kemudian duduk dengan berdzikir kepada Allah sampai terbit Matahari, kemudian sholat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR at-Tirmidzi. Hadits Hasan).

Hadis ini juga disebutkan oleh Al-'Iraqi dalam al-Mughni 'an Hamlil Asfâr juz I, halaman 337. Keutamaan ini mendorong umat Muslim untuk senantiasa menjaga amalan sholat Syuruq.

Perbedaan Sholat Syuruq dan Sholat Dhuha

Meskipun waktu pelaksanaannya berdekatan, terdapat perbedaan pandangan ulama mengenai sholat Syuruq dan sholat Dhuha. Mayoritas ulama berpendapat bahwa sholat Syuruq adalah sholat Dhuha yang dilakukan di awal waktu.

Ulama Syaikh Bin Baaz dalam kitab Riyadh: Darul Qasim menyatakan, "Shalat isyraq itu adalah shalat dhuha di awal waktu dhuha. Yang afdhal adalah dikerjakan ketika matahari sudah meninggi dan sinarnya sudah menyengat."

Imam ar-Ramli, seorang ulama besar madzhab Syafi’iy, juga menyebutkan hal serupa bahwa pendapat yang terpercaya dalam madzhab Syafi’i adalah sholat isyraq itu merupakan sholat dhuha. Pandangan ini menunjukkan bahwa bagi sebagian besar ulama, keduanya adalah satu sholat dengan penamaan yang berbeda berdasarkan waktu pelaksanaannya.

Namun, ada pula ulama yang menganggap sholat Syuruq dan Dhuha berbeda, seperti Imam al-Ghazali. Beliau berpendapat bahwa waktu sholat Syuruq adalah sejak matahari terbit, yaitu setelah terlewatnya waktu yang dilarang untuk sholat, sedangkan sholat Dhuha dilakukan saat matahari sudah meninggi. Perbedaan ini memberikan fleksibilitas dalam pemahaman dan praktik ibadah.

Syarat Meraih Keutamaan Sholat Syuruq

Untuk mendapatkan keutamaan sholat Syuruq yang setara dengan pahala haji dan umrah, ada syarat khusus yang perlu dipenuhi. Sholat Syuruq hanya bisa dikerjakan apabila seseorang sudah memenuhi syaratnya, yaitu

  1. sholat Subuh berjamaah di masjid,
  2. kemudian dilanjutkan dengan berdzikir hingga matahari terbit.

Ini adalah rangkaian amalan yang disebutkan dalam hadis yang menjanjikan pahala besar.

Syarat ini menekankan pentingnya konsistensi dalam beribadah dan memanfaatkan waktu pagi dengan sebaik-baiknya. Dengan memenuhi syarat ini, seorang Muslim dapat berharap meraih keutamaan yang luar biasa dari Allah SWT.

Dalil Sholat Syuruq

Dalil mengenai sholat Syuruq dapat ditemukan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang paling sering dijadikan rujukan adalah hadis riwayat at-Tirmidzi yang menjelaskan keutamaan sholat ini:

Arab:

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ (رواه الترمذي. حسن)

Artinya:

"Siapa saja yang shalat subuh secara berjamaah, kemudian duduk dengan berdzikir kepada Allah sampai terbit Matahari, kemudian sholat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR at-Tirmidzi. Hadits Hasan). Hadis ini menjadi dasar utama keutamaan sholat Syuruq.

Namun, ada juga hadis yang melarang sholat pada saat matahari terbit. Hadis riwayat Muslim menyebutkan: "Ada 3 waktu yang Rasulullah saw melarang kami melakukan sholat di dalamnya, atau menguburkan jenazah pada waktu-waktu itu:

(1) Ketika matahari terbit sampai naik

(2) Ketika matahari tepat di tengah sampai tergelincir

(3) Ketika matahari hendak terbenam sampai benar-benar terbenam." (HR Muslim).

Para ulama menjelaskan bahwa larangan ini berlaku untuk sholat sunnah mutlak. Oleh karena itu, sholat Syuruq tidak dilakukan tepat saat matahari terbit, melainkan sekitar 15 menit setelahnya, ketika matahari sudah mulai meninggi, sebagaimana dijelaskanstiualhikmah.ac.id

Daftar Sumber

  • 33 Macam Jenis Shalat Sunnah. Muhammad Ajib, Lc., MA. Rumah Fiqih Publishing, 2020.
  • al-Mughni 'an Hamlil Asfâr. Al-'Iraqi.
  • Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir, dan Doa. Puspa Swara, Ibnu Watiniyah. Kaysa Media, 2017. ISBN 978-602-215-006-4.
  • Nihayatu Az-Zain Fi Irsyadi Al-Mubtadi-in. Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi. Darul Kutub Al-'Ilmiyyah, Beirut, 2002.
  • Riyadh: Darul Qasim. Syaikh Bin Baaz.
  • Sahih Muslim. Muslim ibn al-Hajjaj.
  • stiualhikmah.ac.id. 

FAQ

1. Apakah doa sholat Syuruq wajib dibaca?

Doa sholat Syuruq tidak wajib tetapi sangat dianjurkan (mustahab) untuk dibaca setelah melaksanakan sholat Syuruq. Doa ini merupakan penyempurna ibadah dan sarana untuk memohon keberkahan serta cahaya hidayah dari Allah SWT.

2. Bolehkah melaksanakan sholat Syuruq tanpa sholat Subuh berjamaah terlebih dahulu?

Sholat Syuruq tetap boleh dilaksanakan meskipun tidak didahului sholat Subuh berjamaah, namun untuk mendapatkan keutamaan pahala setara haji dan umrah yang disebutkan dalam hadits, diperlukan rangkaian lengkap mulai dari sholat Subuh berjamaah hingga berdzikir sampai terbit matahari.

Tidak ada dzikir khusus yang diwajibkan, bisa membaca tasbih, tahmid, takbir, istighfar, atau dzikir lainnya. Yang penting adalah tetap berdzikir kepada Allah SWT sambil menunggu matahari terbit sempurna untuk kemudian melaksanakan sholat Syuruq.

4. Berapa lama waktu yang tersedia untuk melaksanakan sholat Syuruq?

Waktu sholat Syuruq relatif singkat, dimulai sekitar 15 menit setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu sholat Dhuha (sekitar seperempat siang). Oleh karena itu disarankan untuk segera melaksanakannya setelah waktu yang diperbolehkan tiba.

5. Apakah ada perbedaan doa sholat Syuruq untuk laki-laki dan perempuan?

Tidak ada perbedaan dalam bacaan doa sholat Syuruq antara laki-laki dan perempuan. Bacaan doa, tata cara, dan keutamaannya sama untuk semua Muslim tanpa memandang jenis kelamin.

6. Bolehkah sholat Syuruq dilaksanakan di rumah?

Sholat Syuruq boleh dilaksanakan di rumah, namun untuk mendapatkan keutamaan penuh sebagaimana disebutkan dalam hadits, sebaiknya dilaksanakan di masjid setelah sholat Subuh berjamaah. Jika tidak memungkinkan, melaksanakannya di rumah tetap mendapatkan pahala sholat sunnah.

7. Apa hikmah filosofis dari bacaan doa sholat Syuruq?

Doa sholat Syuruq mengandung makna permohonan cahaya ma'rifat dan hidayah yang tidak terhalang oleh keraguan. Simbolisme matahari yang terbit digunakan sebagai representasi cahaya ilmu dan petunjuk Allah yang harus senantiasa menerangi kehidupan seorang Muslim di dunia dan akhirat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |