Liputan6.com, Jakarta Doa tunangan dan artinya penting diketahui bagi setiap Muslim yang baru saja dikhitbah. Proses tunangan atau khitbah dalam Islam merupakan langkah awal yang sakral menuju jenjang pernikahan.
Ini adalah momen penting di mana dua keluarga bersepakat untuk menjalin ikatan, memohon restu dan keberkahan dari Allah SWT. Memahami doa tunangan dan artinya menjadi esensial bagi pasangan yang ingin memulai perjalanan ini dengan niat yang tulus dan sesuai syariat.
Disadur dari buku Fikih Munakahat karangan Dr. M. Dahlan, khitbah sendiri merupakan proses permintaan persetujuan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan untuk dijadikan istri. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (24/7/2025).
Doa Tunangan dan Artinya: Memohon Kebaikan dan Perlindungan Allah SWT
Memanjatkan doa sebelum dan selama proses khitbah adalah anjuran dalam Islam, sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diberikan kelancaran, keberkahan, dan pasangan yang baik. Doa ini menjadi sarana bagi calon pasangan untuk menyerahkan segala urusan kepada Sang Pencipta, memohon petunjuk dan ridha-Nya dalam setiap langkah yang diambil.
Sebelum melakukan khitbah, seseorang dianjurkan membaca doa agar mendapatkan pasangan yang baik menurut sudut pandang Allah SWT. Dengan doa, diharapkan ikatan yang akan terjalin mendapatkan perlindungan dari segala godaan dan keburukan. Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca saat khitbah atau tunangan adalah doa yang dikutip dari buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan karangan Ali Akbar bin Aqil.
Berikut adalah bacaan doa tunangan dan artinya:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذِهِ الْخِطْبَةَ خِطْبَةً مُبَارَكَةً مُصْلِحَةً دَائِمَةً أَبَدًا ظَاهِرًا وَبَاطِنًا أَوَّلًا وَآخِرًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ. دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Bacaan Latin: Allahummaj’al haadzihil khitbah khitbatan mubaarokatan mushlihatan daaimatan abadan zhoohiran wa baathinan awwalan wa aakhiron bi rohmatika yaa arhamar roohimiin. Robbanaa taqobbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim wa tub ‘alainaa innaka antat tawwaabur rohiim. Da’waahum fiihaa subhaanakalloohumma wa tahiyyatuhum fiihaa salaam wa aakhiru da’waahum anil hamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.
Artinya: Ya Allah, jadikanlah peminangan ini sebagai peminangan yang bermanfaat, yang diberkahi, yang membawa kebaikan dan yang langgeng (berlangsung baik) selama-lamanya, secara lahir dan batin, di permulaan dan di akhir, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan paling penyayang di antara para penyayang. Wahai Allah, terimalah doa kami, sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Terimalah tobat kami, sungguh Engkau Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang. Doa mereka di surga adalah sub-haanakalloohumma (Mahasuci Engkau, wahai Tuhan kami), salam penghormatan mereka ialah salam (sejahtera dari segala bencana), dan penutup doa mereka adalah alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).
Memahami Khitbah (Tunangan) dalam Islam
Khitbah atau yang lebih dikenal sebagai tunangan, adalah tahapan penting dalam Islam sebelum melangsungkan pernikahan. Proses ini merupakan bentuk permintaan resmi dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan untuk dijadikan istri, menandai keseriusan niat untuk membangun rumah tangga. Meskipun demikian, khitbah bukanlah ikatan pernikahan yang sah secara syariat.
Khitbah (pinangan) merupakan salah satu proses yang dilakukan sebelum pernikahan dalam Islam. Khitbah bukan menandakan kehalalan bagi laki-laki dan perempuan, melainkan menjadi pintu pembuka diterimanya permintaan calon suami atau istri. Hal ini berarti bahwa meskipun telah bertunangan, calon pasangan belum diizinkan untuk berdua-duaan atau melakukan hal-hal yang hanya diperbolehkan bagi pasangan suami istri yang sah.
Dasar hukum khitbah dalam Islam salah satunya terdapat dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 235. Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada dosa bagi seseorang yang meminang wanita dengan sindiran atau menyembunyikan keinginan dalam hati, namun dilarang mengadakan janji kawin secara rahasia kecuali dengan perkataan yang ma'ruf.
Ayat ini juga mengingatkan untuk tidak berazam (bertetap hati) untuk akad nikah sebelum habis masa iddah, serta menekankan bahwa Allah Maha Mengetahui isi hati manusia. Dengan demikian, khitbah adalah janji awal yang mengikat kedua belah pihak untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, namun tetap dalam koridor syariat Islam yang menjaga kehormatan dan kesucian.
Adab Setelah Khitbah dalam Islam: Menjaga Batasan Syariat
Setelah proses khitbah dilaksanakan, penting bagi calon pasangan untuk memahami dan mematuhi adab-adab yang sesuai syariat Islam. Hal ini dikarenakan status mereka belum resmi sebagai suami istri yang sah, sehingga batasan-batasan interaksi tetap harus dijaga demi menjaga kesucian dan menghindari fitnah.
Setelah khitbah dilaksanakan, laki-laki dan perempuan belum resmi halal. Maka dari itu, keduanya perlu memerhatikan adab setelah khitbah yang sesuai syariat Islam supaya senantiasa terlindung dari godaan setan. Salah satu adab terpenting adalah menghindari khalwat atau berdua-duaan tanpa ditemani mahram. Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak boleh berdua-duaan laki-laki dan perempuan kecuali perempuan itu disertai mahram. Seorang perempuan tidak boleh bepergian, kecuali disertai mahram.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, calon pasangan juga tidak diperbolehkan untuk bersentuhan fisik, termasuk bersalaman. Aisyah RA pernah menyatakan, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan perempuan (asing), sama sekali.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Meskipun sudah bertunangan, sentuhan fisik hanya diperbolehkan setelah akad nikah yang sah. Menjaga batasan ini menunjukkan komitmen terhadap ajaran agama dan keseriusan dalam membangun hubungan yang halal. Menghindari godaan setan juga mencakup membatasi komunikasi yang terlalu intens atau senda gurau yang berlebihan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah salah satu di antara kalian berduaan (khalwat) dengan perempuan, sesungguhnya setan ketiganya.” (HR. Ahmad). Komunikasi sebaiknya fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan persiapan pernikahan dan tetap menjaga kesopanan serta batasan syariat.
Tujuan dan Hikmah Doa Tunangan
Doa tunangan atau doa khitbah memiliki tujuan yang sangat mulia dalam Islam, yaitu untuk memohon keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT atas ikatan yang akan terjalin. Memanjatkan doa ini adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan hanya dengan pertolongan-Nya lah sebuah hubungan dapat berjalan dengan baik dan langgeng. Hikmah dari doa tunangan dan artinya sangatlah mendalam.
Pertama, doa ini menanamkan kesadaran akan pentingnya melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam memilih pasangan hidup. Dengan berdoa, calon pasangan menyerahkan pilihan dan takdir mereka kepada Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Kedua, doa ini berfungsi sebagai perisai spiritual. Dengan memohon perlindungan dan keberkahan, calon pasangan berharap agar hubungan mereka terhindar dari segala bentuk godaan, fitnah, dan hal-hal yang dapat merusak. Ketiga, doa tunangan juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah, yaitu kesempatan untuk menemukan pasangan hidup dan membangun keluarga.
Daftar Sumber
- Dr. M. Dahlan R, MA. Fikih Munakahat.
- Ali Akbar bin Aqil. Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan.
- HR. Bukhari dan Muslim.
- HR. Ahmad.
FAQ Doa Tunangan dan Artinya
1. Apa doa yang dianjurkan saat bertunangan dalam Islam?
Doa yang dianjurkan adalah memohon kebaikan dari Allah dan perlindungan dari keburukan, seperti doa istikharah.
2. Apakah ada doa khusus Nabi Muhammad SAW untuk tunangan?
Tidak ada doa tunangan yang spesifik dari Nabi, tapi doa memohon jodoh yang baik bisa diamalkan.
3. Kapan waktu terbaik membaca doa tunangan?
Waktu terbaik adalah setelah salat atau saat hati tenang menjelang proses lamaran.
4. Apakah pasangan boleh membaca doa bersama saat tunangan?
Boleh, selama tetap menjaga adab dan syariat dalam pergaulan sebelum menikah.
5. Bagaimana jika ragu dengan calon tunangan, doa apa yang dibaca?
Doa istikharah sangat dianjurkan untuk meminta petunjuk dari Allah SWT.
6. Apakah doa tunangan bisa ditulis dalam undangan atau kartu?
Bisa, selama isinya doa yang baik dan tidak mengandung unsur syirik.
7. Mengapa penting membaca doa saat tunangan dalam Islam?
Agar hubungan yang dijalani mendapat keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.