Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi M8,7 mengguncang pesisir Rusia, Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06:24 WIB. Gempa disusul dengan tsunami dan peringatan tsunami yang kemudian melanda hingga Jepang.
Berdasarkan laporan PTWC gempabumi ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam. Sejumlah wilayah di Indonesia juga berpotensi terimbas tsunami.
Gempa Rusia ini menjadi salah satu lindu terbesar yang tercatat dalam sejarah. Asisten Profesor di Divisi Geofisika dan Tektonik Universitas Hawaii Helen Janiszewski mengatakan gempa M8,8 yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Timur Jauh Rusia, termasuk dalam 10 gempa paling dahsyat dalam sejarah yang pernah tercatat.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dengan magnitudo 8,8, gempa ini berada di peringkat keenam sebagai gempa terkuat dalam sejarah, sejajar dengan gempa tahun 2010 di Biobio, Chile, dan gempa tahun 1906 di Esmeraldas, Ekuador.
Sementara, Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa atau lindu tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m), di wilayah Talaud, Gorontalo, hingga Jayapura dan Sarmi.
Terlepas dari itu, dalam eskatologi Islam, gempa merupakan salah satu tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis. Fenomena gempa juga dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Kepanikan Warga Saat Gempa Bantul M6,4
Ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Gempa Bumi
Melansir kanal Islami Liputan6.com, dalam pandangan Islam adalah bagian dari tanda kebesaran Allah. Peristiwa gempa bumi juga banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an.
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Artinya, “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Q.S> Al-Hadid: 22)
Tak hanya dalam kitab suci, hadis-hadis nabi juga cukup banyak yang menjelaskan tentang gempa bumi. Di antara hadis tersebut membicarakan tentang gempa bumi sebagai tanda kiamat.
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ
Artinya, “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari)
Lindu sebagai Tanda Kiamat
Melansir laman Muslim.or.id, dalam riwayat lain disebutkan bahwa sebelum kiamat akan terjadi gempa bumi dalam waktu yang cukup lama selama beberapa tahun. Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ
Artinya: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” (HR. Ibnu Majah, shahih)
Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan gempa bumi terjadi hampir di seluruh penjuru bumi. Beliau berkata,
قد وقع في كثير من البلاد الشمالية والشرقية والغربية كثير من الزلازل، ولكن الذي يظهر أن المراد بكثرتها: شمولها، ودوامها
Artinya: “Sungguh gempa banyak terjadi pada negara-negara di utara, timur dan barat, namun yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.” (Fathul Bari 31/93-94)A
Gempa yang Disertai Masalah Besar
Secara umum tanda kiamat adalah terjadinya gempa bersama bencana dan masalah-masalah yang besar. Abdullah bin Hawalah radhiallahu ‘anhu berkata,
وَضَعَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْ عَلَى رَأْسِي -أَوْ عَلىَ هَامَتِي- فَقَالَ: يَا ابْـنَ حَوَالَةَ! إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ الأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ، فَقَدْ دَنَتِ الزَّلاَزِلُ وَالْبَلاَيَـا وَاْلأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, ‘Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’” (HR. Ahmad, shahih)
Berdasarkan penjelasan di atas, sebagai seorang muslim hendaknya introspeksi diri ketika banyak terjadi gempa. Bisa jadi ini merupakan tanda dan peringatan kepada umat manusia agar kembali kepada Allah dan bertobat. Wallahu a'lam.