Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, Nabi Ibrahim AS adalah teladan utama dalam memanjatkan doa Nabi Ibrahim untuk orang tua dan anak-anaknya. Beliau mengajarkan pentingnya memohon kepada Allah SWT untuk kebaikan dan keberkahan generasi penerus.
Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai sosok ayah yang penuh kasih sayang dan tanggung jawab terhadap keturunannya. Beliau tidak hanya memohon agar dikaruniai anak, tetapi juga berharap keturunannya tumbuh sebagai generasi yang menjaga iman dan ibadah.
Melansir dari Baznas, doa Nabi Ibrahim bukan sekadar rangkaian permohonan kepada Allah SWT, tetapi juga cerminan dari keikhlasan, kesabaran, dan kepasrahan seorang hamba.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (12/08/2025).
Doa Nabi Ibrahim untuk Orang Tua (Arab, Latin, dan Artinya)
Nabi Ibrahim AS adalah teladan dalam memanjatkan doa yang komprehensif, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk kebaikan orang tua dan keturunannya. Doa-doa beliau diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai panduan bagi umat Muslim.
Dalam buku Menyinari Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur'an karya Akmal Rizki Gunawan Hasibuan, dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim sempat lama belum memiliki anak hingga akhirnya, atas saran istrinya Siti Sarah, beliau menikahi Siti Hajar, dan dari pernikahan itu lahirlah Nabi Ismail AS. Sejak saat itulah Nabi Ibrahim AS banyak berdoa untuk kebaikan keluarganya.
Berikut adalah beberapa doa Nabi Ibrahim untuk orang tua dan keturunannya yang patut diamalkan:
-
Doa agar Anak Cinta Ibadah dan Mendapat Ampunan
Doa ini menunjukkan permohonan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail agar dijadikan sebagai orang yang tunduk patuh kepada Allah, dan memohon agar anak keturunan mereka juga termasuk orang-orang yang berserah diri.
Dalam buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat karya Drs. Nurdin Hasan, M.Ag, doa ini disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 128.
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَۖ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Arab latin: Rabbanā waj'alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal lak(a), wa arinā manāsikanā wa tub 'alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm(u).
Artinya: "Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang berserah diri kepada-Mu, (jadikanlah) dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan manasik (rangkaian ibadah) haji, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 128)
-
Doa Memohon Anak yang Saleh
Nabi Ibrahim AS pernah berdoa agar diberi keturunan yang saleh, sebagaimana tertulis dalam Surah As-Saffat ayat 100. Dalam buku Doa dan Zikir Mustajab karya Wira Kautsari Wijayanti, dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim dan istrinya sempat lama menanti kehadiran anak, namun tetap sabar dan terus berdoa.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Arab latin: Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh." (QS. As-Saffat: 100)
-
Doa Memohon Keamanan dan Perlindungan dari Kemusyrikan
Dalam Surah Ibrahim ayat 35, Nabi Ibrahim AS berdoa agar kota Makkah menjadi tempat yang aman serta meminta perlindungan bagi dirinya dan anak-anaknya dari kemusyrikan. Doa ini mencerminkan kepedulian beliau terhadap lingkungan dan akidah keturunannya.
رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ
Arab latin: ...Rabbij'al hāżal-balada āminaw wajnubnī wa baniyya an na'budal-aṣnām(a).
Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala." (QS. Ibrahim: 35)
-
Doa agar Keturunan Selalu Menegakkan Sholat
Masih dalam Surah Ibrahim, yaitu pada ayat 40, Nabi Ibrahim AS juga berdoa agar dirinya dan keturunannya dijadikan sebagai orang-orang yang selalu menegakkan sholat. Doa ini menunjukkan pentingnya ibadah sholat dalam kehidupan generasi penerus.
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ
Arab latin: Rabbij'alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī, rabbanā wa taqabbal du'ā'(u).
Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)
Doa Nabi Ibrahim untuk Keturunan Saleh dan Beriman
Salah satu fokus utama doa Nabi Ibrahim untuk orang tua adalah permohonan agar dikaruniai keturunan yang saleh dan beriman. Ini menunjukkan visi jangka panjang Nabi Ibrahim dalam membangun generasi yang taat kepada Allah SWT.
Baznas menjelaskan bahwa salah satu doa Nabi Ibrahim yang paling terkenal adalah permohonan beliau kepada Allah SWT agar diberi keturunan yang saleh, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Ash-Shaffat ayat 100.
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Arab-Latin: Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (Al-Qur’an Surah Ash-Shaffat ayat 100)
Doa ini menjadi pengingat bahwa memiliki keturunan bukan hanya tentang keturunan secara biologis, tetapi tentang kualitas iman dan akhlak mereka. Nabi Ibrahim tidak sekadar meminta anak, tetapi meminta anak yang saleh, yang taat kepada Allah dan mengikuti jalan kebenaran.
Melalui doa ini, kita diajarkan untuk tidak hanya berharap memiliki anak, tetapi juga memiliki misi untuk membentuk generasi yang beriman dan bertakwa. Ini adalah fondasi penting bagi orang tua dalam membimbing anak-anak menuju jalan kebaikan.
Doa Nabi Ibrahim untuk Keamanan dan Kesejahteraan Negeri
Selain memohon untuk keturunannya, Nabi Ibrahim AS juga memanjatkan doa untuk keamanan dan kesejahteraan negeri, khususnya kota Mekah. Doa ini menunjukkan kepedulian beliau yang luas terhadap lingkungan dan masyarakat tempat keturunannya akan tinggal.
Dalam Surah Ibrahim ayat 35, Allah mengabadikan permohonan penting lainnya dari Nabi Ibrahim: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala."
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَۗ ٣٥
wa idz qâla ibrâhîmu rabbij‘al hâdzal-balada âminaw wajnubnî wa baniyya an na‘budal-ashnâm
(Ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala. (Ibrahim ayat 35)
Doa Nabi Ibrahim ini menunjukkan kepedulian beliau terhadap keselamatan dan keteguhan akidah umatnya. Beliau tidak hanya berdoa untuk keamanan fisik negeri, tetapi juga untuk keselamatan spiritual dari bahaya syirik dan penyembahan berhala.
Makna yang terkandung dalam doa ini sangat dalam, apalagi dalam konteks sosial hari ini, di mana keamanan dan kedamaian suatu negeri menjadi syarat utama untuk terciptanya kehidupan yang adil, sejahtera, dan beribadah dengan khusyuk kepada Allah SWT.
Doa Nabi Ibrahim untuk Diterimanya Amal dan Ibadah
Nabi Ibrahim AS juga mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan permohonan agar setiap amal ibadah diterima oleh Allah SWT. Bahkan setelah melakukan pekerjaan besar seperti membangun Ka'bah, beliau tetap berdoa agar amalnya diterima.
Baznas menjelaskan bahwa ketika membangun Ka'bah bersama putranya Nabi Ismail, Nabi Ibrahim tak lupa untuk berdoa: "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 127)
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Arab-Latin: Wa iż yarfa'u ibrāhīmul-qawā'ida minal-baiti wa ismā'īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-'alīm
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah: 127)
Doa Nabi Ibrahim ini menunjukkan bahwa setelah beramal pun, seorang hamba harus tetap berserah diri kepada Allah dan memohon agar amalnya diterima. Amal tidak cukup dilakukan saja, tetapi harus disertai dengan keikhlasan dan harapan agar diterima oleh Allah.
Ini mengajarkan bahwa tidak ada jaminan amal diterima kecuali dengan rahmat dan izin Allah SWT. Maka, doa ini menjadi penting untuk diamalkan setiap kali kita menunaikan ibadah, baik itu shalat, zakat, sedekah, atau ibadah sosial lainnya.
Hikmah dan Pelajaran dari Doa Nabi Ibrahim
Doa-doa Nabi Ibrahim AS mengandung hikmah dan pelajaran yang mendalam bagi umat manusia, khususnya bagi orang tua dalam mendidik dan mendoakan anak-anaknya. Setiap permohonan beliau mencerminkan visi yang jauh ke depan dan kepedulian yang menyeluruh.
Baznas menyatakan bahwa doa Nabi Ibrahim merupakan contoh terbaik dari sebuah doa yang lahir dari hati yang berserah dan penuh harap kepada Allah SWT.
Setiap doa yang dipanjatkan oleh beliau mengandung makna spiritual, sosial, dan moral yang sangat dalam, dan patut dijadikan pedoman bagi setiap Muslim.
Dari permohonan agar diberi keturunan saleh, negeri yang aman, amal yang diterima, hingga menjadi teladan, doa Nabi Ibrahim memperlihatkan betapa beliau adalah sosok nabi yang memikirkan masa depan umat manusia secara menyeluruh.
Daftar Sumber
- Baznas
- "Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat" - Drs. Nurdin Hasan, M.Ag
- "Menyinari Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur'an" - Akmal Rizki Gunawan Hasibuan
- "Doa dan Zikir Mustajab" - Wira Kautsari Wijayanti
FAQ
1. Siapa Nabi Ibrahim AS dalam Islam?
Seorang nabi dan rasul teladan yang dikenal penuh kasih sayang, sabar, dan taat, serta banyak berdoa untuk kebaikan keluarga dan umat.
2. Apa inti doa Nabi Ibrahim untuk orang tua dan keturunannya?
Memohon agar mereka menjadi hamba yang taat, menjaga iman, dan dijauhkan dari kemusyrikan.
3. Apa contoh doa Nabi Ibrahim agar memiliki anak saleh?
"Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn" (QS. As-Saffat: 100), artinya “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”
4. Mengapa doa Nabi Ibrahim relevan bagi keluarga Muslim?
Karena fokusnya bukan hanya keturunan biologis, tetapi kualitas iman dan akhlak generasi penerus.
5. Apakah Nabi Ibrahim juga berdoa untuk negeri?
Ya, beliau berdoa agar Makkah menjadi negeri yang aman dan dijauhkan dari penyembahan berhala (QS. Ibrahim: 35).
6. Kapan Nabi Ibrahim memanjatkan doa agar amal diterima?
Saat membangun Ka’bah bersama Nabi Ismail, beliau memohon agar amalnya diterima Allah (QS. Al-Baqarah: 127).
7. Apa hikmah utama dari doa Nabi Ibrahim?
Mengajarkan keikhlasan, kesabaran, dan visi jauh ke depan dalam membentuk generasi beriman dan negeri yang aman.

2 months ago
21
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4688353/original/005421400_1702706741-pertengkarabn_suami_istri_telisik.com_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395325/original/016003300_1761703379-sholawat_nabi_yunus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4924758/original/032866900_1724300372-ahmet-kurem-fJkO8F7D1Hk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4117148/original/017166500_1660016440-istockphoto-ilustrasi_membaca_doa_qunut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3437803/original/063290100_1619164728-20210423-Mengunjungi-Pameran-Artefak-Nabi-Muhammad-SAW-di-JIC-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4779481/original/078495900_1710991316-muslim-women-using-misbaha-keep-track-counting-tasbih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3203834/original/001838300_1597030361-top-view-hand-holding-money-desk_23-2148397901.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380436/original/025286300_1760424585-Wanita_muslim_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)





























