Lafal Doa Minta Hujan: Lengkap Tata Cara Shalat Istisqa'

10 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau panjang kerap membawa dampak kekeringan yang meluas, menyebabkan kesulitan air bersih bagi masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Maka, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa minta hujan sebagai bentuk ikhtiar dan permohonan kepada Allah SWT. 

Permohonan ini tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi juga dapat melalui sholat istisqa' yang dilaksanakan secara berjamaah di tanah lapang. Praktik ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, menunjukkan pentingnya memohon keberkahan hujan.

Melansir dari Dompet Dhuafa, hujan adalah karunia Allah SWT yang membawa berbagai manfaat bagi kehidupan di bumi, mulai dari sumber air bersih hingga penyubur tanah. Memanjatkan doa minta hujan bukan sekadar ritual, melainkan upaya spiritual untuk mengatasi tantangan alam.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/7/2025).

Perlunya Doa Minta Hujan dalam Islam

Doa minta hujan merupakan salah satu bentuk ibadah dan ikhtiar umat Muslim ketika menghadapi kekeringan atau kekurangan air. Permohonan ini dipanjatkan kepada Allah SWT agar menurunkan rahmat-Nya berupa hujan yang bermanfaat bagi kehidupan.

Ini adalah manifestasi dari tawakal dan pengakuan bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya.

Melansir dari Dompet Dhuafa, Rasulullah SAW pernah dicontohkan memanjatkan doa ini saat sekelompok orang datang dan menangis meminta beliau mendoakan agar hujan turun. Hal ini menunjukkan bahwa memohon hujan adalah praktik yang telah ada sejak zaman Nabi dan menjadi bagian dari ajaran Islam.

Doa ini tidak hanya sekadar ucapan, tetapi juga melibatkan keyakinan dan kesadaran akan kebutuhan mendesak akan air. Mengutip laman MUI, Abu Hurairah RA meriwayatkan tentang anjuran meminta hujan, di mana Nabi Muhammad SAW pernah keluar untuk memohon hujan, salat dua rakaat, berkhutbah, dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Praktik doa minta hujan menjadi pengingat bagi umat Muslim akan pentingnya bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Allah, termasuk air sebagai sumber kehidupan. Ini juga mendorong introspeksi diri dan perbaikan hubungan dengan Sang Pencipta.

Bacaan Doa Minta Hujan Ringkas dan Lengkap

Dalam Islam, terdapat beberapa lafaz doa minta hujan yang dapat dipanjatkan, baik dalam kondisi darurat maupun untuk memohon hujan yang membawa keberkahan. Setiap doa memiliki makna dan tujuan yang spesifik, disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan pemohon. Doa-doa ini mudah diingat dan diamalkan.

Salah satu doa yang ringkas dan sering digunakan adalah:

 اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

"Allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa."

Artinya: "Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan."

Doa ini cocok untuk situasi yang membutuhkan permohonan cepat dan berulang.

Untuk permohonan hujan yang lebih spesifik agar membawa manfaat dan tidak mencelakakan, terdapat doa yang lebih lengkap:

 اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مُرِيعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ

"Allahummasqina ghaitsan mughitsan mariam mari'a, nafi'an ghaira dlarrin, 'ajilan ghaira ajilin."

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda."

Doa ini memohon hujan yang ideal untuk keberlangsungan hidup.

Kedua doa ini dapat dipanjatkan kapan saja, terutama saat musim kemarau panjang atau ketika kebutuhan akan air sangat mendesak. Memanjatkan doa dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati diharapkan dapat mengundang rahmat Allah SWT.

Doa Minta Hujan untuk Makhluk Hidup dan Bumi

Selain doa-doa umum, ada pula doa minta hujan yang cakupannya lebih luas, memohon keberkahan hujan tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk seluruh makhluk hidup dan kesuburan bumi. Doa ini mencerminkan kepedulian terhadap ekosistem dan keseimbangan alam.

Doa tersebut berbunyi:

 اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

"Allahummasqi 'ibaadaka wa bahaa-imika wansyur rohmataka wa ahyi baladakal mayyit."

Artinya: "Ya Allah, berilah hujan kepada hamba-hambaMu, hewan ternak, berilah rahmatMu dengan merata, dan suburkan bumiMu yang tandus."

Doa ini menunjukkan permohonan yang komprehensif.

Dengan memanjatkan doa ini, umat Muslim berharap agar hujan yang turun dapat menghidupkan kembali tanah-tanah yang kering, menyediakan air bagi hewan ternak, dan memenuhi kebutuhan seluruh hamba Allah. Ini adalah doa yang memohon rahmat universal.

Doa Agar Hujan Tidak Merusak dan Membawa Berkah

Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kekhawatiran akan terjadinya bencana seperti banjir atau tanah longsor seringkali muncul. Islam mengajarkan doa minta hujan agar curah hujan yang turun tidak membawa kemudaratan, melainkan keberkahan dan manfaat.

Doa yang dipanjatkan agar hujan tidak merusak adalah:

 اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

"Allahumma hawalaina wa laa 'alaina, allahumma 'alal aakaami wazh zhiroobi wa buthuunil awdiyati wa manaabitisy syajari."

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan ini di sekitar kami, jangan pada rumah-rumah kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ini pada dataran-dataran tinggi, bukit-bukit, perut-perut lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pohon."

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, sebagaimana diulas oleh Kemenag. Rasulullah SAW sendiri membaca doa ini saat khutbah Jumat ketika hujan deras menyebabkan kerugian harta benda.

Dengan memanjatkan doa ini, umat Muslim memohon agar hujan dialihkan ke tempat-tempat yang membutuhkan air seperti pegunungan, lembah, dan area pepohonan, sehingga tidak menyebabkan kerusakan di pemukiman penduduk. Ini menunjukkan kebijaksanaan dalam memohon rahmat Allah.

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Istisqa'

Selain memanjatkan doa minta hujan secara individu, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan shalat istisqa' secara berjamaah sebagai bentuk permohonan kolektif kepada Allah SWT. Shalat ini merupakan sunah muakkad, yaitu amalan yang sangat dianjurkan.

Mengutip MUI dan Kemenag, tata cara shalat Istisqa':

  1. Dimulai dengan berkumpulnya jamaah di tanah lapang tanpa didahului azan atau iqamah.
  2. Shalat ini terdiri dari dua rakaat, di mana pada rakaat pertama dilakukan takbir tujuh kali sebelum membaca Al-Fatihah, dan pada rakaat kedua takbir lima kali.
  3. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah sebanyak dua kali, yang diutamakan setelah shalat selesai.
  4. Khatib disunahkan membaca istighfar sembilan kali sebelum khutbah pertama dan tujuh kali sebelum khutbah kedua.
  5. Dalam khutbah, khatib mengajak jamaah untuk bertaubat, memohon ampun, dan memperbanyak istighfar.

Pada puncak khutbah, khatib disunahkan membalikkan badan menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban, dan mengangkat kedua tangan seraya memanjatkan doa. Praktik ini menunjukkan kesungguhan dan kerendahan hati dalam memohon rahmat Allah.

Manfaat Air Hujan bagi Kehidupan

Hujan adalah karunia Allah SWT yang memiliki peran vital dalam menjaga keberlangsungan hidup di bumi. Tanpa hujan, manusia dan seluruh makhluk hidup akan kesulitan mendapatkan air bersih yang esensial. Manfaat air hujan sangat beragam dan mencakup berbagai aspek kehidupan.

Melansir dari Dompet Dhuafa, berikut adalah beberapa manfaat utama air hujan:

  1. Sumber Air Bersih: Hujan merupakan salah satu sumber utama air bersih yang dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan untuk minum, mandi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
  2. Pengisian Sumber Air: Air hujan mengisi kembali sungai, danau, dan reservoir air bawah tanah, yang penting untuk menjaga ketersediaan air bagi pertanian, domestik, dan industri.
  3. Menyuburkan Tanah: Hujan membantu menyuburkan tanah dengan membawa nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan, sehingga tanaman dapat tumbuh subur dan menghasilkan sumber makanan.
  4. Menyejukkan dan Membersihkan Udara: Air hujan memiliki efek menyejukkan udara setelah periode panas dan membersihkan udara dari partikel debu, asap, atau polusi, membuat udara lebih bersih dan segar.

Melihat berbagai manfaat ini, tidak heran jika doa minta hujan menjadi salah satu permohonan penting dalam Islam.

Ciri-Ciri Hujan yang Berkah

Hujan yang berkah adalah hujan yang membawa manfaat maksimal tanpa menimbulkan kerugian atau bencana. Dalam pandangan Islam, hujan yang berkah adalah tanda rahmat Allah yang nyata, memberikan kehidupan dan kesuburan bagi alam semesta.

Menurut Dompet Dhuafa, ciri-ciri hujan yang berkah antara lain:

  1. Tidak Merusak: Hujan yang berkah tidak menyebabkan banjir atau kerusakan. Sebaliknya, ia meresap ke dalam tanah secara perlahan, mengisi sumber air, dan memberikan kelembapan tanpa merusak.
  2. Memberi Kesejukan: Air hujan yang berkah membawa kesejukan dan rasa nyaman bagi lingkungan sekitar setelah hujan reda, menciptakan suasana yang damai.
  3. Meningkatkan Pertumbuhan: Hujan yang berkah memberikan kelembapan yang cukup untuk tanaman tumbuh subur dan menghasilkan hasil yang baik, mendukung sektor pertanian.
  4. Pembersih Alam: Air hujan membantu membersihkan udara dan lingkungan dari polusi dan debu, menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat.

Memahami ciri-ciri ini membantu umat untuk bersyukur atas hujan yang membawa berkah dan memanjatkan doa minta hujan yang spesifik agar mendapatkan rahmat tersebut.

Hal-Hal yang Dianjurkan Saat Memohon Hujan

Selain memanjatkan doa minta hujan dan melaksanakan shalat istisqa', ada beberapa amalan lain yang sangat dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dan permohonan kepada Allah SWT. Amalan-amalan ini bertujuan untuk membersihkan diri dan meningkatkan ketakwaan.

Beberapa hal yang dianjurkan saat memohon hujan meliputi:

  1. Perbanyak Istighfar: Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah diperbuat. Istighfar diyakini dapat membuka pintu rahmat dan pengampunan.
  2. Meninggalkan Maksiat: Menjauhi segala perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan menjauhi maksiat, diharapkan doa lebih mudah dikabulkan.
  3. Bertaubat: Bertobat dengan sungguh-sungguh atas segala kesalahan dan berjanji tidak akan mengulanginya. Taubat nasuha adalah kunci untuk kembali kepada fitrah.
  4. Bersedekah: Memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan. Melansir dari Dompet Dhuafa, sedekah diibaratkan seperti hujan yang memberi manfaat luas tanpa pandang bulu, dan dapat mengundang keberkahan dari Allah SWT.

Melakukan amalan-amalan ini secara bersamaan dengan doa dan shalat istisqa' diharapkan dapat mempercepat terkabulnya permohonan hujan dari Allah SWT.

Sumber:

kemenag.go.id,

dompetdhuafa.org,

mui.or.id,

99 Doa & Dzikir Harian Untuk Anak karya Aan W. dan Dian K. (2019),

Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah (1987 M/1408 H).

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa minta hujan:

  1. Apa itu doa minta hujan? Doa minta hujan adalah permohonan yang dipanjatkan umat Islam kepada Allah SWT untuk menurunkan rahmat-Nya berupa air hujan, terutama saat terjadi kekeringan.
  2. Kapan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa minta hujan? Doa minta hujan dapat dipanjatkan kapan saja ketika kebutuhan akan air mendesak, terutama saat musim kemarau panjang atau setelah shalat istisqa'.
  3. Apakah ada shalat khusus untuk meminta hujan? Ya, ada shalat khusus yang disebut Shalat Istisqa', yaitu shalat sunah berjamaah yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan.
  4. Apa saja manfaat air hujan bagi kehidupan? Air hujan memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai sumber air bersih, pengisi sumber air alami, penyubur tanah, serta penyejuk dan pembersih udara.
  5. Bagaimana ciri-ciri hujan yang berkah? Hujan yang berkah adalah hujan yang tidak merusak, memberikan kesejukan, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan membersihkan alam dari polusi.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |