Memahami Makna dan Pesan Surat Al Maidah Ayat 2 dalam Kehidupan Muslim

13 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan seorang Muslim, Al-Qur’an menjadi pedoman utama yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Pencipta, tetapi juga hubungan antar sesama manusia. Setiap ayat yang terkandung di dalamnya memiliki makna mendalam yang bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu ayat yang memberikan petunjuk penting adalah Surat Al Maidah Ayat 2.

Ayat ini turun pada masa tertentu dengan konteks sosial dan spiritual yang kompleks, namun pesannya tetap relevan hingga kini. Dengan memahami Surat Al Maidah Ayat 2, umat Islam diajarkan untuk menjaga kesucian ibadah, menahan diri dari permusuhan, serta mendorong kerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.

Surat Al Maidah Ayat 2 membahas beberapa larangan penting yang harus diperhatikan oleh orang-orang yang beriman, terutama dalam konteks pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Selain itu, ayat ini juga menyampaikan perintah untuk saling tolong-menolong dalam kebajikan, serta larangan keras untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan Allah SWT. Berikut ulasan Liputan6.com, Rabu (16/7/2025).

Bunyi Surat Al Maidah Ayat 2 

Berikut adalah bunyi lengkap Surat Al Maidah Ayat 2:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'āirallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa lal-qalāida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb.

Arti: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridhaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya."

Asbabun Nuzul Surat Al Maidah Ayat 2

Menurut kitab Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul karya Jalaluddin al-Suyuti, Surat Al Maidah Ayat 2 diturunkan dalam konteks sejarah saat Rasulullah SAW dan para sahabat sedang berada di Hudaibiyah, tepatnya saat hendak melakukan umrah tahun 6 Hijriyah. Namun, rombongan tersebut dicegah oleh pihak Quraisy Makkah.

Saat itu, ada rombongan musyrik dari timur yang ingin pergi ke Makkah untuk melakukan ibadah serupa. Para sahabat berinisiatif untuk menghalangi mereka sebagai bentuk balasan atas perlakuan yang mereka sendiri alami. Namun, Allah SWT menurunkan Surat Al Maidah Ayat 2 sebagai larangan terhadap tindakan tersebut.

Ayat ini menjadi penegas bahwa umat Islam tidak boleh bertindak berdasarkan dendam atau kebencian, meskipun mereka dizalimi. Sebaliknya, mereka harus tetap menjaga nilai-nilai kesucian, perdamaian, dan keadilan.

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 2

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam tafsir resminya menjelaskan bahwa Surat Al Maidah Ayat 2 berisi lima larangan penting bagi umat Islam:

  1. Tidak Melanggar Syiar Allah : Syiar Allah merujuk pada segala simbol dan ketentuan agama yang sakral seperti miqat, waktu-waktu ibadah, dan tempat-tempat suci.
  2. Menghormati Bulan Haram : Ada empat bulan haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan ini, umat Islam dilarang berperang agar suasana damai dapat terjaga.
  3. Tidak Mengganggu Hadyu dan Qalaid : Hadyu adalah hewan kurban yang akan disembelih di tanah haram, sedangkan qalaid adalah hewan yang diberi kalung sebagai tanda bahwa ia adalah bagian dari ibadah haji.
  4. Tidak Mengganggu Jamaah Haji/Umarah : Orang yang datang ke Baitullah untuk mencari ridha Allah harus dilindungi dan tidak diganggu.
  5. Tidak Berlebihan karena Dendam : Umat Islam dilarang melakukan pembalasan secara berlebihan meskipun pernah dizalimi.

Selain itu, ayat ini juga mengandung perintah untuk:

  • Tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa , serta
  • Tidak saling menolong dalam dosa dan permusuhan .

Akhirnya, Allah memperingatkan bahwa siksa-Nya sangat keras bagi siapa pun yang melanggar perintah-Nya.

Pandangan Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar

Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menekankan bahwa ayat ini merupakan panggilan moral dan spiritual bagi setiap Muslim. Ia menafsirkan bahwa ujung ayat ini mengingatkan umat Islam untuk senantiasa menjaga takwa, karena itulah bekal utama di dunia dan akhirat.

Hamka juga menegaskan bahwa manusia sering kali lalai dan mencoba menghindar dari tanggung jawab moral, namun kelak semua perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

FAQ Seputar Surat Al Maidah Ayat 2

1. Apa arti "syiar Allah" dalam Surat Al Maidah Ayat 2?

Syiar Allah merujuk pada simbol-simbol atau ketentuan agama yang menjadi identitas Islam, seperti miqat, waktu haji, dan tempat-tempat suci.

2. Apa saja bulan haram yang disebut dalam ayat ini?

Empat bulan haram adalah Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan menjaga perdamaian dan meningkatkan ibadah.

3. Apa yang dimaksud dengan "hadyu" dan "qalaid"?

Hadyu adalah hewan yang dikurbankan sebagai bagian dari ibadah haji, sementara qalaid adalah hewan yang diberi tanda khusus sebagai persiapan untuk dikurbankan.

4. Apa pesan utama dari ayat ini?

Pesan utama Surat Al Maidah Ayat 2 adalah larangan untuk melanggar aturan Allah, serta dorongan untuk tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

5. Mengapa ayat ini turun?

Ayat ini turun sebagai respons terhadap rencana para sahabat untuk menghalangi rombongan musyrik yang ingin melakukan ibadah ke Baitullah, sebagai bentuk balasan atas penghalangan yang mereka alami.

Daftar Rujukan

  1. Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya . Jakarta: Kementerian Agama RI.
  2. Al-Suyuti, Jalaluddin. Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul . Beirut: Dar Ihya al-Turath al-Arabi.
  3. Hamka. Tafsir Al-Azhar . Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.
  4. Al-Mishbahy, Muhammad Husayn. Tafsir Nur al-Iqbal . Beirut: Dar Ihya al-Turath al-Arabi.
  5. Situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia – https://www.kemenag.go.id
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |