Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ia termasuk ke dalam bentuk ibadah yang ringan, namun memiliki keutamaan besar dalam pandangan Allah SWT. Dalam banyak hadits dan keterangan para ulama, keutamaan puasa ini dijelaskan dengan sangat jelas. Berikut beberapa keutamaannya beserta dalil pendukung dari hadits dan literatur yang Anda rujuk:
1. Wasiat Langsung dari Rasulullah SAW
Salah satu alasan utama mengapa puasa Ayyamul Bidh memiliki kedudukan istimewa adalah karena ia merupakan bagian dari tiga wasiat Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Dalam buku Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim, disebutkan hadits berikut:
أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ لَنْ أَدَعَهُنَّ مَا عِشْتُ: بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلَاةِ الضُّحَى، وَأَنْ لَا أَنَامَ حَتَّى أُوتِرَ
"Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup; berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dua rakaat salat dhuha, dan tidak tidur sampai aku shalat witir." (HR. Bukhari dari Abu Darda)
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya puasa tiga hari setiap bulan dalam pandangan Nabi SAW. Dan para ulama menafsirkan bahwa yang paling utama dari tiga hari tersebut adalah puasa Ayyamul Bidh, yakni tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah.
2. Petunjuk Spesifik dari Nabi SAW: 13, 14, dan 15
Meskipun Nabi SAW menganjurkan puasa tiga hari setiap bulan secara umum, beliau juga memberikan arahan lebih khusus untuk memilih tanggal 13, 14, dan 15. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan An-Nasai:
إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi & An-Nasai, hadits hasan)
Tanggal-tanggal tersebut bertepatan dengan terangnya bulan purnama, yang dalam bahasa Arab disebut "al-bidh" (putih/terang), sehingga dikenal sebagai Ayyamul Bidh. Terdapat nilai simbolik dan spiritual yang kuat di dalamnya, yakni kejelasan, kebeningan hati, dan kesucian jiwa.
3. Pahala Seperti Puasa Sepanjang Tahun
Salah satu keutamaan terbesar dari puasa Ayyamul Bidh adalah bahwa pahalanya setara dengan puasa sepanjang tahun. Ini karena dalam Islam, satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Maka tiga hari berpuasa setiap bulan sama seperti berpuasa 30 hari:
مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ... الْيَوْمُ بِعَشْرَةِ أَيَّامٍ
"Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun... satu hari sama dengan sepuluh hari." (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi, hadits hasan, disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Hal ini ditegaskan pula dalam Al-Qur'an:
"Barang siapa yang datang dengan kebaikan maka baginya sepuluh kali lipat pahala." (QS. Al-An’am: 160)
Ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh setiap bulan, seseorang bisa mendapatkan pahala setara dengan puasa setahun penuh, sebuah keuntungan besar bagi amalan yang hanya dilakukan tiga hari dalam sebulan.
4. Dicintai Rasulullah SAW dan Jarang Ditinggalkan
Dalam buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya Amlrullah Syarbini dan Iis Nur’aeni Afgandi, diceritakan bahwa Rasulullah SAW jarang sekali meninggalkan puasa Ayyamul Bidh, bahkan ketika beliau sedang dalam perjalanan. Hal ini menjadi teladan bahwa puasa ini sangat dianjurkan dan bernilai tinggi.
5. Melatih Kesabaran dan Meningkatkan Ketakwaan
Seperti halnya ibadah puasa lainnya, puasa Ayyamul Bidh adalah sarana pelatihan diri. Ia membantu umat Islam untuk mengendalikan nafsu, mengasah kesabaran, serta menumbuhkan empati terhadap mereka yang kesulitan. Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur’an:
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Walaupun puasa Ayyamul Bidh bukan puasa wajib, tujuan utamanya tetap sama: meningkatkan takwa.
6. Memberi Manfaat Kesehatan Fisik dan Mental
Beberapa ahli medis dan pakar kesehatan menyebutkan bahwa puasa berkala tiga hari dalam sebulan, seperti Ayyamul Bidh, dapat menjadi sarana detoksifikasi alami tubuh, menurunkan berat badan, dan menstabilkan emosi. Kombinasi antara pembatasan makanan dan kedisiplinan spiritual memberikan dampak positif bagi fisik dan mental secara menyeluruh.