Niat Salat Idul Fitri Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan

2 months ago 25

Liputan6.com, Jakarta Niat salat Idul Fitri sangat penting sebagai awal ibadah hari raya umat Islam. Dengan niat yang benar, salat menjadi sah dan bermakna setelah sebulan berpuasa. Memahami niat ini membantu meluruskan tujuan beribadah dengan penuh kesungguhan.

Niat juga mengingatkan makna kemenangan dan syukur setelah Ramadhan. Melafalkan niat dengan ikhlas memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Allah SWT, sehingga salat bisa dilakukan dengan khusyuk.

Bacaan niat salat Idul Fitri berbeda untuk imam, makmum, dan yang salat sendiri. Mengetahui niat yang tepat memastikan pelaksanaan salat sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan pahala maksimal. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang niat salat Idul Fitri.

Pentingnya Niat dalam Salat Idul Fitri

Niat merupakan elemen fundamental dalam setiap ibadah, termasuk salat Idul Fitri, yang memegang peran sentral dalam kesahihan dan kekhusyukan. Meskipun melafalkan niat secara lisan bersifat sunnah, niat yang ada dalam hati saat takbiratul ihram adalah wajib. Hal ini memastikan bahwa ibadah dilakukan dengan kesadaran penuh dan kesengajaan yang tulus.

Fungsi utama niat adalah membedakan ibadah dari aktivitas biasa serta mengarahkan tujuan hanya untuk mengharap ridha Allah Ta’ala. Dengan niat yang jelas dan ikhlas, seorang muslim dapat meraih kekhusyukan dan kualitas ibadah yang lebih baik selama pelaksanaan salat Idul Fitri.

Mengutip buku berjudul Ushul Fikih Metode Ijtihad Hukum Islam (2017) oleh Agus Hermanto, Rohmi Yuhani’ah, tujuan niat adalah disyariatkannya niat dalam setiap ibadah yaitu untuk membedakan antara ibadah dan perbuatan yang dilakukan biasa (bukan ibadah) dan untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan yang lainnya. Waktu niat adalah pada saat melakukan awal dari ibadah yang dilakukan.

Meski pelafalan niat sebelum takbiratul ihram tidak diwajibkan, banyak ulama menganjurkan agar hal ini dilakukan untuk membantu memantapkan fokus dan konsentrasi. Keselarasan antara niat di dalam hati dan takbiratul ihram menjadi kunci utama dalam memastikan salat Idul Fitri yang dikerjakan, baik sebagai imam, makmum, maupun sendiri, diterima dan sah.

Niat Salat Idul Fitri untuk Imam dan Makmum

Bagi mereka yang menunaikan salat Idul Fitri secara berjamaah, terdapat perbedaan niat antara posisi imam dan makmum. Perbedaan ini terletak pada penyebutan status dalam jamaah, yaitu apakah sebagai pemimpin salat atau sebagai pengikut. Keduanya diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram, dan disunnahkan untuk dilafalkan.

Berikut adalah lafaz, transliterasi, dan arti niat salat Idul Fitri bagi seorang imam:

Lafaz Arab: أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Transliterasi Latin: "Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā."

Arti: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala."

Sementara itu, bagi makmum yang mengikuti imam, lafaz niatnya sedikit berbeda untuk menyesuaikan statusnya sebagai pengikut. Berikut adalah lafaz, transliterasi, dan arti niat salat Idul Fitri bagi seorang makmum:

Lafaz Arab: أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Transliterasi Latin: "Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā."

Arti: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."

Niat Salat Idul Fitri Sendirian (Munfarid)

Tidak semua Muslim memiliki kesempatan untuk menunaikan salat Idul Fitri secara berjamaah di masjid atau lapangan. Ada kalanya karena kondisi tertentu, seseorang harus melaksanakan ibadah ini sendirian di rumah. Dalam situasi seperti ini, salat Idul Fitri tetap sah untuk ditunaikan secara munfarid.

Niat untuk salat Idul Fitri secara munfarid juga perlu dilafalkan atau setidaknya dihadirkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Niat ini tidak menyertakan status sebagai imam atau makmum, melainkan fokus pada pelaksanaan ibadah secara individu. Hal ini menunjukkan kemudahan dalam syariat Islam.

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial Vol. 2, No. 7 Tahun 2025, salat munfarid adalah shalat yang dikerjakan sendirian, sedangkan salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama yang terdiri dari imam dan makmum. Dalam hal pahala yang di dapat, salat berjamaah mempunyai 27 kali lipat lebih banyak dibanding salat sendirian. Salat berjamaah dapat memberikan dampak tersendiri pada seseorang diantaranya dapat mempererat persaudaraan dan lainnnya.

Berikut adalah lafaz, transliterasi, dan arti niat salat Idul Fitri bagi yang melaksanakannya sendirian:

Lafaz Arab: اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Transliterasi Latin: "Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni adā'an lillāhi ta'ālā."

Arti: "Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Dengan memahami niat munfarid ini, umat Muslim yang berhalangan hadir di tempat berjamaah tetap dapat merasakan keberkahan dan keutamaan salat Idul Fitri. Penting untuk memastikan niat ini hadir di hati saat memulai takbiratul ihram, demi kesempurnaan ibadah.

Tata Cara dan Ketentuan Umum Salat Idul Fitri

Menurut Kosim & Hadi (2019) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 5, No. 2, Mei 2025, sebagai rukun Islam kedua setelah syahadat, sholat memilikikedudukan yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Islam dibangun ataslima tiang (rukun), salah satunya adalah sholat.

Menurut Al-Basuruwani (2018) masih dari sumber yang sama, barang siapa mendirikan sholat, maka ia telah mendirikan agama Islam, dan barang siapa meninggalkan sholat, maka ia meruntuhkan agama Islam.

Menurut Hikmah, et al., (2024) setiap gerakan dalam sholat telah ditentukan dengan jelas, dimulai dengan takbiratul ihram yang diawali dengan mengangkat tangan, diikuti dengan bacaan iftitah,rukuk, sujud, tasyahud, dan diakhiri dengan salam.

Berikut ini tata cara dan ketentuan umum salat Idul Fitri:

1. Jumlah Rakaat

Salat Idul Fitri dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan kekhasan yang membedakannya dari salat fardhu dan sunnah lainnya.

2. Tanpa Azan dan Iqamah

Sebelum salat dimulai, tidak ada azan dan iqamah seperti salat lima waktu. Sebagai gantinya, dapat diserukan kalimat pengumpul jamaah seperti:

- "Ash-shalâtu jâmi'ah"

- "Shalluu sunnatan li'iidil fithri rak'ataini jaami'atan ahimakumullaah"

3. Takbir Tambahan

- Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dan doa iftitah, disunnahkan melakukan tujuh kali takbir tambahan.

- Pada rakaat kedua, disunnahkan melakukan lima kali takbir tambahan sebelum membaca surat Al-Fatihah.

- Takbir tambahan ini menjadi ciri khas dan memperkuat kekhusyukan salat Idul Fitri.

4. Waktu Pelaksanaan

Salat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal, setelah matahari terbit dan sebelum masuk waktu Zuhur.

5. Khutbah Setelah Salat

Setelah salat selesai, jamaah dianjurkan untuk tetap berada di tempat dan mendengarkan khutbah Idul Fitri. Khutbah ini berisi pesan-pesan keagamaan, pengingat, dan doa.

6. Persiapan Sebelum Salat

- Mandi sunnah Idul Fitri sebagai penyucian diri.

- Memakai pakaian terbaik dan wangi-wangian, khususnya bagi laki-laki.

- Makan terlebih dahulu sebelum berangkat salat, biasanya dengan mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil sebagai tanda berakhirnya puasa Ramadhan.

- Memperbanyak takbir saat perjalanan menuju tempat salat.

Sumber:

- Buku berjudul Ushul Fikih Metode Ijtihad Hukum Islam (2017) oleh Agus Hermanto, Rohmi Yuhani’ah

- Kajian berjudul Pelaksanaan Kegiatan Shalat Zuhur Berjamaah Siswa SD Negeri 07 Kuban Putiah dipublikasikan di Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Volume 2, Nomor 7, February 2025

- Kajian berjudul Analisis Perbedaan Gerakan Takbir dalam Sholat Menurut 4 Mazhab dipublikasikan di AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 5, No. 2, Mei 2025

Q & A Seputar Topik

Apa bacaan niat salat Idul Fitri untuk imam?

Bacaan niat imam adalah: "أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى" (Ushalli sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini imâman lillahi ta'ala) Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala."

Bagaimana niat salat Idul Fitri untuk makmum?

Niat makmum adalah: "أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى" (Ushalli sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini ma'muman lillahi ta'ala) Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala."

Apakah niat salat Idul Fitri harus diucapkan dengan lisan?

Niat salat Idul Fitri cukup diucapkan dalam hati saat takbiratul ihram. Melafalkan dengan lisan adalah sunnah, bukan wajib.

Bagaimana niat jika shalat Idul Fitri dikerjakan sendiri?

Niat salat Idul Fitri sendirian adalah: "أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِعِيدِ الْفِطْرِ لِلَّهِ تَعَالَى" (Ushalli rak'ataini sunnatan li'idil fitri lillahi ta'ala) Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Kapan niat salat Idul Fitri harus dilakukan?

Niat harus ada dalam hati pada saat takbiratul ihram, yaitu saat mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar" pertama kali untuk memulai salat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |