Liputan6.com, Jakarta Setiap muslim perlu memahami 11 dosa yang tidak diampuni allah meski bertaubat agar dapat menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai bentuk edukasi spiritual yang mendalam.
Mengetahui jenis-jenis dosa ini akan membantu umat Islam untuk lebih berhati-hati dalam berperilaku dan beribadah. Kesadaran akan 11 dosa yang tidak diampuni allah meski bertaubat dapat menjadi pengingat untuk selalu menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak hubungan dengan Sang Pencipta.
Mengutip buku 10 Amalan Inti Penghapus Dosa oleh Ahmad Zacky El-Syafa, para ulama telah membagi dosa menjadi empat kategori: dosa Mulkiyah (kesombongan), dosa Syaithaniyyah (pengaruh setan), dosa Bahimiyyah (dorongan nafsu), dan dosa Sab'iyyah (kekerasan dan pemborosan). Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (26/9/2025).
Daftar 11 Dosa yang Tidak Diampuni Allah Meski Bertaubat
Melansir dari buku Etika Islam: Menuju Evolusi Diri oleh Faidh Kasyani, terdapat beberapa dosa yang memiliki konsekuensi khusus dan memerlukan perhatian serius dari setiap muslim yang ingin mencapai keselamatan di akhirat.
1. Syirik (Menyekutukan Allah)
Syirik merupakan dosa terbesar dalam Islam yang berarti menyekutukan Allah SWT dengan makhluk atau benda lain. Perbuatan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip dasar Islam yaitu Tauhid.
2. Zina (Perbuatan Keji)
Zina adalah hubungan intim di luar ikatan pernikahan yang sah menurut syariat Islam. Dosa ini memiliki dampak sosial dan spiritual yang sangat berat bagi pelakunya.
3. Membunuh Jiwa yang Diharamkan Allah
Pembunuhan terhadap jiwa yang tidak berdosa merupakan kejahatan besar yang mendapat ancaman keras dalam Al-Quran. Allah SWT mengancam pelakunya dengan neraka jahannam.
4. Memakan Harta Anak Yatim Secara Zalim
Mengambil atau memakan harta anak yatim dengan cara yang tidak benar termasuk perbuatan zalim. Al-Quran secara tegas menjelaskan bahwa pelakunya seperti memakan api dalam perutnya sendiri.
5. Memakan Riba
Riba atau bunga dalam transaksi ekonomi diharamkan dalam Islam. Pelakunya diancam dengan perang dari Allah dan Rasul-Nya serta akan bangkit seperti orang kemasukan setan di hari kiamat.
6. Lari dari Medan Jihad
Melarikan diri dari medan jihad ketika umat Islam diserang tanpa alasan yang dibenarkan syariat termasuk dosa besar. Hal ini menunjukkan kelemahan iman dan pengkhianatan terhadap umat.
Menuduh wanita yang baik-baik berbuat zina tanpa bukti yang sah merupakan dosa besar. Pelakunya akan dikutuk Allah dan mendapat azab yang besar.
8. Sumpah Palsu
Bersumpah palsu atau tidak menepati sumpah yang dibuat atas nama Allah merupakan perbuatan yang sangat dibenci. Pelakunya tidak akan mendapat pahala dan tidak akan dilihat Allah di hari kiamat.
9. Durhaka kepada Orang Tua
Berbuat durhaka atau tidak berbakti kepada kedua orang tua termasuk dosa besar yang mendapat ancaman keras. Islam sangat menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua.
10. Memutus Tali Silaturahim
Memutus hubungan dengan kerabat atau sanak saudara tanpa alasan yang dibenarkan syariat merupakan dosa yang dibenci Allah. Silaturahim merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.
11. Berbuat Fasiq dan Maksiat Secara Terus-menerus
Melakukan perbuatan fasiq dan maksiat secara berulang-ulang tanpa ada niat untuk bertaubat menunjukkan kekerasan hati. Kondisi ini dapat mengantarkan seseorang pada kebinasaan spiritual.
Tanda-Tanda Orang yang Terjerat Dosa Besar
1. Keras Hati dan Jarang Menangis: Orang yang sering melakukan dosa besar biasanya mengalami kekerasan hati sehingga jarang merasa tersentuh ketika mendengar ayat-ayat Al-Quran atau nasihat keagamaan.
2. Merasa Nyaman dengan Kemaksiatan: Tanda lain adalah merasa nyaman dan tidak merasa bersalah ketika melakukan perbuatan maksiat, bahkan cenderung membanggakan atau mempromosikan perbuatan tersebut.
3. Malas Beribadah: Orang yang terjerat dosa besar umumnya akan merasa malas untuk melaksanakan ibadah wajib seperti shalat lima waktu, membaca Al-Quran, atau berdzikir.
4. Suka Berburuk Sangka: Mereka cenderung selalu berburuk sangka terhadap orang lain dan sulit melihat kebaikan yang ada di sekitar mereka.
5. Mudah Marah dan Emosional: Kontrol emosi menjadi lemah sehingga mudah marah, tersinggung, dan melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Tanda-tanda ini bukan untuk menghakimi orang lain, melainkan sebagai instrospeksi diri agar setiap muslim dapat mengevaluasi kondisi spiritual mereka sendiri.
Cara Menghindari Dosa-Dosa Besar
Menghindari dosa-dosa besar memerlukan strategi dan pendekatan yang komprehensif dalam kehidupan seorang muslim. Langkah pertama adalah membangun fondasi iman yang kuat melalui pemahaman yang benar tentang ajaran Islam dan konsekuensi dari setiap perbuatan.
Memperbanyak dzikir dan membaca Al-Quran secara rutin dapat membantu menjaga hati dari berbagai godaan yang mengarah pada dosa besar. Lingkungan pergaulan yang baik juga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan perilaku sehari-hari.
Menjaga shalat lima waktu dengan khusyuk dan tepat waktu merupakan benteng pertama dalam menghindarkan diri dari dosa. Shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran akan menciptakan pengingat spiritual yang kuat sepanjang hari.
Melansir dari International Journal of Islamic Thought yang diterbitkan Universiti Kebangsaan Malaysia, pendidikan akhlak yang berkelanjutan dan pembinaan spiritual yang konsisten terbukti efektif dalam mencegah seseorang terjerat dalam dosa-dosa besar.
Doa dan Amalan untuk Memohon Ampunan
1. Istighfar yang Rutin
Membaca istighfar secara rutin, terutama "Astaghfirullah haladzim alladzi la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyum wa atubu ilaih" merupakan amalan utama untuk memohon ampunan Allah.
2. Shalat Taubat
Melaksanakan shalat taubat dua rakaat ketika menyadari telah melakukan kesalahan atau dosa, kemudian berdoa dengan sungguh-sungguh memohon ampunan.
3. Sedekah dan Amal Kebaikan
Memperbanyak sedekah dan amal kebaikan dapat menjadi penghapus dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa sedekah dapat memadamkan dosa seperti air memadamkan api.
4. Puasa Sunnah
Melaksanakan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, atau puasa Asyura dapat menjadi sarana untuk memperoleh ampunan Allah.
5. Dzikir Pagi dan Petang
Membaca dzikir pagi dan petang secara rutin, termasuk membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas tiga kali.
6. Berdoa di Waktu Mustajab
Memanfaatkan waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, antara maghrib dan isya, atau hari Jumat untuk berdoa memohon ampunan.
7. Haji dan Umrah
Melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan niat yang tulus merupakan salah satu cara terbaik untuk memperoleh ampunan Allah yang menyeluruh.
Mengutip dari Sahih Bukhari, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya, bahkan lebih senang daripada seseorang yang menemukan kembali untanya yang hilang di padang pasir.
Pentingnya Taubat Nasuha dan Syarat-syaratnya
Taubat nasuha adalah taubat yang sungguh-sungguh dan murni, dilakukan dengan niat ikhlas untuk kembali kepada Allah SWT serta tidak mengulangi dosa yang sama. Ini adalah bentuk penyesalan paling tinggi dan diharapkan dapat menghapus dosa-dosa sebelumnya.
Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (taubat nasuha), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At-Tahrim: 8).
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar taubat seseorang dianggap sebagai taubat nasuha, yakni:
- Pertama, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan dengan sepenuh hati. Penyesalan ini harus tulus, bukan hanya karena takut akan hukuman.
- Kedua, meninggalkan perbuatan dosa tersebut seketika dan tidak lagi melakukannya.
- Ketiga, bertekad kuat untuk tidak mengulangi dosa yang sama di masa mendatang.
Menurut Minhajul Muslim oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, "Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ada syarat tambahan yaitu harus meminta maaf dan mengembalikan hak-hak korban." Dengan memenuhi syarat-syarat ini, seorang Muslim dapat berharap bahwa taubatnya akan diterima oleh Allah SWT. Taubat nasuha adalah jalan untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
FAQ
1. Apakah semua dosa besar tidak bisa diampuni Allah? Tidak, Allah Maha Pengampun bagi hamba yang bertaubat dengan sungguh-sungguh meskipun dosanya besar.
2. Bagaimana cara mengetahui apakah taubat kita diterima Allah? Tanda taubat diterima antara lain hati menjadi tenang, mudah melakukan kebaikan, dan istiqamah dalam ibadah.
3. Apakah dosa syirik bisa diampuni jika sudah bertaubat? Ya, syirik dapat diampuni jika pelakunya benar-benar bertaubat dan kembali kepada tauhid yang murni.
4. Berapa kali seseorang boleh bertaubat dari dosa yang sama? Allah selalu membuka pintu taubat selama nyawa masih dikandung badan dan matahari belum terbit dari barat.
5. Apakah dosa orang tua dapat menurun kepada anak? Tidak, setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri sesuai prinsip keadilan Allah.
6. Bagaimana jika seseorang meninggal sebelum sempat bertaubat? Keputusan akhir tetap berada di tangan Allah yang Maha Adil dan Maha Pengampun.
7. Apakah amalan baik dapat menghapus dosa besar? Amalan baik dapat membantu menghapus dosa, namun untuk dosa besar tetap diperlukan taubat nasuha yang sungguh-sungguh.

1 month ago
28
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402666/original/070087200_1762259316-Muslim_membaca_sholawat_di_dekat_kaligrafi_bertuliskan_sholawat__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373270/original/044792100_1759817423-Gemini_Generated_Image_b1m0vhb1m0vhb1m0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3561767/original/030914300_1630818507-islamic-book-3738793_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402341/original/024850600_1762244580-Masuk_Masjid.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3213149/original/081114900_1597814879-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1099096/original/052428400_1451564466-is3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4750461/original/031799500_1708609713-Niat_Puasa_Ayyamul_BIdh.jpg)
























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)