Kenapa Orang Berebut Mencium Hajar Aswad, Apakah Ada Anjurannya Dalam Syariat?

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang bertanya-tanya soal alasan kenapa orang kerap berebut mencium Hajar Aswad saat melaksanakan ibadah haji atau umroh ke tanah suci. Ternyata, tindakan ini bukan sekadar tradisi, melainkan didasari oleh keyakinan mendalam akan keistimewaan batu mulia tersebut.

Hajar Aswad adalah batu berbentuk lonjong tidak beraturan, berkilau, dan berwarna hitam kemerahan dengan goresan merah dan kuning di bagian atasnya, seperti disebutkan dalam buku Sejarah Ka'bah: Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman oleh Prof. Dr. Ali Husni Al-Kharbuthli.

Fenomena jemaah yang berebut untuk mencium Hajar Aswad didorong oleh beberapa alasan mendalam yang berakar pada ajaran dan praktik Islam. Tindakan ini bukan semata-mata keinginan pribadi, melainkan didasari oleh anjuran syariat dan teladan dari Rasulullah SAW. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (5/11/2025).

Mengapa Jemaah Berebut Mencium Hajar Aswad?

Bagi jemaah haji dan umrah, kesempatan mencium Hajar Aswad seringkali dianggap sebagai momen puncak spiritual. Berikut adalah beberapa alasan utama kenapa orang berebut mencium Hajar Aswad:

  • Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW. Alasan paling fundamental adalah meneladani perbuatan Nabi Muhammad SAW. Sahabat Umar bin Khattab RA pernah menyatakan bahwa ia mencium Hajar Aswad semata-mata karena melihat Rasulullah melakukannya, bukan karena batu itu sendiri memiliki kekuatan, sebagaimana diriwayatkan dalam HR Bukhari.
  • Hajar Aswad sebagai 'Tangan Allah' di Bumi: Dalam beberapa riwayat, Hajar Aswad diibaratkan sebagai 'tangan Allah' di bumi. Mengusapnya dianggap seperti bersalaman dengan Allah SWT dan berbaiat kepada-Nya serta Nabi Muhammad SAW, seperti yang disebutkan dalam HR Ibnu Mâjah: 2957.
  • Keutamaan Berbaiat kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW: Tindakan mencium atau mengusap Hajar Aswad dianggap sebagai bentuk pembaharuan janji setia (baiat) kepada Allah dan Rasul-Nya. 
  • Posisi Mulia di Ka'bah: Hajar Aswad menduduki tempat yang sangat mulia di Ka'bah, terletak di pojok timur laut Ka'bah. Sudut ini adalah bagian yang pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail, menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki dalam Al-Hajj Fadlail wa Ahkam.
  • Titik Awal Tawaf: Hajar Aswad menjadi penanda dan titik permulaan bagi setiap putaran tawaf mengelilingi Ka'bah. Hal ini menjadikannya bagian integral dari ibadah haji dan umrah, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Hajj Fadlail wa Ahkam.

Apa Itu Hajar Aswad? Definisi dan Asal-usulnya

Melansir dari BPKH, Hajar Aswad merupakan batu hitam yang berasal dari surga dan terletak di sudut timur laut Ka'bah, tempat umat Islam memulai tawaf. Keberadaannya menjadi salah satu simbol penting dalam ritual keagamaan.

Menurut riwayat yang diceritakan oleh Ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Hajar Aswad dibawa oleh Malaikat Jibril dari langit dan diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS saat membangun Ka'bah. Nabi Ismail AS awalnya mencari batu untuk menyempurnakan Ka'bah, namun Nabi Ibrahim telah meletakkan batu hitam tersebut yang dibawa oleh Jibril.

Hajar Aswad memiliki beberapa keistimewaan yang menjadikannya sangat dihormati dalam Islam. Bukan sebagai objek penyembahan, melainkan sebagai simbol dan bagian dari syiar agama. Keistimewaan ini bersumber dari Al-Qur'an, Hadits, dan riwayat para ulama.

Berikut adalah beberapa keistimewaan Hajar Aswad yang diyakini umat Muslim:

  • Batu dari Surga: Hajar Aswad diyakini berasal dari surga, yang awalnya berwarna putih bersih. Namun, kemudian menghitam karena dosa-dosa manusia, menurut hadits dari Ibnu Abbas yang dikutip oleh BPKH.
  • Akan Menjadi Saksi di Hari Kiamat: Hajar Aswad akan menjadi saksi pada Hari Kiamat bagi siapa saja yang pernah menyentuh atau menciumnya dengan benar. Hal ini ditegaskan dalam HR Tirmidzi dan Ibnu Majah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA.
  • Menggugurkan Dosa: Mengusap atau mencium Hajar Aswad diyakini dapat menghapuskan dosa-dosa. 
  • Bagian dari Pembangunan Ka'bah: Hajar Aswad adalah bagian integral dari struktur Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, seperti yang tertera dalam QS. Al-Baqarah: 127.

Anjuran Mencium dan Mengusap Hajar Aswad dalam Syariat

Mencium dan mengusap Hajar Aswad adalah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, bukan sebuah kewajiban. Anjuran ini didasarkan pada teladan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Melansir Kementerian Agama Republik Indonesia, madzhab Maliki, Syafi`i, Hambali, dan Hanafi mensunahkan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Ini menunjukkan konsensus ulama tentang status amalan ini.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki dalam karyanya Al-Hajj Fadlail wa Ahkam menjelaskan beberapa anjuran terkait Hajar Aswad, termasuk mencium dan mengusapnya. Namun, penting untuk diingat bahwa jika kondisi tidak memungkinkan atau berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain karena berdesakan, maka tidak perlu memaksakan diri.

Cukup dengan memberi isyarat dari jauh, tindakan ini tetap dianggap sah dan mendapatkan pahala. Keselamatan jemaah adalah prioritas utama dalam pelaksanaan ibadah.

FAQ

1. Kenapa orang berebut mencium Hajar Aswad? Orang berebut mencium Hajar Aswad karena ingin mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan mengharapkan keberkahan.

2. Apakah mencium Hajar Aswad wajib dalam syariat Islam? Tidak, mencium Hajar Aswad adalah sunnah, bukan kewajiban.

3. Apa keistimewaan Hajar Aswad? Hajar Aswad adalah batu dari surga yang akan menjadi saksi di Hari Kiamat dan diyakini dapat menggugurkan dosa.

4. Bagaimana jika tidak bisa mencium Hajar Aswad karena keramaian? Jika tidak memungkinkan, cukup dengan memberi isyarat atau melambaikan tangan ke arahnya.

5. Apakah mencium Hajar Aswad berarti menyembah batu? Tidak, mencium Hajar Aswad adalah bentuk ketaatan dan mengikuti teladan Nabi, bukan penyembahan batu.

6. Kapan Hajar Aswad diletakkan di Ka'bah? Hajar Aswad diletakkan di Ka'bah oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS saat membangun Ka'bah.

7. Apakah Hajar Aswad itu batu biasa? Hajar Aswad adalah batu mulia yang diyakini berasal dari surga dan memiliki sejarah panjang dalam Islam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |