Liputan6.com, Jakarta Hari raya menjadi momentum umat Islam untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh. Sholat Ied dilaksanakan pada pagi 1 Syawal sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas nikmat dan ampunan yang diberikan selama Ramadhan.
Pelaksanaan sholat Ied memiliki tata cara khusus dengan tambahan takbir pada setiap rakaatnya. Ibadah ini disunnahkan untuk dikerjakan secara berjamaah di lapangan terbuka, namun tetap sah bila dilakukan sendiri di rumah bagi yang berhalangan hadir.
Selain bernilai ibadah, sholat Ied juga menjadi sarana mempererat ukhuwah melalui kebersamaan, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan. Hari itu menjadi simbol persatuan umat dan momen untuk memulai lembaran baru yang penuh kebaikan. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan sholat ied.
Pengertian dan Jenis Sholat Ied
Mengutip buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si, dalam Islam dikenal ada dua hari raya (hari besar), yaitu Idulfitri dan Iduladha.
Hari Raya Idulfitri didahului dengan puasa Ramadhan, sedangkan Iduladha diawali dengan sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai keutamaan dan anjuran untuk memperbanyak ibadah pada siang harinya.
Oleh karenya Id adalah merupakan bentuk ibadah, yang dirayakan oleh seluruh umat, baik tua maupun muda, besar maupun kecil, laki-laki maupun perempuan, kaya maupun miskin dengan tanpa kecuali.
Menurut Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin M. Alhusaini sebagaimana dikutip dari kajian yang dipublikasikan di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014, kata id adalah diambil dari kata al-Audu (kembali), sebab pada hari itu orang-orang kembali menikmati tahun, atau kembalinya kebahagiaan sebab kembalinya hari itu atau karena banyaknya anugerah Allah SWT kepada hambaNya di hari itu.
Sholat ied adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan umat Islam untuk merayakan dua hari raya besar. Istilah 'Ied' sendiri berarti hari raya atau perayaan, menandakan momen kebahagiaan dan kebersamaan.
Ada dua jenis sholat ied yang dikenal dalam Islam. Pertama adalah sholat Idul Fitri, yang dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal, menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan. Sholat ini sering disebut juga sebagai sholat Id Lebaran, menjadi puncak perayaan setelah sebulan penuh berpuasa.
Jenis kedua adalah sholat Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pelaksanaannya bertepatan dengan ibadah haji di Tanah Suci dan momen penyembelihan hewan kurban. Kedua sholat ied ini memiliki tujuan yang sama, yaitu sebagai bentuk syukur dan perayaan.
Hukum dan Kedudukan Sholat Ied
Hukum sholat ied bervariasi di kalangan mazhab fikih. Menurut mazhab Maliki dan Syafi'i, serta mayoritas ulama (jumhur ulama), sholat ied hukumnya adalah sunnah muakkadah. Ini berarti sholat tersebut sangat dianjurkan untuk dilakukan, meskipun tidak sampai pada tingkat wajib.
Pendapat ini didasarkan pada praktik Rasulullah SAW yang tidak pernah meninggalkan sholat ied sejak disyariatkan pada tahun kedua hijriah hingga wafatnya, dan dilanjutkan oleh para sahabat. Konsistensi beliau menunjukkan pentingnya ibadah ini.
Meskipun demikian, ada pandangan lain; ulama bermazhab Hanafi memandang sholat ied sebagai ibadah yang wajib. Sementara itu, mazhab Hanbali menganggapnya sebagai fardhu kifayah, yang berarti jika sebagian umat Islam telah melaksanakannya, kewajiban bagi yang lain gugur. Terlepas dari perbedaan hukum, semua ulama sepakat bahwa sholat ied merupakan syiar Islam yang memiliki kedudukan tinggi.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam Vol. 1, No. 2 (2020) Special Issue : Islamic Law Perspective on Covid-19 : Hal. 262-271 dijelaskan adapun jumhur ulama dalam hal ini ketiga mazhab muktabar lainnya; Malikiyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah maka yang masyhur dari pendapat ulama-ulama mazhab tersebut adalah bahwa secara umum sholat ini (sholat ied) bisa dilakukan secara personal dan tidak dipersyaratkan untuk dilaksanakan berjamaah.
Waktu Pelaksanaan Sholat Ied
Waktu pelaksanaan sholat ied dimulai setelah matahari terbit dan berakhir sebelum masuk waktu Zuhur. Umumnya, di Indonesia, sholat ied dilaksanakan sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 WIB. Waktu idealnya berkisar antara 15 hingga 30 menit setelah matahari terbit, saat matahari sudah naik setinggi tombak.
Terdapat perbedaan anjuran waktu antara sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Sholat Idul Fitri disunnahkan untuk sedikit memperlambat pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi umat Muslim untuk menunaikan zakat fitrah sebelum sholat.
Sebaliknya, sholat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan lebih awal, bahkan sepagi mungkin. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan yang lebih panjang bagi masyarakat yang hendak melaksanakan penyembelihan hewan kurban setelah sholat. Waktu utamanya ketika matahari telah naik tiga jengkal dari ufuk timur.
Tata Cara Sholat Ied
1. Ketentuan Umum
- Sholat Ied dilaksanakan dua rakaat.
- Syarat dan rukun sama seperti sholat fardhu lima waktu, termasuk hal-hal yang membatalkan sholat.
- Boleh dilakukan berjamaah di lapangan/masjid atau sendiri di rumah bagi yang berhalangan.
2. Perbedaan dari Sholat Fardhu
- Tidak diawali adzan atau iqamah.
- Hanya diserukan: "Ash-shalâtu jâmi‘ah" (Mari kita sholat berjamaah).
- Ada takbir tambahan (takbir zawaid):
- Rakaat pertama: 7 kali takbir setelah takbiratul ihram.
- Rakaat kedua: 5 kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.
- Di antara takbir disunnahkan membaca tasbih:
"Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm."Takbir tambahan hukumnya sunnah, sehingga jika terlupa sholat tetap sah.
3. Bacaan Surat yang Dianjurkan
- Rakaat pertama: Surah Al-A‘la atau Qaf.
- Rakaat kedua: Surah Al-Ghasyiyah atau Al-Qamar.
4. Khutbah Sholat Ied
- Dilaksanakan setelah sholat (berbeda dengan Jumat yang khutbahnya sebelum sholat).
- Hukum mendengarkan khutbah: Sunnah muakkadah.
- Rukun khutbah sama seperti khutbah Jumat: memuji Allah, shalawat, wasiat takwa, membaca ayat Al-Qur’an, dan doa untuk kaum Muslimin di khutbah kedua.
- Dilakukan dua kali khutbah, dipisahkan duduk sejenak.
- Pada khutbah pertama, diawali takbir 9 kali; khutbah kedua takbir 7 kali.
5. Perbedaan Idul Fitri & Idul Adha
- Idul Fitri:
- Disunnahkan makan terlebih dahulu (tanda berakhirnya puasa Ramadan).
- Khutbah membahas zakat fitrah dan rasa syukur.
- Idul Adha:
- Disunnahkan tidak makan hingga selesai sholat, lalu memakan daging kurban.
- Khutbah membahas ibadah kurban dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Amalan Sunnah Sebelum Sholat Ied
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014, amalan-amalan sunnah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW di antaranya adalah shalat Idul Fitri (shalat dua hari raya). Shalat Idul Fitri (dua hari raya adalah sunnat muakkad, shalat hari raya itu dua rakaat, pada rakaat yang pertama membaca takbir tujuh kali selain takbiratul-ihkram, dan pada rakaat yang kedua membaca takbir lima kali.
Berikut ini amalan sunnah sholat ied:
1. Mandi Sunnah (Ghusl)
- Disunnahkan mandi sebelum berangkat sholat Ied untuk membersihkan diri dan menambah kesegaran.
- Niat mandi Idul Fitri:
"Nawaitu ghusla ‘idil fithri sunnatan lillâhi ta‘âlâ" (Aku niat mandi Idul Fitri sunnah karena Allah Ta’ala).
- Niat mandi Idul Adha sama, hanya mengganti lafadz ‘idil fithri menjadi ‘idil adhâ.
2. Memakai Pakaian Terbaik
- Disunnahkan mengenakan pakaian yang bersih, rapi, dan terbaik, serta memakai wewangian khususnya bagi pria.
- Hal ini sebagai bentuk syiar dan ekspresi kegembiraan di hari raya.
3. Perbedaan Sunnah Makan Sebelum Sholat
- Idul Fitri: Dianjurkan makan terlebih dahulu, biasanya dengan kurma berjumlah ganjil, sebagai tanda berakhirnya puasa Ramadhan.
- Idul Adha: Dianjurkan tidak makan hingga selesai sholat, lalu menyantap daging kurban sebagai bentuk kesyukuran.
4. Mengumandangkan Takbir
- Idul Fitri: Takbir dimulai sejak malam 1 Syawal (malam takbiran) hingga imam mengucapkan takbiratul ihram pada sholat Ied.
- Idul Adha: Takbir dimulai sejak malam 10 Dzulhijjah dan dilanjutkan hingga akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
- Lafadz takbir mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan dapat dilakukan sendiri, bersama keluarga, atau berjamaah di masjid.
5. Berangkat ke Tempat Sholat
- Disunnahkan berangkat sholat dengan berjalan kaki jika memungkinkan.
- Mengambil jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang, sebagaimana sunnah Rasulullah SAW.
Lokasi dan Pelaksanaan Sholat Ied Munfarid
Secara umum, sholat ied disunnahkan untuk dilakukan di lapangan terbuka atau mushalla yang luas, dan bukan di dalam masjid. Anjuran ini bertujuan agar sholat ied dapat menampung jamaah dalam jumlah besar dan menunjukkan syiar Islam secara lebih luas. Pengecualian dapat dilakukan jika ada kondisi terpaksa, seperti hujan deras, yang memungkinkan sholat dilaksanakan di masjid.
Dalam situasi tertentu, seperti pandemi atau kondisi yang tidak memungkinkan untuk berjamaah di tempat umum, sholat ied dapat dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah. Mazhab Syafi'i memperbolehkan hal ini, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Banten.
Tata cara sholat ied di rumah sama dengan di masjid atau lapangan, hanya saja dapat dilakukan secara berjamaah dengan keluarga, dengan kepala keluarga sebagai imam, dan dapat dilanjutkan dengan ceramah singkat pengganti khutbah.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada qadha atau pengganti untuk sholat ied jika telah lewat waktunya. Sholat ied harus dilaksanakan pada hari raya itu sendiri dan tidak bisa diganti pada hari lain.
Niat untuk sholat munfarid dapat menggunakan lafal seperti: “Ushallii sunnatan 'iidil adhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa” (Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala).
Sumber:
- Buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si
- Kajian berjudul Hukum Shalat Idul Fitri Menurut Pendapat Imam Abu Hanifah di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014
- Kajian berjudul Hukum Melaksanakan Salat Id Secara Personal (Munfarid) (Sebuah Solusi Pelaksanaan Salat Id di Masa Wabah Covid-19) dipublikasikan di BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum IslamVol. 1, No. 2 (2020) Special Issue : Islamic Law Perspective on Covid-19 : Hal. 262-271
Q & A Seputar Topik
Apa hukum sholat Ied?
Mayoritas ulama, termasuk mazhab Syafi’i dan Maliki, menetapkan sholat Ied sebagai sunnah muakkadah. Mazhab Hanafi memandangnya wajib, sedangkan mazhab Hanbali menganggapnya fardhu kifayah.
Kapan waktu pelaksanaan sholat Ied?
Sholat Ied dilaksanakan pada pagi hari setelah terbit matahari, kira-kira 15–20 menit setelah matahari terbit, dan berakhir sebelum masuk waktu Zuhur.
Apakah sholat Ied harus berjamaah?
Sholat Ied dianjurkan berjamaah di lapangan atau masjid, namun boleh dilakukan sendirian di rumah jika ada uzur, seperti sakit atau terhalang jarak.
Apa perbedaan tata cara sholat Ied Idul Fitri dan Idul Adha?
Secara gerakan sama, tetapi berbeda pada amalan sebelum sholat: Idul Fitri dianjurkan makan terlebih dahulu, sedangkan Idul Adha disunnahkan menunda makan hingga selesai sholat.
Apakah sholat Ied diawali adzan dan iqamah?
Tidak. Sholat Ied tidak diawali adzan maupun iqamah, melainkan seruan "Ash-shalâtu jâmi‘ah" sebelum memulai sholat.

2 months ago
25
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4688353/original/005421400_1702706741-pertengkarabn_suami_istri_telisik.com_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395325/original/016003300_1761703379-sholawat_nabi_yunus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4924758/original/032866900_1724300372-ahmet-kurem-fJkO8F7D1Hk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4117148/original/017166500_1660016440-istockphoto-ilustrasi_membaca_doa_qunut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3437803/original/063290100_1619164728-20210423-Mengunjungi-Pameran-Artefak-Nabi-Muhammad-SAW-di-JIC-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4779481/original/078495900_1710991316-muslim-women-using-misbaha-keep-track-counting-tasbih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3203834/original/001838300_1597030361-top-view-hand-holding-money-desk_23-2148397901.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380436/original/025286300_1760424585-Wanita_muslim_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)





























