Liputan6.com, Jakarta Hari raya adalah momen penuh kebahagiaan setelah sebulan berpuasa. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada pagi hari kemenangan adalah sholat Idul Fitri, sebagai wujud syukur kepada Allah.
Sholat Idul Fitri biasanya dilakukan berjamaah di lapangan atau masjid, dengan penambahan takbir di setiap rakaat sebagai ciri khasnya. Tata cara yang benar penting agar ibadah sesuai sunnah.
Selain ibadah, sholat Idul Fitri menjadi ajang silaturahmi dan saling memaafkan. Hal ini menambah keberkahan dan mempererat persaudaraan di hari yang suci. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan sholat Idul Fitri.
Hukum Sholat Idul Fitri
Mengutip buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si, dalam Islam dikenal ada dua hari raya (hari besar), yaitu Idulfitri dan Iduladha. Hari Raya Idulfitri didahului dengan puasa Ramadhan, sedangkan Iduladha diawali dengan sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai keutamaan dan anjuran untuk memperbanyak ibadah pada siang harinya.
Menurut Al-Sijistāni, Abu Dāwūd Sulaimān bin al-Asy’aṡ bin Ishāk Sunan Abi Dāwūd, Juz 2. (Cet.I; t.t.: Dār al-Risālah al-Ālamiyyah, 1430 H/2009 M.) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di NUKHBATUL ‘ULUM : Jurnal Bidang Kajian Islam Vol. 6, No. 2 (2020) Sholat Idulfitri dan Iduladha memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan sholat pada umumnya di mana secara umum takbir pada permulaan sholat hanya dilakukan satu kali yang disebut takbiratul ihram, adapun Sholat Id sangat berbeda dengan adanya takbir zawāid (tambahan).
Takbir zawāid merupakan salah satu sunah yang menjadi penyempurna ibadah Sholat Id dan dianjurkan untuk dikerjakan menurut para ulama lantaran banyak riwayat yang menyebutkannya. Di antara hadis yang paling terkenal tentang takbir zawāid adalah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Amr bin ʿĀsh ra: "Takbir pada salat Idulfitri itu terdiri dari tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua selain takbiratul ihram."
Mayoritas ulama, termasuk dari Mazhab Syafi’i dan Maliki, sepakat bahwa sholat ini memiliki hukum sunnah muakkadah. Artinya, ibadah ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya sepanjang hidup beliau, baik ketika berada di Madinah maupun dalam perjalanan.
Mazhab Hanafi memiliki pandangan berbeda dengan menetapkan bahwa sholat Idul Fitri hukumnya wajib atau fardhu ‘ain bagi setiap Muslim. Pandangan ini menekankan bahwa meninggalkannya tanpa uzur merupakan bentuk kelalaian terhadap kewajiban.
Sementara itu, Mazhab Hanbali berpendapat bahwa hukumnya adalah fardhu kifayah, yakni jika sebagian kaum Muslimin sudah melaksanakannya, maka kewajiban tersebut gugur bagi yang lain.
Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman tahun 2024, menurut hadis Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri adalah waktu untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT selama Ramadhan. Dalam konteks ini, perayaan Idul Fitri juga menjadi momen untuk refleksi dan evaluasi diri.
Sholat Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal. Waktu dimulainya ibadah ini adalah setelah matahari terbit dan berakhir hingga tergelincirnya matahari, yaitu masuk waktu Zuhur. Rentang waktu yang cukup panjang ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk menunaikannya.
Di Indonesia, sholat Idul Fitri umumnya dilaksanakan pada pagi hari, berkisar antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB. Pemilihan waktu ini mempertimbangkan kenyamanan jamaah serta kesempatan untuk melakukan amalan sunnah lainnya sebelum sholat.
Tidak ada adzan maupun iqamah yang mengawali sholat Idul Fitri. Hal ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakannya dari sholat fardhu lima waktu. Jamaah hanya perlu mempersiapkan diri dan berkumpul di tempat sholat pada waktu yang telah ditentukan.
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan sangat dianjurkan secara berjamaah di masjid atau lapangan. Namun, bagi yang berhalangan menghadiri jamaah, sholat ini boleh dilakukan sendiri di rumah. Pelaksanaannya dimulai dengan niat yang diucapkan di dalam hati, disesuaikan dengan posisi sebagai imam atau makmum.
Niat Imam: “Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini imâman lillâhi ta’âlâ.”
(Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.)
Niat Makmum: “Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’muman lillâhi ta’âlâ.”
(Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.)
Langkah-Langkah Pelaksanaan
1. Rakaat Pertama
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Melakukan tujuh kali takbir tambahan.
- Di antara setiap takbir, membaca tasbih: “Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.” (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.)
- Membaca Surah Al-Fatihah.
- Disunnahkan membaca Surah Al-A’la.
- Melanjutkan gerakan sholat seperti biasa hingga sujud kedua.
2. Rakaat Kedua
- Berdiri dari sujud terakhir rakaat pertama.
- Melakukan lima kali takbir tambahan.
- Di antara setiap takbir, membaca tasbih yang sama seperti pada rakaat pertama.
- Membaca Surah Al-Fatihah.
- Disunnahkan membaca Surah Al-Ghasyiyah.
- Melanjutkan gerakan sholat seperti biasa hingga salam.
Setelah Sholat
- Tetap duduk untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri.
- Khutbah berisi nasihat, pengingat, doa kebaikan, dan ajakan menjaga ukhuwah.
- Walaupun hukumnya sunnah, dianjurkan untuk tidak meninggalkan khutbah agar ibadah lebih sempurna.
Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri
Menurut Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin M. Alhusaini sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014, kata id adalah diambil dari kata al-Audu (kembali), sebab pada hari itu orang-orang kembali menikmati tahun, atau kembalinya kebahagiaan sebab kembalinya hari itu atau karena banyaknya anugerah Allah SWT kepada hambaNya di hari itu.
Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, terdapat sejumlah amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Amalan-amalan ini tidak hanya menambah keberkahan, tetapi juga menjadi bentuk syukur dan kegembiraan menyambut hari kemenangan. Berikut adalah panduan amalan sunnah yang dapat dikerjakan:
1. Mandi Sunnah Idul Fitri
- Dilakukan pada pagi hari sebelum berangkat sholat Idul Fitri.
- Bertujuan untuk menyucikan diri lahir dan batin, serta menjaga kebersihan.
- Niat mandi sunnah: “Nawaitu ghusla ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ.” (Aku niat mandi Idul Fitri, sunnah karena Allah Ta’ala.)
2. Makan Sebelum Berangkat
- Disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum sholat, sebagai tanda berakhirnya puasa Ramadhan.
- Biasanya dengan kurma dalam jumlah ganjil (3, 5, 7, dan seterusnya).
- Boleh diganti makanan lain jika tidak ada kurma.
3. Memakai Pakaian Terbaik
- Disunnahkan mengenakan pakaian yang bersih, rapi, dan layak.
- Bagi laki-laki, dianjurkan menggunakan wewangian secukupnya.
- Bagi perempuan, berpakaian sopan dan tidak berlebihan, serta tidak memakai parfum menyengat.
4. Mengumandangkan Takbir
- Sunnah bertakbir sejak terbenamnya matahari di malam 1 Syawal hingga imam memulai takbiratul ihram sholat Id.
- Lafaz takbir: Allâhu akbar kabîrâ, walhamdulillâhi katsîrâ, wa subhânallâhi bukratan wa ashîlâ. Lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâh, mukhlisîna lahud-dîna walau karihal-kâfirûn. Lâ ilâha illallâhu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal-ahzâba wahdah.
- Disunnahkan berangkat lebih awal untuk meraih keutamaan.
- Mengambil rute berbeda saat berangkat dan pulang, meneladani sunnah Nabi Muhammad SAW.
- Jika memungkinkan, berjalan kaki menuju tempat sholat.
6. Tidak Ada Sholat Sunnah Sebelum atau Sesudah Sholat Id
- Di tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri, tidak disunnahkan sholat sunnah khusus sebelum maupun sesudahnya.
Sumber:
- Buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si
- Kajian berjudul Takbir Zawāid dalam Salat Id Perspektif K.H. Lanre Said Al-Bugisi dipublikasikan di NUKHBATUL ‘ULUM : Jurnal Bidang Kajian IslamVol. 6, No. 2 (2020)
- Kajian berjudul Pengaruh Idul Fitri terhadap Kesejahteraan Psikologis dan Emosional Umat Muslim di Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman tahun 2024
- Kajian berjudul Hukum Shalat Idul Fitri Menurut Pendapat Imam Abu Hanifah di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014
Q & A Seputar Topik
Apakah hukum sholat Idul Fitri?
Mayoritas ulama (Mazhab Syafi’i dan Maliki) berpendapat hukumnya sunnah muakkadah, sedangkan Mazhab Hanafi menyatakan wajib, dan Mazhab Hanbali menyebutnya fardhu kifayah.
Kapan waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri?
Dilaksanakan mulai setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu zuhur. Waktu terbaiknya adalah ketika matahari sudah agak tinggi, sekitar 15–20 menit setelah terbit.
Bagaimana jumlah rakaat dan takbirnya?
Sholat Idul Fitri terdiri dari dua rakaat:
- Rakaat pertama: takbiratul ihram + 7 kali takbir tambahan.
- Rakaat kedua: 5 kali takbir tambahan.
Apakah sholat Idul Fitri harus berjamaah?
Sangat dianjurkan berjamaah di lapangan atau masjid, namun jika berhalangan, boleh dikerjakan sendiri di rumah.
Apakah ada khutbah setelah sholat Idul Fitri?
Ya, khutbah sunnah dilakukan setelah sholat Idul Fitri. Meski sunnah, sangat dianjurkan untuk mendengarkannya hingga selesai.

2 months ago
28
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4117148/original/017166500_1660016440-istockphoto-ilustrasi_membaca_doa_qunut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3437803/original/063290100_1619164728-20210423-Mengunjungi-Pameran-Artefak-Nabi-Muhammad-SAW-di-JIC-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4779481/original/078495900_1710991316-muslim-women-using-misbaha-keep-track-counting-tasbih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3203834/original/001838300_1597030361-top-view-hand-holding-money-desk_23-2148397901.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380436/original/025286300_1760424585-Wanita_muslim_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)





























