Sholat Rawatib Apa Saja? Simak Panduan Lengkap Ibadah Sunnah Ini

2 months ago 27

Liputan6.com, Jakarta - Sholat rawatib merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam sebagai pelengkap sholat wajib lima waktu. Praktik ini telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dan menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual umat Muslim sehari-hari.

Berbicara mengenai sholat rawatib apa saja, ibadah sunnah ini terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan waktu pelaksanaan dan tingkat anjurannya. Setiap Muslim perlu memahami jenis-jenis sholat rawatib beserta tata cara pelaksanaannya untuk mendapatkan pahala yang maksimal.

Melansir dari Panduan Sholat Rosulullah 2 oleh Imam Abu Wafa (2020), jumlah rakaat sholat sunnah rawatib bervariasi, ada yang 10 rakaat dan 12 rakaat, yang dibagi berdasarkan waktu pelaksanaan dan hukum pengerjaannya.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (04/08/2025).

Pengertian dan Jenis-Jenis Sholat Rawatib

Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang dilaksanakan untuk mengiringi sholat wajib lima waktu. Istilah "rawatib" berasal dari bahasa Arab yang berarti "tetap" atau "rutin", menunjukkan bahwa ibadah ini dilaksanakan secara konsisten setiap hari.

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, sholat rawatib terbagi menjadi dua macam yaitu qobliyah dan ba'diyah. Qobliyah dikerjakan sebelum sholat fardhu, sedangkan ba'diyah dikerjakan setelah sholat fardhu. Pembagian ini membantu umat Muslim memahami kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan setiap jenis sholat rawatib.

Dikutip dari laman Universitas Ahmad Dahlan, sholat rawatib adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan umat Muslim untuk mengiringi shalat wajib, sehingga rawatib akan dijalankan sebanyak lima kali dalam sehari sesuai dengan jadwal sholat wajib.

Sedangkan berdasarkan hukumnya, sholat rawatib terbagi menjadi sholat rawatib muakkad dan ghairu muakkad dengan tingkat anjuran yang berbeda-beda.

Sholat Rawatib Muakkad: Jenis dan Jumlah Rakaat

Sholat rawatib muakkad adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya, bahkan hampir setara dengan sholat fardhu. Tingkat anjuran yang tinggi ini membuat sholat rawatib muakkad menjadi prioritas utama dalam ibadah sunnah harian.

Mengutip buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh oleh Ustaz M Kamaluddin, sholat rawatib muakkad memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam karena konsistensi Rasulullah SAW dalam menjalankannya.

Berikut adalah rincian waktu dan jumlah rakaat sholat rawatib muakkad:

  • 2 rakaat sebelum sholat Subuh - Merupakan sholat rawatib yang paling diutamakan oleh Rasulullah SAW
  • 2 rakaat sebelum sholat Dzuhur - Dilaksanakan setelah masuk waktu dzuhur namun sebelum sholat fardhu dzuhur
  • 2 rakaat setelah sholat Dzuhur - Dilaksanakan segera setelah menyelesaikan sholat fardhu dzuhur
  • 2 rakaat setelah sholat Maghrib - Dilaksanakan di rumah setelah sholat maghrib berjamaah
  • 2 rakaat setelah sholat Isya - Dilaksanakan setelah menyelesaikan sholat fardhu isya

Sholat Rawatib Ghairu Muakkad: Pelengkap Ibadah Harian

Sholat rawatib ghairu muakkad adalah sholat sunnah yang pelaksanaannya tidak terlalu diwajibkan namun tetap memberikan pahala bagi yang menjalankannya. Kedudukan ibadah ini lebih ringan dibandingkan dengan sholat rawatib muakkad, namun tetap dianjurkan untuk dilaksanakan.

Menurut pendapat Ulama Hanabilah, sunnah ghairu muakkad memberikan ganjaran pahala tertentu bagi yang menjalankannya, sementara umat Muslim yang tidak menjalankannya tidak akan mendapatkan siksa atau dosa.

Adapun waktu dan jumlah rakaat sholat rawatib ghairu muakkad adalah sebagai berikut:

  • 2 rakaat sesudah sholat dzuhur - Sebagai tambahan dari 2 rakaat muakkad setelah dzuhur
  • 4 rakaat sebelum sholat ashar - Dilaksanakan setelah masuk waktu ashar sebelum sholat fardhu
  • 2 rakaat sebelum sholat maghrib - Dilaksanakan setelah adzan maghrib sebelum sholat fardhu
  • 2 rakaat sebelum sholat isya - Dilaksanakan setelah masuk waktu isya sebelum sholat fardhu

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Rawatib

Cara melaksanakan sholat sunnah rawatib pada dasarnya sama seperti sholat pada umumnya dengan mengikuti rukun dan syarat sholat yang telah ditetapkan. Tidak ada perbedaan mendasar dalam gerakan atau bacaan antara sholat rawatib dengan sholat sunnah lainnya.

Syaikh Ali Raghib dalam buku Ahkam Ash Sholah menjelaskan tata cara pelaksanaan sholat sunnah rawatib secara sistematis. Langkah-langkah tersebut dimulai dari persiapan hingga penutup sholat dengan penuh khusyuk dan konsentrasi.

Berikut adalah tahapan lengkap pelaksanaan sholat rawatib:

  1. Persiapan dan Niat - Berdiri tegak menghadap kiblat dan berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah rawatib
  2. Takbiratul Ihram - Mengangkat kedua tangan dan membaca "Allahu Akbar" sebagai pembuka sholat
  3. Bacaan Pembuka - Membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan Surat Al-Fatihah dan surat pilihan
  4. Gerakan Rukuk - Melakukan rukuk dengan sempurna kemudian bangkit kembali ke posisi i'tidal
  5. Gerakan Sujud - Melakukan dua kali sujud dengan posisi yang benar, diselingi duduk di antara dua sujud
  6. Rakaat Berikutnya - Bangkit untuk melanjutkan rakaat kedua (atau ketiga dan keempat untuk sholat 4 rakaat)
  7. Tasyahud dan Salam - Duduk tasyahud dan mengakhiri sholat dengan salam

Dalil-Dalil Tentang Sholat Rawatib

Praktik sholat rawatib memiliki landasan yang kuat dalam hadits-hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Berbagai riwayat menunjukkan konsistensi beliau dalam menjalankan ibadah sunnah ini sebagai pelengkap ibadah wajib.

Dari Ibnu Umar ra., ia meriwayatkan bahwa beliau menghafal dari Nabi SAW 10 rakaat sunnah rawatib, yaitu 2 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat sesudah zuhur, 2 rakaat sesudah maghrib di rumahnya, 2 rakaat sesudah isya di rumahnya, dan 2 rakaat sebelum subuh (HR. Bukhari).

Diriwayatkan pula dari Ummu Habibah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa dalam sehari semalam sholat sunnah 12 rakaat maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga; 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya, dan 2 rakaat sebelum subuh" (HR. Tirmidzi).

Melansir dari baznas.go.id, hadits ini menunjukkan bahwa terdapat ganjaran istimewa berupa rumah di surga bagi mereka yang konsisten menjalankan 12 rakaat sholat sunnah rawatib setiap hari.

Keutamaan dan Manfaat Sholat Rawatib

Sholat rawatib memiliki kedudukan istimewa dalam Islam karena merupakan ibadah yang secara konsisten dilakukan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan ibadah ini tidak hanya terbatas pada pahala akhirat, tetapi juga memberikan manfaat spiritual dan psikologis bagi pelakunya.

Berdasarkan penelitian dalam Journal on Education Volume 07 oleh Uswatun Hasanah dkk, pembiasaan sholat sunnah rawatib terbukti efektif dalam membangun karakter taqwa dan spiritualitas seseorang. Penelitian ini menunjukkan bahwa konsistensi dalam menjalankan sholat rawatib dapat membentuk kepribadian yang lebih baik.

Manfaat utama dari pelaksanaan sholat rawatib antara lain:

  1. Penyempurna Ibadah Wajib - Melengkapi kekurangan yang mungkin terjadi dalam sholat fardhu
  2. Pendekat Diri kepada Allah - Menambah intensitas komunikasi spiritual dengan Sang Pencipta
  3. Pembentuk Karakter - Melatih kedisiplinan, kesabaran, dan konsistensi dalam beribadah
  4. Ketenangan Jiwa - Memberikan ketenangan dan kedamaian batin melalui dzikir dan doa
  5. Ganjaran Surga - Janji Allah untuk membangunkan rumah di surga bagi yang konsisten menjalankannya

Waktu-Waktu Pelaksanaan Sholat Rawatib

Pemahaman yang tepat tentang waktu pelaksanaan sholat rawatib sangat penting untuk memastikan ibadah dilakukan sesuai tuntunan syariat. Setiap jenis sholat rawatib memiliki waktu yang telah ditentukan berdasarkan kaitannya dengan sholat fardhu.

Mengutip dari Studi Komparatif Hadis-hadis tentang Jumlah Rakaat Salat Sunah Rawatib Muakkad dalam Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum Vol. 8 No. 2 (2020) oleh Mohammad Abdullah, terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai detail waktu pelaksanaan yang perlu dipahami dengan baik.

Berikut adalah rincian waktu pelaksanaan untuk setiap jenis sholat rawatib:

  1. Rawatib Subuh (Qobliyah) - Dilaksanakan setelah masuk waktu subuh hingga sebelum iqamah sholat fardhu subuh
  2. Rawatib Dzuhur (Qobliyah) - Dilaksanakan setelah masuk waktu dzuhur sebelum iqamah sholat fardhu dzuhur
  3. Rawatib Dzuhur (Ba'diyah) - Dilaksanakan segera setelah salam dari sholat fardhu dzuhur
  4. Rawatib Ashar (Qobliyah) - Dilaksanakan setelah masuk waktu ashar sebelum iqamah sholat fardhu ashar
  5. Rawatib Maghrib (Qobliyah) - Dilaksanakan setelah adzan maghrib sebelum iqamah sholat fardhu maghrib
  6. Rawatib Maghrib (Ba'diyah) - Dilaksanakan setelah salam dari sholat fardhu maghrib, diutamakan di rumah
  7. Rawatib Isya (Qobliyah) - Dilaksanakan setelah masuk waktu isya sebelum iqamah sholat fardhu isya
  8. Rawatib Isya (Ba'diyah) - Dilaksanakan setelah salam dari sholat fardhu isya

Daftar Sumber

  • Abu Wafa, Imam. Panduan Sholat Rosulullah 2. 2020.
  • Kamaluddin, M. Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh.
  • Raghib, Ali. Ahkam Ash Sholah.
  • Baznas.go.id.
  • Hasanah, Uswatun, Endang Ekowati, dan Sofyan Yahya. "Pembiasaan Sholat Sunnah Rawatib Dalam Membangun Karakter Taqwa Santri Putri." Journal on Education Volume 07, No. 01, September-Desember 2024.
  • Abdullah, Mohammad. "Studi Komparatif Hadis-hadis tentang Jumlah Rakaat Salat Sunah Rawatib Muakkad Menurut Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim." Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum Vol. 8 No. 2, 2020.
  • Universitas Ahmad Dahlan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah sholat rawatib wajib dilaksanakan setiap hari?

Sholat rawatib bersifat sunnah muakkad dan ghairu muakkad, bukan wajib. Namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara konsisten karena merupakan amalan yang rutin dilakukan Rasulullah SAW dan memiliki pahala yang besar.

2. Berapa total rakaat sholat rawatib dalam sehari?

Total rakaat sholat rawatib bervariasi tergantung jenis yang dilaksanakan. Untuk rawatib muakkad berjumlah 10 rakaat, sedangkan jika ditambah dengan ghairu muakkad bisa mencapai 12 rakaat atau lebih sesuai kemampuan masing-masing muslim.

3. Bolehkah sholat rawatib dilaksanakan di rumah?

Ya, sholat rawatib boleh dilaksanakan di rumah, bahkan untuk beberapa jenis seperti rawatib setelah maghrib dan isya, Rasulullah SAW lebih sering melaksanakannya di rumah. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi umat muslim dalam beribadah.

4. Apa perbedaan antara rawatib muakkad dan ghairu muakkad?

Rawatib muakkad adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan dan konsisten dilakukan Rasulullah SAW, sementara ghairu muakkad adalah sholat sunnah yang anjurannya tidak sekuat muakkad namun tetap memberikan pahala bagi yang menjalankannya.

5. Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan sholat rawatib subuh?

Waktu terbaik untuk sholat rawatib subuh adalah setelah masuk waktu subuh namun sebelum pelaksanaan sholat fardhu subuh. Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus pada sholat rawatib ini dibanding rawatib lainnya.

6. Apakah ada bacaan khusus untuk sholat rawatib?

Tidak ada bacaan khusus yang berbeda dari sholat sunnah pada umumnya. Sholat rawatib dilaksanakan dengan membaca Al-Fatihah dan surat pilihan, sama seperti sholat sunnah lainnya dengan mengikuti rukun dan syarat sholat yang telah ditetapkan.

7. Bagaimana jika terlupa melaksanakan sholat rawatib?

Jika terlupa melaksanakan sholat rawatib, tidak ada dosa karena sifatnya sunnah. Namun untuk rawatib subuh, masih bisa diqadha setelah terbit matahari hingga sebelum waktu dzuhur. Untuk rawatib lainnya, sebaiknya fokus pada konsistensi ke depannya daripada mengqadha.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |