Tata Cara Sholat Ied, Lengkap Penjelasan Idul Fitri dan Idul Adha

2 months ago 24

Liputan6.com, Jakarta Tata cara sholat Ied penting diketahui agar ibadah hari raya bisa dilakukan sesuai sunnah. Dengan memahami tata cara ini, sholat Ied dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan benar. Pelaksanaan sholat Ied memiliki keunikan tersendiri dibanding sholat biasa.

Sholat Ied terdiri dari dua rakaat dengan takbir tambahan yang menjadi ciri khas. Tata cara sholat Ied juga menganjurkan pelaksanaan secara berjamaah, meski bisa dilakukan sendiri jika perlu. Mengetahui tata cara sholat Ied membantu umat menjalankan ibadah dengan sempurna.

Selain itu, tata cara sholat Ied mencakup amalan sunnah seperti mandi, memakai pakaian terbaik, dan mengumandangkan takbir sejak malam hari. Semua ini menyempurnakan ibadah sekaligus menjadi ungkapan syukur di hari raya. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tata cara sholat ied.

Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri

Mengutip buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si, dalam Islam dikenal ada dua hari raya (hari besar), yaitu Idulfitri dan Iduladha. Hari Raya Idulfitri didahului dengan puasa Ramadhan, sedangkan Iduladha diawali dengan sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai keutamaan dan anjuran untuk memperbanyak ibadah pada siang harinya.

Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, terdapat beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Amalan-amalan ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah dan menunjukkan kegembiraan dalam menyambut hari kemenangan.

  • Mandi Sunnah: Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri agar tubuh bersih dan segar. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa para ulama sepakat akan disunnahkannya mandi untuk shalat Ied. Waktu mandi ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah sholat Subuh pada pagi hari 1 Syawal.
  • Memakai Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian: Dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang bersih, rapi, dan terbaik yang dimiliki, serta menggunakan wangi-wangian. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar ketika salat Idul Fitri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik.
  • Makan Sebelum Sholat Idul Fitri: Disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat sholat Idul Fitri. Biasanya, makanan yang disantap adalah kurma dalam jumlah ganjil (misalnya satu, tiga, atau tujuh) sebagai tanda tidak lagi berpuasa. Ini berbeda dengan Sholat Idul Adha di mana tidak dianjurkan makan sebelum sholat.
  • Mengumandangkan Takbir: Memperbanyak bacaan takbir sejak malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari 1 Syawal, sampai imam mengucapkan takbiratul ihram dalam sholat Id. Takbir Idul Fitri disunnahkan dikumandangkan sejak matahari terbenam pada malam 1 Syawal hingga imam mengucapkan takbiratul ihram dalam sholat ied.
  • Berjalan Kaki dan Membedakan Rute: Disunnahkan berjalan kaki menuju tempat sholat dan membedakan rute jalan pergi dan pulang. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat 'ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri termasuk dalam sholat sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Mengutip buku berjudul Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW (2016) oleh Ustadz Arif Rahman, sunah sendiri merupakan salah satu variasi dalam beribadah yang dilakukan tanpa ada kewajiban yang ditetapkan oleh agama. Menurut bahasa, sunnah sendiri adalah satu jalan atau cara, baik itu yang dianjurkan maupun tidak. 

Sholat sunnah sendiri terbagi menjadi dua: (1) sholat sunnah muakkad; yaitu sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, seperti sholat tawarih, sholat Idul Fitri; (2) sholat sunnah gairu muakkad; yaitu sholat sunnah yang tidak terlalu dianjurkan.

Sholat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah, namun juga sah jika dilakukan sendiri (munfarid) di rumah. Perlu diingat, tidak ada adzan dan iqamah untuk sholat Id.

  1. Niat Sholat Idul Fitri: Niat adalah pondasi utama dalam setiap ibadah. Niat dapat dilafalkan dalam hati atau diucapkan secara lisan.
    • Niat sebagai Imam: "أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَــالَى" Artinya: "Aku niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
    • Niat sebagai Makmum: "اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى" Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."
    • Niat Sendirian: "Ushallii sunnatan li 'iidil fithri rak'ataini lillaahi ta'aalaa." Artinya: "Saya niat salat sunah Idulfitri dua rakaat karena Allah Ta'aalaa."
  2. Takbiratul Ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan, diikuti dengan membaca doa iftitah.
  3. Takbir Tambahan (Zawa'id):
    • Rakaat Pertama: Setelah takbiratul ihram dan doa iftitah, melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca: "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil 'aliyyil 'azhiimi." Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagiNya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
    • Rakaat Kedua: Setelah berdiri dari sujud, melakukan takbir sebanyak lima kali. Bacaan di antara takbir sama seperti rakaat pertama. Perbedaan jumlah takbir tambahan ini ada di antara mazhab fiqih, namun Mazhab Syafi'i menganjurkan 7 takbir pada rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek: Setelah takbir tambahan, membaca surat Al-Fatihah, kemudian disunnahkan membaca surat pendek seperti surat Al-A'la pada rakaat pertama dan Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua.
  5. Rukuk, I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Sujud Kedua: Melakukan gerakan sholat seperti biasa dengan tuma'ninah (tenang) dan penuh kekhusyukan.
  6. Tahiyat Akhir dan Salam: Melanjutkan sholat hingga salam seperti sholat pada umumnya.

Amalan Sunnah Setelah Sholat Idul Fitri

Mengutip kajian yang dipublikasikan di SOSIO RELIGI: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol. 21 No. 1 Tahun 2023, menurut Zuhri, dkk, (dalam Widjaja, 2017:76) sunnah merupakan jalan hidup bagi siapa yang menjalani dalam Islam dengan jalan yang baik, maka dicatatkan baginya pahala begitu pula sebaliknya apabila melakukan keburukan akan menerima dosa.

Setelah sholat Idul Fitri selesai, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Amalan-amalan ini melengkapi rangkaian ibadah Idul Fitri dan mempererat tali silaturahmi.

  • Mendengarkan Khutbah: Setelah sholat selesai, jamaah dianjurkan untuk tidak buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib hingga selesai. Hukum khutbah Idul Fitri adalah sunnah muakkad. Khutbah Idul Fitri dilakukan setelah sholat, dengan khutbah pertama dimulai dengan takbir sembilan kali dan khutbah kedua dengan takbir tujuh kali. Khutbah biasanya berisi pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi Muhammad, nasihat, dan doa.
  • Mengucapkan Selamat Hari Raya: Disunnahkan saling mengucapkan selamat hari raya, seperti "Taqabbalallahu minna wa minkum" (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian). Ucapan lain seperti "Idul Mubarak" atau "Minal Aidin Wal Faizin" juga umum digunakan sebagai bentuk kebahagiaan dan doa.
  • Tidak Ada Sholat Sunnah Khusus: Perlu diperhatikan bahwa tidak terdapat sholat sunnah khusus yang dianjurkan sebelum atau sesudah pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Tata Cara Sholat Idul Adha

Berikut ini tata cara sholat Idul Adha:

1. Niat

Berniat di dalam hati untuk melaksanakan sholat Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala. Contoh niat makmum: "Ushalli sunnatan li 'îdil adhâ rak'ataini ma'muman lillahi ta'ala." (Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.)

2. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar" sebagai tanda memulai sholat.

3. Takbir Tambahan Rakaat Pertama

Setelah takbiratul ihram, lakukan 7 kali takbir tambahan. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca tasbih: "Subḥānallāhi wal-ḥamdulillāhi walā ilāha illallāhu wallāhu akbar, walā ḥawla walā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘aẓīm."

4. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbir tambahan selesai, bacalah surat Al-Fatihah kemudian surat pendek, seperti Surat Al-A’la.

5. Ruku’, I’tidal, Sujud

Lakukan gerakan ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti sholat biasa.

6. Rakaat Kedua

Berdiri untuk rakaat kedua, setelah takbir intiqal (berdiri), lakukan 5 kali takbir tambahan dengan bacaan tasbih yang sama.

7. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbir tambahan, bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek seperti Surat Al-Ghashiyah.

8. Ruku’, I’tidal, Sujud, dan Salam

Lanjutkan gerakan seperti ruku’, i’tidal, sujud, duduk tahiyat, dan akhiri dengan salam.

9. Khutbah Idul Adha

Setelah sholat, jamaah dianjurkan mendengarkan khutbah yang berisi nasihat, hukum kurban, dan ajakan meningkatkan ketakwaan.

Sumber:

- Buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si

- Buku berjudul Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW (2016) oleh Ustadz Arif Rahman

-  Kajian berjudul Menghidupkan Sunnah Harian Rasulullah dalam Pembentukan Karakter Pribadi Muslim dipublikasikan di SOSIO RELIGI: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol. 21 No. 1 Tahun 2023

Q & A Seputar Topik

Berapa rakaat sholat Ied yang harus dikerjakan?

Sholat Ied terdiri dari dua rakaat, baik untuk Idul Fitri maupun Idul Adha.

Apakah sholat Ied harus dilakukan berjamaah?

Sholat Ied dianjurkan dilakukan secara berjamaah, tetapi sah juga jika dilakukan sendiri (munfarid) bila ada halangan.

Berapa kali takbir tambahan yang dilakukan pada sholat Ied?

Pada rakaat pertama dilakukan 7 kali takbir tambahan setelah takbiratul ihram, dan pada rakaat kedua 5 kali takbir tambahan setelah berdiri.

Surat apa yang dianjurkan dibaca setelah Al-Fatihah pada sholat Ied?

Pada rakaat pertama dianjurkan membaca surat Al-A’la atau surat Qaf, dan pada rakaat kedua surat Al-Ghashiyah atau surat Al-Qamar.

Apakah khutbah wajib setelah sholat Ied?

Khutbah sholat Ied bersifat sunnah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk didengarkan setelah sholat selesai.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |