Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Syariat Islam, Ketahui Hukum dan Rukunnya

2 months ago 23

Liputan6.com, Jakarta Mengetahui tata cara sholat jenazah penting bagi setiap Muslim sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi saudara seiman yang telah wafat. Ibadah ini merupakan bagian dari ajaran Islam yang sarat makna spiritual.

Pelaksanaan tata cara sholat jenazah mencerminkan kepedulian sosial serta tanggung jawab umat Islam terhadap sesamanya. Setiap langkah dalam sholat ini memiliki nilai dan doa yang penuh harapan bagi almarhum.

Dengan memahami tata cara sholat jenazah, kita dapat menunaikan ibadah dengan benar, sekaligus meraih pahala dan memperkuat solidaritas antar sesama Muslim. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tata cara sholat jenazah.

Pengertian dan Hukum Sholat Jenazah

Mengutip dari buku berjudul Psikologi Kematian Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme karya Komarudin Hidayat, semua fase-fase kehidupan adalah merupakan rangkaian skenario Tuhan agar hamba-hamba-Nya bisa mengenyam makna kebebasan dan perjuangan yang dari sana seseorang akan mengenyam makna kebahagiaan sejati.

Melansir dari jurnal ilmiah berjudul Kematian dalam Perspektif Psikologi Qur'ani yang dipublikasikan di Al-Mu‘ashirah Vol. 16, No. 1, Januari 2019 dijelaskan jauh-jauh hari sebelum datangnya ajal (kematian) manusia wajib mempersiapkan diri dengan kesempurnaan amal shalihnya, guna menghadapi kematiannya dalam meraih ridha Allah dan kasih sayangNya sebagai hamba Allah.

Setiap yang berjiwa pasti merasa mati mudah atau susahnya suatu kematian tersebut bergantung pada seberapa banyaknya kualitas amal shalih yang dikumpulkannya.

Sholat jenazah merupakan ibadah khusus yang ditujukan untuk mendoakan seorang Muslim yang telah wafat. Ibadah ini memiliki bentuk yang berbeda dari sholat pada umumnya karena dilakukan tanpa rukuk, sujud, maupun duduk.

Sholat jenazah hanya terdiri dari empat takbir, dengan seluruh rangkaian pelaksanaannya dilakukan dalam posisi berdiri, sehingga memberi kesan khidmat dan penuh penghormatan kepada jenazah.

Tujuan utama dari pelaksanaan sholat jenazah adalah untuk memohonkan ampunan, rahmat, dan tempat terbaik di sisi Allah bagi almarhum atau almarhumah.

Selain itu, sholat ini juga menjadi wujud kepedulian dan dukungan spiritual bagi keluarga yang ditinggalkan. Sholat ini hanya dapat dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam syariat Islam.

Secara hukum, sholat jenazah digolongkan sebagai fardhu kifayah, yakni kewajiban kolektif bagi umat Muslim. Apabila sudah ada sekelompok orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain.

Namun, bila tidak seorang pun menunaikannya, maka seluruh komunitas Muslim di wilayah tersebut akan menanggung dosa. Oleh karena itu, memahami pentingnya pelaksanaan sholat jenazah adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan keagamaan seorang Muslim.

Rukun Sholat Jenazah

Agar sholat jenazah dinilai sah menurut syariat Islam, terdapat sejumlah rukun yang wajib dipenuhi oleh setiap orang yang melaksanakannya. Rukun merupakan komponen inti dalam ibadah yang, apabila ditinggalkan, menyebabkan ibadah tersebut tidak sah. Berikut adalah rukun-rukun sholat jenazah:

1. Niat

Setiap pelaksanaan ibadah harus diawali dengan niat yang tulus karena Allah SWT, termasuk dalam sholat jenazah. Niat dilakukan di dalam hati, tanpa perlu dilafalkan secara lisan.

2. Berdiri bagi yang mampu

Sholat jenazah dilakukan sambil berdiri, kecuali bagi orang yang memiliki uzur atau tidak mampu berdiri karena kondisi tertentu.

3. Empat kali takbir

Sholat jenazah terdiri atas empat takbir. Masing-masing takbir menjadi penanda masuknya bacaan-bacaan khusus dalam rangkaian sholat tersebut.

4. Membaca surat Al-Fatihah setelah takbir pertama

Setelah takbir pertama, dibaca surat Al-Fatihah sebagai pujian kepada Allah dan pembukaan doa.

5. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah takbir kedua

Setelah takbir kedua, dilanjutkan dengan pembacaan shalawat sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW.

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga

Pada takbir ketiga, doa khusus dipanjatkan untuk jenazah agar Allah mengampuni dan merahmatinya.

7. Membaca doa bagi jenazah dan orang-orang yang menshalatkan setelah takbir keempat

Di takbir keempat, dianjurkan untuk berdoa tidak hanya bagi jenazah, tetapi juga bagi semua Muslim yang hadir dan umat Islam secara umum.

8. Salam ke kanan

Salam menandai berakhirnya sholat jenazah, minimal dilakukan sekali ke arah kanan.

Syarat Sah Sholat Jenazah

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Al-Munazzam Jurnal Manajemen Dakwah Volume 2 (No.2 2022), pengurusan jenazah adalah mengurus mayit yang terdiri dari empat yakni memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menshalatkan jenazah dan menguburkan jenazah. Hukum kepengurusan jenazah adalah fardhu kifayah.

Selain rukun, ada pula syarat-syarat sah yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan sholat jenazah. Syarat ini berkaitan dengan kesucian dan tata cara pelaksanaan, antara lain:

1. Jenazah harus telah dimandikan dan dikafani sesuai tuntunan syariat. Tubuh, pakaian, dan tempat jenazah harus dalam keadaan suci dari najis.

2. Orang yang akan menshalati harus dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil, telah berwudhu, dan menutup aurat sebagaimana syarat sah sholat lainnya.

3. Posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah, tanpa penghalang yang mengganggu.

4. Jika jenazah berada dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku atau tertutup secara permanen, agar memungkinkan pelaksanaan tata cara syariat dengan benar.

5. Kehadiran langsung di tempat jenazah berada menjadi bagian dari syarat pelaksanaan sholat ini, kecuali dalam kondisi tertentu yang dibenarkan oleh ulama.

Posisi Imam dan Jenazah dalam Sholat

Dalam pelaksanaan sholat jenazah, posisi imam dan jenazah memiliki aturan tersendiri yang perlu diperhatikan agar ibadah berjalan sesuai tuntunan syariat. Penempatan ini berbeda tergantung pada jenis kelamin jenazah:

1. Posisi Imam untuk Jenazah Laki-laki

- Imam disunnahkan berdiri sejajar dengan bagian kepala jenazah.

- Hal ini melambangkan penghormatan terhadap jenazah laki-laki dan merupakan bagian dari adab dalam melaksanakan sholat jenazah.

- Makmum berdiri di belakang imam dan jenazah dalam saf yang rapi.

2. Posisi Imam untuk Jenazah Perempuan

- Imam disunnahkan berdiri sejajar dengan bagian tengah tubuh jenazah, tepatnya di sekitar perut atau pusar.

- Penempatan ini mengikuti tuntunan syariat sebagai bentuk penghormatan khusus kepada jenazah perempuan.

3. Kedudukan Makmum

- Makmum tetap berada di belakang imam dan jenazah, tanpa terhalangi penghalang fisik yang besar.

- Saf dibuat serapi mungkin dengan niat berjamaah untuk mendoakan jenazah.

4. Kondisi Jenazah dalam Keranda

- Jika jenazah diletakkan dalam keranda, maka posisi imam tetap mengikuti ketentuan di atas.

- Keranda tidak boleh dipaku secara permanen, agar jenazah tetap dapat dimandikan dan dikafani sesuai aturan.

Panduan Lengkap Tata Cara dan Bacaan Sholat Jenazah

Sholat jenazah dilakukan secara berjamaah, tanpa rukuk, sujud, duduk antara dua sujud, atau tahiyat akhir. Seluruh gerakan dilakukan dengan berdiri (jika mampu) dan tanpa iqamah maupun adzan.

1. Niat (di dalam hati)

Niat dilakukan dalam hati, sesuai dengan kondisi jenazah. Contoh niat:

Untuk jenazah laki-laki:

“Ushalli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbiraatin fardhal kifayah ma’muman lillaahi ta’ala.” (Artinya: Aku niat menshalati jenazah ini empat takbir sebagai fardhu kifayah, menjadi makmum karena Allah Ta’ala.)

Untuk jenazah perempuan:

“Ushalli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbiraatin fardhal kifayah ma’muman lillaahi ta’ala.”

2. Takbir Pertama

- Angkat tangan sambil membaca Takbiratul Ihram: "Allahu Akbar"

- Setelah itu, baca Surat Al-Fatihah: "Bismillahirrahmanirrahim... sampai akhir."

3. Takbir Kedua

- Baca takbir: "Allahu Akbar"

- Lalu baca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW: Contohnya:

“Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahima wa ‘ala aali Ibrahima, innaka hamiidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa baarakta ‘ala Ibrahima wa ‘ala aali Ibrahima, innaka hamiidun majiid.”

4. Takbir Ketiga

- Baca takbir: "Allahu Akbar"

- Lalu bacakan doa untuk jenazah. Doa yang paling umum dibaca:

“Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu. Wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil maa’i wats-tsalji wal barad. Wanaqqihi minal khathaaya kamaa naqqaitats tsauba al abyadha minad danas. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zawjan khairan min zawjihi. Wa adkhilhul jannata, wa a’idzhu min ‘adzaabil qabri wa ‘adzaabin naar.”

(Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dia, dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah tempat masuknya, dan bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Berikanlah kepadanya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.)

5. Takbir Keempat

- Baca takbir: "Allahu Akbar"

- Bacakan doa pendek untuk diri sendiri dan umat Islam, seperti:

“Allahumma la tahrimna ajrahu wa la taftinna ba’dahu, waghfir lana wa lahu.” (Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau timpakan fitnah kepada kami setelahnya. Ampunilah kami dan dia.)

6. Salam

- Mengucap salam ke kanan saja (dianjurkan):

“Assalaamu ‘alaikum warahmatullah”

Sumber:

- Buku berjudul berjudul Psikologi Kematian Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme karya Komarudin Hidayat

- Kajian berjudul Kematian dalam Perspektif Psikologi Qur'ani yang dipublikasikan di Al-Mu‘ashirah Vol. 16, No. 1, Januari 2019

- Kajian berjudul Manajemen Penyelenggaraan Jenazah Komunitas Muslimah Hijrah Kota Kendari (KMHK) dipublikasikan di Al-Munazzam Jurnal Manajemen Dakwah Volume 2 (No.2 2022)

Q & A Seputar Topik

1. Apa saja rukun sholat jenazah yang wajib dipenuhi?

Rukun sholat jenazah meliputi: niat, berdiri bagi yang mampu, empat kali takbir, membaca Al-Fatihah setelah takbir pertama, membaca shalawat Nabi setelah takbir kedua, mendoakan jenazah setelah takbir ketiga, membaca doa untuk semua Muslim setelah takbir keempat, dan salam.

2. Apakah dalam sholat jenazah dilakukan rukuk dan sujud seperti sholat biasa?

Tidak. Sholat jenazah tidak memiliki rukuk, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Semua gerakan dilakukan sambil berdiri dan hanya terdiri dari takbir dan doa.

3. Bagaimana posisi imam terhadap jenazah saat sholat?

Jika jenazah laki-laki, imam berdiri sejajar dengan kepalanya. Jika jenazah perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah tubuh (perut atau pusar).

4. Apakah doa untuk jenazah berbeda-beda?

Doa untuk jenazah bisa berbeda tergantung jenis kelamin dan keadaan (dewasa, anak-anak, atau lebih dari satu jenazah). Namun secara umum, doa berisi permohonan ampun, rahmat, dan tempat terbaik di sisi Allah.

5. Siapa saja yang boleh menshalatkan jenazah?

Sholat jenazah dapat dilakukan oleh siapa saja yang memenuhi syarat sah sholat (berwudhu, suci dari hadas, menutup aurat, dan menghadap kiblat). Diutamakan keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitar untuk ikut menshalatkan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |