Tata Cara Wudhu, Ketahui Rukun dan Hal yang Membatalkan

15 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesucian diri merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim. Sebelum melaksanakan ibadah sholat, umat Islam diwajibkan bersuci terlebih dahulu dengan berwudhu. Untuk itu, memahami tata cara wudhu secara benar menjadi syarat sahnya ibadah yang dilakukan.

Selain sebagai syarat fisik untuk memasuki sholat, wudhu juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Setiap gerakan dalam tata cara wudhu mencerminkan kebersihan lahir dan batin, sekaligus menjadi momen untuk merenungi kesalahan serta memperbarui niat beribadah kepada Allah SWT.

Pemahaman yang tepat mengenai tata cara wudhu tidak hanya membantu menyempurnakan ibadah seseorang, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup yang bersih dalam keseharian. 

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tata cara wudhu, Rabu (2/7/2025).

Polemik Keran Wudhu yang Sempat Bidah.

Tata Cara Wudhu

Berikut adalah urutan tata cara wudhu yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:

1. Niat

Niat merupakan rukun pertama dalam wudhu. Niat dilakukan di dalam hati dan dianjurkan dibarengi dengan membaca lafaz niat berikut:

Arab-Latin: Nawaitul wudhu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta’ala."

Niat ini dibaca bersamaan dengan membasuh wajah, sebagai rukun pertama dari wudhu.

2. Membasuh Kedua Telapak Tangan

Sebelum memulai rukun wudhu, disunnahkan membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali. Ini bertujuan untuk membersihkan tangan dari kotoran.

Doa saat membasuh tangan:

Arab-Latin: Allahumma hafidzni min asy-syaithaani wa hafidzni min kulli suu-in

Artinya: "Ya Allah, jagalah aku dari godaan setan dan dari segala keburukan."

3. Berkumur dan Membersihkan Hidung

Selanjutnya, berkumur tiga kali untuk membersihkan mulut, lalu menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya sebanyak tiga kali.

Doa saat berkumur:

Arab-Latin: Allahumma a’inni ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika

Artinya: "Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu."

4. Membasuh Wajah

Rukun pertama yang wajib dilakukan adalah membasuh wajah. Basuh seluruh bagian wajah mulai dari batas tumbuh rambut kepala hingga dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, sebanyak tiga kali.

Doa saat membasuh wajah:

Arab-Latin: Allahumma bayyidh wajhii yauma tabyaddhu wujuuhun wa taswaddu wujuuh

Artinya: "Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari di mana wajah-wajah memutih dan wajah-wajah menghitam."

5. Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku

Basuh tangan kanan hingga siku, lalu tangan kiri, masing-masing sebanyak tiga kali. Pastikan air membasahi seluruh tangan hingga sela-sela jari.

Doa saat membasuh tangan kanan: Allahumma a’tini kitaabi biyamiini wa haasibnii hisaaban yasiiron Artinya: "Ya Allah, berikanlah kitab (catatan amal)ku dari sebelah kananku dan hitunglah (amal)ku dengan perhitungan yang mudah."

Doa saat membasuh tangan kiri: Allahumma laa tu’tini kitaabi bisyimaali wa laa min waraa-i zhahri Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab (catatan amal)ku dari sebelah kiriku dan jangan pula dari belakang punggungku."

6. Mengusap Kepala

Usap sebagian kepala dengan tangan yang telah dibasahi air, cukup satu kali.

Doa saat mengusap kepala: Allahumma harrim sya’rii wa basyarii ‘alan naar

Artinya: "Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka."

7. Membasuh Kedua Telinga

Meski bukan rukun, membasuh telinga adalah sunnah yang dianjurkan. Usap bagian dalam dan luar telinga dengan air baru.

Doa saat membasuh telinga: Allahummaj’alnii minal ladziina yastami’uunal qaula fa yattabi’uuna ahsanah

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang terbaik darinya."

8. Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki

Basuh kaki kanan, lalu kaki kiri hingga mata kaki, masing-masing tiga kali. Pastikan seluruh bagian kaki dan sela jari terkena air.

Doa saat membasuh kaki kanan: Allahumma tsabbit qadamayya ‘alash shiraathi yauma tazillu fiihil aqdaam

Artinya: "Ya Allah, teguhkanlah kedua kakiku di atas shirath (jembatan) pada hari di mana kaki-kaki tergelincir."

Doa saat membasuh kaki kiri: Allahumma laa taj’al li qadaman zaallatan ‘alash shiraathi yauma tazillu fiihil aqdaam

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kakiku tergelincir di atas shirath pada hari di mana kaki-kaki tergelincir."

9. Doa Setelah Wudhu

Setelah seluruh rangkaian wudhu selesai, disunnahkan membaca doa berikut:

Arab-Latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Allahummaj‘alnii minat tawwaabiina waj‘alnii minal mutathahhiriin.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci."

Pengertian Wudhu

Mengutip buku berjudul Terapi Wudhu: Sempurna Shalat, Bersihkan Penyakit (2010) oleh Muhammad Akrom dijelaskan menurut syara’, wudhu ialah membasuh, mengalirkan dan membersihkan dengan menggunakan air pada setiap bagian dari anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil.

Menurut Sayyid Sabiq sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Riset Agama Volume 1, Nomor 1 (April 2021), definisi wudhu adalah kegiatan bersuci dengan menggunakan air. Anggota badan yang disucikan di dalam wudhu adalah wajah, kedua tangan, kepala dan kedua kaki.

Masih dari sumber jurnal yang sama, secara praktis, wudhu merupakan wujud dari gerakan-gerakan membasuh dan mengusap anggota tubuh. Wudhu adlah praktik melemaskan otot-otot tertentu dari kontribusi atau ketegangan. Gerakan-gerakan wudhu mengajarkan harmonisasi dan kelenturan, dua hal yang sangat menyehatkan fisik

Menurut Ramadhan (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal An-Nur, Volume 10, Nomor 2, Desember 2021 dijelaskan bahwa diantara manfaat wudhu adalah menjaga tubuh dari penyakit mulut, tangan dan kaki, menjamin kebersihan kedua mata, menjaga keselamatannya serta menghindari penyakit trahum dan radang mata, mencegah timbulnya jerawat, mampu mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi dan pusing kepala, dan memperkuat peredaran darah sehingga dapat menambah aktivitas dan kebugaran tubuh.

Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

Setelah berwudhu, penting bagi setiap Muslim untuk menjaga kondisi kesucian agar ibadah seperti salat dapat dilakukan dengan sah. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu dan mengharuskan seseorang untuk mengulanginya sebelum melaksanakan ibadah berikutnya. Memahami perkara-perkara yang membatalkan wudhu merupakan bagian dari menjaga kesempurnaan ibadah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang membatalkan wudhu:

1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur), seperti buang air besar, buang air kecil, keluarnya angin (kentut), atau cairan lain. Semua bentuk keluarnya sesuatu dari kemaluan atau anus secara otomatis membatalkan wudhu.

2. Tidur lelap hingga hilang kesadaran, terutama jika seseorang tidak dalam posisi duduk tetap atau tidak dapat memastikan bahwa ia masih dalam keadaan menjaga hadas. Tidur yang ringan dan tidak menghilangkan kesadaran umumnya tidak membatalkan wudhu.

3. Hilang akal, baik karena sakit jiwa (gila), pingsan, mabuk, atau sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran sepenuhnya.

4. Menyentuh kemaluan secara langsung tanpa penghalang, baik milik sendiri maupun orang lain, menurut sebagian besar pendapat ulama hal ini membatalkan wudhu.

5. Muntah dengan jumlah yang banyak, terutama jika disertai rasa mual berat atau menyebabkan ketidaknyamanan tubuh. Pendapat ini dianut oleh sebagian mazhab sebagai tindakan yang dapat membatalkan wudhu.

Rukun Wudhu

Rukun wudhu adalah unsur-unsur pokok yang wajib dilakukan dalam proses berwudhu. Apabila salah satu dari rukun ini ditinggalkan, maka wudhu tersebut dianggap tidak sah dan tidak dapat digunakan sebagai syarat sahnya salat. 

Berikut adalah enam rukun wudhu yang wajib dipenuhi:

1. Niat

Niat merupakan rukun pertama dan paling mendasar dalam wudhu. Niat dilakukan dalam hati tanpa perlu dilafalkan secara keras, namun sebagian ulama menganjurkan untuk mengucapkannya. Niat dimulai bersamaan dengan membasuh wajah.

Lafal niat yang umum digunakan: Nawaitu al-wudhu'a li-raf‘il hadatsil ashghari fardhan lillahi ta‘ala Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah SWT.”

2. Membasuh Wajah

Wajah harus dibasuh secara merata mulai dari batas tumbuh rambut kepala bagian atas hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Seluruh bagian wajah wajib terkena air, termasuk alis, hidung, dan bibir.

3. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku

Kedua tangan, mulai dari ujung jari hingga siku, harus dibasuh secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya sela-sela jari, kuku, dan punggung tangan. Sunnahnya dimulai dari tangan kanan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan tangan kiri.

4. Mengusap Sebagian Kepala

Mengusap kepala berarti membasahi sebagian rambut atau kulit kepala dengan tangan yang telah dibasahi air. Minimal mengusap sebagian kepala, dan tidak disyaratkan seluruhnya. Biasanya dilakukan dengan mengusapkan tangan dari depan ke belakang kepala.

5. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki

Kedua kaki wajib dibasuh sampai mata kaki, termasuk sela-sela jari kaki dan bagian tumit. Sama seperti tangan, dimulai dari kaki kanan kemudian kaki kiri, dan pastikan semua bagian terkena air.

6. Tertib

Tertib artinya melakukan semua rukun wudhu secara berurutan, tidak boleh dibolak-balik. Urutan yang telah ditetapkan ini harus diikuti sesuai dengan petunjuk syariat.

Q & A Seputar Topik

Apa itu wudhu dan mengapa penting dalam Islam? 

Wudhu adalah proses bersuci dengan air yang dilakukan sebelum melaksanakan ibadah tertentu, seperti salat. Wudhu menjadi syarat sah salat dan merupakan bentuk menjaga kebersihan lahir serta batin.

Apa saja rukun wudhu yang wajib dilakukan agar wudhu sah?

Ada enam rukun wudhu menurut jumhur ulama:

1. Niat dalam hati

2. Membasuh wajah

3. Membasuh kedua tangan hingga siku

4. Mengusap sebagian kepala

5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki

6. Tertib atau berurutan dalam pelaksanaannya 

Bagaimana tata cara wudhu yang sesuai sunnah Rasulullah SAW? 

Tata cara wudhu mencakup beberapa langkah sunnah dan rukun:

1. Membaca basmalah

2. Mencuci tangan

3. Berkumur dan membersihkan hidung

4. Membasuh wajah

5. Membasuh kedua tangan hingga siku

6. Mengusap kepala dan telinga

7. Membasuh kedua kaki

8. Membaca doa setelah wudhu

Apa saja yang bisa membatalkan wudhu?

Beberapa hal yang membatalkan wudhu antara lain:

1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan (kemaluan atau dubur)

2. Tidur nyenyak hingga hilang kesadaran

3. Hilang akal (karena pingsan, mabuk, atau gila)

4. Menyentuh kemaluan tanpa penghalangMuntah dalam jumlah besar menurut sebagian pendapat ulama

Apakah wudhu harus diulang jika batal? 

Ya, jika salah satu pembatal wudhu terjadi, maka wudhu harus diulang agar dapat kembali melaksanakan ibadah yang membutuhkan kesucian seperti salat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |