Liputan6.com, Jakarta - Dalam ibadah sholat, seringkali umat Islam terlalu terburu-buru dalam menjalankan gerakan, tanpa memberikan jeda yang cukup antar posisi. Padahal, tumaninah atau berhenti sejenak dalam setiap gerakan sholat merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Gerakan ini bukan hanya menyempurnakan ibadah, tetapi juga menjadi syarat sah menurut sebagian besar ulama.
Tumaninah berasal dari bahasa Arab “طُمَأْنِينَة” yang berarti tenang, berhenti sejenak, atau tidak tergesa-gesa. Dalam konteks sholat, tumaninah adalah jeda yang dilakukan saat rukuk, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud, di mana seorang muslim tidak langsung beralih ke gerakan berikutnya tanpa jeda.
Para ulama dari berbagai madzhab menegaskan pentingnya tumaninah. Dalam Kitab Fathul Qorib karya Syekh Muhammad bin Qosim Al-Ghozzi disebutkan bahwa tumaninah termasuk salah satu rukun sholat. Jika gerakan tumaninah ditinggalkan, maka sholatnya tidak sah. Penegasan ini menjadi perhatian serius dalam praktik ibadah umat Islam.
Begitu pula dalam Kitab Al-Majmu’ karya Imam Nawawi, dijelaskan bahwa tumaninah adalah bagian dari rukun sholat menurut jumhur ulama. Imam Nawawi bahkan menyebutkan bahwa tanpa tumaninah, seseorang dianggap belum benar-benar melakukan rukuk atau sujud secara syar’i. Maka dari itu, memperhatikan waktu jeda menjadi keharusan dalam tiap gerakan.
Tumaninah bukan hanya gerakan diam sejenak, melainkan perwujudan dari kekhusyukan hati. Dalam Kitab Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd, dijelaskan bahwa kekhusyukan tidak hanya bersumber dari bacaan atau niat, tetapi juga dari cara seseorang memperlambat gerakannya agar menyadari kehadiran Allah dalam ibadahnya.
Tumaninah Membantu Menata Hati
Contoh penerapan tumaninah adalah saat rukuk, di mana seorang muslim tidak langsung bangkit, melainkan berhenti sejenak sampai semua anggota tubuhnya tenang, lalu baru berdiri i’tidal. Begitu juga saat sujud, seseorang harus tenang sebelum bangkit, dan saat duduk di antara dua sujud pun harus memberikan waktu jeda yang cukup.
Menurut Kitab Hasyiyah Qalyubi wa Umairah, dalam madzhab Syafi’i disebutkan bahwa waktu tumaninah minimal seukuran bacaan tasbih satu kali, seperti “Subhanallah.” Ini bukan hanya sebagai standar waktu, tetapi juga bentuk penghayatan makna bacaan dalam ibadah yang sedang dijalankan.
Sementara itu, dalam Kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah dari madzhab Hanbali, ditegaskan bahwa tumaninah adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan sholat. Gerakan yang terlalu cepat hingga tidak menyisakan waktu untuk tumaninah dianggap menyerupai “sholatnya burung yang mematuk makanan” dan tidak mencerminkan kesungguhan beribadah.
Tumaninah membantu menata hati dan pikiran saat sholat. Dengan tumaninah, seseorang bisa fokus, tidak terburu-buru, dan menghadirkan rasa tunduk yang mendalam kepada Allah. Ini adalah upaya menyeluruh untuk menjaga ruh dari sholat itu sendiri.
Dalam Kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili, disebutkan bahwa tumaninah merupakan bentuk kesempurnaan ibadah lahiriah dan batiniah. Ia menjadi penghubung antara gerakan jasmani dan kekhusyukan rohani dalam menjalankan rukun Islam yang kedua.
Jangan Abaikan Tumaninah
Selain sebagai rukun, tumaninah juga menjadi penentu kualitas sholat seseorang. Nabi Muhammad ﷺ pernah menegur seseorang yang tidak melakukan tumaninah dalam sholatnya dan memintanya untuk mengulang sholatnya. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya posisi tumaninah dalam ajaran Islam.
Tumaninah bukan hanya soal teknis gerakan, tetapi bagian dari adab dalam berhadapan dengan Allah. Ibarat seorang hamba yang sedang menghadap Raja, tidak pantas ia tergesa-gesa. Begitulah seharusnya sikap seorang muslim dalam setiap gerakan sholatnya.
Mengabaikan tumaninah dapat berakibat fatal. Sholat yang dilakukan tanpa tumaninah bisa saja tidak sah menurut pandangan mayoritas ulama. Oleh karena itu, penting untuk melatih diri agar tidak hanya hafal bacaan, tetapi juga menyempurnakan gerakan dengan penuh ketenangan.
Kesimpulannya, tumaninah bukan tambahan, melainkan inti dari sholat yang benar. Ia membentuk ruh kekhusyukan dan menjadi kunci sahnya ibadah. Dengan memperhatikan tumaninah, seorang muslim menunjukkan adabnya dalam beribadah dan memperoleh kualitas sholat yang lebih tinggi.
Daftar Sumber:
- Abu Syuja'. Fathul Qarib. Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun.
- An-Nawawi, Imam. Minhajut Thalibin. Kairo: Dar al-Minhaj, tanpa tahun.
- Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih al-Bukhari. Beirut: Dar Ibn Katsir, 1987.
- Muslim bin Hajjaj. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1991.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

2 months ago
27
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4367391/original/082473100_1679453428-tarawih.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154979/original/040661200_1741423970-847066fc0ade4c90f4cacd6316da2f19.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1554094/original/040157900_1491121330-stairs-735995_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572021/original/010236500_1694495492-ekrem-osmanoglu-R_t4oOh-Lvg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3613932/original/011973800_1635296982-youth-pledge-flat-design_23-2148650759.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263585/original/041682200_1671184976-sunan-kalijaga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029709/original/010462700_1732949072-ciri-kiamat-kubra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976559/original/079775500_1729596649-nama-nama-surga-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2850390/original/036180000_1562823034-Jemaah_Haji_Thawaf_di_Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387833/original/050532800_1761104918-Ibu_Hamil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/921473/original/067104100_1436263117-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273162/original/083273700_1672056181-teenage-girl-with-praying-peace-hope-dreams-concept_1_.jpg)





























