Ucapan Doa Untuk Bayi yang Meninggal Dunia Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemah

6 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Ucapan doa untuk bayi yang meninggal menjadi salah satu bentuk ikhtiar spiritual yang dapat membantu orang tua muslim melewati masa duka dengan lebih tenang dan ikhlas. Kehilangan buah hati merupakan cobaan terberat bagi setiap orang tua. 

Dalam ajaran Islam, berdoa merupakan cara untuk selalu mengingat Allah SWT di setiap kondisi, termasuk saat menghadapi musibah. Membaca ucapan doa untuk bayi yang meninggal bukan hanya bermanfaat bagi sang buah hati, tetapi juga memberikan ketenangan bagi kedua orang tuanya yang sedang berduka.

Doa jenazah untuk bayi atau anak memiliki redaksi khusus yang berbeda dengan doa jenazah orang dewasa. Doa ini mengandung permohonan agar sang bayi menjadi perantara kebaikan dan pahala bagi kedua orang tuanya di dunia dan akhirat. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (23/10/2025).

Promosi 1

Bacaan Doa Jenazah Bayi: Arab, Latin, dan Terjemah

Doa jenazah untuk bayi yang meninggal dunia memiliki bacaan tersendiri dalam Islam. Doa ini dibacakan saat menshalatkan jenazah bayi atau anak kecil yang belum baligh. Berikut adalah bacaan lengkap doa jenazah bayi beserta latin dan terjemahannya.

Bacaan Arab: اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِأَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيعًا وَثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوبِهِمَا، وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَحْرِمْهُمَا أَجْرَهُ

Bacaan Latin: Allahumma aj'alhu farathan li abawaihi wa salafan wa dzukhran wa 'izhatan wa'tibaran wa syafi'an wa tsaqqil bihi mawaziinahumaa wa afrigh ash-shabra 'alaa quluubihimaa, wa laa taftin humaa ba'dahu wa laa tahrimhumaa ajrahu.

Terjemah: "Ya Allah, jadikanlah anak ini sebagai pendahulu dan pelopor kedua orang tuanya, juga sebagai simpanan, dan nasihat, serta menjadi pelajaran dan pemberi syafaat kelak bagi keduanya. Dengannya, beratkan timbangan amal kedua orang tuanya, curahkan kesabaran ke dalam hati keduanya, jangan jadikan fitnah kepada keduanya setelah kematiannya, jangan halangi keduanya dari pahalanya."

Doa ini mengandung makna yang sangat indah dimana orang tua memohonkan agar sang bayi yang telah meninggal menjadi tabungan amal dan perantara syafaat bagi mereka di akhirat kelak. Doa ini juga memohon kesabaran dan keteguhan hati bagi orang tua dalam menghadapi cobaan kehilangan buah hati.

Doa Saat Mengalami Kesusahan dan Dukacita

Selain doa jenazah untuk bayi, orang tua muslim juga dapat membaca doa saat mengalami kesusahan dan dukacita. Doa ini dapat dibaca kapan saja ketika hati sedang berat dan penuh kesedihan.

Bacaan Arab: اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Bacaan Latin: Allahumma ajirni fii mushibatii wakhlufii khairan minhaa.

Terjemah: "Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku dan gantikanlah bagiku dengan yang lebih baik darinya."

Mengutip dari buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam karya Muslim (2012: 72), doa ini merupakan bacaan yang sangat dianjurkan untuk diamalkan setiap selesai salat, terutama bagi mereka yang sedang menghadapi kesusahan dan berduka. Doa ini mengandung permohonan agar Allah memberikan pahala atas musibah yang dialami sekaligus menggantinya dengan kebaikan yang lebih baik.

Membaca doa ini secara rutin dapat membantu menenangkan hati yang sedang berduka. Keyakinan bahwa Allah akan mengganti musibah dengan kebaikan yang lebih besar menjadi penghibur tersendiri bagi orang tua yang kehilangan buah hatinya. Doa ini juga mengajarkan untuk selalu berprasangka baik kepada Allah dalam setiap takdir yang ditetapkan-Nya.

Adab dan Sikap Saat Melihat Bayi Meninggal Dunia

Menghadapi kematian bayi memerlukan adab dan sikap yang tepat, baik bagi orang tua maupun orang-orang di sekitarnya. Sikap yang bijaksana dapat membantu meringankan beban duka yang dirasakan keluarga.

1. Bersikap Sabar dan Ikhlas

Orang tua yang ditinggalkan hendaknya berusaha bersabar dan ikhlas menerima takdir Allah. Kematian adalah ketentuan Allah yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Kesabaran dalam menghadapi musibah akan mendatangkan pahala yang besar dari Allah Swt.

2. Memperbanyak Zikir dan Doa

Saat menghadapi musibah kehilangan bayi, perbanyaklah zikir dan doa kepada Allah Swt. Mengingat Allah di saat susah dapat menenangkan hati dan menguatkan iman. Bacalah ucapan doa untuk bayi yang meninggal serta doa memohon ketabahan.

3. Tidak Mengeluh dan Meratapi Berlebihan

Islam melarang meratapi jenazah dengan cara yang berlebihan seperti menampar pipi, merobek baju, atau mengeluh dengan keras. Menangis adalah hal yang wajar dan manusiawi, namun harus tetap dalam batas kewajaran dan tidak sampai meratapi takdir Allah.

4. Segera Menguburkan Jenazah

Jenazah bayi hendaknya segera dimandikan, dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan sesuai syariat Islam. Tidak dianjurkan menunda penguburan tanpa alasan yang dibenarkan syariat karena mengurus jenazah merupakan kewajiban bagi keluarga muslim.

5. Memberikan Dukungan kepada Keluarga Berduka

Bagi orang-orang di sekitar keluarga yang berduka, berikanlah dukungan dan penghiburan dengan cara yang baik. Ucapkan kata-kata yang menenangkan, bantu dalam pengurusan jenazah, dan doakan agar keluarga diberi ketabahan. Kehadiran dan dukungan dari orang-orang terdekat sangat berarti bagi keluarga yang sedang berduka.

6. Menjaga Ucapan dan Perilaku

Hindarilah ucapan atau pertanyaan yang dapat menyakiti perasaan keluarga berduka. Jangan menanyakan penyebab kematian dengan cara yang tidak sensitif atau membuat pernyataan yang terkesan menyalahkan. Tunjukkan empati dan kepekaan terhadap situasi yang sedang mereka hadapi.

7. Mendoakan Jenazah dan Keluarganya

Bacakan doa untuk bayi yang meninggal dan doakan pula kedua orang tuanya agar diberi kesabaran dan ketabahan. Doa dari orang lain dapat menjadi penghibur dan penguatan bagi keluarga yang sedang berduka.

Hikmah Kehilangan Bayi dalam Perspektif Islam

Islam mengajarkan bahwa setiap musibah, termasuk kehilangan bayi, mengandung hikmah dan kebaikan yang mungkin tidak langsung terlihat. Memahami hikmah ini dapat membantu orang tua untuk lebih ikhlas dan tabah.

Dalam perspektif Islam, bayi yang meninggal sebelum baligh akan langsung masuk surga tanpa melalui hisab atau perhitungan amal. Mereka menjadi penghuni surga yang akan menyambut kedua orang tuanya kelak di akhirat. Hal ini merupakan kabar gembira bagi orang tua yang kehilangan buah hatinya.

Kehilangan anak juga menjadi ujian keimanan yang dapat meningkatkan derajat orang tua di sisi Allah. Orang tua yang bersabar dan ikhlas dalam menghadapi musibah ini akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Allah berfirman dalam Al-Quran bahwa orang-orang yang sabar akan diberi pahala tanpa batas.

Musibah kehilangan bayi juga dapat menjadi pengingat bagi manusia akan kefanaan dunia. Kematian bisa datang kapan saja kepada siapa saja, tanpa memandang usia. Kesadaran ini mendorong manusia untuk selalu bersiap-siap menghadap Allah dengan memperbanyak amal saleh dan memperbaiki diri.

Selain itu, cobaan ini dapat mendekatkan hamba kepada Allah SWT. Saat menghadapi kesedihan yang mendalam, manusia akan lebih merasakan kebutuhan akan pertolongan dan kekuatan dari Allah. Hubungan spiritual dengan Allah menjadi lebih erat ketika manusia menyadari bahwa hanya Allah yang dapat memberikan ketenangan hati.

Keutamaan Sabar bagi Orang Tua yang Kehilangan Anak

Kehilangan seorang anak bagi orang tua adalah ujian yang sangat berat. Namun dari perspektif keimanan, kesabaran (ṣabr) bukan hanya tindakan menahan kesedihan semata, melainkan juga pengakuan bahwa segala sesuatu di tangan Tuhan dan kita sebagai hamba-Nya berdiri dalam kekurangan.

Sebagaimana disebutkan: “Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kehilangan harta, jiwa dan buah-buah (anak-anak). … Maka berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al-Baqarah 2:155).

Dalam buku Dia Menanti di Surga karya Ila Fadilasari, dinyatakan bahwa duka orang tua yang kehilangan anak memang tidak akan sirna secara sempurna, hanya kadarnya yang perlahan akan berkurang.

Ungkapan ini menghadirkan pengertian mendalam bahwa bagi orang tua yang kehilangan anak, sabar bukan sekadar menahan air mata, melainkan keikhlasan menerima ketetapan yang tak mungkin diubah dan pengharapan bahwa anak yang berpulang telah menjadi ‘tabungan’ di akhirat. Melalui kesabaran itu, orang tua tidak hanya berdamai dengan duka mereka, tetapi juga meneguhkan keyakinan bahwa kehilangan yang paling pedih sekalipun bisa menjadi pintu rahmat dan kebahagiaan abadi.

FAQ

1. Apa doa yang dibaca saat bayi meninggal dunia?

Doa yang dibaca adalah "Allahumma aj'alhu farathan li abawaihi..." yang memohon agar bayi menjadi pendahulu dan perantara syafaat bagi kedua orang tuanya.

2. Apakah bayi yang meninggal langsung masuk surga?

Ya, dalam Islam bayi yang meninggal sebelum baligh akan langsung masuk surga tanpa melalui hisab karena mereka belum dibebani taklif.

3. Bolehkah menangis saat bayi meninggal?

Boleh, menangis adalah fitrah manusia dan Rasulullah SAW pun pernah menangis saat kehilangan anaknya, namun tidak boleh meratapi secara berlebihan.

4. Apa hikmah kehilangan bayi dalam Islam?

Hikmah kehilangan bayi antara lain sebagai ujian keimanan, penghapus dosa, peningkat derajat orang tua, dan bayi menjadi perantara masuknya orang tua ke surga.

5. Bagaimana cara menghibur orang tua yang kehilangan bayi?

Ucapkan belasungkawa dengan tulus, dengarkan curahan hati mereka, bantu kebutuhan praktis, dan doakan mereka agar diberi ketabahan dan kesabaran.

6. Apakah orang tua yang kehilangan anak mendapat pahala?

Ya, orang tua yang bersabar dan ikhlas saat kehilangan anak akan mendapat pahala yang sangat besar dari Allah Swt.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari kehilangan bayi?

Waktu pemulihan bersifat individual dan berbeda untuk setiap orang, yang penting adalah terus berusaha bangkit dengan cara yang sehat melalui ibadah dan dukungan sosial. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |