Liputan6.com, Jakarta Membaca 4 doa setelah tahiyat akhir bukan sekadar pelengkap ibadah, melainkan menjadi momen istimewa untuk memperkuat hubungan spiritual antara hamba dengan Allah SWT. Waktu ini dianggap sebagai momen mustajab untuk memanjatkan permohonan kepada Sang Pencipta.
Salat sendiri merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan umat muslim lima kali sehari. Dalam setiap rakaat salat, terdapat berbagai bacaan doa yang memiliki makna mendalam, termasuk doa setelah tahiyat akhir yang dibaca sebelum salam.
Dikutip dari buku Menyelami Makna Bacaan Shalat karya Kurnianto (2015:62), tahiyat akhir adalah gerakan yang mengakhiri salat sebelum salam. Setelah membaca tahiyat akhir, umat muslim dianjurkan membaca beberapa doa berdasarkan hadis Rasulullah SAW. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (23/10/2025).
Doa Pertama: Berlindung dari Empat Perkara
Doa pertama yang diajarkan Rasulullah saw. setelah tahiyat akhir adalah doa berlindung dari empat perkara besar. Doa ini memiliki kedudukan yang sangat penting karena disebutkan langsung dalam hadis shahih.
Bacaan Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Bacaan Latin: Allahumma inni a'udzu bika min 'adzabi jahannama, wa min 'adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah Dajjal."
Doa ini mencakup empat perlindungan fundamental yang dibutuhkan setiap muslim, seperti:
- Pertama, berlindung dari siksa neraka Jahanam yang merupakan tempat pembalasan bagi orang-orang yang durhaka.
- Kedua, berlindung dari azab kubur yang akan dialami setelah kematian sebelum hari kebangkitan.
- Ketiga, berlindung dari fitnah kehidupan dan kematian, yakni ujian yang datang baik saat hidup maupun menjelang ajal.
- Keempat, berlindung dari kejahatan fitnah Dajjal yang akan muncul menjelang hari kiamat.
Menurut penjelasan dalam Fathul Bari karya Ibnu Hajar al-Asqalani, keempat perkara dalam doa ini mencakup berbagai bentuk kesulitan yang mungkin dihadapi seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan membaca doa ini secara rutin setelah tahiyat akhir, seorang muslim menunjukkan kesadarannya akan kelemahan diri dan kebutuhan akan perlindungan Allah SWT.
Doa Kedua: Memohon Ampunan dari Segala Dosa
Doa kedua yang sering dibaca setelah tahiyat akhir adalah doa memohon ampunan dari segala dosa. Doa ini merupakan bentuk taubat dan penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Bacaan Arab: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Bacaan Latin: Allahummaghfir li ma qaddamtu wa ma akhkhartu, wa ma asrartu wa ma a'lantu, wa ma asraftu, wa ma anta a'lamu bihi minni, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, la ilaha illa anta.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, yang aku lakukan secara berlebihan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau."
Doa ini sangat komprehensif karena mencakup semua jenis dosa yang mungkin dilakukan manusia. Permohonan ampun atas dosa yang telah lalu menunjukkan penyesalan atas kesalahan masa lampau. Sementara permohonan ampun atas dosa yang akan datang adalah bentuk antisipasi dan kesadaran akan kelemahan manusia yang mungkin berbuat salah di masa mendatang.
Melansir dari Shahih Muslim, Rasulullah SAW sering membaca doa ini dalam salatnya, terutama pada salat malam. Doa ini mengajarkan kerendahan hati dengan mengakui bahwa ada dosa-dosa yang bahkan tidak kita sadari, namun Allah Maha Mengetahui segalanya.
Doa Ketiga: Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Doa ketiga yang dianjurkan untuk dibaca adalah doa memohon kebaikan dunia dan akhirat. Doa ini merupakan salah satu doa yang paling sering diajarkan Rasulullah SAW. kepada umatnya karena mencakup kebutuhan hidup yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat.
Bacaan Arab: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Bacaan Latin: Rabbana atina fid dunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan wa qina 'adzaban nar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka."
Doa ini sangat populer karena kesederhanaannya namun mencakup semua kebutuhan hidup manusia. Kata "hasanah" atau kebaikan di dunia dapat mencakup kesehatan, rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, keluarga yang sakinah, dan segala hal positif dalam kehidupan. Sementara kebaikan di akhirat meliputi ampunan dosa, surga, dan keselamatan dari siksa neraka.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, doa ini merupakan doa yang sangat dicintai Allah karena menunjukkan keseimbangan seorang hamba yang tidak hanya mementingkan dunia atau hanya mementingkan akhirat saja. Islam mengajarkan umatnya untuk menjalani kehidupan dunia dengan baik sebagai bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal.
Doa ini juga disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 201, menunjukkan bahwa ini adalah doa yang diajarkan langsung oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Para ulama menjelaskan bahwa membaca doa ini setelah tahiyat akhir memiliki keutamaan besar.
Doa Keempat: Memohon Pertolongan dan Hidayah
Doa keempat yang dapat dibaca setelah tahiyat akhir adalah doa memohon pertolongan dan hidayah dari Allah SWT. Doa ini sangat penting karena manusia senantiasa membutuhkan bimbingan dan pertolongan Allah dalam setiap langkah kehidupannya.
Bacaan Arab: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Bacaan Latin: Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika.
Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu."
Doa ini mengandung tiga permohonan penting yang saling berkaitan, yakni:
- Pertama, memohon pertolongan untuk senantiasa mengingat Allah (dzikir) dalam setiap keadaan.
- Kedua, memohon kemampuan untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
- Ketiga, memohon kemampuan untuk beribadah dengan baik dan benar sesuai tuntunan syariat.
Melansir dari Sunan Abu Daud, doa ini diajarkan Rasulullahkepada Mu'adz bin Jabal dengan sabdanya: "Wahai Mu'adz, demi Allah sungguh aku mencintaimu, maka janganlah kamu tinggalkan untuk membaca doa ini pada setiap selesai salat." Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya doa ini sehingga Rasulullah secara khusus mewasiatkannya kepada sahabat yang sangat dicintainya.
Ketiga hal yang dimohonkan dalam doa ini merupakan pondasi kekuatan spiritual seorang muslim. Dzikir menjaga hati tetap terhubung dengan Allah, syukur menjaga jiwa dari kekufuran dan kesombongan, sedangkan ibadah yang baik menjaga amalan tetap diterima di sisi Allah. Dengan membaca 4 doa setelah tahiyat akhir secara lengkap, termasuk doa ini, seorang muslim melengkapi ibadah salatnya dengan permohonan-permohonan yang komprehensif untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Keutamaan Membaca Doa Setelah Tahiyat Akhir
Membaca doa setelah tahiyat akhir memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Waktu ini dianggap sebagai salah satu waktu mustajab untuk berdoa, di mana permohonan seorang hamba lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Para ulama menjelaskan bahwa posisi seorang hamba dalam salat, terutama setelah tahiyat akhir, adalah posisi yang sangat dekat dengan Allah.
Rasulullah secara khusus mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan waktu setelah tahiyat akhir dengan membaca doa-doa tertentu. Hal ini menunjukkan pentingnya momen tersebut dalam rangkaian ibadah salat. Berbeda dengan doa di luar salat, doa yang dibaca dalam salat memiliki keistimewaan karena dibaca dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan dalam posisi yang menunjukkan kerendahan diri di hadapan Allah.
Dikutip dari kitab Fiqh al-Sunnah karya Sayyid Sabiq, doa setelah tahiyat akhir merupakan salah satu adab dalam salat yang dianjurkan oleh Rasulullah. Meskipun hukumnya sunah, bukan wajib, namun meninggalkannya berarti melewatkan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon berbagai kebaikan.
Amalan Setelah Salam dalam Salat
Setelah mengucapkan salam yang menandai berakhirnya salat, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan. Amalan-amalan ini merupakan pelengkap ibadah salat yang dapat menambah pahala dan keberkahan.
1. Membaca Istighfar
Amalan pertama yang dianjurkan adalah beristighfar tiga kali dengan mengucapkan "Astaghfirullah" (aku memohon ampun kepada Allah). Rasulullah selalu melakukan ini setiap selesai salat.
Setelah itu, membaca doa: "Allahumma antas salaam wa minkas salaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikraam" (Ya Allah, Engkau adalah sumber keselamatan dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan).
2. Membaca Dzikir
Amalan kedua adalah membaca dzikir-dzikir yang diajarkan Rasulullah dengan membaca:
- Tasbih (Subhanallah) 33 kali
- Tahmid (Alhamdulillah) 33 kali,
- Takbir (Allahu Akbar) 33 kali
- Tahlil (La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir).
Dikutip dari Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, membaca ayat Kursi setelah setiap salat fardhu juga sangat dianjurkan. Rasulullah bersabda bahwa barang siapa membaca ayat Kursi setelah setiap salat fardhu, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.
Selain dzikir-dzikir tersebut, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek dari Al-Qur'an seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tiga kali setelah salat Maghrib dan Subuh. Setelah salat Ashar dan Maghrib, dianjurkan untuk tidak langsung meninggalkan tempat salat, tetapi duduk sejenak untuk berdzikir dan berdoa.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan 4 doa setelah tahiyat akhir?
4 doa setelah tahiyat akhir adalah doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah tasyahud akhir dan sebelum salam, meliputi doa berlindung dari empat perkara, doa memohon ampunan, doa memohon kebaikan dunia-akhirat, dan doa memohon pertolongan untuk berdzikir.
2. Apakah hukum membaca doa setelah tahiyat akhir?
Hukum membaca doa setelah tahiyat akhir adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan), bukan wajib, namun memiliki keutamaan besar karena merupakan tuntunan langsung dari Rasulullah saw.
3. Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa setelah tahiyat akhir?
Waktu yang tepat adalah setelah selesai membaca tasyahud akhir lengkap dengan shalawat, dan sebelum mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
4. Bolehkah menambahkan doa pribadi setelah membaca 4 doa setelah tahiyat akhir?
Boleh, setelah membaca doa-doa yang diajarkan Rasulullah saw., umat muslim dapat menambahkan doa pribadi sesuai kebutuhan selama tidak bertentangan dengan syariat.
5. Apakah doa setelah tahiyat akhir harus dibaca dengan keras?
Tidak, doa setelah tahiyat akhir dibaca dengan suara pelan atau dalam hati karena masih dalam keadaan salat yang membutuhkan kekhusyukan.
6. Bagaimana jika tidak hafal semua 4 doa setelah tahiyat akhir?
Jika belum hafal semua, boleh membaca doa yang sudah dihafal terlebih dahulu, sambil berusaha menghafal doa-doa lainnya secara bertahap.
7. Apakah ada perbedaan doa setelah tahiyat akhir untuk salat fardhu dan sunah?
Tidak ada perbedaan, semua doa setelah tahiyat akhir dapat dibaca baik dalam salat fardhu maupun salat sunah dengan cara yang sama.