10 Amalan Harian untuk Bekal Alam Kubur, Sumber Al-Qur'an dan Hadis

2 weeks ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti akan menghadapi kematian dan memasuki alam kubur sebelum menuju akhirat. Kondisi alam kubur mencerminkan nasib seseorang di akhirat kelak. Karena itu penting bagi seorang muslim untuk mempersiapkan bekal alam kubur.

Bekal alam kubur bukanlah harta melimpah atau jabatan. Bekal tersebut yakni amal kebaikan yang dilakukan di dunia secara konsisten. Karena itu, penting bagi seorang muslim mengetahui amalan harian untuk bekal alam kubur.

Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

Merujuk Buku Amalan Penghibur di Alam Kubur karya Fahd bin Abdurrahman Asy-Syuwaib, tidak ada manusia yang dapat menghindar dari kematian. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana bisa membawa bekal sebanyak mungkin sebagai penghibur di alam kubur.

1. Menjaga Sholat Wajib dan Memperbanyak Sholat Sunnah

Mengutip ebook 7 Bekal Kematian karya Abul Aswad Al-Bayati, kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan amal kebaikan yang ikhlas akan menjadi bekal abadi setelah kematian. Setiap muslim hendaknya memperbanyak amal jariyah dan berusaha meninggalkan warisan kebaikan yang terus mengalir pahalanya.

Berikut ini adalah amalan harian yang bisa dilakukan secara konsisten sebagai bekal penting di alam kubur:

Menjaga Sholat Wajib dan Memperbanyak Sholat Sunnah

Sholat adalah tiang agama dan amalan yang pertama kali dihisab di akhirat. Menjaga sholat lima waktu dengan khusyuk dan tepat waktu menjadi bekal utama di alam kubur. Orang yang menjaga sholatnya akan mendapat ketenangan, kelapangan, dan cahaya di kuburnya.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya, dan jika shalatnya rusak, maka rusak pula seluruh amalnya." (HR. Thabrani)

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menegaskan bahwa sholat adalah cahaya di dunia, di alam kubur, dan di akhirat. Sholat yang dijaga akan menjadi pelindung dari azab kubur.

Sholat yang dilakukan dengan benar akan menjadi teman di alam kubur dan menghalangi dari kegelapan serta kesempitan kubur.

2. Membaca Al-Qur’an, Terutama Surah Al-Mulk

Membaca Al-Qur’an, khususnya Surah Al-Mulk, menjadi pelindung dan penerang di alam kubur. Surah Al-Mulk dikenal sebagai surah yang membela pembacanya dari siksa kubur, dan Al-Qur’an secara umum menjadi syafaat di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya ada satu surah dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat yang memberi syafaat kepada seseorang hingga dia diampuni, yaitu 'Tabaarakalladzi biyadihil mulk' (Surah Al-Mulk)." (HR. Abu Dawud)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan, Surah Al-Mulk akan hadir di alam kubur sebagai pelindung dari azab. Secara umum, Al-Qur’an adalah sebaik-baik teman di kubur yang akan menerangi dan menenangkan penghuninya.

3. Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah wafat. Sedekah tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga menjadi pelindung dari panas dan sempitnya alam kubur.

Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah akan memadamkan panasnya kubur bagi pelakunya. Sesungguhnya hanya seorang mukmin yang bisa bernaung di bawah naungan sedekahnya." (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Imam Nawawi dalam Syarh Muslim menyebutkan, sedekah adalah amalan jariyah yang manfaatnya terus mengalir dan akan menjadi naungan di hari kiamat serta pelindung di alam kubur. Sedekah yang ikhlas akan menjadi cahaya yang menerangi kubur.

4. Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua (birrul walidain) menjadi sebab utama dilapangkannya kubur dan diangkatnya derajat di akhirat. Bentuknya bisa berupa menaati, merawat, mendoakan, dan membahagiakan orang tua.

Nabi SAW Bersabda: "Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua." (HR. Tirmidzi)

Berbakti kepada orang tua adalah salah satu amalan yang paling dicintai Allah. Siapa yang berbakti kepada orang tuanya, Allah akan melapangkan kuburnya dan memberinya cahaya.

5. Memperbanyak Zikir dan Istighfar

Zikir dan istighfar adalah amalan yang ringan di lisan namun berat dalam timbangan amal. Zikir mendekatkan diri kepada Allah, menenangkan hati, dan menjadi bekal penting di alam kubur. Istighfar menghapus dosa sehingga kubur menjadi lapang.

"Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (kematian)." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Zikir dapat menerangi hati dan kubur. Zikir adalah sebab utama datangnya rahmat Allah yang akan melapangkan dan menerangi kubur.

6. Menjaga Silaturahmi

Menjaga silaturahmi membawa berkah, rahmat, dan cinta Allah. Silaturahmi yang dijaga akan menjadi sebab kubur dilapangkan dan diberi cahaya, sedangkan memutus silaturahmi menjadi sebab sempit dan gelapnya kubur.

"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari Muslim)

Imam Nawawi menulis bahwa silaturahmi tidak hanya memperpanjang umur dan melapangkan rezeki, tapi juga melapangkan kubur. Silaturahmi adalah amalan yang mendatangkan ketenangan di alam kubur.

Ilmu yang bermanfaat dan diamalkan akan terus mengalir pahalanya meski seseorang telah wafat. Ilmu yang diajarkan dan diamalkan oleh orang lain akan menjadi penerang kubur dan syafaat di akhirat.

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim)

Imam As-Syafi’i dalam al-Umm menegaskan, ilmu yang bermanfaat akan menjadi cahaya di kubur dan pemberat timbangan amal. ilmu yang bermanfaat akan menemani pemiliknya di alam kubur.

8. Berdoa Perlindungan dari Azab Kubur

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu berdoa agar dilindungi dari azab dan fitnah kubur, terutama setelah sholat. Doa ini adalah bentuk kesadaran akan adanya kehidupan setelah kematian dan pentingnya persiapan menghadapi alam kubur.

"Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min fitnatil masihid dajjal." (HR. Bukhari Muslim)

Doa ini adalah bentuk perlindungan yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW, dan sangat dianjurkan untuk dibaca setiap hari.

9. Menjaga Lisan dan Menjauhi Ghibah

Menjaga lisan dari ucapan dusta, fitnah, ghibah, dan adu domba adalah amalan yang sangat penting. Banyak siksa kubur disebabkan oleh dosa lisan seperti ghibah dan namimah.

"Kebanyakan siksa kubur disebabkan oleh dua hal: tidak bersuci dari kencing dan ghibah (mengadu domba)." (HR. Bukhari)

Menjaga lisan adalah kunci keselamatan di dunia dan akhirat. Lisan yang dijaga akan menjadi sebab kubur menjadi lapang dan terang.

10. Meninggalkan Dosa Besar (Syirik, Riba, Dll)

Dosa besar seperti syirik, riba, zina, dan sebagainya adalah sebab utama siksa kubur. Menjauhi dosa besar dan bertaubat darinya adalah bekal utama agar terhindar dari azab kubur.

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisa: 48)

Dosa besar adalah penyebab utama siksa kubur. Imam Ibnul Qayyim juga menyebutkan, meninggalkan dosa besar dan bertaubat adalah sebab utama keselamatan di alam kubur dan akhirat.

Amalan-amalan di atas adalah bekal utama untuk menerangi, melapangkan, dan melindungi diri dari kegelapan serta azab kubur.

Dalil dan penjelasan para ulama menegaskan bahwa amal shaleh yang dikerjakan dengan ikhlas akan menjadi teman dan penolong di alam kubur, sementara amal buruk akan menjadi penyebab kesempitan dan siksa. Bekal terbaik untuk alam kubur adalah amal shaleh yang ikhlas karena Allah SWT.

Kunci Agar Amal Diterima

Berikut adalah kunci agar amal diterima oleh Allah SWT beserta dalilnya:

1. Ikhlas karena Allah

Amal hanya akan diterima jika dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah, bukan karena riya’, ingin dipuji, atau tujuan duniawi. Ikhlas berarti memurnikan niat hanya untuk Allah dalam setiap amal ibadah.

Allah SWT berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Niat adalah syarat sah dan diterimanya amal, tanpa niat yang benar, amal menjadi sia-sia.

2. Mengikuti Tuntunan Rasulullah SAW

Setiap amal ibadah harus sesuai dengan syariat dan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW (sesuai sunnah). Amal yang tidak sesuai tuntunan (bid’ah) tidak akan diterima meski niatnya baik.

“Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan agama kami ini sesuatu yang bukan daripadanya, maka amalan itu tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Ibnul Qayyim dalam Al-Wabil Ash-Shayyib berkata, “Amal tidak akan diterima kecuali jika sesuai dengan syariat yang dibawa Rasulullah SAW.”

3. Dikerjakan dengan Benar dan Sempurna

Amal harus dilakukan dengan tata cara yang benar, memperhatikan syarat dan rukunnya, serta menghindari hal-hal yang membatalkan amal tersebut.

“Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan, maka ia melakukannya dengan itqan (sempurna).” (HR. Thabrani)

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menekankan pentingnya menghadirkan hati, memperhatikan adab, dan tata cara amal agar bernilai di sisi Allah.

4. Tidak Mengiringi dengan Dosa Besar atau Menghapus Amal

Amal dapat gugur atau sia-sia jika diiringi dengan dosa besar seperti syirik, riya’, sum’ah, atau mengungkit-ungkit amal (mann).

Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)…” (QS. Al-Baqarah: 264)

People also Ask:

1. Amalan apa saja yang harus kita persiapkan untuk bekal alam kubur?

Disampaikan Ustadz Al Ghifari, lima amalan penerang di alam kubur itu yakni salat lima waktu, sedekah, membaca Al-Qur'an, perbanyak zikir, dan berbakti dengan orang tua.

2. Amalan apakah yang dapat memperoleh kenikmatan kubur?

Salat adalah amalan yang pertama kali dihisab, orang-orang yang senantiasa mengerjakan salat fardu kemudian salat sunah sebagai penyempurna, akan mendapatkan kebaikan di yaumil akhir nanti dan salat dapat memberikan cahaya di alam kubur.

3. 1 hari di alam kubur berapa hari di dunia?

Satu hari di alam kubur setara dengan 1.000 tahun di dunia, berdasarkan hadis dan ayat Al-Qur'an. Hal ini juga berarti setengah hari di alam kubur sama dengan 500 tahun di dunia.

4. Amalan apa yang pertama kali yang akan ditanya di alam kubur?

“Sesungguhnya amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada Hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak, maka rusak pula seluruh amalnya.”

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |